Anda di halaman 1dari 61

DOKUMEN II

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SMP NEGERI 53 PALEMBANG

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

JALAN SEMATANG KOMP. SANGKURIANG SAKO

PALEMBANG

LEMBAR PENGESAHAN
Berdasarkan hasil rapat dewan pendidik bersama Komite Sekolah, Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan SMP Negeri 53 Palembang ditetapkan, disahkan,
dan dilaksanakan di SMP Negeri 53 Palembang pada Tahun Pelajaran 2023/2024

Disahkan : di Palembang
Pada Tanggal : Juli 2023

Menyetujui
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah

SYAIFUL ARIFIN, S.Ag. MARDALENA, S.Pd., M. Si.


NIP. 196401031984112001

Mengetahui
a.n. Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang
Kepala Bidang SMP

LUKMANUL HAKIM, S.H.


NIP 198308292008031001

LEMBAR VALIDASI
Setelah dibaca dan dikoreksi secara teliti, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SMP Negeri 53 Palembang telah sesuai dengan ketentuan dan format yang
berlaku dan dapat dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan proses pembelajaran
Tahun Pelajaran 2023/2024.

Palembang, Juli 2023


Pengawas Pembina

HUSRIN SAMIUN, S. Pd., M.M.


NIP. 196704191992031005

KATA PENGANTAR
Alhamdulilah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan kurikulum 2013 tahun
pelajaran 2023 / 2024 ini dengan baik.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,


isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tersebut memuat tujuan pendidikan nasional serta kesesuaiannya
dengan kekhasan, kondisi/potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Oleh sebab itu, kurikulum ini disusun untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah Palembang.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Kurikulum 2013


ini masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak kekurangannya, untuk itu saran
pembinaan dari Bapak/Ibu pengawas senantiasa kami nantikan.

Kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan


Kurikulum 2013 ini, terutama seluruh Tim pengembang Kurikulum dari mulai
Kepala Sekolah, Dewan Guru, Komite Sekolah, dan Pengawas kami ucapkan
terima kasih.

Palembang, Juli 2023

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
Halaman Sampul …..............................................................................………………… i
Halaman Judul …………………………………………………..……………………. ii
Lembar Pengesahan……………………………………………….………………….. iii
Halaman Validasi oleh Pengawas ..........................................................……………. iv
Kata Pengantar ….…………….................................................................................... v
Daftar Isi …………………………………………………………………………….. vi

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................…………………... 1


A. Latar Belakang ..............................................................………………………… 1
B. Landasan Hukum ..........................................................…………………………. 5
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum ................................……………………….. 8
D. Acuan Konseptual Pengembangan KTSP ........................………………………. 9
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum ...............................………………………. 11
F. Prosedur Operasional Pengembangan KTSP................………………………. 13

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN ................................................………………. 16


A. Tujuan Pendidikan Dasar .............................................……………………….. 16
B. Visi SMP Negeri 53 Palembang ....................................………………………. 16
C. Misi SMP Negeri 53 Palembang ...................................……………………… 16
D. Tujuan SMP Negeri 53 Palembang ..............................………………………. 17

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KTSP ....................................…………….. 19


A. Kerangka Dasar ............................................................……………………….. 19
1. Landasan Filosofis ..................................................………………………. 19
2. Landasan Sosiologis ................................................………………………. 21
3. Landasan Pedagogis ................................................……………………… 22
4. Landasan Teoritis ...................................................………………………. 22
5. Landasan Yuridis ....................................................………………………. 23
B. Struktur Kurikulum .....................................................………………………... 24
1. Kompetensi Inti ......................................................………………………. 24
2. Mata Pelajaran ........................................................………………………. 26
a. Muatan Nasional ...............................................……………………….. 26
b. Muatan Lokal ....................................................………………………. 27
3. Beban Belajar .........................................................………………………. 40
4. Beban Belajar Tambahan ........................................……………………… 41
5. Ketuntasan Belajar .................................................………………………. 41
6. Pengembangan Diri dan Kegiatan Ekstrakurikuler ...……...…………….. 45
7. Literasi ...................................................................………………………. 48
8. 4C ..........................................................................……………………….. 48

BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN


A. Permulaan Tahun Ajaran………………………………………………………….
52
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif...........................................................................
C. Pengaturan Waktu Libur ………………………………………………………….

BAB V PENUTUP ………………………………………………………………….

Lampiran
Hari efektif
Contoh Rencana Minggu Efektif
Contoh Program Tahunan
Contoh Silabus
Contoh RPP
LUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU
20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP) mengamanatkan kurikulum pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan
pendidikan dengan mengacu kepada Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Standar Isi (SI) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus
mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP
19/2005.
Dengan dasar Undang-Undang dan PP di atas, dalam upaya
mendekatkan pendidikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan peserta didik
dan lingkungan, SMP Negeri 53 Palembang mengembangkan kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini disusun dengan mengacu pada Stándar Isi
(SI) dan Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh
pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang untuk selanjutnya
disebut Kurikulum SMP Negeri 53 Palembang ini disusun untuk mewujudkan visi
sekolah dengan mengakomodasi potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas
satuan pendidikan, baik dalam aspek akademis maupun non akademis,
memelihara, mengembangkan budaya daerah, menguasai IPTEK yang dilandasi

1
iman dan taqwa dan berwawasan lingkungan, serta ramah bagi semua peserta
didik. Kurikulum SMP Negeri 53 Palembang pada tahun pelajaran 2023/2024
menerapkan prinsip - prinsip pengembangan Kurikulum 2013 bagi kelas IX.
Adapun pengembangannya berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap
lingkungan. Pada kurikulum 2013 peserta didik diharapkan mempunyai
keterampilan abad 21 yang diistilahkan 4C yaitu (Communication, collaboration,
Critical Thinking and Problem Solving dan Creativity and Innovation).
Penguasaan ketrampilan 4C ini sangat penting khususnya di abad 21, abad di
mana dunia berkembang dengan cepat dan dinamis. Untuk mewujudkan
ketrampilan 4C itu pada penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran harus
mengintegrasikan empat hal yaitu PPK, Literasi, 4C, HOTS. Tujuan Pendidikan
Nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Secara singkatnya, undang-undang tersebut
berharap pendidikan dapat membuat peserta didik menjadi kompeten dalam
bidangnya. Di mana kompeten tersebut, sejalan dengan tujuan pendidikan
nasional yang telah disampaikan di atas, harus mencakup kompetensi dalam ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana dijelaskan dalam penjelasan
pasal 35 undang-undang tersebut.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk
mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara
dan peradaban dunia. Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat
membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif.

2
SMP Negeri 53 Palembang adalah sekolah binaan dibawah naungan
LPMP Sumatera Selatan. Sebagai sekolah binaan maka SMP Negeri 53
Palembang selalu berusaha mengoptimalisasi pengembangan sekolah binaan
sebagai wujud implementasi Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI). Agar
pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan Pendidikan dengan
optimal, dimana sekolah binaan ini berperan sebagai gambaran langsung kepada
satuan Pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan mutu Pendidikan
sehingga pola pengimbasan pelaksanaan penjamin mutu sampai keseluruh satuan
Pendidikan di Indonesia.

Kondisi Ideal dan Kondisi Nyata


a. Kondisi Ideal
Pada tahun pelajaran 2023/2024 proses pembelajaran di SMP Negeri 53
Palembang diharapkan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik di
antaranya :
1) Keadaan geografis SMP negeri 53 Palembang.
2) Memiliki guru yang professional yang tersertifikasi
3) Sekolah memiliki jaringan listrik PLN dan Wifi yang merupakan sarana
pendukung dalam kegiatan belajar mengajar.
4) Sekolah memiliki sarana dan prasarana, alat olahraga antara lain lapangan
olahraga yang ideal, selain itu ruang kelas yang nyaman, laboratorium
IPA, ruang keterampilan, ruang komputer dll.
5) Terjalin kerjasama yang baik antara guru dan wali murid. Partisipasi orang
tua sangat besar terhadap pengawasan anak dalam proses pendidikan dan
pembelajaran di rumah.
6) Sekolah memiliki saluran air dan pagar sekolah supaya membatasi
kebebasan peserta didik untuk keluar tanpa izin dan keterbatasan
masyarakat sekitar untuk masuk kelingkungan sekolah pada saat kegiatan
belajar mengajar ataupun tidak.

