Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Manajemen Mandiri Saburai Vol. 01, No.

03, 2017

ANALISIS PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH (KNOW


YOUR CUSTOMER/KYC) DALAM MENCEGAH PENCUCIAN UANG
PADA BPR UTOMO MANUNGGAL SEJAHTERA LAMPUNG
DI BANDAR LAMPUNG

Kuswarak(1), Reny Ayu Susandra(2)


Fakultas Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai
kuswarak@fe.saburai.ac.id, renyayu_susandra@gmail.com

Abstrak. Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer) atau yang biasa disebut KYC merupakan
prinsip yang diterapkan Bank untuk mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah
termasuk pelaporan transaksi yang mencurigakan. Prinsip ini tidak hanya berguna untuk mendeteksi transaksi
keuangan yang kemungkinan merupakan tindak pidana pencucian uang tetapi juga melindungi Bank dari
berbagai resiko dalam berhubungan dengan nasabah. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui penerapan
Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer/KYC) dalam mencegah pencucian uang pada BPR Utomo
Manunggal Sejahtera Lampung. Populasi yaitu seluruh Karyawan BPR Utomo Manunggal Sejahtera
Lampung yang beralamat di Jln. Raden Intan No 93 Tanjung Karang Bandar Lampung, sampel dalam
penelitian ini sebanyak 10 orang dengN menggunakan metode Deskriptif. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan kuesioner, sedangkan analisis data yang digunakan dalam penilaian ini menggunakan
Metode Kualitatif. Kendala-kendala yang dihadapi yaitu masyarakat yang belum memahamii dan menerima
pemberlakuan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah dan adanya rasa khawatiran akan kehilangan nasabah
apabila menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah, adanya sikap kurang kooperatif dari pihak nasabah itu
sendiri, dan belum tersosialisasikan dengan baik tentang adanya peraturan tentang Prinsip Mengenal Nasabah
dalam masyaraka. Untuk efektifnya mencegah dan memberantas pencucian uang peneraan prinsip ini perlu
adanya dukungan dan kerjasama dari pemerintah, Bank, dan masyarakat.

Kata kunci: Bank, Nasabah, KYC, Pencucian, Uang.

PENDAHULUAN bentuk deposito berjangka, namun


demikian kapasitas dalam tanggung
Secara umum Perbankan memiliki jawabnya sama dengan bank umum,
peran yang strategis karena fungsi utama dijelaskan dalam surat edaran Bank
perbankan sebagai penghimpun dan Indonesia nomor 27/5/UPPB disebutkan
penyalur dana dari masyarakat dalam bahwa, bank wajib mengumumkan laporan
rangka menunjang perekonomian nasional. keuangannya dalam waktu dan bentuk yang
Dalam kehidupan perekonomian yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dalam
semakin terbuka dan berkembang cepat, melakukan kegiatan operasionalnya, untuk
dibutuhkan layanan jasa perbankan yang mengelola risiko yang mungkin timbul
semakin luas, baik dan berkualitas. maka BPR wajib menerapkan prinsip
Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan kehati-hatian yaitu yang terkenal dengan 5
sistem perbankan yang sehat, efisien dan (lima) C :
mampu bersaing dalam era globalisasi dan 1. Capital artinya calon nasabah harus
perdagangan bebas. mempunyai modal yang telah tersedia
Dalam hal lembaga keuangan BPR untuk melakukan hubungan kerja atau
(Bank Perkreditan Rakyat) yang kegiatan dalam menggunakan jasa bank.
operasionalnya sangat terbatas, yaitu hanya
memberikan pinjaman serta menghimpun
dana dalam bentuk tabungan dan dalam

1
Kuswarak : Analisis Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer/KYC) dalam Mencegah
Pencucian Uang pada BPR Utomo Manunggal Sejahtera Lampung di Bandar Lampung

