1
DISUSUN OLEH
2
LEMBAR PENGESAHAN
Program Bimbingan dan Konseling SMPIT Al Marjan Bekasi tahun ajaran 2023/2024
Hari/Tanggal :
Mengetahui,
3
PANDUAN BAGI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Guru BK/Konselor adalah bagian dari
Permendikbud No. 111 Tahun 2014 Peran guru BK/Konselor diperkuat dan
didalam peraturan ini untuk
4
penyelenggaraan dan administrasi layanan
bimbingan dan konseling di sekolah
5
5. Mengharagai dan menjunjung tinggi
nilai nilai kemanusiaan,
individualitas dan kebebasan
memilih
6. Menunjukan integritas dan stabilitas
kepribadian yang kuat
7. Menampilkan kinerja berkualitas
tinggi
6
16. Memiliki kesadaran dan komitmen
terhadap etika professional
17. Menguasai konsep dan praksis
penelitian dalam bimbingan dan
konseling;
7
LANDASAN PEMBUATAN PROGRAM
A. RASIONAL
Pada abad 21, setiap peserta didik dihadapkan pada situasi kehidupan yang
kompleks, penuh peluang dan tantangan serta ketidakmenentuan. Dalam konstelasi
kehidupan tersebut setiap peserta didik memerlukan berbagai kompetensi hidup
untuk berkembang secara efektif, produktif, dan bermartabat serta bermaslahat bagi
diri sendiri dan lingkungannya.
Pengembangan kompetensi hidup memerlukan sistem layanan Pendidikan
pada satuan Pendidikan yang tidak hanya mengandalkan layanan pembelajaran mata
pelajaran/bidang studi dan manajemen saja, tetapi juga layanan khusus yang bersifat
psiko-edukatif melalui layanan bimbingan dan Konseling. Berbagai aktivitas
Bimbingan dan Konseling dapat diupayakan untuk mengembangkan potensi dan
kompetensi hidup peserta didik/konseli yang efektif serta memfasilitasi mereka
secara sistematik, terprogram dan kolaboratif agar setiap peserta didik/konseli yang
efektif serta memfasilitasi megar setiap peserta didik/konseli yang efektif serta
memfasilitasi mereka secara sistematik terprogram, dan kolaboratif agar setiap
peserta didik/konseli betul-betul mencapai kompetensi perkembangan atau pola
perilaku yang diharapkan.
Bimbingan dan Konseling diposisikan oleh negara sebagai profesi yang
terintegrasikan sepenuhnya dalam bidang Pendidikan yaitu ditegaskan dalam Undang
Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa konselor
adalah pendidik professional, sebagaimana juga guru, dosen dan pendidik lainnya.
Dengan kedudukan demikian itu, konselor (guru BK) sebagai pemegang profesi
bimbingan dan konseling dituntut untuk sepenuhnya menyukseskan upaya
Pendidikan dalam berbagai Jalur, jenjang dan jenisnya.
8
Untuk itulah setiap guru di awal tahun ajaran harus dapat menyusun program
sesuai dengan bidang studi yang diajarkan sebagi tugas pokok dan akan memudahkan
guru dalam proses bekerja sehari hari, memudahkan pula pimpinan sekolah dan
pengawas dalam memantau, membimbing, dan memeriksa sejauh mana keberhasilan
seorang guru dalam melaksanakan programnya.
Program Bimbingan dan Konseling disusun dan dikembangkan bersifat
komprehensif, preventif dan pengembangan dalam tujuan yang didasari oleh fakta di
lapangan. Program Bimbingan dan Konseling itu sendiri disusun dan dikembangkan
secara tepat dan konsisten oleh seorang guru BK/konselor berdasarkan asesmen
kebutuhan peserta didik dan sekolah dalam upaya memfasilitasi pengembangan diri
peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling berdasarkan Permendikbud no 111
Tahun 2014 yang menjadi dasar penyusunan Panduan Operasional Pelaksanaan (POP)
Bimbingan dan Konseling di tiap tingkat Pendidikan oleh Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2016.
B. Dasar Hukum
9
2. Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi
konseling di sekolah dan di luar sekolah.
6. Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi No.16 tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya, terdiri dari 13 Bab dan
47 pasal. Memunculkan :
a. Penilaian Kinerja Guru (PKG) yaitu penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya
untuk menjamin bahwa guru melaksanakan pekerjaannya secara
professional menjamin dan layanan pendidikan yang diberikan oleh guru
adalah berkualitas.
10
b. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yaitu pengembangan
diri guru sepanjang kehidupan kerjanya dalam rangka peningkatan kinerja
dan karir guru.
7. Permendikbud No. 81.A/2013 pada Lampiran IV Bagian VIII. dan No. 111
8. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling.
9. Panduan Operasional Pelaksanaan (POP) Bimbingan dan Konseling oleh
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendididkan
dan Kebudayaan, tahun 2016.
D. Komponen Program
11
Gybers & Henderson (2006:59) dalam Badrujaman (2014) mengemukakan
bahwa terdapat empat elemen yang membentuk program Bimbingan dan Konseling
komprehensif (comprehensive guidance and counseling). Elemen tersebut meliputi:
kurikulum bimbingan (guidance curriculum), perencanaan peserta didik secara
individual (individual student planning), layanan responsive (responsive service), serta
dukungan sistem (support system). Dalam Rambu-Rambu Penyelenggara BK di
Pendidikan Formal (2007) keempat komponen program tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:
1. Layanan Dasar
Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh
konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau
kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku
jangka Panjang sesuai dengan Tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang
dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam
pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani
kehidupannya. Penggunaan instrument asesmen perkembangan dan kegiatan
tatap muka terjadwal di kelas sangat diperlukan untuk mendukung implementasi
komponen ini. Asesmen kebutuhan diperlukan untuk dijadikan landasan
pengembangan pengalaman yang terstruktur yang disebutkan.
