Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No.

1 (Januari-Juni 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR DALAM PENYELENGGARAAN PENELITIAN


TINDAKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Laelaltul Anisah
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary Banjarmasin
e-mail: laelatulanisah89@gmail.com

Info Artikel Abstrak


Sejarah artikel Unjuk kerja konselor sangat dipengaruhi oleh kualitas penguasaan ke empat
Diterima April 2016 kompetensi tersebut yang dilandasi oleh sikap, nilai, dan kecenderungan
Dis pribadi yang mendukung. Kompetensi akademik dan profesional konselor
etujui Mei 2016 secara terintegrasi membangun keutuhan kompetensi pedagogik, kepribadian,
Dipublikasikan Juni sosial, dan profesional. Kompetensi konselor berdasarkan standar kualifikasi
2016 akademik terdiri dari empat kompetensi yaitu pedagogik, kepribadian, sosial
dan profesional. Dimana masing-masing kompetensi memiliki makna yang
Kata Kunci:
berbeda yang harus dimiliki oleh seorang konselor/ guru BK. Kompetensi
Kompetensi Konselor,
pedagogik berkaitan dengan pengelolaan proses pelayanan bimbingan dan
Penelitian Tindakan konseling yang diberikan kepada siswa; kompetensi kepribadian berkaitan
Kelas. dengan etika akademik seorang konselor/ guru BK dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling; kompetensi sosial berkaitan dengan komunikasi
Keywords: dalam melakukan pelayanan bimbingan dan konseling; dan kompetensi
Counselor profesional berkaitan dalam menguasai bidang keilmuan bimbingan dan
Competencies, Action konseling. Kompetensi profesional seorang konselor/ guru BK dalam
Research of Guidance menguasai bidang keilmuan bimbingan dan konseling seorang konselor/ guru
and Counseling BK mampu melaksanakan penelitian bimbingan dan konseling guna
(PTBK) meningkatkan mutu pelayanan bimbingan dan konseling, salah satunya yaitu
dengan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK)
Abstract
The performance of counselors is strongly influenced by the quality control of
all four of these competencies are based on the attitudes, values, and personal
tendencies that support. Academic competence and professional counselors
are integrated to build the integrity of pedagogical, personality, social, and
professional. Competence counselors based on academic qualification
standards consist of four competence that is pedagogical, personality, social
and professional. Wherein each competency has a different meaning to be
possessed by a counselor / school counselor. Pedagogical competence
relating to the management process guidance and counseling services
provided to students; personal competence with regard to academic ethics
counselor / school counselor in the implementation of guidance and
counseling; social competence relating to communications in the services,
guidance and counseling; and related professional competence in mastering
the scientific field of guidance and counseling. Professional competence a
counselor / school counselor in mastering the scientific field of guidance and
counseling a counselor / school counselor able to carry out research
guidance and counseling in order to improve the quality of guidance and
counseling services, one of which is the Action Research of Guidance and
Counseling (PTBK).

© 2016 Universitas Muria Kudus


Print ISSN 2460-1187
Online ISSN 2503-281X

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 59
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 1 (Januari-Juni 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