2. Capacity artinya calon nasabah harus pemerintah sebagai pilar utama menuju
mempunyai kemampuan untuk terciptanya Perbankan Indonesia yang
mengembalikan hutangnya. sehat, perlu untuk diterapkan secara
konsisten dan koprehensif untuk mencegah
3. Character artinya calon nasabah harus praktek penggunaan indutri perbankan
mempunyai integritas tinggi (minimal sebagai sarana atau sasaran kejahatan, baik
mempunyai komitmen tinggi). dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung oleh pelaku kejahatan perorangan
4. Colateral artinya calon nasabah harus maupun sindikasi.
mempunyai jaminan sebagai Dewasa ini perkembangan
kepercayaan Bank apabila terjadi perekonomian dunia yang sangat pesat telah
resiko dikemudian hari. mengarah kepada terbentuknya ekonomi
global. Demikan juga Indonesia mengalami
5. Condition artinya calon nasabah harus perkembangan perekonomian seiring
dalam kondisi minimal sehat, cakap, dengan berkembangnya globalisasi
dalam melakukan hubungan dengan perdagangan dunia sebagai akibat semakin
bank atau dengan menggunakan jasa meningkatnya kebutuhan akan barang dan
Bank. jasa serta terbukanya komunikasai
internasional yang didukung dengan
Disamping unsur 5C Bank Perkreditan teknologi modern perkembangan tersebut
Rakyat juga harus melaksanakan prinsip mendorong munculnya beraneka ragam
kehati-hatian yaitu dengan Penerapan kegiatan bisnis terutama dibidang
Prinsip Mengenal Nasabah. Berkenaan perbankan. Kegiatan pencucian uang
dengan peraturan Bank Indonesia no. mempunyai dampak yang serius terhadap
5/23/PBI/2003 tanggal 23 Oktober 2003 stabilitas sistem keuangan maupun
dan Undang-Undang No.25 Tahun 2003 perekonomian secara keseluruhan.
Tentang “Penerapan Prinsip Mengenal Pencucian uang tersebut umumnya
Nasabah”(Know Your Customer Principles) berasal dari kegiatan-kegiatan: korupsi,
bagi Bank Perkreditan Rakyat dan surat penguapan, narkotika, psikotropika,
edaran Bank Indonesia No. 6/19/DPBPR penculikan, penipuan, terorisme, pencurian,
tanggal 22 april 2004 tentang “Pedoman penggelapan, perjudian, prostitusi,
standar Penerapan Prinsip Mengenal pemalsuan uang, penyelindupan imigran,
Nasabah bagi Bank Perkreditan Rakyat”. penyelundupan tenaga kerja,
Bank Perkreditan Rakyat sebagai salah penyelundupan barang, perdagangan
satu lembaga Intermediasi keuangan manusia, perdagangan senjata gelap, bidang
diwajibkan untuk membuat suatu kebijakan perbankan, bidang pasar modal, bidang
dan produser penerapan prinsip mengenal asuransi, bidang perpajakan, badang
nasabah, agar industri perbankan tidak kehutanan, bidang kelautan, dsb.
digunakan sebagai sarana kejahatan Tujuan utama penerapan Prinsip
pencucian uang. Mengenal Nasabah (KYC) didunia
Penerapan prinsip ini secara konsisten perbankan adalah agar bank dapat
dapat meningkatkan kinerja BPR Utomo mendeteksi secara dini adanya indikasi
Manunggal Sejahtera Lampung. Dengan kegiatan transaksi yang melanggar hukum
kata lain Penerapan Prinsip Mengenal (ilegal) dari nasabahnya, sehingga Bank
Nasabah (KYCP) merupakan salah satu dapat dilindungi dari sasaran kegiatan
faktor penting selain faktor lainnya dalam pencucian uang.
penerapan Prudential Banking yang dipatok

