No Peneliti Judul Metode Jumlah dan Kriteria Intervensi Hasil Kekurangan dan
(tahun) Penelitian Penelitian Sampel kelebihan
1 Wang, Y., Safety and Prospective Sampel: Kelompok Median LOS post operasi Kelebihan Liu, B., efficacy of a Randomise 140 responden yang Intervensi: dengan protocol ERAS lebih Metode Zhao, T., novel d menjalani craniotomy - Responden pendek (4 hari) dibandingkan menggunakan Zhao, B., neurosurgical Controlled elektif. 70 orang yang dengan manajemen RCT prospective Yu, D., enhanced Trial responden menjalani menjalani perioperative konvensional Kedua kelompok Jiang, X., ... & He, S. recovery after protocol (Enhanced protocol (protocol ruangan) (7 hari) diikuti dari pre (2018). surgery recovery after surgery) ERAS dan (pvalue <0.0001). hingga paska protocol for ERAS dan 70 Waktu Presentasi pelepasan kateter bedah oleh tim elective responden menjalani pelepasan < 6 pada kelompok intervensi lebih Output yang di craniotomy: a protocol konvensional jam tinggi dibandingkan kelompok lihat lebih prospective Kelompok Kontrol: kontrol ((62/70 (88.5%)) (p kompleks randomized Kriteria inklusi: - Responden value <0.0001), terdapat controlled trial - Setuju untuk yang masing-masing 1 orang Kekurangan: berpartisipasi menjalani responden yang mengalami Pengambilan dalam penelitian protocol retensi urin pada kedua sample tidak - Berusia 18-65 konvensional kelompok, selain itu pada double blind tahun dan waktu kelompok penerapan ERAS - Memiliki satu lesi Pelepasan tidak terjadi Urinary tract intracranial kateter > 6 complication, sedangkan pada - Secara medis jam kelompok control ditemukan 1 memenuhi syarat responden mengalami urinary craniotomy elektif tract complication. Hasil Kriteria ekslusi: penelitian ini juga menunjukkan - Trauma terdapat perbedaan skor nyeri intracranial antara kelompok intervensi dan - Kondisi patologi kelompok kontrol (p value yang <0.0001), terdapat perbedaan membutuhkan waktu pertama kali makan penanganan segera antara kelompok intervensi dan - Penurunan kelompok kontrol (p value < kesadaran sebelum 0.0001) dan waktu konsumsi tindakan operasi makanan padat pada kelompok - Kehamilan intervensi lebih cepat - Penyakit yang dibandingkan kelompok kontrol dapat mengganggu (24 jam vs 72 jam)(p value pemulihan pasca <0.0001) pembedahan (paralisis, deformitas spinal, penyakit autoimun, infark miokard, infeksi berat, gangguan hati dan ginjal, neurogenic bladder disease, dan gangguan kejiwaan) 2 Wang, L., Enhanced Prospective Sampel: 151 responden Kelompok Postoperative LOS pada Kelebihan Cai, H., recovery after Randomise yang menjalani Intervensi: kelompok intervensi lebih Tekhnik Wang, Y., elective d kraniotomi elektif. 76 - Responden pendek dibandingkan kelompok penghitungan Liu, J., craniotomy: A Controlled orang responden yang kontrol (3 vs 4 hari) dengan sampel lebih Chen, T., randomized Trial sebagai kelompok menjalani pvalue <0.0001. jumlah jelas Liu, J., ... controlled trial intervensi dan 75 protokol responden yang berhasil Protap & Zou, W. responden sebagai ERAS dan melepaskan kateter pada pelaksanaan (2022). kelompok kontrol Waktu kelompok intervensi lebih ERAS lebih Kriteria inklusi: pelepasan ≤24 banyak dibandingkan kelompok jelas - Setuju untuk jam kontrol (83% vs 64%) p value Terdapat berpartisipasi Kelompok Kontrol: 0.031 control yang dalam penelitian Responden ketat dari - Berusia 18-65 yang menjalani coordinator tahun protokol penelitian - Memiliki satu lesi konvensional untuk intracranial dan waktu memastikan - Secara medis Pelepasan protocol memenuhi syarat kateter > 24 jam penelitian craniotomy elektif dilaksanakan - ASA I atau II sesuai dengan Kriteria ekslusi: panduan - Trauma intracranial Kekurangan - Kondisi patologi Pengambilan yang sample tidak membutuhkan double blind penanganan segera - Penurunan kesadaran sebelum tindakan operasi - Kehamilan - Penyakit yang dapat mengganggu pemulihan pasca pembedahan (paralisis, deformitas spinal, penyakit autoimun, infark miokard, infeksi berat, gangguan hati dan ginjal, neurogenic bladder disease, dan gangguan kejiwaan) 3 Liu, B., Neurosurgical Randomise Sampel: 140 orang Kelompok Tingkat kepuasan responden Kelebihan: Liu, S., enhanced d responden yang dibagi intervensi: lebih tinggi pada kelompok Metode Wang, Y., recovery after Controlled menjadi 2 kelompok Responden yang ERAS dibandingkan kelompok menggunakan Zhao, B., surgery (ERAS) Trial yaitu kelompok menjalani ptotokol kontrol RCT Zhao, T., programme for intervensi dan ERAS (92.2±4.3 vs 86.8±7.4, Penelitian ini Zhao, elective kelompok kontrol. p=0.0001), LOS kelompok menggabungkan L., ... & craniotomies: Kriteria inklusi: Kelompok kontrol: ERAS lebih penek ibandingkan penelitian He, S. are patients - Usia 18-65 tahun responden yang kelompok kontrol (<4 hari VS ≥ kuantitatif dan (2019). satisfied with - Memiliki satu lesi menjalani protocol 4 hari (p=0.0001). kualitatif their intracranial ruangan Kelompok ERAS dengan experiences? A - Secara medis layak penerapan pelepasan kateter urin Kekurangan: quantitative and dilakukan tindakan < 24 jam memiliki LOS yang Kriteria ekslusi qualitative kraniotomi elektif lebih pendek dibandingkan tidak dijelaskan analysis. Kriteria ekslusi: tidak kelompok kontrol. Analisis Proses randomized disebutkan pengalaman pasien terungkap tidak dijelaskan lima tema: transfer informasi, dengan detail dukungan profesional, Protocol ERAS tanggung jawab bersama dan yang digunakan partisipasi aktif, kesiapan untuk tidak dijelaskan pemulangan, dan tindak lanjut, secara detail yang semuanya terkait erat dan mewakili aspek positif dan negatif. 4 Liu, B.,Impact Randomize Sampel: 65 orang Kelompok Skor awal QOL dan status Kelebihan Liu, S.,of neurosurgica d responden yang dibagi intervensi: fungsional pada kedua Pengambilan Wang, Y.,l enhanced controlled menjadi 2 kelompok Responden yang kelompok sama. Hasil uji sampel dengan Lu, D.,recovery trial yaitu kelompok menjalani ptotokol ANOVA penerapan ERAS pada teknik RCT Chen, L., after surgery intervensi dan ERAS pasien post kraniotomi Pengacakan Zheng, T., ... & (ERAS) kelompok kontrol. didapatkan penerapan ERAS sampel He, S. program Kriteria inklusi: Kelompok kontrol: memiliki dampak yang menggunakan (2020). on health- - Setuju untuk responden yang signifikan pada QOL (p value = aplikasi related quality berpartisipasi menjalani protocol 0.036), fungsi fisik (p value = Kekurangan of life in glioma dalam penelitian ruangan 0.003), dan fungsi peran (p Responden hanya patients: - Berusia 18-65 value = 0.009). pada pasien a secondary tahun Pasien dalam kelompok ERAS glioma yang analysis - Memiliki satu lesi menunjukkan secara statistik menjalani of a randomize intracranial QoL yang lebih tinggi secara kraniotomi d controlled - Secara medis signifikan dan secara Pengambilan trial memenuhi syarat klinis pada 3 bulan tindak sampel tidak craniotomy elektif lanjut dibandingkan dengan resp dengan double - ASA I atau II onden blind Kriteria ekslusi: dengan perawatan konvensional Data yang diambil - Trauma (perbedaan skor rata- adalah data intracranial rata 10.8, p = 0.035). Fungsi sekunder dari - Kondisi patologi fisik yang jauh lebih baik juga RCT yang diamati pada membutuhkan Grup ERAS saat keluar dari penanganan segera rumah sakit (p = 0,046), 3 bulan - Penurunan setelah follow up (p=0.047), 6 kesadaran sebelum bulan setelah follow up tindakan operasi (p = 0,038). - Kehamilan Kejadian infeksi luka operasi - Penyakit yang pada kelompok ERAS 0 dapat mengganggu sedangkan kelompok control 1 pemulihan pasca (p=0.446), infeksi intracranial pembedahan kelompk ERAS 2, kelompok (paralisis, control 2 (p>0.999), kejadian deformitas spinal, kejang kelompok ERAS 3 dan penyakit autoimun, kelompok control ((p>0.999), infark miokard, perdarahan kelompk ERAS 2, infeksi berat, kelompok control 2 (p>0.999), gangguan hati dan stroke kelompok ERAS 0 ginjal, neurogenic sedangkan kelompok control 1 bladder disease, (p=0.446). Masalah pernapasan dan gangguan kelompok ERAS 1 sedangkan kejiwaan) kelompok control 3 (p=0.316), masalah kardiovaskuler kelompok ERAS 1 kelompok control 0 (p>0.999), gangguan saluran perkemihan kelompok ERAS 0 sedangkan kelompok control 1 (p=0.446), kejaian DVT kelompok ERAS 0 sedangkan kelompok control 2 (p=0.195). 