ACTION 1 : Perwira Siswa mampu menjeIaskan bahwa kadang kadang berisi topik baru
dibandingkan dengan konvensi ketenagakerjaan maritim ILO yang ada, terutama di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja untuk memenuhi masalah kesehatan saat ini, seperti efek
kebisingan dan getaran pada pekerja atau risiko tempat kerja lainnya
Jawaban :
Menyatakan bahwa peraturan dan standar (bagian a) dan pedoman (bagian b) dalam
kode terintegrasi dan diorganisasikan ke bidang umum yang menjadi perhatian di bawah
lima judul:
JUDUL 1 PERSYARATAN MINIMUM BAGI AWAK KAPAL YANG BEKERJA DI ATAS KAPAL
JUDUL 2 KONDISI KERJA
JUDUL 3 AKOMODASI, FASILITAS REKREASI MAKANAN, DAN KATERING
JUDUL 4 PERLINDUNGAN KESEHATAN, PERAWATAN MEDIS KESEJAHTERAAN DAN
PERLINDUNGAN JAMINAN SOSIAL
JUDUL 5 KEPATUHAN DAN PENEGAKAN
ACTION 2 : Perwira Siswa mampu menjelaskan bahwa standar dalam Konvensi baru tidak lebih
rendah dari standar ketenagakerjaan maritim yang ada karena tujuannya adalah untuk
mempertahankan standar dalam Konvensi ketenagakerjaan maritim saat ini, sambil membiarkan
atau memberikan kepada setiap negara memiliki keleluasaan yang lebih besar dalam perumusan
undang-undang nasional mereka yang menetapkan tingkat per|indungan itu
Jawaban :
MLC 2006 merupakan pilar keempat dalam hal perjanjian maritim yang paling penting karena
melengkapi perjanjian IMO meliputi keselamatan “SOLAS”, pencegahan polusi “MARPOL” dan
pelatihan dan setifikasi pelut ” STCW” , Cakupan materi dalam MLC 2006 pada dasarnya hampir
sama dengan rumusan standar ketenagakerjaan maritim ILO karena tujuannya adalah untuk
mempertahankan standar dalam Konvensi ketenagakerjaan maritim saat ini, sambil membiarkan
atau memberikan kepada setiap negara memiliki keleluasaan yang lebih besar dalam perumusan
undang-undang nasional mereka yang menetapkan tingkat per|indungan itu.Amandemen 2014
terhadap MLC 2006, yang berada di bawah naungan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO),
didasarkan pada pedoman yang dikembangkan oleh kelompok kerja bersama IMO/ ILO, yang
dilaporkan kepada Komite Hukum IMO dan badan pengatur ILO. Kewajiban baru di bawah
Konvensi Perburuhan Maritim (MLC 2006) yang mengharuskan pemilik kapal untuk memiliki
asuransi wajib untuk menutupi pengabaian awak kapal, serta klaim atas kematian atau kematian. -
cacat jangka panjang pelaut. MLC 2006 menitikberatkan pada upaya Negara Anggota Organisasi
Ketenagakerjaan Internasional untuk memberikan perlindungan bagi awak kapal serta industri
pelayaran Konvensi tersebut perlu disahkan dengan Undang-Undang negara – negara anggota
nya dimana setiap negara memiliki keleluasaan yang lebih besar dalam perumusan undang-
undang nasional mereka yang menetapkan tingkat perlindungan itu
ACTION 3 : Perwira Siswa mampu menjelaskan bahwa keuntungan kapal dari negara yang
meratifikasi dan memberikan kondisi kerja yang layak bagi pelautnya akan memiliki perlindungan
terhadap persaingan tidak sehat dari kapal di bawah standar dan akan mendapatkan keuntungan
dari sistem sertifikasi, menghindari atau mengurangi kemungkinan penundaan yang lama terkait
dengan inspeksi di luar pelabuhan Negara lain
Jawaban :
Bagi negara-negara yang meratifikasi KONVENSI PEKERJA MARITIM 2006 (MLC 2006)
memberikan kepastian hukum terkait warga negara nya yang bekerja sebagai pelaut di industri
pelayaran internasional dan memastikan hak-hak mereka dilindungi.
Amandemen 2014 terhadap MLC 2006 mensyaratkan bahwa sertifikat atau bukti dokumenter
lainnya tentang keamanan finansial harus dikeluarkan oleh penyedia keamanan finansial pemilik
kapal. Sertifikat ini harus dibawa di atas kapal.
Amandemen tersebut dikembangkan selama hampir satu dekade diskusi dalam Kelompok Kerja
Ahli Ad Hoc IMO/ ILO Gabungan tentang Kewajiban dan Kompensasi mengenai Klaim Kematian,
Cedera Pribadi, dan Pengabaian Pelaut.
Komite Hukum IMO mempertahankan item agenda tetap, untuk tetap meninjau ketentuan
keamanan finansial dalam kasus pengabaian pelaut, dan tanggung jawab pemilik kapal
sehubungan dengan klaim kontrak untuk cedera pribadi, atau kematian pelaut.