2
Jurnal Manajemen Mandiri Saburai Vol. 01, No.03, 2017

BPR Utomo Manunggal Sejahtera keuntungan masyarakat. Bank juga berarti


Lampung mencoba mengoptimalkan saluran untuk menginvestasikan tabungan
penerapan prinsip mengenal nasabah . BPR secara aman dan dengan tingkat suku bunga
Utomo Manunggal Sejahtera Lampung
yang menarik. Menurut Kamus Indonesia
adalah salah satu bank yang
perkembangannya sangat pesat di Bandar Bank artinya uang (Prof. Drs. Wijowasito,
Lampung, yang menawarkan jasa 1980).
perbankan kepada pengusaha kecil, Menurut sejarah, Bank berasal dari
menengah, dan masyarakat lainnya yang kata banco yang artinya tempat duduk yang
membutuhkan jasa tersebut. memanjang dan saat itu memang
Aset BPR Utomo Manunggal dipergunakan untuk tempat duduk.
Sejahtera Lampung hingga bulan maret
Sehingga banyak orang yang duduk di
tahun 2014 adalah Rp7 Triliun, Dana Pihak
Ketiga capai Rp3,6 Triliun, pembiayaan tempat itu, saat itu pula ada pemikiran
Kredit Rp6 Triliun. Masing-masing orang atau sebagian orang, event itu
perbandingan asset 19,9 persen, DPK 7,28 digunakan untuk bertransaksi keuangan di
persen, dan Pembiayaan Kredit 21,6 persen, banco-banco tersebut, akhirnya nama banco
Berdasarkan uraian di atas, maka dijadikan nama – institusi atau lembaga
peneliti bermaksud melakukan penelitian keuangan di seluruh dunia yaitu yang
dengan judul: “Analisis Penerapan
bertittel Bank.
Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your
Customer/KYC) Pada BPR Utomo Menurut Undang-Undang Republik
Manunggal Sejahtera Lampung”. Indonesia nomor 10 tahun 1998 tentang
Perbankan, Pasal 1. Perbankan adalah
KAJIAN TEORI segala sesuatu yang menyangkut tentang
bank, mencakup kelembagaan, kegiatan
Pengertian Perbankan
usaha, serta cara dan proses dalam
Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart, melaksanakan kegiatannya. Sedangkan
Bank adalah badan usaha yang wujudnya Bank adalah badan usaha yang
memuaskan keperluan orang lain, dengan menghimpun dana dari masyarakat dalam
memberikan kredit berupa uang yang bentuk simpanan dan menyalurkan kepada
diterimanya dari orang lain, sekalipun masyarakat dalam bentuk kredit dan / atau
dengan jalan mengeluarkan uang baru bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
kertas atau logam. Jadi bank dalam hal ini meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
telah melakukan operasi pasif dan aktif, Penggolongan Bank
yaitu mengumpulkan dana dari masyarakat
yang kelebihan dana dan menyalurkan Berdasarkan Jenisnya, Bank dibagi
kredit kepada masyarakat yang menjadi 2 (dua) yaitu Bank Umum Dan
membutuhkan dana. Bank Perkreditan Rakyat.
Menurut Dr. B.N. Ajuha, Bank 1. Bank Umum adalah Bank yang dapat
memberikan jasa dalam lalu lintas
menyalurkan modal dari mereka yang tidak pembayaran, dimana dalam
dapat menggunakan secara pelaksanaan kegiatan usahanya dapat
mengguntungkan kepada mereka yang secara konvensional atau berdasarkan
dapat membuatnya lebih produktif untuk prinsip syariah.

3
Kuswarak : Analisis Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer/KYC) dalam Mencegah
Pencucian Uang pada BPR Utomo Manunggal Sejahtera Lampung di Bandar Lampung

2. Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
yang tidak memberikan jasa dalam dipersamakan dengan itu.
lalu lintas pembayaran, yang dalam 2. Memberikan kredit
pelaksanaan kegiatan usahanya dapat 3. Menyediakan pembiayaan bagi
secara konvensional atau berdasarkan nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
prinsip syariah. Bank Perkreditan sesuai dengan ketentuan yang
Rakyat menerima simpanan hanya ditetapkan dalam peraturan pemerintah.
dalam bentuk deposito berjangka, 4. Menetapkan dana dalam bentuk
tabungan, dan / atau bentuk lainnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
yang dipersamakan dengan itu. deposito berjangka, sertifikat deposito,
dan/atau tabungan pada Bank lain.
Berdasarkan kepemilikannya, Bank
dibagi menjadi 5 (lima) yaitu: Sedangkan usaha-usaha yang dilarang
1. Bank milik Pemerintah bagi BPR meliputi :
2. Bank milik Pemerintah Daerah 1. Menerima simpanan berupa giro dan
3. Bank milik Swasta Nasional ikut serta dalam lalu lintas pembayaran
4. Bank milik Koperasi (LLP).
5. Bank Asing atau Campuran. 2. Melakukan kegiatan usaha dalam
valuta asing, kecuali melakukan
Berdasarkan bentuk hukumnya, Bank transaksi atau jual beli uang kertas
dibagi menjadi 4 (empat) yaitu : asing.
1. Bank berbentuk hukum perusahaan 3. Melakukan penyertaan modal.
daerah 4. Melakukan usaha perasuransian.
2. Bank berbentuk hukum perseroan
(PERSERO) Pengertian Pencucian Uang
3. Bank berbentuk hukum perseroan
terbatas (PT) Pada saat ini, lebih dari sebelumnya,
4. Bank berbentuk hukum koperasi. pencucian uang atau yang dalam istilah
bahasa inggrisnya disebut money
Berdasarkan kegiatan usahanya, Bank laundering. Sudah merupakan fenomena
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu : dunia dan merupakan tantangan bagi dunia
1. Bank devisa internasional. Walaupun begitu tetap tidak
2. Bank bukan devisa. ada definisi yang berlaku universal dan
komprehensif mengenai apa yang disebut
Berdasarakan sistem pembayaran jasa, dengan pencucian uang atau money
Bank dibagi menjadi 2 (dua) yaitu : laundering.
1. Bank berdasarkan pembayaran bunga Adapun beberapa definisi yang ada
2. Bank berdasarkan pembayaran berupa mengenai pencucian uang antara lain:
pembagian hasil keuntungan (bank a. Sarah N.Welling mengemukakan
dengan prinsip syariah ). bahwa : “money laundering is the
process by which one conceals the
Untuk mewujudkan tugas pokoknya, existence, illegal sources, or illegal
BPR dapat melakukan usaha berikut : application of come, and than disguises
1. Menghimpun dana dari masyarakat that income to make it appear
dalam bentuk simpanan berupa giro, legitimate” (pencucian uang adalah
deposito berjangka, sertifikat deposito, suatu proses, dimana salah satu
bentuknya dapat berupa sumber-

4
Jurnal Manajemen Mandiri Saburai Vol. 01, No.03, 2017

sumber illegal atau penempatan secara keuangan yang seolah-olah berasal dari
ilegal kemudian menyamarkan sumber yang sah atau legal.
pendapatan tersebut sehingga kelihatan
sebagai oendapatan yang sah). METODE PENELITIAN