3
b. Kondisi Nyata
1) Sekolah Menengah Pertama Negeri 53 Palembang, merupakan salah satu
sekolah menengah di Kelurahan Sako Kecamatan Sako Palembang
Sumatera Selatan yang berdiri pada tahun 1999 dengan Nomor Pokok
Sekolah Nasional 10603751, sekolah ini beralamat di Jalan Sematang
Komplek Sangkuriang Kelurahan Sako Kecamatan Sako Palembang
kode pos. 30153 Provinsi Sumatera Selatan.
2) Di SMP Negeri 53 Palembang terdapat pegawai berstatus PNS dan
tenaga honorer. SMP Negeri 53 Palembang memiliki guru profesional
dan bertanggung jawab yang akan menunjang keberhasilan proses belajar
mengajar. Pada tahun pelajaran 2023/2024 SMP Negeri 53 Palembang
membina peserta didik dalam 27 rombel belajar yang terdiri dari :
Kelas VII = 10 rombel
Kelas VIII = 9 rombel
Kelas IX = 8 rombel

3) SMP Negeri 53 Palembang mempunyai banyak ruangan antara lain,


ruang belajar, ruang komputrer, laboratorium IPA, perpustakaan,
mushola, ruang UKS, ruang Pramuka dll, yang menjadi sarana dan
prasarana pendukung dalam proses pembelajaran

4) Persediaan air yang ada di SMP Negeri 53 Palembang berupa air PDAM,
digunakan untuk mengisi air di wc guru dan pegawai, wc siswa, untuk
menyiram tanaman yang berada di halaman sekolah dan keperluan
lainnya.

5) SMP Negeri 53 Palembang berada pada lingkungan sebagian besar


penduduknya adalah penduduk asli hanya sebagian kecil masyarakat
pendatang baru. Kondisi ini menyebabkan budaya lokal masih sangat
mendominasi. Tingkat partisipasi orang tua siswa terhadap pengawasan
anaknya dalam proses pendidikan dan bimbingan pembelajaran di rumah
masih sangat minim, sehingga diperlukan kerja dan perhatian keras dari
sekolah guna memberikan motivasi belajar terhadap siswa baik dalam
kelas maupun saat berada di rumah.

4
6) SMP Negeri 53 Palembang memiliki pagar dan saluran air. Pagar
disekolah berguna untuk membatasi peserta didik untuk keluar tanpa izin

Potensi dan Karakteristik Sekolah


Dalam rangka menunjang pemenuhan terhadap kondisi ideal yang
diharapkan di atas, maka perlu digali potensi dan karakteristik yang ada pada
SMP Negeri 53 Palembang. Potensi yang dimiliki SMP Negeri 53 Palembang dan
karakteristik yang di kembangkan terdiri dari:
a. Siswa yang bermacam-macam karakternya dengan kisaran umur 12-16
tahun, sehingga pada usia tersebut pembentukan karakter dapat diberikan
pembinaan secara maksimal.
b. Guru memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap beban tugas yang
dimilikinya memungkinkan keberhasilan dalam proses pembelajaran.
c. Lingkungan masyarakat yang agamis memberikan peluang yang besar
terbinanya siswa dan guru dalam perubahan ke arah pengalaman nilai-nilai
agama yang dianut.
d. Budaya masyarakat sekitar yang masih memegang tradisi dan budaya lokal
memungkinkan nilai karakter siswa dikembangkan secara lebih baik dan
aplikatif.
e. Keadaan lingkungan SMPN 53 Palembang yaitu terletak di daerah rawa,
dapat di manfaatkan sebagai lingkungan belajar kontekstual bagi murid.
f. Lapangan olahraga yang cukup luas dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kegiatan olahraga, ataupun kegiatan keramaian.

B. Landasan Hukum
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai sebuah perencanaan yang
disusun oleh satuan pendidikan tentunya merujuk pada peraturan perundang-
undangan yang telah dikeluarkan. Peraturan yang terkait dengan pengembangan
KTSP adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
a. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang
dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

5
b. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai
dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b)
peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan
minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g)
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i)
dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-
nilai kebangsaan.
c. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di
bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi
untuk pendidikan menengah.
2. Peraturan Pemerintah (PP) No.4 tahun 2022 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 5
tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 7
tahun 2022 tentang Standar Isi Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor
16 tahun 2022 tentang Standar Proses Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor
21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
23 tahun 2017 tentang Hari Sekolah
8. Panduan yang dikeluarkan oleh BSKAP tahun 2022

6
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
35 tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
37 tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti Dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar
Dan Pendidikan Menengah.
12. Peraturan Daerah Yang Relevan

Dari peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan pemerintah


tersebut ditegaskan bahwa kurikulum dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi untuk melakukan penyesuaian program pendidikan pada satuan
pendidikan dengan kondisi dan ciri khas potensi yang ada di daerah serta
peserta didik, kemudian kurikulum dikembangkan dan diimplementasikan pada
tingkat satuan pendidikan.
Kurikulum operasional yang dikembangkan dan diimplementasikan oleh
satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP):
a. Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar
memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan
dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta
didik.
b. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan.
Kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan
pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan
PeNdidikan (KTSP)

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum

7
Kurikulum disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di SMP Negeri 53 Palembang.
Tujuan pengembangan kurikulum di SMP Negeri 53 Palembang adalah tahapan
atau langkah untuk mewujudkan visi sekolah dalam jangka waktu tertentu dapat
diukur, dan terjangkau.
Pada tahun pelajaran 2023/2024 kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP
Negeri 53 Palembang berfungsi sebagai berikut :
1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
2. Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan setempat.
3. Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik,
mencerdaskan dan mengembangkan kreativitas anak.
4. Menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
5. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik.
6. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar.
7. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
8. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
9. Sebagai tolak ukur sejauh mana kemajuan pembelajaran yang sudah
dilakukan selama satu tahun, dan mengetahui kekurangannya. Sehingga
dalam perkembangannya diperlukan masukan dari semua pihak untuk
dilakukan perbaikan dan revisi yang belum terlaksana.

D. Acuan Konseptual Pengembangan KTSP


Kurikulum tingkat satuan pendidikan SMP Negeri 53 Palembang merujuk
kepada Permendikbud No. 61 tahun 2014. Maka kurikulum di SMP Negeri 53
Palembang disusun dengan memperhatikan hal-hal berikut :

8
1. Peningkatan Iman dan Taqwa serta Akhlak Mulia
Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar
sejauh mungkin semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman
dan taqwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan
martabat manusia secara holistik, yang memungkinkan potensi diri (efektif,
kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi tingkat perkembangan,
minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual dan kinestik
peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan dan keragaman
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan
sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh
karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desntralisasi untuk mewujudkan pendidikan
yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mendepankan wawasan
nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung berimbang dan saling
mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja.
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup
untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja.
6. Perkembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Seni.