PENDAHULUAN keputusan dan pilihan untuk mewujudkan


Permendiknas No. 27 Tahun 2008 Tentang kehidupan yang produktif, sejahtera, dan peduli
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi kemaslahatan umum. Pelayanan yang dimaksud
Konselor, bahwa dalam rangka pelaksanaan adalah pelayanan bimbingan dan konseling.
ketentuan Pasal 28 ayat (5) Peraturan Pemerintah Konselor adalah pengampu pelayanan yang ahli
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional bimbingan dan konseling, terutama dalam jalur
Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri pendidikan formal dan nonformal. Ekspektasi
Pendidikan Nasional tentang Standar Kualifikasi kinerja konselor dalam menyelenggarakan
Akademik dan Kompetensi Konselor. Komptensi pelayanan ahli bimbingan dan konseling
akademik konselor diantaranya adalah memiliki senantiasa digerakkan oleh motif altruistik, sikap
kemampuan untuk mengenal secara mendalam empatik, menghormati keragaman, serta
konseli yang hendak dilayani. Konselor harus mengutamakan kepentingan konseli, dengan
memahami karakteristik konseli yang akan selalu mencermati dampak jangka panjang dari
dilayani. Karena konseli tumbuh dari latar pelayanan yang diberikan.
belakang keluarga dan budaya tertentu sebagai Sosok utuh kompetensi konselor mencakup
rujukan normatif beserta permasalahan yang kompetensi akademik dan profesional sebagai
dialami oleh konseli serta solusi yang akan satu keutuhan. Kompetensi akademik merupakan
dipilihnya. Selain itu, konselor sebagai helping landasan ilmiah dari kiat pelaksanaan pelayanan
professions hendaknya mengupayakan pelayanan profesional bimbingan dan konseling. Kompetensi
kepada konseli dengan penuh empatik, akademik merupakan landasan bagi
menghormati keragaman, serta mengedepankan pengembangan kompetensi profesional, yang
kebaikan konseli untuk perkembangan meliputi: (1) memahami secara mendalam konseli
kedepannya. yang dilayani, (2) menguasai landasan dan
Menguasai khasanah teoritik mencakup kerangka teoretik bimbingan dan konseling, (3)
kemampuan: menguasai secara akademik teori, menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan
prinsip, teknik, dan prosedur pelayanan BK, konseling yang memandirikan, dan (4)
mengemas teori ke dalam penyelenggaraan mengembangkan pribadi dan profesionalitas
pelayanan BK. Dapat dikatakan bahwa, pelayanan konselor secara berkelanjutan.
yang dilakukan konselor berada dalam konteks Unjuk kerja konselor sangat dipengaruhi
tugas kawasan yang memandirikan individu oleh kualitas penguasaan ke empat kompetensi
dalam pengambilan keputusan guna mencapai tersebut yang dilandasi oleh sikap, nilai, dan
perkembangan secara optimal, mewujudkan kecenderungan pribadi yang mendukung.
kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta Kompetensi akademik dan profesional konselor
untuk menjadi warga masyarakat yang peduli secara terintegrasi membangun keutuhan
pada kemaslahatan umum melalui pendidikan. kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
Keberadaan konselor dalam sistem pendidikan profesional.
nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi
pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, PEMBAHASAN
pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator,
Rumusan Standar Kompetensi
dan instruktur (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1
Konselor telah dikembangkan dan dirumuskan
Ayat 6). Masing-masing kualifikasi pendidik,
atas dasar kerangka pikir yang menegaskan
termasuk konselor, memiliki keunikan konteks
konteks tugas dan ekspektasi kinerja konselor.
tugas dan ekspektasi kinerja. Standar kualifikasi
Namun bila ditata ke dalam empat kompetensi
akademik dan kompetensi konselor
pendidik sebagaimana tertuang dalam PP
dikembangkan dan dirumuskan atas dasar
19/2005, maka rumusan kompetensi akademik
kerangka pikir yang menegaskan konteks tugas
dan profesional konselor dapat dipetakan dan
dan ekspektasi kinerja konselor. Konteks tugas
dirumuskan ke dalam kompetensi pedagogik,
konselor berada dalam kawasan pelayanan yang
kepribadian, sosial, dan profesional.
bertujuan mengembangkan potensi dan
memandirikan konseli dalam pengambilan

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 60
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 1 (Januari-Juni 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