2. Layanan responsif
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang
menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan
segera sebab jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan gangguan dalam
proses Pencapaian tugas tugas perkembangan. Konseling individual, konseling
krisis, konsultasi dengan orangtua, guru dan alihtangan kepada ahli lain adalah
ragam hukum bantuan yang dapat dilakukan dalam pelayanan responsive.
12
3. Layanan Peminatan dan Perencaan Individual
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa
depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta
pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
Pemahaman konseli secara mendalam dengan segala karakteristiknya, penafsiran
hasil asesmen,, dan Penyediaan informasi yang akurat sesuai dengan peluang dan
potensi yang dimiliki konseli amat diperlukan sehingga konseli mampu memilih dan
mengambil keputusan yang tepat di dalam mengembangkan potensinya secara
optimal, termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus konseli. Kegiatan orientasi,
informasi, konseling individual, rujukan dan kolaborasi, dan advokasi diperlukan di
dalam implementasi pelayanan ini.
4. Dukungan Sistem
Ketiga komponen di atas, merupakan pemberian bimbingan dan konseling
kepanda konseli secara langsung. Sedangkan dukungan sistem manajemen, tata
kerja, infra struktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan
pengembangan kemampuan professional konselor secara berkelanjutan, yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi
kelancaran dan perkembangan konseli. Program ini memberikan dukungan kepada
konselor dalam memperlancar penyelenggaraan pelayanan di atas. Sedangkan bagi
personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program
Pendidikan di Sekolah/Madrasah. Dukungan sistem ini meliputi aspek-aspek; a)
Pengembangan jejaring (networking), b) kegiatan manajemen, c) riset dan
pengembangan.
13
Setiap peserta didik SMP, di masa remajanya mendambakan perhatian penuh dari guru
BK/Konselornya karena emosi mereka penuh gejolak dalam memcari jati diri, ingin
diperlukan sebagai remaja dengan teladan yang mudah dipahami tanpa tekanan
apalagi mendikte. Ingin memiliki ‘sahabat’ yang penuh dengan kehangatan dan
menerima apa adanya. Guru BK/Konselor dapat merealisasikannya dengan membuat
deskripsi kebutuhan peserta didik yaitu:
1. Karakteristik Peserta Didik
Setiap peserta didik memiliki karakteristik sendiri sebagai ciri khas dirinya yang
membedakannya dengan peserta didik yang lain. Karakteristik peserta didik SMP
yang perlu dipahami meliputi aspek-aspek :
1.1. Aspek Fisik
Sedang mengalami masa pubertas, terjadi perubahan fisik khas laki-laki
atau perempuan dan perubahan psikis karena hormon-hormon
seksualitasnya sedang berfungsi dan mulai menyukai lawan jenis.
1.2. Aspek Kognitif
Mampu berpikir abstrak membuatnya berpikir kritis karena rasa ingin tahu
yang tinggi, egosentris dan selalu konflik dengan orang dewasa yang tidak
memahaminya.
1.3. Aspek Sosial
Masa transisi membuat remaja awal merasa diperlakukan tidak konsisten
yaitu bukan anak-anak dan bukan pula dewasa.
1.4. Aspek Emosi
Emosi labil, bila tidak dipahami oleh orang dewasa akan menimbulkan
konflik.
1.5. Aspek Moral
Banyak berinteraksi dengan remaja awal supaya memiliki kemampuan
menjungjung tinggi kebaikan dan menghilangkan keburukan dalam
melakukan sesuatu.
14
1.6. Aspek Religius
Mulai mempersoalkan keyakinannya karena perkembangan kognitifnya
sehingga ada remaja yang taat dan ada remaja yang cuek.
15
HUBUNGAN TUGAS PERKEMBANGAN DENGAN ASPEK PERKEMBANGAN DALAM
STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK (SKKPD) SMP
1 Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman Landasan Hidup Religius
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2 Mengenal system etika dan nilai nilai pedoman hidup sebagai Landasan Perilaku Etis
pribadi, anggota masyarakat dan minat manusia
5 Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat Kesadaran Tanggung Jawab Sosial
diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas
9 Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah Wawasan dan Kesiapan Karir
kecenderungan karier dan apresiasi seni
16
17
Rincian Tugas Perkembangan
No Aspek Perkembangan
Tahap Pengenalan Tahap Akomodasi Tahap Tindakan
Mengambil keputusan
Mempelajari cara cara pengambilan Menyadari adanya resiko dari
4 Kematangan Intelektual
keputusan dan pemecahan masalah pengambilan keputusan
berdasarkan pertimbangan
resiko yang mungkin terjadi
Mempelajari cara cara memperoleh Menghargai nilai nilai persahabatan Berinteraksi dengan orang lain atas
5 Kesadaran Tanggung Jawab Sosial hak dan memenuhi kewajiban dalam dan keharmonisan dalam kehidupan dasar nilai nilai persahabatan dan
lingkungan kehidupan sehari hari sehari hari keharmonisan hidup
Menghargai peranan diri dan oranglain Berinteraksi dengan lain jenis secara
Mengenal peran peran sosial sebagai
6 Kesadaran Gender sebagai laki laki atau perempuan kolabaratif dalam memerankan peran
laki laki atau perempuan
dalam kehidupan sehari hari jenis
18
Mengenal nilai nilai perilaku hemat, Menyadari manfaat perilaku hemat, Membiasakan diri hidup hemat, ulet,
Perilaku Kewirausahaan
8 ulet, sungguh sungguh dan kompetitif ulet, sungguh sungguh dan kompetitif sungguh sungguh, dan kompetitif
(Kemandirian Perilaku Ekonomis)
dalam kehidupan sehari hari dalam kehidupan sehari hari dalam kehidupan sehari hari
19
SISTEM PENYAMPAIAN
(DELIVERY SYSTEM)
20
Memilih Instrumen Pengumpulan Data
Instrument
Daftar Cek Masalah
Perkembangan Karir
(DCM)
21
9. wawasan dan kesiapan karier
10. kematangan hubungan dengan teman sebaya.
B. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Deskripsi kebutuhan dibuat berdasarkan butir-butir pernyataan yang ada dalam
angket kebutuhan peserta didik. Porsi setiap sekolah pastinya akan berbeda
beda sehingga perlu dipilah berdasarkan kebutuhan tertinggi setelah melakukan
asesmen kebutuhan. Namun dalam program ini dibuat secara lengkap dari
setiap item pernyataan sehingga Guru BK/Konselor dapat memilahnya setelah
melakukan asesmen kebutuhan menggunakan angket kebutuhan peserta didik
(AKPD), angket kebutuhan peserta didik ini sudah beserta pengolahannya dan
akan dicantumkan pada bagian pengembangan Tema/Topik Layanan.
Sementara itu untuk tujuan khusus merupakan rincian dari rumusan tujuan
umum, dalam merumuskan tujuan harus menggunakan kata kerja oprasional
agar lebih mudah terukur. Selanjutnya secara lengkap tujuan layanan akan di
rinci pada bagian Action Plan.
22
D. Pemanfaatan Data Hasil Asesmen Untuk Memahami Peserta Didik
1. Profil Individual
Hasil asesmen dapat menggambarkan identitas peserta didik lengkap dan akurat
2. Profil Kelas
Dari data individu dapat dibuat profil kelas dalam bentuk matrik, tabel atau
grafik. Akan terlihat bagaimana kedudukan peserta didik di kelas tersebut.
3. Menyusun Program BK
Berdasarkan profil individual dan kelas dapat dirancang
Program BK Tahunan
Program Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu
tahun ajaran untuk masing masing kelas rombongan belajar pada satuan
Pendidikan.
Program Semesteran
Program Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu
semester yang merupakan jabaran program tahunan. Program semester
disesuaikan dengan tingkat kelas.
4. Merencanakan pemberian layanan BK
Berdasarkan dari profil individual dan kelas.
E. STRATEGI LAYANAN
23
No KOMPONEN CARA PEMBERIAN LAYANAN STRATEGI KEGIATAN LAYANAN
terstruktur yang disajikan secara Papan BK
terjadwal dalam rangka
pengembangan perilaku jangka Leaflet
panjang sesuai dengan tahap dan
tugas-tugas perkembangan supaya
mampu memilih dan mengambil
keputusan dalam menjalani
kehidupannya.
2 Layanan Peminatan dan Langsung Bimbingan Klasikal
Perencanaan Individual.
Konseling Individual
Konseling Kelompok
Bantuan kepada peserta didik
Bimbingan Kelas Besar/Lintas
agar mampu merencanakan
Kelas
masa depan.berdasarkan
pemahaman akan kelebihan Bimbingan Kelompok
dan kekurangan diri, Konsultasi
memanfaakan peluang dan
kesempatan yang tersedia di Kolaborasi
lingkungannya dengan
mengikuti pendidikan sampai
yang tertinggi.
3 Landasan Responsif. Langsung Konseling Individual
Konseling Kelompok
Pemberian bantuan kepada Konsultasi
peserta didik yang
Konferensi Kasus
mengahadapi masalah, dan
memerlukan pertolongan Kunjungan Rumah
segera supaya tidak Alih Tangan Kasus
menimbulkan gangguan dalam
proses pencapaian tugas-tugas Advokasi
perkembangannya. Melalui Media Konseling melalui Elektronik
Kotak Masalah
4 Dukungan Sistem. Administrasi BK Pelaksanaan dan tindak lanjut
asesmen (termasuk kunjungan
rumah)
Kegiatan manajemen BK
dengan IT untuk melancarkan Penyusunan dan pelaporan
penyelenggaraan layanan BK program BK
secara profesional dalam Evaluasi BK
memfasilitasi peserta didik
Pelaksanaan administrasi dan
mencapai tugas
mekanisme BK
perkembangannnya. Dan dapat
aktif di forum MGBK. Kegiatan tambahan dan Kegiatan tambahan guru
pengembangan keprofesian BK/Konselor
berkelanjutan Pengembangan keprofesiaan
guru BK/Konselor
24
1. Pelayanan dasar
a. Bimbingan Kelas
Program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak
langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor
memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta didik. Kegiatan
bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah
pendapat).
b. Pelayanan Orientasi
c. Pelayanan Informasi
d. Bimbingan Kelompok
25
Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang
pribadi peserta didik, dan lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini
dapat dilakukan dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
2. Pelayanan Responsif
a. Konseling Individual dan Kelompok
Pemberian pelayanan konseling ini ditujukan untuk membantu peserta didik
yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Melalui konseling, peserta didik (konseli) dibantu untuk
mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif
pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat.