9
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai
penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus-menerus melakukan
adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan
dan kontekstual dengan perubahan. Kurikulum harus dikembangankan
secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
7. Agama.
Muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung
peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global.
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik individu maupun
bangsa yang sangat penting dalam dinamika perkembangan global dimana
pasar bebas sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa.
Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam memperkuat keutuhan
bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu
ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
11. Kesetaraan gender.
Kurikulum diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan
dan mendukung upaya kesetaran gender.
12. Karateristik satuan pendidikan.
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi
serta ciri khas satuan pendidikan.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 53 Palembang

10
Perkembangan kurikulum SMP Negeri 53 Palembang sebagai satuan
pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan dasar yaitu, “Meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut”. Tujuan tersebut
kemudian diwujudkan melalui prinsip-prinsip berikut.
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum SMP Negeri 53 Palembang dikembangkan berdasarkan
prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung hal itu peserta didik SMP Negeri
53 Palembang memiliki potensi untuk berkembang meskipun motivasi
belajarnya masih perlu ditingkatkan. Dengan menempatkan peserta didik
pada posisi sentral dalam arti pembelajaran berpusat pada peserta didik
dan diharapkan kompetensi dan potensinya dapat berkembang secara
optimal.
2. Beragam dan Terpadu.
Kurikulum SMP Negeri 53 Palembang meliputi subtansi
komponen, muatan wajib kurikulum, muatan lokal dan pengembangan
diri secara terpadu serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antar subtansi. Peserta didik SMP Negeri 53
Palembang memiliki karakteristik yang bervariasi meskipun berasal dari
daerah dengan kondisi budaya dan sosial ekonomi yang relatif sama.
Dengan demikian tidak menjadi suatu permasalahan kaitanya dengan
muatan kurikulum baik muatan wajib maupun lokal serta pengembangan
diri di SMP Negeri 53 Palembang.

3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, teknologi dan Seni.


Kurikulum SMP Negeri 53 Palembang dikembangkan atas dasar
kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang
secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan

11
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. SMP Negeri 53
Palembang berupaya menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
serta memberi kesempatan peserta didik untuk dapat mengapresiasi seni
yang senantiasa berkembang.
4. Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan.
Pengembangan kurikulum SMP Negeri 53 Palembang dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk
menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk
didalamnya kehidupan kemasyarakatan dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial dan keterampilan akademik merupakan keniscayaan. SMP Negeri
53 Palembang senantiasa menjalin kerjasama dengan masyarakat dalam
rangka memenuhi tuntutan dalam kehidupan masyarakat. Hal tersebut
digunakan sebagai acuan dalam menerapkan kurikulum yang berbasis
kecakapan hidup.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
Substansi kurikulum SMP Negeri 53 Palembang mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakn dan disajikan secara berkesinambungan antar
semua jenjang pendidikan. Kurikulum SMP Negeri 53 Palembang
memungkinkan penguasaan kompetensi oleh peserta didik secara
berkesinambungan dimulai dari penguasaan kompetensi di sekolah dasar
sehingga nantinya dapat digunakan sebagai bekal penguasaan kompetensi
di jenjang pendidikan sekolah menengah.
6. Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum SMP Negeri 53 Palembang diarahkan kepada proses
pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang
serta arah pengembangan manusia seutuhnya. Kurikulum SMP Negeri 53
Palembang menyelaraskan dengan pendidikan nonformal maupun

12
informal. Menekankan pentingnya belajar sepanjang hayat dengan
memperhatikan perkembangan lingkungan agar peserta didik dapat
berkembang menjadi manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum SMP Negeri 53 Palembang dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Muatan dan
struktur kurikulum SMP Negeri 53 Palembang dikembangkan untuk
mendorong rasa kebersamaan dan meningkatkan rasa nasionalis dengan
menerapkan muatan wajib dan muatan lokal secara proporsional dan
seimbang.

F. Prosedur Operasional Pengembangan KTSP

Prosedur operasional pengembangan KTSP sekurang-kurangnya meliputi :

A. Analisis
Ada tiga macam analisis yang harus dilakukan oleh Tim
Pengembang Kurikululum Sekolah dan guru sebelum mengembangkan
kurikulum, yaitu:
1) Analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum.
Sebelum merancang, mengembangkan atau mereview KTSP, setiap
personal yang terlibat di dalamnya harus menganalis berbagai peraturan
perundangan yang berlaku. Peraturan-peraturan berupa undang- undang,
peraturan pemerintah, peraturan menteri pendidikan, peraturan daerah dan
peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan kurikulum dan pembelajaran
di SMPN 53 Palembang dibaca, dikaji, dan digunakan sebagai landasan
dalam menyusun KTSP.
2) Analisis kebutuhan peserta didik, sekolah, dan lingkungan.
KTSP disusun sebagai acuan bagi penyelenggara pendidikan di
sekolah untuk menfasilitasi peserta didik berkembang sesuai dengan

13
potensinya melalui berbagai kegiatan di sekolah. Oleh karena itu peserta
didik menjadi fokus utama pengembangan KTSP. Agar KTSP sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, perlu dianalisis kebutuhan peserta didik sesuai
dengan minat, bakat, dan berbagai potensi yang dimiliki, sehingga sekolah
dapat mengakomodasi potensi dan kebutuhan peserta didik di dalam KTSP
antara lain untuk kegiatan pengembangan diri, penguatan pendidikan
karakter, penentuan KKM, dan sebagainya.

KTSP adalah dokumen spesifik yang harus sesuai dengan kebutuhan


dan ciri khas sekolah, oleh karena itu juga perlu dilakukan analisis sekolah,
baik visi, misi, tujuan, branding, keunggulankeunggulan tertentu yang ingin
dikembangkan dan sebagainya. Agar KTSP berkesesuaian dengan
lingkungan setempat, maka perlu dilakukan analisis lingkungan. Dengan
analisis ini sekolah dapat menentukan muatan lokal atau global yang sesuai,
atau potensi lingkungan sebagai sumber belajar peserta didik.

3) Analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.

Analisis ketersediaan sumber daya dilakukan agar KTSP yang


disusun sekolah dapat diimplementasikan dengan baik. Dengan analisis ini
SMPN 53 Palembang dapat mengetahui sumber daya yang ada sekaligus
untuk memperhitungkan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan. Analisis
sumber daya meliputi analisis pendidik dan tenaga kependidikan, analisis
ketercukupan sarana dan prasarana, analisis sumber dana, dan analisis
sumber daya lainnya.

4) Penyusunan KTSP mencakup:

a. Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah;

b. Pengorganisasian muatan kurikuler sekolah;

c. Pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik


tingkat kelas;
d. Penyusunan kalender pendidikan sekolah;

e. Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan

14
f. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.

B. Diagram Alur Penyusunan/Pengembangan KTSP

C. Penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan


pendidik sekolah dengan melibatkan komite sekolah.
D. Pengesahan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Palembang.

BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan Dasar

15
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi, Misi dan Tujuan satuan Pendidikan.


a. Visi
” BERAHLAK MULIA, BERPRESTASI, DAN PEDULI LINGKUNGAN
SEKITAR”

Indikator Visi :
1. Pelajar yang memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan ketakwaan
kepada Tuhan YME
2. Pelajar yang menghargai perbedaan, toleransi dan sopan santun.
3. Pelajar yang selalu kritis menanggapi informasi yang diperolehnya, dan dapat
memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dimilki untuk memecahkan
permasalahan sehari-hari.
4. Pelajar yang memiliki wawasan luas dan melek teknologi.
5. Pelajar yang mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinal,
bermakna dan bermanfaat.
6. Pelajar yang peduli dan cinta terhadap lingkungan

b. Misi
Misi SMP Negeri 53 Palembang adalah :
1. Mewujudkan budaya positif di sekolah yang membentuk peserta didik
memiliki akhlak mulia melalui program rutin kegiatan keagamaan dan
karakter.
2. Membentuk generasi yang religius, bertaqwa, disiplin, sopan santun dan cinta
tanah air.
3. Meningkatkan mutu lulusan yang memiliki nilai kompetitif di dalam maupun
di luar sekolah.
4. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kontekstual, bermakna dan
menyenangkan.
5. Mengenalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

16
6. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam kebhinekaan global,
mencintai budaya lokal dan menjunjung nilai gotong royong.
7. Melaksanakan kegiatan ektrakurikuler yang dapat mengoptimalkan bakat,
minat dan potensi peserta didik untuk mengembangkan kemandirian, nalar
kritis dan kreativitas yang memfasilitasi keragaman minat dan bakat peserta
didik.
8. Menjalankan peraturan tata tertib sekolah
9. Melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sesuai dengan
kondisi sekolah

c. Tujuan
Tujuan dari VISI MISI SMP NEGERI 53 PALEMBANG adalah:
1. Tercapainya Tujuan pendidikan Nasional, yaitu: Untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
keda Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
2. Peserta didik mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti luhur
sebagai cerminan akhlak mulia, beriman dan bertaqwa.
3. Peserta didik dapat memahami HAK dan melaksanakan KEWAJIBAN untuk belajar
dengan memanfaatkan lingkungan sekolah secara bertanggung jawab.
4. Mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang berpihak pada peserta didik, bersih, sehat,
hijau, dan sejuk.
5. Mampu membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di
lingkungan sekolah.
6. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dan kegiatan pengembangan diri
secara aktif
7. Mampu mewujudkan pendidikan yang mengedepankan karakter pembentukan Profil
Pelajar Pancasila bagi seluruh peserta didik.
8. Menjadikan peserta didik dapat berpartisipasi dalam berbagai kompetisi akademik dan
non akademik ditingkat kecamatan,kabupaten / kota,dan provinsi.
9. Mampu menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sepanjang hayat.
10. Peserta didik mampu melanjutkan ke SMA atau SMK sesuai pilihannya melalui
pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri.
11. Mengembangkan implementasi sekolah berbudaya lingkungan (SBL).

