TINJAUAN PUSTAKA
Pelatihan adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh manajemen sumber
daya manusia. Pelatihan tenaga kerja dilakukan agar meningkatkan kemampuan serta
mutu sumber daya manusia.Menurut (Daryanto & Bintoro, 2014) pelatihan adalah
sikap yang diperlukan dalam melaksanakan tugas seseorang serta diharapkan akan
keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat
usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia, baik pegawai baru maupun
yang sudah lama bekerja perlu mengikuti pelatihan dikarenakan adanya tuntutan dari
pengetahuan atau sikap yang dapat merubah perilaku pegawai untuk mencapai tujuan
Paradigma pelatihan haruslah diletakkan pada posisi yang benar agar dapat
perubahan dalam prestasi kerja karyawan sehingga dapat sesuai dengan tujuan
dalam rangka pembinaan terhadap tenaga kerja atau karyawan agar dapat :
melaksanakan tugas.
bahwa peranan program ini sangat penting bagi perkembangan kemampuan karyawan
dan perusahaan itu sendiri. Sehingga perusahaan dapat mencapai target yang ingin di
capai. Menurut (Hartatik, 2014)berikut ini adalah tujuan pelatihan yang diberikan
teknologi yang ada. Dalam hal ini, dengan diberikan pelatihan yang
efisien.
keadaan ini para manager harus dapat mencapai tujuan mereka dengan
dan teknologi.
memuaskan.
dipenuhi dari prestasi pegawai yang tidak sesuai dengan standar hasil kerja, yang
telah ditetapkan oleh organisasi pada jabatan dimaksud. Meskipun tidak selalu,
mana pun dalam organisasi sering dilakukan mutasi jabatan. Dengan alasannya
Pelatihan menjadi bagian yang sangat penting dalam memperbiki kinerja yang
tidak memenuhi standar ataupun kriteria yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Berbagai aktivitas utama dari pelatihan adalah berkontribusi terhadap daya saing
dan akibat dari penilaian kebutuhan banyaknya tekanan yang berbeda satu
dari setiap orang yang dilatih untuk mempelajari isi program pelatihan.
mengubah perilaku secara tetap. Bagi para peserta, program pelatihan harus
harus menyerah.
pengemballian investasi.
1. Isi Pelatihan
Yaitu isi program pelatihan relevan dan sejalan dengan kebutuhan pelatihan
2. Metode Pelatihan
Apakah metode pelatihan yang diberikan sesuai untuk subjek itu dan apakah
Yaitu berapa lama waktu dalam pemberian materi pokok yang harus dipelajari
5. Fasillitas pelatihan
berikut :
1. Dukungan Manajemen Puncak
keahlian teknis.
3. Kemajuan Teknologi
4. Kompleksitas Organisasi
organisasi yang lebih datar karena lebih sedikitnya level manajerial membuat
tugas-tugas individu dan tim semakin diperluas dan diperkaya, sehingga para
5. Gaya Belajar
Meskipun banyak hal yang belum diketahui mengenai proses belajar,
Menurut (Dessler, 2009) ada lima langkah yang harus dilakukan dalam upaya
adalah :
Untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, maka ada tiga hal yang
untuk kerja merupakan duan hal yang dapat dipelajari dari perilaku
dibutuhkan.
c. Analisis Kebutuhan Karyawan
2. Merencanakan Instruksi
3. Validasi
4. Implementasi Program
ditargetkan.
dengan tujuan yang diharapkan para manajer, pelatih, serta peserta pelatihan.
Reaksi peserta terhadao isi dan proses dapat diukur dengan cara menanyakan
2. Pengetahuan
dilakukan. Ini dapat dilakukan dengan mengadakan pretest yakni tes sebelum
3. Perubahan perilaku
pelatihan dilakukan. Ini memang tugas yang sulit, tetapi dapat dilakukan
Perbaikan pada organisasi dapat dilihat dari perputaran kerja yang menurun,
kerja.
b. Coaching (pelatihan)
tempat kerja.
disusun dengan baik, seperti melalui bahan bacaan, video, dan kaset.
program komputer.
h. Laboratory training
beberapa peserta.
2.2 Konsep Kinerja Pegawai
secara produktif untuk mencapai suatu tujuan dibutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Tujuan tidak akan tercapai tanpa adanya peran aktif pegawai meskipun
alat-alat yang di miliki perusahaan sangat canggih, alat-alat canggih yang dimiliki
tidak akan berguna apabila peran aktif pegawai atau karyawan tidak diikutsertakan.