b. David Fraser mengemukakan bahwa : Objek Penelitian


“ money laundering is quite simply the
process through which “dirty” money Dalam penelitian ini yang menjadi
(proceeds of crime, is washed through objeknya yaitu karyawan pada BPR Utomo
“clean” or legitimate sources and Manunggal Sejahtera Lampung, yang
enterprises so that the “bad guys” may beralamat di Jln. Raden Intan No 93
more safely enjoy their ill’gotten Tanjung Karang Bandar Lampung.
gaibs” (proses sederhana dari uang Pelaksanaan penelitian mulai bulan Juni
koyor yang didapat dari tindak pidana, sampai Agustus 2016.
dicuci atau dimasukkan ke dalam
sumber yang sah atau legal, sehingga Metode Penelitian
pelaku tindak pidana dapat lebih aman
menikmati keuntungan yang didapat Metode yang digunakan pada
dari kejahatan mereka). penelitian ini adalah penelitian deskriptif
analisis. Deskriptif penelitian ini terbatas
c. Dalam Pasal 1 pasal 1 Undang-Undang pada usaha mengungkapkan suatu masalah
Nomor 25 tahun 2003 tentang atau keadaan atau peristiwa sebagaimana
perubahan atas Undang-Undang adanya sehingga bersifat sekedar untuk
Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak mengungkapkan. Hasil penelitian ini
Pidana Pencucian Uang, Pengertian memberikan gambaran secara obyektif
Money Laundering Adalah: “ tentang keadaan sebenarnya dari obyek
perbuatan menempatkan, mentransfer, yang diselidiki. penelitian yang bersifat
membayarkan, membelanjakan, deskriptif analisis bertujuan
mengibahkan, menyumbangkan, menggambarkan kenyataan-kenyataan yang
menitipkan, membawa keluar negeri, ada atau realitas dan menggambarkan
menukarkan atau perbuatan lainnya obyek yang menjadi pokok permasalahan.
atas harta kekayaan yang diketahuinya
atau patut diduga merupakan hasil Teknik Pengumpulan Data
tindak pidana dengan maksud
menyembunyikan, atau menyamarkan Untuk mendapatkan dan
asal-usul harta kekayaan sehingga mengumpulkan data yang sesuai dengan
seolah-olah menjadi hata kekayaan kebutuhsn dalam penelitian ini, maka
yang sah”. metode pengumpulan data yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Money laundering pada intinya 1. Data Primer
melibakan asset yang disamarkan sehingga Data Primer adalah data yang diperoleh
dapat dipergunakan tanpa terdeteksi bahwa secara langsung dari responden dan
asset tersebut berasal dari kegiatan yang narasumber tentang objek yang diteliti.
illegal. Melalui money laundering, Yaitu dengan wawancara langsung
pendapatan yang berasal ari kegiatan yang dengan Kabag di BPR Utomo
melawan hokum diubah menjadi aset Manunggal Sejahtera Lampung.

5
Kuswarak : Analisis Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer/KYC) dalam Mencegah
Pencucian Uang pada BPR Utomo Manunggal Sejahtera Lampung di Bandar Lampung

2. Data Sekunder tanggung jawab bank sebagai lembaga


Data sekunder yaitu data teoritis yang keuangan berkaitan dengan Peraturan Bank
diperoleh melalui studi kepustakaan Indonesia No. 5/23/PBI/2003 yaitu seluruh
dimaksudkan untuk lebih menetapkan karyawan pada bagian operasional BPR
kebenaran data atau informasi yang Utomo Manunggal Sejahtera Lampung Jl
diperoleh ditempat penelitian, sehingga Raden Intan No 93 Tanjung Karang Bandar
kebenaran tulisan meiliki validitas Lampung. Menurut Sugiyono (2004)
yang tinggi. Sampel merupakan bagian dari populasi
yang menjadi sumber data dalam penelitian,
Dalam penelitian ini, teknik yang mana sampel merupakan bagian dari
pengumpulan data yang dilakukan adalah jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
dengan cara : populasi. Menurut Arikunto (2010), apabila
1) Wawancara jumlah populasi lebih dari 100, maka
Teknik ini dijalankan dengan nara diambil antara 10 % - 15 % atau 20 % - 25
sumber secara bebas terpimpin dengan % atau lebih.
melakukan tanta jawab oleh Kabag
BPR Utomo Manunggal Sejahtera Metode Analisis
Lampung.
Metode analisis yang digunakan dalam
2) Studi Kepustakaan penelitian ini adalah Metode Kualitatif,
Yaitu penelitian yang dilakukan karena data yang dikumpulkan hanya
dengan mengumpulkan data atau sedikit dan data tersebut tidak dapat
pendapat para ahli atau ilmuwan yang diklasifikasikan.
berhubungan denagn obyek yang Untuk menganalisa data yang bersifat
diteliti, dari buku literature atau lainnya kualitatif ini maka peneliti mempergunakan
yang dapat mendukung peneliti dalam analisa kualitatif, yaitu data yang diperoleh
membahas masalah yang dihadapi. dipilih dan disusun secara sistematis
kemudian di analisa secara kualitatif untuk
3) Observasi mendapatkan deskriptif tentang bagaimana
Teknik ini dilakukan dengan Peraturan Bank Indonesia nomor
mengadakan pengamatan secara 5/23/PBI/2003 Tentang Penerapan Prinsip
langsung terhadap obyek yang diteliti. Mengenal Nasabah Bagi Bank Perkreditan
Dalam hal ini peneliti terjun langsung Rakyat ditempatkan pada penerapan yang
ke Bank Perkreditan Rakyat yang proporsional.
bersangkutan. Untuk melengkapi data di atas perlu
melakukan wawancara langsung dengan 10
4) Dokumentasi oarng yang dijadikan sebagai responden
Dokumentasi dengan cara penelitian yang terdiri dari beberapa
mengumpulkan dokumen-dokumen karyawan pada BPR Utomo Manunggal
yang ada yang memiliki keterkaitan Sejahtera Lampung, antara lain:
dengan penelitian yang sedang 1. Claudia Florensa selaku Kabag
dilakukan. Oprasional
2. Fera selaku Kabag Customer Service
Teknik Sampel 3. Yoanna Sunjaya selaku Teller
4. Mitra Itha Selaku Teller
Populasi dalam penelitian ini adalah 5. Nona Nurulitha Selaku Teller
unit yang ada sangkut pautnya dengan 6. Intan Novianti Selaku Teller