17
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KTSP

A. Kerangka Dasar
Pada dasarnya didalam dunia Pendidikan terdapat dua dimensi
kurikulum seperti terdapat dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dimensi yang pertama adalah rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran. Sedangkan
dimensi yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran
2023/2024 memenuhi kedua dimensi tersebut.
Kerangka dasar kurikulum SMP/MTs merupakan landasan filosifis,
sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan
pengembangan Struktur Kurikulum pada tingkat nasional dan
pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah serta pedoman
pengembangan kurikulum pada SMP/MTs.

1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar,
hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di
sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.

18
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang
beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk
membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan
generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi
muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas
bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan
orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu
proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang
dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat
kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam
akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut
dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

19
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin
ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta
didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai
dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan
diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara,
sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini
perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru
dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang
berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus.Hal
itu dimaksudkan agarpendidikan selalu dapat menjawab tuntutan

20
perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan
akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya
membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).

3. Landasan Pedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik
beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi
pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus
didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan
perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis
sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Agar peserta didik proses perkembangannya optimal, maka
memerlukan berbagai kegiatan dan latihan yan sesuai dengan
keberadaannya dan sesuai dengan kebutuhan psikologisnya. Kegiatan dan
latihan dapat diperoleh melalui proses pendidikan, namun yang perlu
diperhatikan dalam mendidik yaitu setiap kegiatan dan tugas yang
dibebankan kepada peserta didik harus sesuai dengan tingkat
kemampuannya. Jika hal tersebut terabaikan, maka ketidakberhasilan
peserta didik dalam mencapai tugas- tugas di sekolah akan terjadi.

4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warga negara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.

21
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru
(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil
belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik
menjadi hasil kurikulum.

5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c. Peraturan Pemerintah No 57 tahun 2021 sebagaimana telah diubah
menjadi PP No 4 tahun 2022 temtang Standar Nasional Pendidikan.
b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi
Nomor 5 tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang
Pendidikan Menengah.
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi
Nomor 7 tahun 2022 tentang Standar Isi Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah
d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi
Nomor 16 tahun 2022 tentang Standar Proses Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi
Nomor 21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah.
f. Buku Pedoman Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum 2013,
kemdikbudristek tahjun 2022.
B. Struktur Kurikulum

22
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten
kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam
kurikulum, dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun,
beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap
siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian konten dalam system belajar dan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem
belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem
semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan prinsip
kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran
di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum
menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang siswa yaitu
apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum
dalam struktur ataukah kurikulum member kesempatan kepada siswa untuk
menentukan berbagai pilihan.

1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan
tertentu,gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor)
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang
seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organizing
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti
merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal
Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan
antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke
kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu

23
akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu
mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang
berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi
proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait
yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial
(Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap
keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching)
yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti
3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).

No. KOMPETENSI INTI


KELAS IX
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai,memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
2. Mata Pelajaran
a. Muatan Nasional

24
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan
pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar,
kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran pada setiap Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Kompetensi inti dirancang
seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.
Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada
kelas yang berbeda dapat dijaga.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan dengan
karakteristik sebagai berikut.
1) Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat;
2) Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan
apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;
3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar
mata pelajaran;
5) Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
6) Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata
pelajaran dan jenjang Pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh aktivitas


penerapan kurikulum berpusat pada usaha mewujudkan kompetensi inti
yang diwujudkan dengan menempatkan sekolah sebagaian bagian dari
sistem masyarakat.

25
Struktur dan muatan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam standar isi, meliputi lima
kelompok mata pelajaran, antara lain sebagai berikut:
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, meliputi
Pendidikan Agama.
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, meliputi
Pendidikan Kewarganegaraan.
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, meliputi
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan
Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial.
4) Kelompok mata pelajaran estetika, meliputi Seni Budaya.
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, Olah raga dan kesehatan, meliputi
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.

Pada tahun pelajaran 2023/2024 SMP Negeri 53 Palembang


melaksanakan Kurikulum 2013 bagi kelas IX. Struktur Kurikulum SMP
Negeri 53 Palembang Tahun 2023/2024 sebagaimana tercantum dalam
tabel berikut ini.
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
PERMINGGU
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam 3
2. Pendidikan Pancasila dan 3
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 6
4. Matematika 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4
7. Bahasa Inggris 4
Kelompok B
8. Seni Budaya 3
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga 3
dan Kesehatan
10. Prakarya 2
Tambahan
11. Bimbingan Konseling 1
JUMLAH ALOKASI WAKTU 39

Keterangan:

26
❖ Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di struktur kurikulum
di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah Pertama
antara lain Pramuka (Wajib), Paduan Suara, Olahraga, dan Keagamaan.
❖ Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Paduan Suara, Voli, futslainnya
adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial
peserta didik, terutama adalah sikap peduli. Di samping itu juga dapat
dipergunakan sebagai wadah dalam usaha memperkuat kompetensi
keterampilan dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan
ekstrakurikuler ini dapat dirancang sebagi pendukung kegiatan kurikuler.
❖ Mata Pelajaran kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
❖ Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya diajarkan secara terpisah apabila
daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat
menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan
pendidikan tersebut.
❖ Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per
minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat
menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi yang diharapkan.
❖ Jumlah alokasi waktu jam pelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal
yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
❖ Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Tsanawiyah
dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh
Kementrian Agama.
Uraian Struktur Mata Pelajaran Kelompok A
1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama yang diajarkan di SMP Negeri 53 Palembang adalah
Agama Islam.
Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan dengan
tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam hal keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari.

27
Tujuan pendidikan ini kemudian dirumuskan secara khusus dalam Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai berikut:
a) Menumbuh kembangkan aqidah melalui pemberian, pembinaan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman siswa tentang Agama Islam sehingga menjadi muslim
yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt;
b) mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif,
jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya
agama dalam kehidupan sebagai warga masyarakat, warga negara, dan
warga dunia.

Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti:


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti meliputi Al-
Qur’an dan Hadis, qidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam. Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti diberikan pada siswa
beragama Islam kelas VII, kelas VIII dan kelas IX dengan alokasi waktu 3
jam pelajaran/minggu.

2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Tujuan:


Secara umum tujuan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan PPKN dalam Kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah adalah mengembangkan potensi peserta didik dalam
seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni: (1) sikap kewarganegaraan
termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab kewarganegaraan (civic
confidence, civic committment, and civic responsibility); (2) pengetahuan
kewarganegaraan; (3) keterampilan kewarganegaraan termasuk kecakapan
dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility).