Penelitian tindakan bimbingan dan (3) Melaksanakan pelayanan sambil meneliti, (3)
konseling (PTBK) merupakan suatu bentuk Untuk meningkatkan proses dan hasil pelayanan
penelitian yang bersifat reflektif dengan konseling, (4) Dalam rangka pengembangan
melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat profesi. Adapun ciri-ciri dari penelitian tindakan
memperbaiki dan atau meningkatkan kelas antara lain: (1) Harus ada action/ tindakan
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan bidang pelayanan konseling,
agar lebih profesional. Karakteristik Penelitian (2) Tindakan yang dilakukan dalam rangka
Tindakan Bimbingan dan Konseling: (1) Ada pengembangan profesi, (3) Tindakan harus
unsur tindakan yang sesuai tupoksi, berarti ada sesuai tugas pokok dan fungsi sebagai guru
unsur pengembangan profesi, (2) Tidak pembimbing, (3) Tindakan harus dilakukan
mengganggu proses bimbingan dan konseling, sendiri oleh guru pembimbing/ peneliti.
Perbedaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling dan Penelitian non PTBK
No Aspek Penelitian Tindakan Bimbingan Penelitian non PTBK
dan Konseling
1 Peneliti Konselor/ Guru BK Orang lain
2 Rencana Peneliti Oleh konselor, dan dapat juga dibantu Oleh peneliti
orang lain
3 Munculnya Masalah Dirasakan dan dirisaukan konselor Bersumber dari orang lain
yang mungkin juga atas dorongan
orang lain
4 Ciri Utama Ada tindakan secara berulang Belum tentu ada tindakan
(cyclical) untk memperbaiki mutu
layanan
5 Peran Konselor Sebagai konselor sekaligus peneliti Sebagai objek peneliti
6 Tempat Penelitian Dalam kelas, pada satu satuan Kelas, sekolah dan masyarakat
layanan
7 Proses Pengumpulan Oleh konselor sandiri dengan bantuan Oleh orang lain
Data orang lain
8 Hail Penelitian Langsung dimanfaatkan konselor Menjadi milik peneliti dan belum
yang hasilnya dirasakan oleh klien tentu dimanfaatkan oleh guru
atau siswa
9 Lingkup Penelitian Kelas (klasikal), kelompok, Dalam lingkup BK, bidang studi
individual dalam satu satuan dan bidang yang lainnya
pelayanan
(Dikutip dalam Imam Tadri, 2014:15)
Tahap dalam Penelitian Tindakan pelayanan bimbingan dan konseling
Bmbingan dan Konseling: yang telah disusun.
1. Planning 3. Observing
 Penyusunan rencana tindakan  Kegiatan ini merupakan bentuk
(pelayanan bimbingan dan pengamatan terhadap dampak atas
konseling). tindakan yang dilakukan.
 Penyusunan media, penyusunan  Data yang dihimpun adalah data
materi dari topik yang akan dibahas. kualitatif maupun kuantitatif sesuai
 Penyusunan instrumen evaluasi. dengan indikator-indikator masalah
2. Acting yang telah ditetapkan.
 Dalam PTBK, kegiatan tahap  Kegiatan ini dapat dilakukan dengan
pelaksanaan tindakan adalah cara pengamatan, wawancara,
mengimplementasikan rencana sesuai kuesioner, atau cara lain yang sesuai
dengan rencana pelaksanaan dengan data yang dibutuhkan.
4. Reflecting

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 61
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 1 (Januari-Juni 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

 Merupakan kegiatan evaluasi tentang  Pada kegiatan refleksi perlu ditelaah


perubahan yang terjadi atau hasil aspek-aspek mengapa, bagaimana,
yang diperoleh atas data yang dan sejauh mana tindakan yang
terhimpun sebagai bentuk dampak ditetapkan mampu mencapai
tindakan yang telah dirancang. perubahan atau mengatasi masalah
 Berdasarkan langkah ini akan dapat secara signifikan.
diketahui perubahan yan terjadi. Bertolak dari refleksi, suatu perbaikan tindakan
dalam bentuk replanning dapat dilakukan.