5. Suko PENGARUH Quasi Tekhnik Kelompok Hasil Kelebihan: Pranowo, KOMPRES eksperime pengambilan sampel Intervensi: penelitian menunjukkan bahwa Agus - Pasien pasien laki-laki terbanyak - Studi ini dapat Prasetyo, DINGIN n, dengan adalah total TERHADAP desain sampling, dengan GGK yang menjalani program hemodialisis, memberikan Neni mendapatk jumlah program HD rata-rata informasi yang Handayani PENURUNA pre-post jumlah sampel 38 an terapi 110,5 dan terbanyak dengan berguna bagi N NYERI test. pasien. tingkat kecemasan ringan. Skala para praktisi PASIEN Kriteria inklusi: Hemodiali nyeri pasien saat kanulasi (inlet medis dalam SAAT sis dengan akses femoral) hemodialisis mengurangi KANULASI Pasien yang akses tanpa tindakan memiliki rata- nyeri pada (INLET menjalani vaskuler rata pasien saat femoral AKSES hemodialisis dengan Kelompok Kontrol: 7 dan sebelumnya diberikan kanulasi FEMORAL) menggunakan inlet - Pasien tindakan kompres dingin, hemodialisis. HEMODIALI akses femoral. GGK yang memiliki rata-rata 4. Ada - Penelitian ini SIS Pasien yang mendapatk perbedaan dilakukan pada an terapi skala nyeri yang bermakna pasien yang mengalami nyeri saat antara sebelum pemberian memiliki kanulasi. Hemodiali kompres dingin dan setelah kondisi medis Pasien yang berusia sis dengan pemberian yang sama, 18 tahun ke atas. akses kompres dingin saat kanulasi sehingga dapat Pasien yang mampu vaskuler (inlet akses femoral) memberikan memberikan femoral hemodialisis hasil yang persetujuan tertulis lebih akurat. untuk ikut serta - Metode dalam penelitian ini. penelitian Kriteria eksklusi: yang digunakan Pasien yang memiliki dalam studi ini terstruktur dan riwayat alergi didokumentasi terhadap kompres kan dengan dingin. baik, sehingga Pasien yang memiliki dapat diulang masalah kulit atau oleh peneliti luka terbuka di area lainnya. yang akan diterapkan Kekurangan: kompres dingin. Pasien yang tidak - Ukuran sampel mampu memberikan penelitian persetujuan tertulis yang relatif kecil (30 untuk ikut serta pasien) dalam penelitian ini. mungkin tidak Pasien yang dapat mengalami gangguan mewakili mental atau kognitif populasi yang signifikan pasien yang sehingga tidak lebih besar. mampu memberikan - Studi ini hanya informasi yang dilakukan pada akurat mengenai pasien yang menjalani nyeri yang dirasakan. hemodialisis dengan menggunakan inlet akses femoral, sehingga hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasi untuk jenis inlet akses yang berbeda. - Studi ini hanya mencakup efek kompres dingin terhadap penurunan nyeri pada saat kanulasi, dan tidak mengevaluasi efek jangka panjang dari penggunaan teknik ini dalam pengobatan hemodialisis. 6. Mahruri Kompres Jenis Pengambilan sampel Kelompok Sebelum dilakukan kompres Kelebihan: Saputra, Dingin Titik Li- penelitian dengan teknik intervensi: dingin LI-4 rata-rata intensitas Herlina 4 Kontra ini yaitu consecutive sampling nyeri penusukan AVF 5,36 Studi ini mencoba A.N kuantitatif dengan jumlah 33 Pasien yang (SD=1,47) dan sesudah menerapkan teknik Lateral Tangan diberikan kompres pemberian kompres dingin titik alternatif untuk Nasution Menekan dengan Responden. dingin pada titik LI- LI-4 rata-rata intensitas nyeri mengurangi nyeri Respon Nyeri desain Kriteria inklusi: 4 kontra lateral penusukan AVF 3,30 selama invasif Selama Invasif quasi tangan sebelum dan (SD=0,95). Hasil uji didapatkan arteriovenous fistula experiment Pasien dewasa yang selama prosedur ada perbedaan intensitas nyeri pada pasien Arteriovenous pre and mengalami nyeri invasif penusukan AVF sebelum dan hemodialisis, sehingga Fistula (Avf) selama invasif post one arteriovenous sesudah kompres dingin titik LI- dapat memberikan Pasien sampel tes arteriovenous fistula fistula (AVF). 