6
Jurnal Manajemen Mandiri Saburai Vol. 01, No.03, 2017

7. Kristian Selaku Customer Service Kabag Oprasional di BPR Utomo


8. Fransiska selaku Customer Service Manunggal Sejahtera Lampung.
9. Frengki Selaku Customer Service Untuk jawaban responden atau
10. Alfiana Selaku Customer service. karyawan yang lainnya juga tidak berbeda
dengan yang lainnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat
disimpulkan bahwan dengan melakukan
Pelaksanaan Peraturan Bank Indonesia Prinsip Mengenal Nasabah kita bisa
nomor:5/23/PBI/2003 mengenai arti mencegah pencucian uang, namun butuh
pentingnya Prinsip Mengenal sosialisasi agar nasabah mau memberikan
Nasabah/KYC bagi BPR dalam mencegah informasi atau data yang lainya dengan
pencucian uang maka, Menurut Claudia jujur dan nasabah juga bias dengan nyaman
Florensa selaku Kabag Oprasional BPR menabung di BPR Utomo Manunggal
Utomo Manunggal Sejahtera Lampung Sejahtera lampung.
menyatakan bahwa dengan diberlakukan
peraturan tersebut nasabahnya tidak merasa KESIMPULAN
terganggu apabila ditanya perolehan
sumber dananya, bahkan saat ada lembaga Kesimpulan
daerah yang menempatkan dananya juga
ditulis sendiri sumbernya dari APBD dan Berdasarkan hasil penelitian dan
sekaligus dijelaskan kegunaanya, juga ada pembahasan dapat disimpulkan bahwa
dana dari Bank lain di pindahkan dananya Prinsip Mengenal Nasabah merupakan
dengan alasan klasik tentunya masalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
bunga simpanan yang lebih tinggi dan data pengendalian risiko BPR, maka BPR wajib
juga menunjukkan perkembangan yang menerapkan prinsip kehati-hatian yaitu 5C.
signifikan, demikian pula dikuatkan oleh Menurut Claudia Florensa selaku Kabag
Fera selaku Kabag Customer Service yang Oprasional di BPR Utomo Manunggal
menyatakan perkembangan simpanan masih Sejahtera Lampung, “Dalam pelaksanaan
menggembirakan nasabah masih mau penerapan prinsip mengenal nasabah BPR
mengisi data dengan sejujurnya dan masih sedikit mengalami kendala yaitu
lengkap hanya bebrapa saja ada yang tidak dalam pengisian formulir, nasabah
lengkap. terkadang merasa tidak nyaman dan
Menurut salah satu Teller yang cendrung tidak jujur”.
bernama Yoanna Sunjaya setelah
munculnya Peraturan Bank Indonesia Saran
nomor:5/23/PBI/2003 cukup lita jelaskan
dan kita sosialisasikan sehingga masyarakat Upaya untuk mencegah pencucian
memahami, lebih spesifiknya nasabah telah uang bukanlah hal yang mudah.
maklum dan tidak ada kendala, tetapi ada Perkembangan teknologi, komunikasi,
juga terkadang nasabah yang tidak jujur informasi dan ilmu pengetahuan
menuliskan sumber dana dan tujuan menjadikan kejahatan ini berkembang pula.
transaksinya untuk apa hanya sebatas Diperlukan keseriusan untuk mencegah
mngisi data saja tetapi tidak sesuai pencucian uang yang dapat merusak sendi-
kebenarnanya.ini yang terkadang menjadi sendi perekonomian bangsa. Adapun
kendala. Pendapat salah satu Teller ini pun beberapa saran dalam upaya mencegah
dienarkan oleh Claudia Florensa selaku pencucian uang :

