Lembar Informasi
SPB
Menyusun RAB Sarana
2.2.1
Prasarana Desa
A. Latar Belakang
Pada dasarnya semua jenis kegiatan pembangunan sarana parasana Desa dapat
dikerjakan langsung oleh masyarakat dengan cara swadaya dan bergotong royong.
Namun karena jumlah sarana prasarana yang dibutuhkan masyarakat cukup banyak
dan tidak semua kegiatan tersebut dapat dipenuhi (mampu ditangani) dengan cara
swadaya maka melalui program pembangunan sarana prasarana Desa, disediakan
stimulan bantuan dana (dari pinjaman luar negeri) untuk mendukung pembangunan
sarana prasarana yang dibutuhkan tersebut. Jadi penting untuk dipahami/dilihat bahwa
dana desa merupakan pendukung dari swadaya masyarakat sehingga pemenuhan
terhadap kebutuhan pembangunan sarana prasarana yang dihasilkan dapat lebih
banyak. Hal ini juga berarti bahwa melalui program pembangunan sarana prasarana
Desa, masyarakat harus senantiasa mengupayakan sebanyak-banyaknya swadaya
(termasuk sumber pendanaan dari pemerintah atau pihak swasta setempat) dan tidak
berhenti hanya dengan adanya Dana Desa (DD) atau Alokasi Dana Desa (ADD) saja.
Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan sarana prasarana merupakan anggaran
biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan pembangunan prasarana
sesuai dengan rencana (Gambar dan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan). Sesuai
ketentuan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan
dana desa maka pembiayaan usulan kegiatan sarana prasarana yang akan dibangun
oleh masyarakat lebih mendorong upaya swadaya masyarakat dan dana desa. Oleh
karena itu, nilai RAB kegiatan sarana prasarana merupakan gabungan perhitungan
biaya dari kedua sumber dana tersebut. Atau dengan kata lain, dalam perhitungan RAB
kegiatan sarana prasarana Desa harus dengan jelas memperlihatkan besarnya
komponen dana swadaya dan komponen dana dari sumber lainnya (APBD, APBN dan
Dana lain).
Kegiatan penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan sarana prasarana
Desa merupakan tahap yang cukup penting dan dalam pelaksanaannya harus
memperhatikan proses atau langkah-langkah kegiatan, agar hasil yang diperoleh paling
mendekati nilai biaya pada saat pelaksanaan kegiatan (realistis) serta sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan dapat dipertanggunjawabkan.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan sarana
prasarana yaitu:
1. Mengetahui berapa besar rencana biaya yang diperlukan untuk menyelesiakan
kegiatan sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan;
2. Mengetahui jumlah/volume kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat yang
diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan sarana prasarana Desa;
3. Sebagai pedoman pada saat pelaksanaan kegiatan sarana prasarana, khususnya
pada saat melakukan pengadaan tenaga kerja, bahan dan alat, baik menyangkut
jumlah, jenis, maupun harga satuannya masing-masing;
4. RAB merupakan suatu perkiraan atau rencana, artinya bahwa nilai volume
maupun harga satuan tiap jenis tenaga, bahan dan alat yang paling menentukan
dalam penyelesiaan pekerjaan ádalah nilai kebutuhan nyata (realisasi) dilapangan.
Dan seharusnya nilai realisasi ini sama atau tidak berbeda jauh dengan RAB yang
dibuat sebelumnya;
5. Memenuhi salah satu persyaratan yang harus dibuat didalam dokumen usulan
kegiatan masyarakat terkait sarana prasarana Desa.
C. Sasaran
Sasaran penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan sarana prasarana Desa,
yaitu:
1. Diketahuinya jumlah kuantitas atau volume kegiatan sarana prasarana khusunya
menyangkut kebutuhan tenaga kerja, bahan, alat termasuk administrasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pelaksanaan sarana prasarana;
2. Diketahuinya total nilai Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk seluruh proyek/sub-
proyek (baik dari kontribusi swadaya masyarakat, APB Desa, APBD, APBN dan
dana lainnya;
3. Terintegrasinya rencana penggunaan dana dari sumber-sumber pembiayaan
yang ada (antara sumber dana dari kontribusi swadaya warga dan sumber lainnya
(APBN/APBD/pihak ketiga lainnya);
mudah dan efisien dalam mengelola dan mengalokasian dananya (tidak terjadi
pembelanjaan yang berlebih yang mengakibatkan pemborosan dana);
2. Masyarakat mengetahui total nilai biaya kegiatan sarana prasarana dari kontribusi
swadaya masyarakat dan total kebutuhan dana keseluruhan.
3. Adanya integrasi kontribusi swadaya masyarakat dengan sumber dana baik APB
Desa, APBD dan APBN;
4. Tersedianya keseluruhan analisa volume tiap jenis kebutuhan pekerjaan (tenaga
kerja, bahan dan alat) sesuai dengan volumenya (termasuk kualitas) dan
menggunakan referensi analisa harga (koefisien) yang dapat dipertanggung-
jawabkan termasuk administrasi yang diperlukan;
5. Dipergunakannya hasil kesepakatan swadaya masyarakat dan kesepakatan harga
hasil survei sebagai acuan dalam perhitungan RAB sarana prasarana.
P (panjang)= 200 m
(4) Buat Rekapitulasi daftar volume seluruh pekerjaan. Daftar rekapitulasi volume
pekerjaan berupa tabel yang menggambarkan atau memuat volume dan satuan
tiap jenis pekerjaan secara keseluruhan kegiatan sarana prasarana. Adapun
sumber informasinya adalah hasil perhitungan langkah 2 diatas.
3. Rekapitulasi Kebutuhan Total Tenaga Kerja, Bahan dan Alat yang Diperlukan
untuk Menyelesaikan Seluruh Kegiatan Sarana Prasarana
Dasar perhitungan rekapitulasi adalah hasil perhitungan volume kebutuhan tiap
pekerjaan. Prinsip perhitungannya adalah Jumlah total masing-masing kebutuhan tiap
jenis/macam dari Tenaga Kerja, Bahan dan Alat yang dibutuhkan pada tiap jenis
pekerjaan dijumlahkan untuk seluruh jenis pekerjaan yang ada. Hasil perhitungan
rekapitulasi ini akan menjadi masukan volume total kebutuhan tenaga kerja, bahan, alat
untuk perhitungan biayanya. Salinlah nilai-nilai total dari setiap jenis kebutuhan yang
ada pada tabel tersebut kedalam Formulir Rencana Anggaran Biaya.
warga, berupa: tenaga kerja, bahan, peralatan, administrasi, dana tunai, lahan dan
konsumsi;
(2) Data atau informasi utama untuk perhitungan volume swadaya dalam bentuk
Daftar Swadaya masyarakat yang telah disepakati pada Rembug Kesepakatan
Swadaya sebelumnya. Sedangkan proses perhitungannya, pada prinsipnya sama
dengan membuat rekapitulasi volume kebutuhan proyek dengan menjumlahkan
semua volume tiap macam bentuk swadaya yang sama, misalnya berapa jumlah
dari tiap jenis tenaga kerja mandor, kepala tukang, tukang, pekerja, semen, alat
bantu cangkul, dan lain-lain;
(3) Hasil perhitungan rekapitulasi swadaya menjadi masukan volume kebutuhan
swadaya untuk perhitungan RAB. Salinlah nilai-nilai volume kontribusi swadaya ini
kedalam Formulir Rencana Anggaran Biaya.
Adapun proses perhitungan RAB, mencakup: (a) RAB Swadaya Masyarakat dan
RAB APB Desa serta rekapitulasi RAB Swadaya dan APB Desa (Diperlukan bilamana
usulan kegiatan sarana prasarana yang akan dilaksanakan kelompok lebih dari satu
jenis. Disarankan RAB Swadaya maupun APB Desa, sebaiknya dibuat secara terpisah
masing masing untuk tiap jenis kegiatan. Contohnya kegiatan pembangunan MCK dan
Pembuatan gorong-gorong oleh satu kelompok pelaksana, maka RABnya dibuat
masing-masing untuk MCK dan gorong-gorong.
Khusus untuk pembiayaan kegiatan administrasi pelaksana, didorong dari dana
swadaya masyarakat atau dukungan pihak ketiga lainnya. Namun demikian
dimungkinkan dapat menggunakan secara terbatas sumber dana dari APB Desa,
sepanjang dapat dipastikan penggunaannya oleh pendamping dan tidak menutup
kemungkinan adanya swadaya. Penggunaan dana tersebut harus diverifikasi baik
perencanaannya maupun realisasinya oleh Tim Pendamping dan TPK.
Hasil akhir dari perhitungan RAB diperolehnya gambaran besarnya nilai rencana
swadaya masyarakat dan APB Desa yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan sarana prasarana, meliputi volume dari setiap bentuk swadaya dan APB
Desa, dan besarnya biaya setiap bentuk swadaya dan APB Desa.
Pokok Bahasan 3
PELAKSANAAN SARANA
PRASARANA DESA