Konseling ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.
b. Referral (Rujukan atau Alih Tangan)
Apabila konselor merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani
masalah konseli, maka sebaiknya dia mereferal atau mengalihtangankan
konseli kepada pihak lain yang lebih berwenang, seperti psikolog, psikiater,
dokter dan kepolisian. Konseli yang sebaiknya direferal adalah mereka yang
memiliki masalah, seperti depresi, tindak kejahatan (kriminalitas), kecanduan
narkoba, penyakit kronis
c. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas
Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh
informasi tentang peserta didik (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan
pribadinya), membantu memecahkan masalah peserta didik, dan
mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata
pelajaran.
d. Kolaborasi dengan Orangtua
Konselor perlu melakukan Kerjasama dengan para orangtua peserta didik.
Kerjasama ini penting agar proses bimbingan terhadap peserta didik tidak
hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga oleh orangtua di rumah.
Melalui Kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi,
pengertian, dan tukar pikiran antar konselor dan orangtua dalam upaya
mengembangkan potensi peserta didik atau memecahkan masalah yang
mungkin dihadapi peserta didik.
e. Kolaborasi dengan pihak pihak terkait di luar Sekolah/Madrasah
26
Yaitu berkaitan dengan upaya Sekolah/Madrasah untuk menjalin kerjasama
dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan
mutu pelayanan bimbingan.
f. Konsultasi
Yaitu berkaitan dengan upaya Sekolah/Madrasah yang terkait dengan upaya
membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada
peserta didik, menciptakan lingkungan Sekolah/Madrasah yang kondusif bagi
perkembangan peserta didik, melakukan referral dan meningkatkan kualitas
program Bimbingan dan Konseling.
g. Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance/Peer Consultation)
Bimbingan teman sebaya ini adalah bimbingan yang dilakukan oleh peserta
didik terhadap peserta didik lainnya. Peserta didik yang menjadi pembimbing
sebelumnya diberikan Latihan atau pembinaan oleh konselor. Peserta didik
yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang
membantu peserta didik lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya
baik akademik maupun non akademik. Di samping itu dia juga berfungsi
sebagai mediator yang membantu konselor dengan cara memberikan
informasi tentang kondisi, perkembangan atau masalah peserta didik yang
perlu mendapat pelayanan bantuan bimbingan atau konseling.
h. Konferensi Kasus
Yaitu kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu
pertemuan yang dihadiri oleh pihak pihak yang dapat memberikan keterangan,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik
itu. Pertemuan konferensi kasus ini bersifat terbatas dan tertutup.
Yaitu kegiatan untuk memperoleh data atau keterangan tentang peserta didik
tertentu yang sedang ditangani, dalam upaya menggentaskan masalahnya,
melalui kunjungan ke rumahnya.
27
j. Alih Tangan Kasus
Tindakan mengalihkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain yang
lebih berwenang dan memiliki keahlian. Baik di sekolah misalnya guru mata
pelajaran atau ke luar sekolah misalnya psikolog atau dokter. Sebaliknya guru
BK/Konselor memerima alih tangan kasus peserta didik dari wali kelas, guru
mata pelajaran, wakil/staf sekolah atau kepala sekolah.
3. Perencanaan Individual
a. Penilaian individual atau kelompok
Guru BK/ konselor membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan
kelemahan dirinya, menyangkut pencapaian perkembangan karir yang
berhubungan dengan aspek aspek pribadi, sosial dan belajar. Melalui kegiatan
penilaian diri peserta didik memiliki pemahaman, enerimaan dan pengarahan
dirinya secara positif dan membangun. Metode yang digunakan melalui
asesmen tes maupun non tes.
b. Perencanaan Individual
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada peserta didik agar
mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan
perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan
kekurangan dirinya, serta pemahaman peluang dan kesempatan yang akan
tersedia. Kegiatan ini bertujuan membantu memfasilitasi peserta didik untuk:
1) merumuskan tujuan masa depan dan merencanakan kegiatan yang
menunjang pengembangan karir; 2) melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan
perencanaan karir yang telah ditetapkan, dan 3) mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakukannya.
28
karir peserta didik. Informasi selalu diperbaharui minimal 2 minggu sekali,
melibatkan peserta didik untuk ikut memuat tulisannya
2. Kotak Masalah
Disiapkan untuk menampung harapan, kebutuhan, keluhan peserta didik
dalam bentuk tulisan yang ditaruh dalam kotak masalah yang diletakkan di
depan ruang BK. Tanggapan guru BK/Konselor atas isi surat memberikan
layanan konseling, konsultasi, bimbingan klasikal, advokasi, mediasi, papan
bimbingan.
Apabila sekolah telah menggunakan website, maka kotak masalah dapat
dibuat sebagai salah satu menu web sekolah yang diproteksi dan hanya
dapat dibuka oleh guru BK/Konselor.
3. Leaflet
Media layanan BK dalam bentuk cetak dan dapat dilipat, serta berisi
informasi yang dibutuhkan peserta didik dalam bidang layanan pribadi,
sosial, belajar atau karir
29
- Kelas VII: pemahaman diri dan nilai-nilai kehidupan yang berhubungan
dengan pencapaian cita-cita.
- Kelas VIII: pengenalan lingkungan efektif yaitu lingkungan pendidikan dan
bidang pekerjaan yang berhubungan dengan mata pelajaran.
- Kelas IX: peminatan di SMA/SMK/MA dan jenis pekerjaan yang perlu
dipahami yang dapat dijangkau setelah tamat serta enterprenership.