Secara khusus Tujuan PPKn dalam Kurikulum 2013 yang berisikan


keseluruhan dimensi tersebut sehingga peserta didik mampu:

28
a) menampilkan karakter yang mencerminkan penghayatan, pemahaman, dan
pengamalan nilai dan moral Pancasila secara personal dan sosial;
b) memiliki komitmen konstitusional yang ditopang oleh sikap positif dan
pemahaman utuh tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
c) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif serta memiliki semangat
kebangsaan serta cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila,
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat
Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan
d) berpartisipasi secara aktif, cerdas, dan bertanggung jawab sebagai anggota
masyarakat, tunas bangsa, dan warga negara sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang hidup
bersama dalam berbagai tatanan sosial Budaya.

Ruang Lingkup:
Ruang lingkup PPKn meliputi:
a) Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa
b) UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis yang menjadi landasan
konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
c) Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk
Negara Republik Indonesia
d) Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan yang melandasi dan
mewarnai keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

3) Bahasa Indonesia Tujuan


Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis
b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa Negara

29
c) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan
d) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan berbahasa
f) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Ruang Lingkup:
Mata pelajaran bahasa Indonesia SMP dan MTs meliputi 15 jenis teks,
yaitu: (1) teks deskripsi, (2) teks eksposisi, (3) teks laporan hasil observasi, (4)
teks prosedur , (5) teks narasi, (6) teks fabel, (7) teks puisi rakyat ( Gurindam,
syair, pantun) (8) teks cerita ulang, (9) teks eksplanasi , (10) teks film/ drama, (11)
Teks cerita sejarah, (12) teks berita, (13) teks iklan, (53) teks editorial/opini, dan
(15) teks novel.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
a) Mendengarkan
b) Berbicara
c) Membaca
d) Menulis.
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia diberikan pada semua siswa kelas VII,
kelas VIII dan kelas IX dengan alokasi waktu 6 jam pelajaran/minggu.

4) Matematika
Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut: (i) Memahami konsep matematika, menjelaskan
keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah; (ii)

30
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika; (iii)
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh: (iv) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,
diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; dan (v)
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Ruang Lingkup:
Ruang Lingkup Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan
SMP/MTs meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (i) Bilangan; (ii) Aljabar; (iii)
Geometri dan Pengukuran; serta (iv) Statistika dan Peluang. Mata Pelajaran
Matematika diberikan pada semua siswa kelas VII, kelas VIII dan kelas IX dengan
alokasi waktu 5 jam pelajaran/minggu.

5) Ilmu Pengetahuan Alam


Tujuan:
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut: (i) Meningkatkan keyakinan terhadap
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan
keteraturan alam ciptaan-Nya; (ii) Mengembangkan pemahaman tentang
berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (iii) Mengembangkan rasa
ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang
saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; (iv)
Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi; (v) Meningkatkan
kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan
lingkungan serta sumber daya alam; (vi) Meningkatkan kesadaran untuk

31
menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;
Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Ruang Lingkup:
Ruang Lingkup Mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
(i) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan; (ii) Materi dan Sifatnya; (iii) Energi
dan Perubahannya; serta (iv) Bumi dan Alam Semesta. Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam diberikan pada semua siswa kelas VII, kelas VIII dan kelas IX
dengan alokasi waktu 5 jam pelajaran/minggu.

6) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


Tujuan
Mata pelajaran IPS di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut: (i) mengenal konsep-konsep yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (ii) memiliki
kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (iii)
memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan; (iv) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan
global.

Ruang Lingkup:
Ruang Lingkup Mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
(i) Manusia, Tempat, dan Lingkungan; (ii) Waktu, Keberlanjutan, dan
Perubahan; (iii) Sistem Sosial dan Budaya; serta (iv) Perilaku Ekonomi dan
Kesejahteraan. Mata Pelajaran IPS diberikan pada semua siswa kelas VII, kelas
VIII dan kelas IX dengan alokasi waktu 4 jam pelajaran/minggu
7) Bahasa Inggris Tujuan:
a) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis
untuk mencapai tingkat literasi functional

32
b) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
c) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara
bahasa dengan budaya.

Ruang Lingkup:
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris meliputi: (i) kemampuan
berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan
dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai
tingkat literasi functional; (ii) kemampuan memahami dan menciptakan berbagai
teks fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive,
recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa
kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika; serta
(iii) kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata
bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural
(menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai
konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam
proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan
kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).

Uraian Struktur Mata Pelajaran Kelompok B


1) Seni Budaya Tujuan:
Mata pelajaran Seni Budaya di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut: (i) Memahami konsep dan pentingnya
seni budaya; (ii) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya; (iii)
Menampilkan kreativitas melalui seni budaya; (iv) Menampilkan peran serta
dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global.

Ruang Lingkup:
Ruang Lingkup Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai
berikut: (i) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan

33
sebagainya; (ii) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik; (iii). Seni tari, mencakup
keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi,
apresiasi terhadap gerak tari; serta (iv) Seni teater, mencakup keterampilan olah
tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni
musik, seni tari dan seni peran.
Dari ke-4 aspek mata pelajaran Seni Budaya yang tersedia, sekolah wajib
melaksanakan minimal 2 aspek seni. Di SMP Negeri 53 Palembang, pembelajaran
Seni Budaya melaksanakan tiga aspek, yaitu aspek seni rupa, seni tari dan seni
musik. Mata Pelajaran Seni Budaya diberikan pada semua siswa kelas VII, kelas
VIII dan kelas IX dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran/minggu.

2) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Tujuan:


Mata pelajaran Penjasorkes di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut: (i) Mengembangkan keterampilan
pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran
jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan
olahraga yang terpilih; (ii) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik; (iii) Meningkatkan kemampuan dan
keterampilan gerak dasar; (iv) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat
melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan; (v) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,
bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis; (vi)
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan; serta (vii) Memahami konsep aktivitas
jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi
untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Ruang Lingkup:
Ruang Lingkup Mata pelajaran Penjas Orkes meliputi aspek-aspek sebagai
berikut: (i) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.

34
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik,
kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis
lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya; (ii) Aktivitas
pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani,
dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya; (iii) Aktivitas senam meliputi:
ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan
senam lantai, serta aktivitas lainnya; serta (iv) Aktivitas ritmik meliputi: gerak
bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya.
Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan diberikan pada
semua siswa kelas VII, kelas VIII dan kelas IX dengan alokasi waktu 3 jam
pelajaran/minggu.

3) Prakarya Tujuan:
Mata pelajaran Prakarya memiliki dua tujuan, yaitu tujuan material dan
tujuan formal. Tujuan material, yaitu menemukan, membuat karya (produk)
prakarya, merancang ulang produk dan mengembangkan produk berupa:
kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan melalui kegiatan
mengidentifikasi, memecahkan masalah, merancang, membuat,
memanfaatkan, mengevaluasi, dan mengembangkan produk yang bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan keterampilan yang dikembangkan
adalah: kemampuan memodifikasi, menggubah, mengembangkan, dan
menciptakan serta merekonstruksi karya yang ada, baik karya sendiri maupun
karya orang lain.
Tujuan formal, meliputi: (1) menemukan atau mengemukakan gagasan
atau ide-ide yang mampu memunculkan bakat atau talenta peserta didik. (2)
mengembangkan kreatifitas melalui: mencipta, merancang, memodifikasi
(menggubah), dan merekonstruksi berdasarkan pendidikan teknologi dasar,
kewirausahaan dan kearifan local; (3) melatih kepekaan rasa peserta didik
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk menjadi
inovator dengan mengembangkan: rasa ingin tahu, rasa kepedulian, rasa
memiliki bersama, rasa keindahan dan toleransi; (4) membangun jiwa mandiri
dan inovatif peserta didik yang berkarakter: jujur, bertanggungjawab, disiplin,
dan peduli; (5) menumbuhkembangan berpikir teknologis dan estetis: cepat,

35
tepat, cekat serta estetis, ekonomis dan praktis; dan menempa keberanian
untuk mengambil resiko dalam mengembangkan keterampilan dan
mengimplementasikan pengetahuannya.