Contoh Permasalahan BK yang menjadi Objek Penelitian


No Permasalahan BK Tema Penelitian
I BIDANG BIMBINGAN
Bidang Bimbingan Pribadi Pelayanan Bimbingan Klasikal Berbantuan IT untuk
Menguatkan Sikap Positif terhadap Pelayanan
Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas VII A
SMP Sopo Kersa-Surabaya
Bidang Bimbingan Belajar Bimbingan Belajar Teknik Problem Solving untuk
Meningkatkan Minat dalam Layanan Bimbingan
Belajar pada Siswa Kelas XI di SMA Monggo Kersa-
Surabaya
Bidang Bimbingan Karir Layanan Informasi Karir Berbantuan e-learning untuk
Meningkatkan Pemahaman Bimbingan Karir pada
Siswa Kelas X C SMK Nderek Sapa Sembarang
II JENIS LAYANAN
Pelayanan Informasi Layanan Informasi Studi Lanjut berbantuan Multy
Media Interaktif untuk Meningkatkan Minat Siswa
dalam Mengikuti Program Bimbingan Karir Siswa
Kelas IX B SMA Siapa Suka-Malang
Pelayanan Penempatan Pelayanan Penempatan Berbasis Pengukuran
Psikologi untuk Memantapkan Orientasi Karir Siswa
SMK Kelas XI C Asung Tuladha-Malang
Pelayanan Konseling Individual Implimentasi Teknik ON-OFF untuk Menurunkan
Respon Negatif dalam Pelayanan Konseling
Individual pada Siswa Kelas XI SMK Mbangun
Karsa-Jogjakarta
Pelayanan Konseling Kelompok Konseling Kelompok Teknik Bermain Peran untuk
Meningkatkan Partisipasi dalam Kegiatan Kelompok
pada Siswa Kelas VIII D SMP Kali Gula-Jakarta
Pelayanan Bimbingan Kelompok Aplikasi Nilai Gotong Royong untuk Menurunkan
Respon Negatif dalam Pelayanan Bimbingan
Kelompok Siswa Kelas X C SMK Makarya-Medan
III LAYANAN PENDUKUNG Pemanfaatan Sistem Dewey dalam Pelayanan
Orientasi untuk Meningkatkan Minat Baca pada
Siswa Kelas VII A SMP Idola-Sampang Madura
Dan sebagainya .................
(dikutip dalam Imam Tadjri, 2014:20)

Sistematika Proposal Judul penelitian dinyatakan secara singkat dan


Sistematika proposal PTBK mencakup unsur- spesifik tetapi cukup jelas menggambarkan
unsur sebagai berikut: masalah yang akan diteliti, tindakan untuk
Judul Penelitian mengatasi masalah serta nilai manfaatnya.

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 62
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 1 (Januari-Juni 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

Formulasi judul dibuat agar menampilkan wujud Tujuan PTBK dirumuskan secara jelas,
PTBK bukan penelitian pada umumnya. didasarkan atas latar belakang dan harapan
Umumnya di bawah judul utama dituliskan pula untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan
sub judul. Sub judul ditulis untuk menambahkan sebagaimana tersirat dalam rumusan masalah.
keterangan lebih rinci tentang subyek, tempat, dan d. Manfaat Penelitian
waktu penelitian. Manfaat penelitian berkaitan dengan fihak-
Bab I Pendahuluan fihak yang terlibat dalam penelitian.
a. Latar Belakang Masalah
Latar belakang merupakan pintu masuk Bab II Kajian Teori
bagi peneliti untuk menyingkap kesenjangan Pada bagian ini diuraikan landasan konseptual
yang terjadi antar kebenaran teori atau dalam arti teoritik yang digunakan peneliti dalam
kebenaran konsep dengan realitas yang ada menentukan alternatif pemecahan masalah. Dalam
dilapangan. Untuk itu, dalam uraian latar kajian teori harus memuat hal-hal:
belakang masalah yang harus dipaparkan hal- a. Teori utama dan teori turunannya dalam
hal berikut. bidang yang diteliti
(1) Masalah yang diteliti adalah benar-benar b. Penelitian terdahulu yang telah
masalah yang sedang menjadi titik dilakukan orang lain dalam bidang yang
prhatian konselor/ guru BK. Umumnya diteliti
didapat dari pengamatan dan diagnosis c. Hasil dari penelitian terdahulu dalam
yang dilakukan konselor/ guru BK ketika bidang yang diteliti
melakukan pelayanan bimbingan dan d. Melakukan kajian komprehensif
konseling. Dalam menggunakan sumber kepustakaan peneliti
(2) Masalah yang akan diteliti merupakan terkait dengan kaidah-kaidah pada saat mengutip
fenomena-fenomena penting yang maupun pada saat mencantumkan sumber
menarik konselor/ guru BK serta kepustakaan baik dalam batang tubuh uraian
mendesak untuk segera ditangani dalam maupun pada saat menyusun daftar pustaka.
proses enyelenggaraan pelayanan
bimbingan dan konseling. Bab III Metode Penelitian
(3) Identifikasi masalah di atas, antara Pada bagian ini uraikan setidaknya dengan
paparan teoritik dan fenomena apabila sistematika berikut:
terjadi kesenjangan maka konselor/ guru a. Populasi dan sampel. Populasi adalah kelas
BK dapat menemukan peluang untuk yang akan diberikan layanan sedangkan teknik
memecahkannya sehingga mutu sampling pada PTBK adalah menggunakan
pelayanannya menjadi meningkat dan teknik bertujuan (Purpose Sampling).
hasilnya dapat dirasakan lebih baik oleh b. Prosedur/ siklus penelitian. Pada bagian ini
siswa. dijelaskan jumlah siklus yang akan dilakukan.
b. Perumusan dan Pemecahan Masalah Tiap siklus mengikuti tahapan PTBK yaitu:
Pada bagian ini umumnya terdiri atas jabaran (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
tentang rumusan masalah dan cara pemecahan pengamatan, dan (4) refleksi.
masalah. c. Alat Pengumpulan data. Pada bagian ini
(1) Perumusan Masalah, berisi rumusan ditunjukan dengan instrumen yang digunakan
masalah penelitian yang ditulis dalam dalam pengumpulkan data.
bentuk kalimat pernyataan yang singkat d. Analisis: Analisis dalam PTBK terdiri dari
tetapi jelas. analisis Kualitatif dan analisis Kuantitatif
(2) Pemecahan Masalah; merupakan uraian e. Jadwal kegiatan penelitian disusun dalam
altematif tindakan yang akan dilakukan bentuk bar chart (tabel) yang menggambarkan
untuk memecahkan masalah. Oleh urutan kegiatan dari awal sampai akhir.
karena itu, pemecahan masalah juga f. Proposal yang disusun harus dilengkapi
difokuskan kepada mutu kinerja dengan RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan)
konselor/ guru BK. untuk setiap siklus
c. Tujuan Penelitian