2. Pengumpulan Data
- Prestasi Belajar
- Prestasi Non Akademik
- Nlai UN
- Pernyatan Minat
- Perhatian Orang Tua
- Diteksi Posensi Peserta Didik
5. Rekomendasi Peminatan
Pembuatan rekomendasi peminatan mengacu pada:
- Prestasi akademik terbaik kelas VII, VIII dan IX
- Prestasi non akademik dari SD sampai SMP
- Hasil deteksi potensi psikologis (IQ, Bakat, Minat, Kepribadian)
- Skala Minat yang dibuat guru BK/Konselor
- Nilai UN SMP
- Angket pilihan Peminatan peserta didik.
30
- Harapan orang tua melalui isian Angket
5. Dukungan Sistem
a. Pengembangan Profesi
Konselor secara terus menerus berusaha untuk “mengupdate” pengetahuan
dan keterampilannya melalui (1) in-service training, (2) aktif dalam organisasi
profesi, (3) aktif dalam kegiatan -kegiatan ilmiah, seperti seminar dan
workshop (lokakrya), atau (4) melanjutkan 6y studi ke program yang lebih
tinggi (Pascasarjana).
b. Manajemen Program
Program pelayanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan tercipta ,
terselenggara , dan tercapai bila tidak memiliki suatu system manajemen yang
bermutu , dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis dan terarah. Oleh
karena itu bimbingan dan konseling harus ditempatkan sebagai bagian terpadu
dari seluruh program Sekolah/Madrasah dengan dukungan wajar baik dalam
aspek ketersediaan sumber daya manusia (konselor) , sarana dan pembiayaan.
31
Untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian
tujuan program yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi untuk
mengembangkan dan memperbaiki program selanjutnya.
32
c. Jenis-jenis Evaluasi
JENIS EVALUASI DAN KRITERIA PENENTUAN KEBERHASILAN PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
Kriteria Evaluasi
Jenis Evaluasi Komponen/Aspek yang Indikator Keberhasilan
Dievaluasi
1. Evaluasi Proses, Pelaksanaan Layanan a. Peserta didik terlibat secara aktif
dalam kegiatan
Kegiatan b. Peserta didik memiliki antusiasme
evaluasi yang yang tinggi dalam kegiatan.
dilakukan c. Guru BK/Konselor melaksanakan
melalui analisis layanan sesuai dengan prosedur
hasil penilaian pemberian layanan yang berlaku.
proses selama d. Alokasi waktu pemberian layanan
kegiatan sesuai dengan rencana yang telah
pelayanan BK ditetapkan.
berlangsung.
33
34
d. Langkah-langkah Pelaksanaan Evaluasi
DIAGRAM PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Penyusunan Laporan
2. Pelaporan
Sebagai bentuk akuntabilitas kinerja profesional, maka guru BK/Konselor harus menyusun
dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses dan evaluasi
hasil dalam format laporan. Format tersebut dapat memberikan informasi kepada seluruh
pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program BK yang telah
dilakukannya. Laporan yang dibuat adalah laporan Bulanan dan Laporan Semesteran.
3. Tindak Lanjut
Berdasarkan data/informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK/Konselor dapat
melakukan terhadap program BKnya yaitu apakah akan dilanjutkan, direvisi, dihentikan
atau ditingkatkan untuk mendukung perubahan-perubahan dalam sistem sekolah.
Rancangan kebutuhan Sarana dan prasarana adalah dari hasil analisis asesmen
kebutuhan peserta didik yang dapat digunakan unuk mengidetifikasi kebutuhan infrastruktur
program Bimbingan dan Konseling. Standar infrastruktur mengacu pada lampiran
35
Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar
dan Menengah. Rancangan kebutuhan sarana dan prasarana harus mendapat dukungan
kebijakan dan dana dari pimpinan di satuan pendidikan.
B. Anggaran Biaya
Anggaran biaya sarana dan prasarana disusun sebelum kegiatan tahun ajaran baru dimulai,
biasanya pada kegiatan rapat kerja guru sudah diajukan. Anggaran biaya disusun supaya pelaksanaan
program BK diharapkan lancar dan tidak mengalami hambatan sehingga tujuan utama tercapai yaitu
36
memfasilitasi peserta didik supaya bertumbuh dan berkembang seoptimal mungkin dapat tercapai
sesuai dengan visi dan misi sekolah.
37
JUMLAH = Rp.
38
SISTEM MANAJEMEN
39
Mengendalikan penggunaan medsos sesuai Mengelola sarana media sosial
kebutuhan
Kesadaran Gender Dapat berinteraksi dengan lawan jenis sesuai Mengenal norma kehidupan
norma yang berlaku
Kesadaran sebagai makhluk sosial yang harus Manusia sebagai makhluk sosial
berinteraksi
Kematangan Intelektual Kesadaran orang tua untuk peduli pada Kiat agar orang tua peduli dengan
kegiatan belajar anaknya kegiatan belajar kita
Kemudahan memahami pelajaran Identifikasi kesulitan belajar
Melakukan disiplin belajar Pentingnya disiplin belajar
Melakukan kebiasaan belajar Tanggung jawab seorang siswa
Memiliki kebiasaan belajar di rumah Cara belajar di rumah
Kemampuan untuk tidak menunda pekerjaan Bahaya menunda pekerjaan
sekolah sekolah
Memperoleh atau meraih prestasi di sekolah Kiat sukses meraih prestasi
Memiliki Motivasi belajar Cara belajar kelompok
Pemahaman cara belajar di SMP/MTs yang Cara belajar di sekolah baru
baik
Menemukan cara belajar yang sesuai Cara mencari teman yang cocok
untuk belajar Bersama
Perilaku Memperoleh informasi beasiswa Cara mendapatkan beasiswa
Kewirausahaan/Kemandirian Kemampuan mengatur waktu bekerja dan Cara mengatur waktu belajar
Perilaku Ekonomis sekolah sambil bekerja
Wawasan dan Kesiapan Karir Memilih Ekskul yang sesuai Cara memilih kegiatan ekstra
kurikuler yang sesuai
Memiliki Sikap optimis dapat naik kelas Optimis untuk naik kelas
Mengidentifikasi cita-cita yang sesuai dengan Cita-cita karirku
dirinya
Pemahaman mengenai jenis-jenis profesi di Jenis pekerjaan dan prospeknya
masyarakat
Mengenal osis dan kegiataannya Mengenal osis dan kegiataannya
Memahami hubungan hobi, bakat, minat dan Mengenal bakat, minat, hobi dan
kemampuan karir
40
2. Deskripsi Kebutuhan Peserta Didik kelas 7
Pemaparan untuk deskripsi kebutuhan peserta didik berdasarkan dari hasil kuesioner angket kebutuhan peserta didik (AKPD) yang telah dilakukan
pada bulan Juni untuk kelas 7 yang telah disebar, item-item yang memiliki tingkat kebutuhan tinggi berikut terlampir pada tabel di bawah ini:
1 Saya belum bersungguh-sungguh beribadah pada Allah SWT Kesadaran untuk beribadah kepada Tuhan YME dengan ikhlas 42%
2 Kadang-kadang perbuatan saya tidak sesuai dengan yang diucapkan Kesadaran untuk selalu bersikap jujur 79%
3 Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari Tuhan YME Memiliki sikap selalu bersyukur pada Tuhan YME 73%
4 Saya merasa pernah menyontek pada waktu ulangan Pemahaman terhadap dampak menyontek 55%
6 Saya merasa kurang memiliki rasa tanggung jawab Kemampuan untuk selalu bertanggung jawab 55%
7 Saya gampang marah tanpa tahu penyebabnya Kemampuan mengendalikan diri dari rasa marah 52%
9 Saya merasa malu dengan kondisi fisik (jasmani) yang dimiliki Kesadaran untuk menerima pemberian terbaik dari Tuhan 55%
11 Saya belum tahu cara menjaga kesehatan yang baik dan benar Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik 52%
12 Saya belum tahu tentang potensi diri saya sendiri Menggali Potensi Diri Sendiri 67%
14 Saya belum memahami kelebihan dan kekurangan yang saya miliki Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan yang dimiliki 58%
16 Saya merasa kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari dengan baik 73%
17 Saya belum mengenal jati diri saya yang sebenarnya Kemampuan mengenal diri sendiri sendiri 53%
19 Saya belum terbiasa disiplin dalam kehidupan Memiliki disiplin diri dalam kehidupan 45%
23 Saya merasa malu untuk berinteraksi dengan para guru dan karyawan di sekolah Dapat berinteraksi dengan guru dan karyawan sekolah 42%
26 Saya ingin menyelesaikan masalah dengan teman - teman di sekolah Kemampuan mengatasi masalah dengan teman di sekolah 58%
29 Saya sering lupa waktu ketika bermain/membuka medsos (fb, wa,tiktok, instagram dll) Mengendalikan penggunaan medsos sesuai kebutuhan 78%
30 Saya merasa malu jika bergaul dengan teman yang beda jenis kelamin Dapat berinteraksi dengan lawan jenis sesuai norma yang berlaku 58%
31 Saya jarang bermain/berteman di lingkungan tempat saya tinggal Kesadaran sebagai makhluk sosial yang harus berinteraksi 55%
33 Saya masih kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu Kemudahan memaham pelajaran 64%
34 Saya merasa tidak disiplin kalau belajar di rumah sendiri Melakukan disiplin belajar 58%
41
35 Saya belajarnya jika akan ada ulangan atau ujian saja Melakukan kebiasaan belajar 48%
37 Saya sering menunda-nunda pekerjaan sekolah Kemampuan untuk tidak menunda pekerjaan sekolah 45%
38 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah Memperoleh atau meraih prestasi di sekolah 58%
39 Saya selalu malas untuk belajar Memiliki Motivasi belajar 52%
43 Saya belum tahu cara memperoleh bantuan pendidikan (beasiswa) Memperoleh informasi beasiswa 52%
45 Saya merasa bingung memilih kegiatan esktrakurikuler di sekolah Memilih Ekskul yang sesuai 58%
47 Saya belum mempunyai cita-cita yang pasti Mengidentifikasi cita-cita yang sesuai dengan dirinya 70%
42
B. SISTEM MANAJEMEN UNTUK KELAS 8
1. Pengembangan Tema/Topik Layanan
Pengembangan tema/topik layanan dirumuskan berdasarkan rumusan kebutuhan dari setiap item
pernyataan dalam angket kebutuhan peserta didik (AKPD). Tema / topik yang dibutuhkan dalam
pengembangan program bimbingan dan konseling karir sesuai dengan asesmen kebutuhan adalah
sebagai berikut:
SKKPD RUMUSAN KEBUTUHAN TOPIK/TEMA
Landasan Hidup Religius Memiliki kesadaran untuk berdoa ke Allah SWT Allah ada didekatku
Memiliki kesadaran untuk berperilaku sopan Sopan santun adalah bekalku
dan santun dalam kehidupan
Memahami etika pergaulan dengan teman Aku sayang temanku
sebaya
Landasan Perilaku Etis Memahami tata tertib sekolah Pengenalan tata tertib di sekolah
Pemahaman terhadap dampak menyontek Akibat suka menyontek
Dapat mengendalikan diri dari ketergantungan Dampak dari Game Online
games online
Memahami untuk memberi maaf pada Saling memaafkan
oranglain
Kematangan Emosi Memiliki kepercayaan diri Percaya Diri
Memahami cara mengendalikan emosi Cara mengendalikan emosi diri
Mengetahui cara eksplorasi bakat secara Bakat dan Minat
mandiri
Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang Pola Hidup Sehat
baik
Pengembangan Pribadi Memiliki keluarga yang harmonis Indahnya kebersamaan dalam
keluarga yang harmonis
Dapat menyelesaikan persoalan dengan Kemampuan menyelesaikan konflik
keluarga
Dapat menjadi pribadi yang mandiri Menjadi pribadi yang mandiri
Dapat mengontrol diri waktu penggunaan pada Cerdas menggunakan gadget
media sosial
Dapat mengontrol diri dari ketergantungan Cerdas menggunakan gadget
handphone
Merasa nyaman dan aman tinggal di rumah Rumahku Bahagiaku
sendiri
Memperoleh perhatian orangtua yang cukup Kiat memperoleh perhatian orangtua
memahami 3 kata penting dalam pergaulan memakai 3 kata sakti agar disayang
Memiliki pemahaman tentang kenakalan Kenakalan remaja dan cara
remaja dan dapat menjauhinya mengatasinya
Kesadaran Tanggung Jawab Dapat menghargai pendapat dengan orang Menghargai pendapat oranglain
lain
Mampu menyelesaikan konflik pribadi Mengatasi konflik dalam diri dan
lingkungan sekitar
Mampu menjaga persahabatan dengan baik Membina persahabatan
Memiliki pemahaman dan mampu melawan Stop Bullying
tindak bullying
Mudah bergaul dengan teman di sekolah Temanku sayang
43
Kematangan Hubungan Memiliki pemahaman kesehatan reproduksi Kesehatan reproduksi remaja
dengan Teman Sebaya Memiliki pemahaman dampak dari pacaran Dampak pacaran di kalangan remaja
(hubungan dengan lawan jenis)
Kesadaran Gender Memiliki keterbukaan dalam membicarakan Dampak seks secara positif
seks secara positif
Memiliki rasa percaya diri bergaul dengan menjalin hubungan dengan lawan
lawan jenis jenis
Kematangan Intelektual Memiliki keberanian bertanya dan menjawab Keterampilan bertanya
di kelas
Memiliki pemahaman terhadap pemanasa Global Warming
global
Memiliki pemahaman terhadap jenis jenis obat Bahaya narkoba dan dampaknya
obat terlarang
Mengetahui cara memilih lembaga bimbingan Memilih lembaga kursus
belajar yang baik
Memiliki semangat belajar yang tinggi Membangkitkan semangat belajar
Mengetahui trik dan cara meraih prestasi di Cara belajar efektif dan efisien
sekolah
dapat memahami gaya belajar dan strategi
belajar
Memiliki kemudahan memahami pelajaran Strategi belajar sesuai dengan gaya
belajar
memiliki kebiasaan untuk belajar kelompok Belajar Kelompok
yang baik
dapat menemukan cara belajar yang baik Kebiasaan Belajar
memiliki semangat belajar di rumah sendiri Kesadaran untuk Belajar
memiliki support system yang baik Menjadi anggota keluarga yang saling
peduli
Perilaku mampu membuat peta pikiran untuk Mind Mapping
Kewirausahaan/Kemandirian meningkatkan prestasi
Perilaku Ekonomis
memahami tentang jenis kecerdasan manusia mengembangkan potensi dengan
startegi kecerdasan majemuk
memahami cara kerja otak kanan dan otak kiri Cara kerja otak kanan otak kiri
memiliki kebiasaan menabung belajar hidup hemat
memahami hidup hemat belajar hidup hemat
mendapat wadah di sekolah untuk Minat dan Bakat
menyalurkan minat dan bakat
dapat mengetahui prospek karir dari setiap profesi dan karir di masa depan
mata pelajaran
mengetahui jenis jenis profesi di masyarakat profesi dan karir di masa depan
44
2. Deskripsi Kebutuhan Peserta Didik
Pemaparan untuk deskripsi kebutuhan peserta didik berdasarkan dari hasil kuesioner angket kebutuhan peserta didik (AKPD) yang telah dilakukan
pada bulan Juni untuk kelas 8 yang telah disebar, item-item yang memiliki tingkat kebutuhan tinggi berikut terlampir pada tabel di bawah ini:
2 Kadang-kadang saya masih suka menyontek pada waktu ulangan memiliki kesadaran untuk berperilaku sopan dan santun 68%
dalam kehidupan
6 Saya belum tahu cara mengendalikan emosi dapat mengendalikan diri dari ketergantungan games online 53%
8 Saya masih sering mengalami sakit / alergi memiliki kepercayaan diri 63%