7
Kuswarak : Analisis Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer/KYC) dalam Mencegah
Pencucian Uang pada BPR Utomo Manunggal Sejahtera Lampung di Bandar Lampung

1. Bank diharapkan lebih ekstra lagi Implementasi Arsitektur


dalam mensosialisasikan hal-hal yang Perbankan Indonesia (API).
berkaitan dengan Prinsip Mengenal
Nasabah (Know Your Costumer) Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia
kepada calon nasabahnya. Nomor : 5/23/PBI/2003 tentang
Penerapan Prinsip Mengenal
2. Perlu adanya sosialisasi tentang Prinsip Nasabah (Know Your Customer
Mengenal Nasabah (Know Your Principles).
Costumer) melalui media elektronik
maupun media cetak, agar masyarakat Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Dasar-dasar
calon nasabah mudah mengakses. Perbankan. Jakarta: Bumi aksara.

3. Perlu ditingkatkan upaya Siahaan, N.H.T. 2002. Pencucian Uang dan


pengikutsertaan aspek komunikasi, Kejahatan Perbankan, Cet.1.
yaitu kemampuan petugas Bank dalam Jakarta: Pustaka harapan Sinar
mengkomunikasikan informasi seputar Harapan.
Prinsip Mengenal Nasabah yang
diterapkan oleh Bank kepada calon Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis.
nasabahnya. CV. Bandung: Alfabeta.

4. Perlu adanya landasan hukum tentang Sjahdeini, Sutan Remy. 2003. Pencucian
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Uang. Jurnal Hukum Bisnis.
yang jelas dan di atur sendiri dalam Vol.22. No. 03. Pp 08.
bentuk undang-undang.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
DAFTAR PUSTAKA 25 Tahun 2003. Tentang Tindak
Pidana Pencucian Uang.
Achmadi, Abu. 2002. Metodologi
Penelitian. Jakarta: Bumi aksara. Undang-undang Republik Indonesia Nomor
8 Tahun 2010. Tentang
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Suatu Pencegahan Dan Pemberantasan
penelitian Praktek. Jakarta: PT. Tindak Pidana Pencucian Uang
Rieka Citra. (UU PPTPPU).

Bank Indonesia, Surat Edaran Bank


Indonesia Nomor : 27/5/UPPB, 25
Januari 1995, Hal 2.

Bank Inonesia. 1999. Kumpulan Ketentuan


Pelaksanaan di bidang Perbankan
(Undang-undang Nomor 10 Tahun
1998). Semarang.

Bank Indonesia. 2008. Ayo ke Bank.


TABUNGAN Bank Perkreditan
Rakyat (BPR), Program Edukasi
Masyarakat dalam Rangka

Anda mungkin juga menyukai