Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
1. Ibu Hamil
2. Ibu Menyusui
3. Balita
a. Prilaku Ibu Terhadap Kesehatan Balita

Tabel 1
Prilaku Ibu Terhadap Kesehatan Balita

Prilaku N %
Kurang 8 8,99
Cukup 30 33,71
Baik 51 57,30
Jumlah 89 100

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi prilaku ibu terhadap kesehatan balita, kategori prilaku
kurang sebesar 8,99%, prilaku cukup sebesar 33,71% dan prilaku baik sebesar 57,30%. Rata-
rata prilaku ibu terhadap kesehatan balita yang diperoleh skor 78,09 dalam kategori baik.

b. Alergi/Pantangan Terhadap Makanan

Tabel 2
Pantangan Makanan

Pantangan Makanan N %
Ada 8 8,98
Tidak Ada 81 91,01
Jumlah 89 100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tentang pantangan makanan, dapat dilihat bahwa
balita yang mempunya pantangan terhadap makanan sebesar 8,98%. Dimana pantangan
terhadap makanan tersebut dominan disebabkan oleh bahan makanan seperti susu sapi dan
telur ayam. Sedangkan balita yang tidak mempunyai pantangan makanan sebesar 91,01%.

c. Pengetahuan Gizi Ibu

Tabel 3
Pengetahuan Gizi Ibu

Pengetahuan Gizi N %
Baik 65 73,03
Cukup 19 21,3
Kurang 5 5,6
Jumlah 89 100

Berdarkan tabel distribusi frekuensi mengenai pengetahuan gizi ibu balita, dapat dilihat
pengetahuan baik sebesar 73,03%, cukup sebesar 21,3%, kurang sebesar 5,6%. Rata-rata
pengetahuan gizi Ibu diperoleh skor 82,4 termasuk kategori baik.

d. Pola Asuh Balita

Tabel 4
Tabel Pola Asuh Balita

Pola Asuh N %
Kurang 10 11,23
Cukup 40 44,94
Baik 39 43,82
Jumlah 89 100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi untuk pola asuh balita, pola asuh yang kurang
sebesar 11,23%, cukup sebesar 44,94%, dan baik sebesar 43,82%. Rata-rata pola asuh balita
diperolah skor 77,32 termasuk kategori cukup.

e. Ketersediaan Pangan Rumah Tangga

Tabel 5
Ketersediaan Pangan RT
Ketersediaan Pangan N %
Rawan Pangan 5 5,61
Tahan Pangan 84 94,38
Jumlah 89 100

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tentang ketersedian pangan dalam rumah tangga,
dapat dilihat bahwa ketersediaan pangan sampel tergolong tahan pangan sebesar 94,38%,
sedangkan sebesar 5,61% tergolong rawan pangan. Rata-rata ketersedian pangan diperoleh
skor 94,45 termasuk kategori tahan pangan.

f. Tingkat Konsumsi Energi

Tabel Tingkat Konsumsi Energi

Tingkat Konsumsi N %
Energi
Kurang 50 56,18
Baik 39 43,82
Lebih 0 0,00
Jumlah 89 100,00
4.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi mengenai tingkat konsumsi energi pada balita,
dapat dilihat bahwa kategori tingkat konsumsi kurang sebesar 56,18%, kategori baik sebesar
43,82% dan kategori lebih sebesar 0,00%. Rata-rata tingkat konsumsi energi adalah 77,31
tergolong kurang.
5.
6.
7.

Tabel Tingkat Konsumsi Protein

Tingkat Konsumsi Protein N %


Kurang 22 24,72
Baik 25 28,09
Lebih 42 47,19
Jumlah 89 100,00
8.
9. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi mengenai tingkat konsumsi proteinpada balita,
dapat dilihat bahwa kategori tingkat konsumsi kurang sebanyak 24,72%, kategori baik
sebanyak 28,09% dan kategori lebih 47,19%. Rata-rata tingkat konsumsi protein adalah
112,32 tergolong lebih.
10.

Tabel Tingkat Konsumsi Lemak

Tingkat Konsumsi N %
Lemak
Kurang 57 64,04
Baik 21 23,60
Lebih 11 12,36
Jumlah 89 100,00
11.
12. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi mengenai tingkat konsumsi lemak pada balita,
dapat dilihat bahwa kategori tingkat konsumsi kurang sebesar 64,04%, kategori baik sebesar
23,60% dan kategori lebih sebesar 12,36%. Rata-rata tingkat konsumsi lemak adalah 72,14
tergolong kurang.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Tabel Tingkat Konsumsi Karbohidrat

Tingkat Konsumsi Kh N %
Kurang 52 58,43
Baik 27 30,34
Lebih 10 11,24
Jumlah 89 100,00
19.
20. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi mengenai tingkat konsumsi Karbohidrat pada
balita, dapat dilihat bahwa kategori tingkat konsumsi kurang sebesar 58,43%, kategori baik
sebesar 30,34% dan kategori lebih sebesar 11,24%. Rata-rata tingkat konsumsi karbohidrat
adalah 75,09 tergolong kurang.
21.

Tabel Status Gizi BB/U

Status Gizi Bb/U N %


Gizi Buruk 2 2,25
Gizi Kurang 2 2,25
Gizi Baik 79 88,76
Gizi Lebih 6 6,74
Jumlah 89 100
22.
23. Berdasarkan tabel frekuensi status gizi balita menurut berat badan menurut umur dapat
dilihat bahwa balita dengan status gizi buruk sebesar 2,25%, balita dengan status gizi kurang
sebesar 2,25%, balita dengan status gizi baik sebesar 88,76%, balita dengan status gizi lebih
sebanyak 6,74%.
24.
25.
26.
27.
28.
29.