9 Kondisi keluarga saya sedang tidak harmonis memahami cara mengendalikan emosi 48%
10 Saya sedang mempunyai masalah dengan anggota keluarga di rumah mengetahui cara eksplorasi bakat secara mandiri 55%
11 Saya merasa belum bisa menjadi pribadi yang mandiri memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik 53%
14 Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri dapat menjadi pribadi yang mandiri 53%
15 Saya merasa tidak pernah diperhatikan dari orang tua dapat mengontrol diri waktu penggunaan pada media sosial 85%
16 Kata maaf, tolong dan terimakasih kadang lupa saya ucapkan dalam dapat mengontrol diri dari ketergantungan handphone 65%
pergaulan
21 Saya belum tahu tentang bullying dan cara menyikapinya dapat menghargai pendapat dengan orang lain 70%
25 Saya malu jika membicarakan masalah seks dan pacar kepada orang tua mudah bergaul dengan teman di sekolah 48%
26 Saya merasa malu jika bergaul dengan teman yang beda jenis kelamin memiliki pemahaman kesehatan reproduksi 53%
45
28 Saya belum paham yang harus dilakukan dengan adanya pemanasan global memiliki keterbukaan dalam membicarakan seks secara 73%
positif
29 Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obat terlarang serta memiliki rasa percaya diri bergaul dengan lawan jenis 60%
dampaknya
36 Saya merasa belum menemukan cara belajar yang efektif dapat memahami gaya belajar dan strategi belajar 55%
37 Saya selalu malas untuk belajar di rumah memiliki kemudahan memahami pelajaran 48%
39 Orang tua kurang peduli dengan kegiatan belajar saya dapat menemukan cara belajar yang baik 63%
40 Saya selalu malas untuk belajar di rumah memiliki semangat belajar di rumah sendiri 53%
41 Saya belajarnya jika akan ada ulangan atau ujian saja memiliki semangat belajar dari diri sendiri 68%
44 Saya belum mengenal tentang macam-macam kecerdasan manusia memahami tentang jenis kecerdasan manusia 48%
45 Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan memahami cara kerja otak kanan dan otak kiri 65%
46 Saya sering dimarahi orang tua karena boros memiliki kebiasaan menabung 45%
48 Saya kurang dapat menyalurkan bakat dan minat di sekolah mendapat wadah di sekolah untuk menyalurkan minat dan 75%
bakat
49 Saya belum tahu tentang prospek karir untuk setiap mata pelajaran dapat mengetahui prospek karir dari setiap mata pelajaran 55%
46
47
C. Sistem Manajemen untuk Kelas 9
1. Pengembangan Tema/Topik Layanan
Pengembangan tema/topik layanan dirumuskan berdasarkan rumusan kebutuhan dari setiap item
pernyataan dalam angket kebutuhan peserta didik (AKPD). Tema / topik yang dibutuhkan dalam
pengembangan program bimbingan dan konseling karir sesuai dengan asesmen kebutuhan adalah
sebagai berikut:
SKKPD RUMUSAN KEBUTUHAN TOPIK/TEMA
Landasan Hidup Religius Memiliki kesadaran untuk selalu bersyukur pada Allah Allah selalu hadir dalam hidupku
SWT
Kematangan Emosi Memiliki pemahaman untuk menangani stress Tips Menghadapi Stress
Memahami cara untuk menangani emosi yang hadir Cara Mengendalikan Emosi
Pengembangan Pribadi Memahami berbagai macam jenis kepribadian manusia Kepribadian Manusia
Memahami cara menjaga Kesehatan diri Pentingnya Menjaga Kesehatan Tubuh
Memahami Kesehatan reproduksi remaja Kesehatan Reproduksi Remaja
Mampu menangani rasa malas diri Kiat menghadapi saat malas
Mengetahui cara mengeksplorasi bakat secara mandiri Eksplorasi minat bakat
Memiliki Kesehatan jasmani dan rohani yang baik Pola Hidup Sehat
Memiliki keluarga yang harmonis My Family My Support
Dapat menyelesaikan masalah dengan kekeluargaan My Family My Support
Dapat menjadi pribadi yang mandiri Pribadi yang mandiri
Mengatur waktu penggunaan pada media sosial (sosmed) Pribadi yang Mandiri
Mengendalikan ketergantungan handphone Cerdas menggunakan handphone
Memiliki kepercayaan diri Membangun kepercayaan diri
Kesadaran Tanggung Memperoleh perhatian yang cukup dari orangtua Konsep diri negatif siswa yang orang
48
Kematangan Hubungan Memahami bentuk kenakalan remaja dan cara Kenakalan remaja zaman Now
Kesadaran Gender Memahami dampak pacaran di kalangan remaja Dampak pacaran di kalangan remaja
Kematangan Intelektual Memiliki kemampuan untuk mengkoreksi diri dalam Evaluasi Prestasi Belajar
belajar
Memahami pentingnya motivasi belajar Motivasi Belajar
Memahami cara sukses dalam menghadapi ujian Kiat sukses menghadapi ujian
Memahami kiat belajar sehari hari Kiat Cara Belajar
Memahami kebiasaan belajar yang baik Kebiasaan belajar
Memahami pentingnya belajar Gaya Belajar
Memahami cara meningkatkan konsentrasi belajar Konsentrasi belajar
Memiliki kemampuan untuk mengkoreksi diri dalam Belajar itu menyenangkan
belajar
Memahami pilihan sekolah lanjutan Pilihan sekolah setelah SMP
Memahami cara menghadapi kegagalan dalam hidup Jangan Takut Gagal
Memahami cara berkomunikasi dengan orangtua Komunikasi dengan orangtua
49
50
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN KONSELING
SMPIT ALMARJAN DUTA INDAH BEKASI