4 pasien hemodialisa (p=0,000). kontribusi penting bagi Hemodialisa (AVF) pada saat Kelompok kontrol: pengobatan pasien hemodialisis. hemodialisis. Pasien yang Pasien yang tidak Penelitian ini memberikan diberikan kompres dilakukan pada pasien persetujuan tertulis dingin pada titik LI- yang memiliki kondisi 4 kontra lateral medis yang sama, untuk ikut serta tangan selama sehingga dapat dalam penelitian ini. prosedur invasif memberikan hasil yang Pasien yang tidak arteriovenous lebih akurat. memiliki riwayat fistula (AVF). Metode penelitian gangguan psikologis yang digunakan dalam atau kondisi medis studi ini terstruktur dan yang dapat didokumentasikan mempengaruhi dengan baik, sehingga persepsi nyeri. dapat diulang oleh peneliti lainnya. Kriteria eksklusi: Kekurangan: Pasien yang memiliki Ukuran sampel riwayat alergi penelitian yang relatif terhadap kompres kecil (20 pasien) dingin atau teknik mungkin tidak dapat akupresur pada titik LI-4. mewakili populasi Pasien yang memiliki pasien yang lebih kondisi medis yang besar. mengarah pada Studi ini hanya dilakukan pada pasien peningkatan risiko yang memiliki invasif perdarahan selama arteriovenous fistula, prosedur invasif. sehingga hasilnya Pasien yang tidak mungkin tidak dapat mampu memberikan digeneralisasi untuk persetujuan tertulis jenis akses lainnya. untuk ikut serta Studi ini tidak dalam penelitian ini. mencakup efek jangka panjang dari penggunaan teknik ini dalam pengobatan hemodialisis. 7. Ali Comparison Chi-square Uji klinis acak ini Kelompok Dengan cryotherapy, skor nyeri Kelebihan: Aghajanlo Of The Effects dan dilakukan pada 50 intervensi: akibat tusukan AVF berkurang o, Of independe pasien yang secara signifikan dari 5,9±0,96 Penelitian dilakukan Mansour Cryotherapy nt T-test menjalani Pasien yang pada sesi pertama (perawatan secara acak terkontrol menerima rutin) dengan desain double- Ghafourif And Placebo hemodialisis yang krioterapi, yaitu menjadi 3,2±1,71 pada sesi blind, sehingga dapat ard, On Reducing dipilih melaluiaplikasi es pada kedua hemodialisis. Namun, meminimalkan bias Hamidrez The Pain Of random sampling titik kanulasi tidak ada perbedaan signifikan dalam penilaian hasil a Haririan, Arteriovenous Kriteria inklusi: selama 2 menit yang diamati antara kedua sesi penelitian. Parvin Fistula sebelum kanulasi pada pasien kelompok Penelitian ini Shiri Cannulation Pasien yang dilakukan. kontrol (P=0,07). merupakan studi Gheydari Among menjalani Kelompok kontrol: komparatif antara Hemodialysis hemodialisis dengan krioterapi dan plasebo, Patients: A fistula arteriovenous. Pasien yang sehingga dapat Randomized Pasien dengan usia menerima plasebo, memberikan informasi Control Trial lebih dari 18 tahun. yaitu aplikasi yang berguna dalam Pasien yang handuk basah pada pemilihan metode titik kanulasi pengobatan nyeri pada mengalami nyeri selama 2 menit pasien hemodialisis. selama kanulasi fistula arteriovenous. sebelum kanulasi Penelitian ini Kriteria eksklusi: dilakukan. dilakukan pada populasi yang khusus, Pasien dengan yaitu pasien riwayat alergi hemodialisis dengan fistula arteriovenous, terhadap krioterapi sehingga hasilnya lebih atau plasebo. spesifik dan dapat Pasien dengan diaplikasikan dengan riwayat masalah lebih tepat. neurologis atau penyakit sistemik Kekurangan: seperti lupus dan diabetes. Sample size yang Pasien dengan kecil, sehingga hasil riwayat penyakit penelitian tidak bisa jantung atau masalah dijadikan acuan secara umum. peredaran darah Durasi pengamatan yang singkat, yaitu hanya dilakukan selama 1 minggu setelah intervensi, sehingga tidak diketahui efek jangka panjang dari krioterapi pada penurunan nyeri pasien. Tidak dilakukan monitoring terhadap efek samping atau komplikasi dari krioterapi pada pasien.
Journal Reading - Injeksi Otot Suboksipital Untuk Penatalaksanaan Post Dural Puncture Headache (PDPH) Setelah Persalinan Caesar Sebuah Uji Acak Terkendali - Cut Miftahul Jannah - 2065050143