Ruang Lingkup:
Ruang Lingkup Prakarya meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1)
kerajinan; (2) Rekayasa; (3) Budidaya; dan (4) Pengolahan. Dari keempat aspek
tersebut, SMP Negeri 53 Palembang memilih aspek Kerajinan dan Rekayasa.
Mata Pelajaran Prakarya diberikan pada semua siswa kelas IX dengan alokasi
waktu 2 jam pelajaran/minggu.

b. Muatan Lokal
Kurikulum muatan lokal adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran yang disusun oleh satuan pendidikan
sesuai dengan keragaman potensi daerah, karakteristik daerah, keunggulan
daerah, kebutuhan daerah, dan lingkungan sekitar sekolah yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Muatan lokal dapat berupa kurikulum yang
memuat materi tentang karakteristik daerah atau karakteristik satuan
pendidikan.
Muatan lokal dapat dikembangkan oleh pemerintah kabupaten/kota,
atau satuan pendidikan. Tujuan penyelenggaraan pembelajaran muatan lokal
adalah untuk membentuk pemahaman atau penguasaan potensi daerah tempat
tinggal peserta didik sehingga bermanfaat untuk memberikan bekal sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ruang lingkup kegiatan pembelajaran
muatan lokal meliputi;
a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya dan spiritual di
daerahnya atau satuan pendidikan dan;
b. melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah atau
satuan pendidikan yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka
menunjang pembangunan nasional.

Prinsip pengembangan muatan lokal yang menjadi perhatian SMP Negeri 53


Palembang yaitu:

36
a. Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik.
b. Keutuhan Dalam Pengembangan Semua Kompetensi.
c. Substansi kurikulum muatan lokal mencakup keseluruhan dimensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan).
d. Fleksibilitas dalam Jenis, Bentuk, dan Pengaturan Waktu.
e. Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan
waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik
satuan pendidikan.
f. Kebermanfaatan.
g. Penetapan muatan lokal berorientasi pada upaya pengenalan, pelestarian,
dan pengembangan potensi daerah untuk kepentingan nasional dan
menghadap tantangan global.
Jenis muatan lokal berupa potensi dan keunikan lokal yang terkait
dengan seni budaya; prakarya; pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;
bahasa; dan/atau teknologi. Jenisnya materi berupa bahasa daerah, kesenian
daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan
tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang
dianggap perlu untuk pengembangan potensi dan kebutuhan daerah yang
bersangkutan.
Dokumen pendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran muatan
lokal mengacu pada struktur silabus yang dikembangkan oleh pemerintah
dengan memenuhi standar berikut:
a. kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti,
b. silabus yang memuat pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan
penilaian otentik, dan
c. buku teks pelajaran (buku peserta didik dan buku guru) berbasis
aktivitas dan karya.
d. Perangkat administrasi pembelajaran.
Mekanisme pengembangan muatan lokal pada Kurikulum 2013 di
SMP Negeri 53 Palembang dengan prosedur sebagai berikut:
a. analisis konteks lingkungan alam, sosial dan/atau budaya daerah di
lingkungan SMP Negeri 53 Palembang.

37
b. identifikasi kompetensi yang menjadi keunggulan lokal;
c. perumusan kompetensi inti dan kompetensi dasar;
d. penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap
kompetensi dasar;
e. penetapan muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran atau
menjadi muatan pembelajaran.
f. penyusunan silabus; dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
g. penyusunan buku teks pelajaran.
Mekanisme pelaksanaan program muatan lokal memperhatikan
rambu-rambu berikut.
a. Muatan lokal diselenggarakan oleh SMP Negeri 53 Palembang dengan
memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia.
b. Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan
beban belajar muatan lokal ditanggung oleh pemerintah daerah yang
menetapkan.

Daya dukung minimal yang perlu mendapat perhatian adalah:


a. Kebijakan Muatan Lokal berupa dasar kebijakan.
b. Sumber Daya Pendidikan perlu dipenuhi sesuai dengan kemampuan
satuan pendidikan.
c. Tenaga Pendidik Tenaga pendidik yang pengampu muatan lokal yang
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga pendidik sesuai
dengan mata pelajaran muatan lokal yang diampunya.
d. Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan muatan lokal yang ditetapkan
oleh pemerintah daerah harus dipenuhi oleh pemerintah daerah,
sedangkan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan harus dipenuhi oleh
satuan pendidikan.
Atas dasar panduan tersebut, maka sekolah menetapkan muatan lokal yang
tergabung dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu Baca Tulis Al-
Qur’an (BTA).

3. Beban Belajar

38
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolahan
program pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya, yaitu
menggunakan sistem paket. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran di
SMPN 53 Palembang dialokasikan sebagaimana tertera dalam kurikulum.
Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat
pada semester 1 dan 2 dalam satu tahun ajaran dilakukan dengan jumlah beban
belajar yang tetap. Pengaturan beban belajar peserta didik dapat dihitung dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a. Beban belajar di SMP Negeri 53 Palembang dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu kelas IX adalah 38
jam. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit dan ditambah
dengan 1 jam Bimbingan Konseling di kelas oleh guru BK, sehingga beban
belajar satu minggu kelas I
b. Beban belajar di Kelas IX dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.

Cara menetapkan beban belajar dengan sistem satuan semester untuk


SMP meliputi meliputi 40 menit Tatap Muka, 50% dari waktu daring untuk
kegiatan terstruktur maupuan kegiatan mandiri seperti terlihat pada tabel ;
Kegiatan Sistem Paket
Tatap muka 40 menit
Penugasan terstruktur 50% x 40 menit =20 menit
Kegiatan Mandiri
Jumlah 60 menit

Beban penugasan terstruktur


Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket di SMP Negeri 53 Palembang 0% - 50% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi

39
waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di
luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.

4. Beban Belajar Tambahan


Untuk menunjang perwujudan Visi Misi SMP Negeri 53 Palembang
pada poin Berahlak Mulia maka diberikan jam tambahan Bimbingan Konseling
1 jam pelajaran pada seluruh jenjang kelas.

5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar didasarkan pada beberapa pertimbangan,
diantaranya adalah kompleksitas yaitu penguasaan terhadap standar
kompetensi dan Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran, Intake peserta didik
yaitu nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik pada jenjang pendidikan atau
semester sebelumnya , Daya Dukung yang meliputi kemampuan pendidik
dalam menguasai materi, sarana dan prasarana ketersediaan media
pembelajaran yang diperlukan dan lain-lain.
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar antara 0 – 100 persen. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing masing indikator adalah 75 persen. Penentuan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta
didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan
pembelajaran sekolah secara bertahap dan berkelanjutan berusaha
meningkatkan kriteria ketuntasan untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal,
serta tingkat kesulitan materi pembelajaran. Dalam menentukan KKM, guru
bersama rekan serumpun melalui kegiatan MGMP Sekolah mengadakan rapat
penentuan KKM pada awal tahun pelajaran. Berdasarkan hasil keputusan
rapat tersebut, KKM di SMP Negeri 53 Palembang adalah sebagai berikut:
No. Mata Pelajaran KKM Kelas IX
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70
3. Bahasa Indonesia 70
4. Matematika 70
5. Ilmu Pengetahuan Alam 70
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70

40
7. Bahasa Inggris 70
8. Seni Budaya 70
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 70
Kesehatan
10. Prakarya 70

Mekanisme dan Prosedur Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Salah satu langkah awal bagi guru sebelum melaksanakan kegiatan awal
pembelajaran adalah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Setiap
mata pelajaran memiliki nilai KKM yang berbeda. Lebih jauh, dalam satu mata
pelajaran terdapat nilai KKM yang berbeda pada tiap aspek. Dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pendidik biar lebih leluasa dalam
menentukan nilai KKM.
Langkah awal penentuan KKM yaitu menentukan estimasi KKM di awal
tahun pembelajaran bagi mata pelajaran yang diajarkan. Penentuan estimasi ini
didasarkan pada hasil tes Penerimaan Peserta didik Baru (PPDB) bagi peserta
didik baru, dan mendasarkan nilai KKM pada nilai yang dicapai peserta didik
pada kelas sebelumnya. Penentuan KKM dapat pula ditentukan dengan
menghitung tiga aspek utama dalam proses belajar mengajar peserta didik. Secara
berurutan cara ini dapat menentukan KKM Indikator - KKM Kompetensi Dasar
(KD) - KKM Standart Kompetensi (SK)/Kompetensi Inti (KI) - KKM Mata
Pelajaran. Berikut ini langkah-langkah penghitungannya:
1) Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)
Kompleksitas merupakan tingkan kesulitan materi pada tiap indikator,
kompetensi dasar maupun standart kompetensi dari masing-masing mata
pelajaran, yang ditetapkan antara lain melalui expert judgement guru mata
pelajaran melalui forum musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) tingkat
sekolah, dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD,
keluasan KD, perlu tidaknya pengetahuan prasyarat.
2) Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) ini meliputi : 1) kompetensi
pendidik; (2) Jumlah peserta didik dalam 1 kelas; (3) predikat akreditasi
sekolah; dan (4) kelayakan sarana prasarana sekolah. Sekolah yang memiliki
daya dukung tinggi maka skor yang digunakan juga tinggi.

