Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR KLINIK KEBIDANAN

PERBEDAAN PERCEPTORSHIP DAN MENTORSHIP

OLEH:

Ni putu siska adi pranita

202215302042

POLITEKNIK KESEHATAN KARTINI BALI


2023
Preceptorship Mentorship
Pengertian  
(istilah- adalah suatu metode pengajaran dan Salah satu peran perawat adalah melakukan
istilah) pembelajaran mahasiswa dengan proses mentorship. Dimana mentorship
menggunakan perawat sebagai model adalah suatu proses penyampaian
perannya. seseorang yang mengajar, pengetahuan, keterampilan, dan sikap oleh
memberikan bimbingan, dapat perawat professional kepada mahasiswa
memberikan inspirasi, menjadi panutan keperawatan (Kinnel dan Hunghes, 2010
(role model) serta mendukung dalam Setyaningsih 2016). merupakan salah
pertumbuhan dan perkembangan satu sarana yang didalamya terdapat proses
individu (trainee) untuk jangka waktu belajar. Seorang mentor biasanya adalah
tertentu dengan tujuan khusus seorang yang lebih tua dan selalu lebih
mensosialisasikan traineer pada peran berpengalaman, yang membantu dan
barunya. memandu pengembangan individu yang lain.
Bimbingan seorang mentor ini tidak
dilaksanakan karena adanya maksud untuk
keuntungan pribadi.

Karakteristik  Tidak semua individu atau medio


dapat memiliki kriteria yang sama 1. Mentoring yang bersifat alami,
sebagai preceptor. Preceptor adalah contohnya seperti persahabatan,
individu yang mempunyai pengajaran, pelatihan dan konseling. 
pengalaman bekerja minimal 12 2. Mentoring yang direncanakan, yaitu
tahun di bidang yang sama atau melalui program-program terstruktur
bidang yang masih berhubungan. dimana mentor dan mentee memilah
Keterampilan komunikasi dan dan memadukan kegiatan mentoring
kepemimpinan, kemampuan melalui prosesproses yang bersifat
membuat keputusan yang tepat, dan formal
mendukung perkembangan 3. Ketrampilan dan pengetahuan
profesional merupakan hal terpenting yang baru 
dalam Preceptorship. Secara garis 4. Pengalaman dalam organisasi 
besar kriteria Preceptor yang 5. Kesempatan berhubungan dalam
berkualitas adalah :  jaringan kerja 
1. Berjiwa kepemimpinan  6. Menerima dorongan dan
2. Mempunyai keterampilan
dukungan 
komunikasi yang baik 
7. Mendapatkan pengakuan bagi
3. Mempunyai kemampuan
membuat keputusan  keberhasilan 
4. Mendukung perkembangan 8. Mengembangkan cara pandang
profesional.  yang baru dan berbeda 
5. Mempunyai kemauan untuk
mengajar dan mau mengambil
peran dalam penerapan model
Preceptorship. 
6. Tidak mempunyai sikap yang
menilai terlalu awal pada rekan
kerja asertif. 
7. Fleksibilitas untuk berubah.
8. Mampu beradaptasi dengan
kebutuhan pembelajaran
individu

Tugas Preceptorship secara mikro membantu 1. Memberikan dukungan dan nasehat


proses transisi dari pembelajaran ke yang rahasia dan tidak memihak 
praktisioner; mengurangi dampak 2. Memberikan berbagai kesempatan
sebagai “syok realita” dan memfasilitasi membangun jaringan kerja dan
individu untuk berkembang dari apa menunjukan kepada karyawan
yang dihadapi dari lingkungan barunya. potensial berbagai pilihan alternatif
Sedangkan preceptorship secara makro dan kesempatan dalam komunitas
untuk melibatkan pengembangan atau suatu kelompok. 
perawat di dalam berorganisasi.  3. Mentransfer pengalaman dan
pengetahuan organisasi untuk
mempercepat pembelajaran si
karyawan potensial 
4. Menyediakan informasi, pedoman,
komentar-komentar yang
konstruktif 
5. Membantu dalam pengelolaan
hambatan yang mungkin
mengancam pencapaian tujuan
organisasi mereka 
6. Bersama karyawan potensial,
mengembangkan dan merevisi
daftar kompetensi yang dibutuhkan
demi keberhasilan dan
pengembangan kinerja organisasi,
serta pengembangan pribadi
karyawan potensial.
7. Memperluas ketrampilan dan
pengetahuan mereka sendiri 
8. Membantu menemukan kembali
prinsip – prinsip dan praktek praktek
dasar dalam organisasi 
9. Mengembangkan lebih jauh lagi
ketrampilan diri dalam pengajaran,
konseling dan kemampuan
mendengarkan .
10. Memungkinkan mereka untuk
mendemonstrasikan ketrampilan
tambahan dalam mengembangkan
individu lain 
Peran Preceptorship berperan sebagai fasilitas Peran mentorship adalah bertindak
mahasiswa untuk mengembangkan sebagai pelaku perubahan, suri
kemampuan mahasiswa yang meliputi tauladan,penasehat, pemberi
kognitif, afektif, serta psikomotorik yang dukungan, perintis dan
supervise, bimbingan serta dampingan pelindung.Ketidahpahaman akan tugas
dalam role model keperawatan. sebagai mentor menyebabkan tidak
optimalnya gagasan ide serta proses
merancang proyek perubahan dan
implementasi dari rancangan proyek
perubahan ,Memberikan dukungan
dan nasehat yang rahasia dan tidak
memihak 