Tabel Status Gizi TB/U

Status Gizi Tb/U N %


Sangat Pendek 6 6,74
Pendek 10 11,24
Normal 66 74,16
Tinggi 7 7,87
Jumlah 89 100
30.
31. Berdasarkan tabel frekuensi status gizi balita menurut tinggu badan menurut umur dapat
dilihat bahwa balita dengan status gizi sangat pendek sebesar 2,25%, balita dengan status gizi
pendek sebesar 2,25%, balita dengan status gizi normal sebesar 88,76%, balita dengan status
gizi tinggi sebesar 6,74%.
32.
33.
34.
35.

Tabel Status Gizi BB/PB Atau BB/TB

Status Gizi Bb/Pb Atau Bb/Tb N %


Sangat Kurus 1 1,12
Kurus 4 4,49
Normal 73 82,02
Gemuk 11 12,36
Jumlah 89 100
36.
37. Berdasarkan tabel frekuensi status gizi balita menurut berat badan menurut tinggi badan
dapat dilihat bahwa balita dengan status gizi sangat kurus sebesar 1,12%, balita dengan status
gizi kurus sebesar 4,49%, balita dengan status gizi normal sebesar 82,02%, balita dengan
status gizi gemuk sebesar 12,46%.
38.
39.Remaja
40. Tabel 1.
41. Distribusi sampel menurut Pemberian TTD
42.
Pemberian TTD N %
Baik 21 70
Cukup 2 6.7
Tidak Baik 7 23.3
Total 30 100
43.
44. Berdasarkan tabel 1 distribusi sampel menurut pemberian TTD kategori baik
sebanyak 21 (70%), namun masih ada yang cukup dan tidak baik.
45.
46. Tabel 2.
47. Distribusi sampel menurut Resiko Anemia
Resiko Anemia n %
Tidak beresiko 20 67
Beresiko anemia 10 33
Total 30 100
48.
49. Berdasarkan tabel 2 distribusi sampel menurut resiko anemia kategori tidak beresiko
sebanyak 20 (67%), namun masih ada yang beresiko anemia.
50.
51. Tabel 3.
52. Distribusi sampel menurut Gaya Hidup
Gaya hidup n %
Baik 22 74
Cukup 7 23
Kurang 1 3

53.
54. Berdasarkan tabel 3 distribusi sampel menurut gaya hidup kategori baik sebanyak 22
(74%), namun masih ada yang cukup dan kurang.
55.
56.
57. Tabel 4.
58. Distribusi sampel menurut Status Gizi
Status Gizi n %
Sangat Kurus 2 7
Kurus 5 17
Normal 20 67
Gemuk 2 7
Obesitas 1 3
Total 30 100
59.
60. Berdasarkan Tabel 4 distribusi sampel menurut status gizi kategori normal sebanyak
20 (67%), namun masih ada yang sangat kurus, kurus, gemuk, dan obesitas.
61.
62. Tabel 5.
63. Distribusi sampel menurut Status LILA
64.
Status LILA n %
Normal 20 67
KEK 10 33
Total 30 100
65.
66. Berdasarkan tabel 5 distribusi sampel menurut status lila kategori normal sebanyak 20
(67%), namun masih ada yang kek.
67.
68. Tabel 6
69. Distribusi sampel menurut tingkat asupan Energi
Tingkat asupan energi n %
Lebih 1 3
Baik 7 24
Kurang 22 73

70.
71. Berdasarkan distribusi sampel menurut tingkat asupan energi kategori kurang
sebanyak 22 (73%), namun masih ada lebih dan baik.
72.
73. Tabel 7
74. Distribusi sampel menurut tingkat asupan Protein
Tingkat asupan protein N %
Lebih 7 23
Baik 8 27
Kurang 15 50
Total 30 100
75. Berdasarkan tabel 7 distribusi sampel menurut tingkat asupan protein kategori kurang
sebanyak 15 (50%), namun masih ada lebih, dan baik.
76.
77. Tabel 8
78. Distribusi sampel menurut tingkat asupan Lemak
Tingkat asupan lemak N %
Lebih 3 10
Baik 4 13
Kurang 23 77
Total 30 100
79.
80. Berdasarkan tabel 8 distribusi sampel menurut tingkat asupan lemak kategori kurang
sebanyak 23 (77%), namun masih ada lebih, dan baik.
81.
82. Tabel 9
83. Distribusi sampel menurut tingkat asupan Karbohidrat
Tingkat asupan karbohidrat N %
Lebih 3 10
Baik 9 30
Kurang 18 60
Total 30 100
84.
85. Berdasarkan tabel 9 distribusi sampel menurut tingkat asupan karbohidrat kategori
kurang sebanyak 18 (60%), namun masih ada lebih dan baik.
86.
87.
88.
89.
90. Tabel 10
91. Distribusi sampel menurut tingkat asupan Fe
Tingkat asupan Fe N %
Lebih 2 6.5
Baik 2 6.5
Kurang 26 87
Total 30 100
92.
93. Berdasarkan tabel 10 distribusi sampel menurut tingkat asupan fe kategori kurang
sebanyak 26 (87%), namun masih ada lebih dan baik.

94.Dewasa
95.Lansia
96.Kader Posyandu
B. PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai