Anda di halaman 1dari 3

PLKH PERDATA

Nama : Anggie Dwi Yuniar


Nim : 21040704154
Kelas : 2021 B

Soal
Ny. Dewi ( penggugat ) adalah pengusaha Rent – Car di Surabaya. Pada tanggal 9 Maret
2014, seseorang bernama Malik Lakepo ( Tergugat I ) menyewa satu mobil Avanza No. Pol L
1540 XX buatan tahun 2013 selama 10 hari dengan harga sewa Rp. 3.500.000 ( Rp. 350.000 /
hari ) untuk bepergian, Malik mengajak Hamid ( tergugat II ) sebagai sopir. Dalam waktu 10 hari
mobil belum dikembalikan oleh Tergugat I
Pada tanggal 19 Maret 2013, mobil tersebut terbaar dan tidak diperbaiki atau dipakai
lagi. Tergugat I dan Tergugat II menolak bertanggung jawab. Untuk mendapatkan haknya Ny
Dewi ( Penggugat ) menggugat tergugat I dan tergugat II
Pertanyaan :
a. Apakah perjanjian sewa mobil antara Ny. Dewi ( P ) dengan Malik lakepo ( T.I ) untuk 10
hari berikutnya sah menurut hukum, padahal objeknya sudah terbakar ?
b. Apakah resiko kerusakan dapat dibebankan / menjadi tanggung jawab penyewa ( T.I )
sekalipun hal itu tidak tercantum dalam klausul perjanjian ?
c. Apakah Ny. Dewi ( P ) juga dapat menuntut ganti rugi kepada Hamid ( T. II )
d. Apakah substansi kasus diatas mengenai perjanjian pinjam pakai ( ps 1740 BW ) sewa
menyewa ( Ps 1548 BW ) atau bukan keduanya ?

1. Menurut 1320 Bw syarat sahnya perjanjian ada 4 Yakni


Ada subjek, ada objek, cakap, dan suatu hal tersebut diperbolehkan. Dalam hal ini objek
berupa mobil perjanjian terbakar, namun ini tidak menghilangkan esensi peniadaan dari
objek perjanjian. Hal ini tidak mengakibatkan batalnya perjanjian karna sejatinya objek
perjanjian tersebut masih ada, hanya saja secara fisik tidak seperti awal perjanjian
dikarenakan insiden kebakaran ketika masih dalam kuasa tergugat. Adapauninsiden
terbakar terjadi pada hari ke 10 perjanjian sewa yang masih dalam kuasa tergugat,
implikasinya telah digunakan 9 hari mobil tersebut dan hampir terpenuhinya hak dan
kewajiban kedua belah pihak.
2. Tentu dapat, karna kerusakan objek perjanjian terjadi ketika dalam tenggat waktu
perjanjian yakni pada tanggal 19 Maret 2013 / hari ke sepuluh perjanjian sewa, dan
objek perjanjian masih berada dalam kekuasaan pakai penyewa / tergugat, dan
harusnya menjadi tanggung jawab mengingat objek perjanjian rusak ketika berada di
kuasanya dan masih dalam tenggat perjanjian sewa. Adapun meski tidak tertulis dalam
klausul perjanjian sewa. Perjanjian inijuga terikat pada ketentuan pasal 1564 BW dimana
dalam pasal tersebut dikatakan ” Penyewa bertanggung jawab atas segala kerusakan
yang ditimbulkan pada barang yang disewakan selama waktu sewa, kecuali jika ia
membuktikan bahwa kerusakan itu terjadi di luar kesalahannya. ” dari pasal ini dapat
disimpulkan bahwasanya tergugat terikat oleh BW dan harus menggnati kerugian
penyewa / penggugat atas objek perjanjian yang telah rusak ketika berada dalam
kuasanya.
3. Iya, bisa, Ny Dwi bisa menuntut ganti rugi kepada penyewa, berdasar pada pasal 1564
BW yang mengatakan bahwasanya penyewa bertanggung jawab atas segala kerusakan
yang ditimbulkan pada barang yang disewakan, hal ini menjadi dasar bagi NY Dewi
untuk menuntut ganti kerugian di muka peradilan kepada penyewa.
4. 1740 Kuhperdata
1740. Pinjam pakai adalah suatu perjanjian dalam mana pihak yang satu menyerahkan
suatu barang untuk dipakai dengan cuma-cuma kepada pihak lain, dengan syarat bahwa
pihak yang menerima barang itu setelah memakainya atau setelah lewat waktu yang
ditentukan, akan mengembalikan barang itu.

1548 BW
Sewa menyewa adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu mengikatkan
diri untuk memberikan kenikmatan suatu barang kepada pihak yang lain selama waktu
tertentu, dengan pembayaran suatu harga yang disanggupi oleh pihak tersebut terakhir
itu. Orang dapat menyewakan pelbagai jenis barang, baik yang tetap maupun yang
bergerak.

Adapun pasal yang berhubungan dengan kasus ini hanya pasal 1548 BW, dikaeranakan
dalam hubungan hukum anatara Penggugat dengan tergugat adalah perjanjian sewa
menyewa yang dicirikan dengan adanya pemberian uang ketika penyewa menikmati
barang dari pemilik sewa, ini bertentangan dengan konsepsi padsal 1740 / pinjam pakai
yang mempunya frasa pihak yang satu menyerahkan barang secara Cuma Cuma untuk
dinikmati fungsi dari barang tersebut dengan tenggat waktu. Jadi pembeda anatara
pasal 1740 dan 1548 BW pada frasa timbal balik secara materiel / diambilnya
keuntungan dari peminjaman barang tersebut dari pemilik sewa ke penyewa.
Dalam kasus ini pula, diuraikan dari pasal 1548 BW , kedua belah pihak setuju unutk
meminjamkan dan meminjam sebuah mobil dengan ketentuan waktu dan biaya ex :
tenggat waktu 10 hari, dan biaya sewa senilai Rp. 3.500.000 / Rp. 350.000 / hari.

Anda mungkin juga menyukai