11. Memberikan berbagai kesempatan


membangun jaringan kerja dan
menunjukan kepada karyawan
potensial berbagai pilihan alternatif
dan kesempatan dalam komunitas
atau suatu kelompok. 

Tanggung 1. preceptorship /Preceptor  Seorang mentor harus memiliki


Jawab bertanggung jawab terhadap pandangan ke depan untuk
pengkajian pasien yang rencana pertumbuhan dan
dilakukan preceptee.  kesuksesan Anda , Membantu
2. Merencanakan model Anda menetapkan tujuan, tetapi
preceptorship untuk mendesain tidak memberi Anda keseluruhan
sesuai kebutuhan preceptee peta untuk mencapai tujuan Anda
dilahan praktik  dengan cepat. Mereka akan
3. Melakukan peran pengkajian membantu Anda mengatasi
dan sebagai role model  masalah Anda sendiri dan bekerja
4. Melakukan evaluasi pada secara mandiri.
preceptor selama penerapan  Memotivasi Anda untuk
model preceptorship berkembang, tetapi tidak memberi
Anda rencana lengkap tentang
bagaimana cara mengambil
langkah maju.
 Seorang mentor bukanlah seorang
pelatih. Orang cenderung bingung
antara pelatih dan mentor. Namun,
ada garis tipis yang memisahkan
keduanya.

Tahapan - Tahapan- Tahapan Preceptorships :  terdapat empat tahapan dalam Mentorship: 


A. Persiapan Awal Wawancara
tahapan 1. Mencari tahu tentang kebutuhan
perseptee dalam bimbingan, 
2. Membantu Perseptee 1. Dependence / ketergantungan
menentukan tujuan bimbingan Profesional baru masih tergantung
yang ingin dicapai, Menanyakan pada mentor mengambil peran
kepada perseptee tentang tugas subordinat dimana memerlukan
yang dibebankan,  supervisi yang dekat.
3. Memperkenalkan tentang sikap 2. Independence / mandiri Profesional
perseptor dan kesempatan dan mentor mengembangkan
bimbingan.  hubungan yang lebih seimbang.
B. Tahap Pelaksanaan Wawancara Profesional mengubah dari
Lanjutan. “apprentice” ke “kolega” dan
1. Mendukung perseptee untuk membutuhkan sedikit supervisi.
mengetahui kelemahan dan 3. Supervising others / supervisi orang
kelebihan diri sendiri, lain Menjadi mentor bagi dirinya
Mengklarifikasi setiap ide yang sendiri dan mendemostrasikan kualitas
ditentukan oleh perseptee,  profesional sebagai mentor. 
2. Memberikan saran perseptee 4. Managing and supervising others /
untuk perbaikan,  memenej dan mensupervisi orang lain.
3. Mencatat point – point penting Menjadi responsibel untuk penampilan
yang disampaikan oleh yang lain dikarakteristikan dengan
perseptee,  merubah peran dari manajer atau
supervisor menjadi responsibel
C. Tahap Evaluasi Wawancara Akhir terhadap klien peserta didik dan
1. Hal yang perlu dilakukan personel.
Perseptor adalah :
2. Menanyakan kepada perseptee
kesiapan dalam menerapkan
hasil wawancara,

Anda mungkin juga menyukai