41
3) Intake
Intake merupakan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik. Intake bisa
didasarkan pada hasil nilai penerimaan peserta didik baru dan nilai yang
dicapai peserta didik pada kelas sebelumnya (menentukan estimasi). Dimana
untuk kelas VII berdasarkan pada rata-rata nilai rapor SD, nilai Ujian Sekolah
SD, nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di jenjang SMP. Bagi peserta
didik Kelas IXantara lain memperhatikan rata-rata nilai rapor semester-
semester sebelumnya.
Adapun kriteria dan skala penilaian penetapan KKM dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Aspek yang Dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
1. Kompleksitas
Tinggi <70 Sedang 70-80 Rendah 90-100
2. Daya Dukung Tinggi 90-100 Sedang 70-80 Rendah <70
3. Intake peserta didik Tinggi 90-100 Sedang 70-80 Rendah <70
Upaya Sekolah Dalam Meningkatkan KKM

1) Meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran melalui workshop/


pelatihan/ MGMP tingkat kabupaten dan tingkat sekolah melalui MGMPS.
2) Memenuhi sarpras yang menunjang proses pembelajaran.

3) Mengadakan Bimbingan Belajar Kelas VIII dan IX.

Kriteria Kenaikan Kelas


Berdasarkan penjelasan dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen
tahun 2022, satuan pendidikan tidak perlu menentukan kriteria dan
mekanisme kenaikan kelas. Kenaikan kelas dilaksanakan secara otomatis
(automatic promotion). Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip
mastery learning yang sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi
atau pembelajaran sesuai tahap capaian (teaching at the right level). Setiap
peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang sama dalam setiap
pertemuan, namun bagi peserta didik yang tidak dapat mencapai kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran perlu ditindaklanjuti dengan memberikan
perlakukan khusus agar dapat mencapainya. Dengan kata lain, tindakan untuk

42
peserta didik yang berisiko tidak seharusnya menunggu hingga tahun ajaran,
tetapi perlu segera diberikan.

SMP Negeri 53 Palembang dalam mekanisme/kriteria kenaikan kelas


menggunakan ketentuan yang terdapat dalam buku Panduan Pembelajaran dan
Asesmen Tahun 2022. Kenaikan kelas dilaksanakan satuan pendidikan pada
setiap akhir tahun. Kriteria Kenaikan Kelas
a. Menyelesikan seluruh program dalam dua semester (Satu tahun
Pelajaran)
b. Peserta didik dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah
mencapai KKM.
c. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing
nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya
di bawah KKM.
d. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
e. Nilai ekstrakulikuler pendidikan kepramukaan minimal baik
f. Kriteria kenaikan kelas juga mempertimbangkan kehadiran di kelas
mencapai minimal 85 % (kecuali siswa yang sakit)
g. Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :
 Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan
tenaga pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik.
 Tidak terlibat tindak kriminal
h. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas bila
 Jika peserta didik tidak menuntaskan KKM lebih dari dua mata
pelajaran sampai pada batas yang di tetapkam
 Deskripsi sikap Cukup maka siswa dinyatakan tidak naik kelas.
 Nilai ekstrakulikuler pendidikan kepramukaan Baik ( B )

Kriteria Kelulusan
Kriteria kelulusan di SMP Negeri 53 Palembang mengacu pada
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 pasal 72 ayat (1). Tentang Standar
Nasional dan Panduan Penilaian dan Permendikbud No. 4 Tahun 2018

43
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan pemerintah pada
pasal 19 ayat (1). Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan / program
pendidikan setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan kompetensi
pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran.
c. Kelulusan peserta didik di tetapkan melalui Rapat Dewan guru.
Peserta didik yang dinyatakan lulus dari satuan/ program pendidikan
diberikan ijazah. Ijazah diberikan pada akhir semester genap pada setiap akhir
jenjang. Ketentuan mengenai ijazah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

6. Pengembangan Diri dan Kegiatan Ekstrakurikuler


Pengembangan diri adalah merupakan pelayanan bantuan untuk
peserta didik baik individu maupun kelompok agar berkembang secara
optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, dan karir, melalui proses
pembiasaan, pemahaman diri dan lingkungan untuk mencapai kesempumaan
perkembangan diri.
Tujuan pengembangan diri adalah membantu memandirikan peserta
didik dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk
mmengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat
dan minatnya. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing
oleh konselor, guru, praktisi, atau alumni yang memiliki kualifikasi yang baik
berdasarkan surat keputusan kepala sekolah. Pola Pelaksanaan pengembangan
diri dalam kegiatan pembiasaan adalah sebagai berikut :
a) Spontan: Kerja bakti, Bakti sosial, takziah, membiasakan 5S1P (Senyum,
Salam, Sapa, Sopan, Santun dan Peduli lingkungan), membuang sampah
pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat.
b) Rutin: Membaca do'a, membaca surat pendek bersama-sama setiap awal
dan akhir pelajaran, ibadah khusus keagamaan bersama, SKJ,
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri, sholat dhuha berjama'ah dan
upacara penaikan bendera.

44
c) Keteladanan: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca,
memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain, disiplin, datang tepat
waktu.
d) Terprogram
1. Peringatan hari besar Nasional dan agama
2. Latihan dasar kepemimpinan
3. Kegiatan ekstrakurikuler
Jenis pengembangan diri, nilai-nilai budaya karakter yang ditanamkan dan
strategi pelaksanaannya.
Jenis Nilai Budaya dan Strategi pelaksanaan
Pengembangan diri karakter yang
ditanamkan
A. Bimbingan  Religius Pembentukkan karakter atau
Konseling  Jujur kepribadian melalui program
bimbingan konseling
 Toleransi
komprehensif meliputi
 Disiplin layanan dasar, layanan
 Menghargai prestasi responsif, layanan
 Cinta damai perencanaan individual dan
dukungan sistem responsif,
 Bersahabat
layanan perencanaan
 Peduli individual dan dukungan
 Tanggung jawab sistem.
 Peduli soial
B. Ekstrakurikuler
1. Pramuka  Demokratis
 Rasa Kebangsaan
 Peduli lingkungan dan Latihan terprogram
(Kepemimpinan dan
sosial
organisasi)
 Disiplin
 Tanggung jawab
2. Olahraga  Sportivitas
 Menghargai
 prestasi
 Kerja keras
 Cinta damai
 Disiplin
 Jujur
3. Keagamaan Latihan membaca Al- Quran
 Religius
secara terprogram

45
Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler atau pengembangan diri adalah kegiatan yang
bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta
didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri dibawah
bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan
antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah
diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik
serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok
seni-budaya, kelompok tim olahraga. Ekstrakurikuler di SMP Negeri 53
Palembang terdiri dari:
1. Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh SMP negeri 53 Palembang dan wajib diikuti oleh seluruh
peserta didik, yaitu pramuka.
Pramuka bertujuan
1. Mengembangkan jiwa kepemimpinan pada peserta didik.
2. Sebagai wadah berlatih organisasi.
3. Melatih peserta didik agar terampil dan mandiri.
4. Mengembangkan jiwa sosial dan peduli kepada orang lain.
5. Melatih peserta didik untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan
tepat
6. Mengenalkan beberapa usaha pelestarian alam, sikap ramah terhadap
lingkungan, kebiasaan diri hidup bersih dan sehat.

2. Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat


dikembangkan dan diselenggarakan oleh SMP Negeri 53 Palembang dan dapat
diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
Diantaranya :
1. Paduan Suara
2. Futsal
3. Voli

46
4. Taekwondo
5. Hadro

7. Literasi
Gerakan literasi sekolah di SMP Negeri 53 Palembang bertujuan agar
siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran
sepanjang hayat. Berikut gerakan literasi di SMP Negeri 53 Palembang;
a. Pembacaan Al-quran dan Asma’ulhusna pada jam ke-0 pada hari Senin,
Selasa, Rabu.
b. Kegiatan literasi sesuai jadwal ( membaca buku, menceritakan kembali,
memimpin acara, pidato, ceramah dan sebagainya)
c. Siswa diwajibkan berkunjung ke perpustakaan tetapi juga wajib meminjam
buku, menyusun resume dari beberapa lembar buku yang telah dibacanya
kemudian wajib pula mengembalikannya
d. Mading kelas
Berisi informasi atau karya tulis siswa baik puisi, pantun maupun karya
tulis lainnya.
Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta
didik serta meningkatkan keterampilan membaca.

8. 4C (Communication, Collaborative, Critical thinking and Problem Solving,


dan Creativity and Innovation)
Keterampilan abad ke-21 atau diistilahkan dengan 4C
(Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan
Creativity and Innovation) merupakan kemampuan sesungguhnya ingin dituju
dengan Kurikulum 2013. Berikut penjelasan 4C.
a. Communication (komunikasi)
Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi
baik secara lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu
melakukan komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu
menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan
ataupun sebaliknya.

47
Manusia merupakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan
sesamanya. Oleh karena itu, komunikasi merupakan salah satu hal yang
terpenting dalam peradaban manusia. Tujuan utama komunikasi adalah
mengirimkan pesan melalui media yang dipilih agar dapat dimengerti oleh
penerima pesan. Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan)
yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau
sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Supaya
komunikasi antar manusia terjalin secara efektif dibutuhkan teknik
berkomunikasi yang tepat. Teknik komunikasi adalah suatu cara yang
digunakan dalam menyampaikan informasi dari komunikator ke
komunikan dengan media tertentu. Dengan adanya teknik ini diharapkan
setiap orang dapat secara efektif melakukan komunikasi satu sama lain dan
secara tepat menggunakannya. Beberapa teknik dalam komunikasi yaitu:
1) Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda dan utuh.
2) Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit.
3) Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan,
pahami pikiran lawan bicara.
4) Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.
5) Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
6) Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima
informasi
7) Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru detailnya.
8) Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan Saudara sebagai model
langsung.
9) Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat sadar
dan menimbulkan kecemasan yang mengcerahkan.
10) Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan
informasi Saudara diterima. Contoh dengan bertanya atau menyuruh
mengulanginya.

b. Collaborative (kolaborasi)
Adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling
bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja

48
secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya;
menghormati perspektif berbeda. Kolaborasi juga memiliki arti mampu
menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada
tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar
dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi
kerancuan.

c. Critical thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan


pemecahan masalah)
Adalah kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit,
mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya
muncul berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari suatu
permasalahan. Critical thinking dimaknai juga kemampuan menalar,
memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara
sistem, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan menyelesaikan
masalah.

d. Creativity and Innovation (Kreativitas dan inovasi)


Adalah kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan
menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka
dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. Kreativitas juga
didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan
penggabungan baru. Kreativitas akan sangat tergantung kepada pemikiran
kreatif seseorang, yakni proses akal budi seseorang dalam menciptakan
gagasan baru. Kreativitas yang bisa menghasilkan penemuan-penemuan
baru (dan biasanya bernilai secara ekonomis) sering disebut sebagai
inovasi.
Berdasarkan uraian tentang konsep 4C dalam pembelajaran
kurikulum 2013 di atas, SMP Negeri 53 Palembang telah
mengembangkannya dalam proses belajar mengajar, walaupun belum
sempurna secara total.

49
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Tahun Ajaran
Pengaturan permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan

50
tahun ajaran telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu pada bulan Juli (13 Juli
2023) setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif Semester Ganjil
JUMLAH MINGGU
TIDAK
NO BULAN SELURUHNYA EFEKTIF EFEKTIF EFEKTIF

1 Juli 2023 4 2 - 2
2 Agustus 2023 5 0 - 5
3 September 2023 4 1 - 3
4 Oktober 2023 4 0 - 4
5 Nopember 2023 5 1 - 4
6 Desember 2023 4 4 - 0
Jumlah 26 8 - 18

Semester Genap

JUMLAH MINGGU
NO BULAN TIDAK
SELURUHNYA EFEKTIF
EFEKTIF
1 Januari 2024 5 - 5
2 Pebruari 2024 4 - 4
3 Maret 2024 4 1 3
4 April 2024 4 2 2
5 Mei 2024 5 1 4
6 Juni 2024 4 4 -
Jumlah 26 8 18

C. Pengaturan Waktu Libur

NO KEGIATAN KETERANGAN

1 Minggu efektif
belajar Digunakan untuk kegiatan pembelajaran:
tatap muka, PH, Remidi/ Pengayaan, PTS,
PAS, ANBK, US, PAT dan Cadangan

51
2 Jeda tengah
semester Tidak ada waktu khusus untuk jeda tengah
semester

Jeda antar semester


Antara semester I dan II, libur semester I,
3 digunakan untuk menyiapkan kegiatan dan
administrasi semester II

Libur akhir tahun Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan


4 pelajaran administrasi akhir dan awal tahun pelajaran

5 Hari libur Libur awal puasa, libur sekitar hari raya, dan
keagamaan libur Hari Besar Agama yang lain

6 Hari libur Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah


umum/nasional

7 Hari libur khusus Tidak mempunyai hari libur khusus

8 Kegiatan khusus Digunakan kegiatan Pondok Ramadhan

KETERANGAN
• Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lâmanya
minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
• Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.
• Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional atau Menteri
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
Daerah tingkat Kabupaten / Kota atau organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
• Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar
semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari - hari besar nasional dan hari libur khusus.

52
• Libur jeda tengah semester, jeda antar semester dan libur akhir tahun
pelajaran digunakan untuk persiapan kegiatan dan administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran.
• Hari libur umum atau nasional atau penetapan hari serentak untuk
setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan
Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten / Kota.

53
BAB V
PENUTUP
Alhamdulillah,puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas
limpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyusun Kurikulum
SMP Negeri 53 Palembang tahun pelajaran 2023/2024, di mana substansinya
merupakan keinginan dan komitmen bersama baik dalam perancangan maupun
pelaksanaannya. Oleh karena itu terealisasi atau tidaknya Kurikulum SMP Negeri
53 Palembang ini merupakan tanggung jawab seluruh stakeholder sekolah di
bawah monitoring dan pengendalian Kepala Sekolah.
Kurikulum SMP Negeri 53 Palembang ini bersifat flaksibel dan dinamis,
maka hal-hal lain yang merupakan ide dan gagasan seluruh stakeholder selama
pelaksanaan Kurikulum SMP Negeri 53 Palembang akan tetap diperhatikan, untuk
ke depan dijadikan sebagai bahan masukan demi penyempurnaan dan perbaikan
Kurikulum SMP Negeri 53 Palembang khususnya dan pelaksanaan pendidikan di
SMP Negeri 53 Palembang pada umumnya, baik dari segi input, proses maupun
outputnya.

Palembang, 13 Juli 2023


Tim Pengembang,

54

Anda mungkin juga menyukai