Optimalisasi sumber daya manusia menjadi titik pusat perhatian perusahaan dalam
Menurut (Mathis & Jackson, 2020) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya
adalah hal-hal yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pegawai dalam mengemban
pekerjaannya. Rivai dan Sagala (2009) mengatakan bahwa kinerja adalah perilaku
nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh
pegawai sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Menurut (Benarddin & Russel,
2011) kinerja merupakan hasil yang diproduksi oleh fungsi pekerjaan tertentu atau
kegiatan pada pekerjaan tertentu selama perioide waktu tertentu. Hasil kerja tersebut
(Mangkunegara, 2017) mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya
bahwa kinerja pegawai adalah hasil kerja ataupun prestsi kerja yang dilakukan oleh
seseorang di suatu perusahaan ataupun organsasi agar mencapai sasaran dan tujuan
yang di inginkan oleh perusahaan ataupun organisasi. Hasil kerja tersebut juga
melalui penilaian kinerja yang menentukan apakah hasil kerja yang dilakukan sesuai
dilaksanakan sesuai tujuan yang telah ditetapkan, penilaian prestasi kerja juga
merupakan proses mengevaluasi dan menilai prestasi kerja karyawan waktu yang lalu
atau untuk memprediksi prestasi kerja waktu yang akan mendatang dalam suatu
organisasi. (Handoko, 2012) menyebutkan juga bahwa penilaian kinerja terdiri dari 3
kriteria yaitu :
dengan pekerjaan.
keatas, peningkatan pengertian tentang nilai pribadi. Dan ada juga manfaat bagi
perusahaan yaitu : meperbaiki seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan,
1. Kepuasan karyawan
pelatihan agar merasa termotivasi dan memiliki kinerja yang baik, jika
tanggung jawabnya.
3. Kepemimpinan
penting dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Baik atau
4. Motivasi
5. Lingkungan kerja
dalam penilaian kinerja menurut (Mathis & Jackson, 2020) adalah sebgai berikut :
pekerjaan.
pengetahuan atau sikap yang dapat merubah perilaku pegawai untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. (Mathis & Jackson, 2020) menyatakan bahwa
kinerja pada dasarnya adalah hal-hal yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh
kelemahan, potensi, dan kebutuhan pelatihan karyawan melalui umpan balik kinerja
pengembangan.
Peran manajer dalam situasi ini sejajar dengan peran seorang pelatih. Seorang
perbaikan apa yang diperlukan, dan menunjukkan kepada pegawai bagaimana cara
untuk maju. (Mathis & Jackson, 2020) juga mengatakan tujuan dari umpan balik
pelatihan adalah lebih kepada mengubah atau menguatkan perilaku individu, daripada
salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Karyawan yang memiliki
Agar tidak terjadi adanya kesamaan dalam penelitian ini, maka penulis
mencantumkan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Nama
No Judul Metode Kesimpulan
(tahun)
tersebut menjadi rujuan dalam penellitian ini. Selain itu penelitian-penelitain tersebut
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
2.6 Hipotesis
data yang terkumpul. Rumusan hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Ha: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pelatihan terhadap
Ho: Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pelatihan terhadap
Teknik pengukuran skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik penskalaan yaitu skala likert. Skala likert digunakan untuk
mengukur pendapat, sikap dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur
tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang berupa peryataan atau
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
yang berbentuk positif dan item yang berbentuk negatif. Berikut dapat dilihat pada
Variabel (X) yaitu Pelatihan diajukan 16 pernyataan, dan untuk variabel (Y)
Untuk mengetahui kriteria variabel (X) dan variabel (Y) dengan cara
menentukan terlebih dahulu interval skor, yakni sebagai berikut : Variabel (X) yaitu
Pelatihan. Menentukan skor tertinggi dan terendah untuk variabel (X), yaitu:
n (m-1) 36 (5 – 1)
Rs = = = 29.
m 5
Keterangan :
Rs = Rentang Skala
n = Jumlah Sampel
66 – 95 = Tidak baik
Variabel (Y) yaitu kinerja pegawai, Menentukan skor tertinggi dan terendah
n (m-1) 36 (5 – 1)
Rs = = = 29
m 5
Keterangan :
Rs = Rentang Skala
n = Jumlah Sampel
66 – 95 = Tidak baik