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 63
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 1 (Januari-Juni 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

Depdiknas. 2008. Penataan Pendidikan


Professional Konselor dan Layanan
KESIMPULAN DAN SARAN Bimbingan dan Konseling dalam Jalur
Kompetensi konselor berdasarkan Pendidikan Formal. Bandung: Jurusan
standar kualifikasi akademik terdiri dari empat BK UPI.
kompetensi yaitu pedagogik, kepribadian, sosial
Permendiknas, 2008. Format 1(A) 5 : Pernyataan
dan profesional. Dimana masing-masing
kompetensi, indikator, dan proses
kompetensi memiliki makna yang berbeda yang
penilaian kinerja Guru Bimbingan dan
harus dimiliki oleh seorang konselor/ guru BK.
Konseling (BK)/ Konselor. Jakarta:
Kompetensi pedagogik berkaitan dengan
Departemen Pendidikan Nasional.
pengelolaan proses pelayanan bimbingan dan
konseling yang diberikan kepada siswa; PP 19 Tahun 2005 Tentang Rumusan Kompetensi
kompetensi kepribadian berkaitan dengan etika Akademik dan Profesional Konselor.
akademik seorang konselor/ guru BK dalam Jakarta : Departemen Pendidikan
pelaksanaan bimbingan dan konseling; Nasional.
kompetensi sosial berkaitan dengan komunikasi Sukiman. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk
dalam melakukan pelayanan bimbingan dan Guru Pembimbing. Yogyakarta:
konseling; dan kompetensi profesional berkaitan Paramitra.
dalam menguasai bidang keilmuan bimbingan dan
konseling. Tadjri, Imam. 2014. Penelitian Tindakan
Kompetensi profesional seorang Bimbingan dan Konseling. Semarang:
konselor/ guru BK dalam menguasai bidang Swadaya Manunggal.
keilmuan bimbingan dan konseling seorang Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
konselor/ guru BK mampu melaksanakan Guru dan Dosen. Jakarta: Departemen
penelitian bimbingan dan konseling guna Pendidikan Nasional.
meningkatkan mutu pelayanan bimbingan dan
konseling, salah satunya yaitu dengan Penelitian Wardhani, I.G. 2004. Penelitian Tindakan Kelas.
Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK). Jakarta: UPBBJ.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Penelitian Tindakan.
Jogjakarta: Ayutya Media.

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 64

Anda mungkin juga menyukai