Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KOTA PADANG

DINAS KESEHATAN
Jalan Bagindo Aziz Chan KM 15 By Pass Air Pacah Kota Padang 25176, Telepon (0751) 462619
Email: dkkoadano±:Imail.com; diskesCoadamicio id Laman: NA.," dinkes padancl.qoid

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA PADANG


NOMOR : 2 5 - zl 3 / PX / 2-023
TENTANG
INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2023
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang


bermutu, Puskesmas wajib memenuhi indikator kinerja
Puskesmas;
b.bahwa indikator kinerja Puskesmas merupakan salah satu perangkat untuk
menilai dan mengevaluasi Puskesmas d a l a m m e m p e r t a h a n k a n d a n
m e n i n g k a t k a n m u t u d a n kinerja pelayanan kesehatan;
c.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang
tentang Indikator Kinerja Puskesmas.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1962 Entang Karantina
Udara (Le Baran Negara Republik Indonesia Tah 962 Nomor
3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2374);
2 . U n d a n g - U n d a n g N o . 4 T a h u n 1 9 8 4 T e n t a n g W a b a h Penyakit Menular
(Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 1 9 8 4 N o m o r 2 0 , T a m b a h a n
L e m b a r a n N e g a r a Republik Indonesia Nomor 3273);
3 . U n d a n g - U n d a n g N o m o r 2 3 T a h u n 2 0 0 2 T e n t a n g Perlindungan Anak
(Lembaran Negara Republik Indonesia Ta hun 2002 N omor 109, Ta mba ha n
Le mba ra n Ne ga ra R e p u b l i k I n d o n e s i O m o r 4 2 3 5 ) S e b a g a i m a n a T e l a h
Beberapa Kali Barubah, Terakhir Dengan Undang-Undang Nomor Hun 2016
Tentang Penetapan Peraturan Per - Ntah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahur: '016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Un Ang Nomor 23 Tahun
2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 237, Ta mbaha n Lemba ra n Ne gara
Republik Indonesia Nomor 5946);
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana;
5.Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Ibadah Haji (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4845);
6.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063) Sebagaimana
Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 6573);
7. Undang- Undang
Nomor 11 Tahun 2022 Tentang
Keolahragaan;
8. Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1991
Tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998
Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi Dan Alat
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1998 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3781);
10. Peraturan Pemerintah No.21 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraa Pennggulangan Bencana;
11. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana;
12. Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 2008 Tentang
Pendanaan Dan Pengelolaan Bantuan Bencana;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009
Tentang Pekerjaan Kefarmasian (Lembaran Negara Re
Ubik Indonesia Tahun 2009 Nomor 124, Ambahan
Lembaran Negara Republik Indones a Nomor 5044);
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67
Tahun 2021 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis;
15. Peraturan Menteri Kesehatan No.560 / Menkes / Per /
VII / 1989 Tentang Wabah, Tatacara Penyampaian Laporan
Dan Tatacara Penanggulangan;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1501/Menkes/Per /X/2010 Tentang Jenis Penyakit
Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah Dan
Upaya Penanggulangan;
17. Peraturan Meteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2013
Tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan;
18. Peraturan Menteri Kesehatan No. 2 Tahun 2013
Tentang Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan Peraturan
Menteri Kesehatan Ri No.45 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggara Surveilans Kesehatan;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun
2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 825);
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun
2014 Tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
1113);
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun
2014 Tentang Penanggulangan Penyakit Menular (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755);
22. Permenkes 78 Tahun 2014 Tentang Skrining
Hipotiroid Kongenital;
23. Permenkes No 3 Tahun 2014 Tentang Stbm (Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat);
24. Permenkes No 100 Tahun 2015 Tentang Pos
UKK Terintegrasi;
25. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun
2016 Tentang Pemberian Sertifikat Vaksinasi
Internasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 578);
26. Permenkes No.15 Tahun 2016 Tentang Petunjuk
Teknis Pemeriksaan Dan Pembinaan Kesehatan Haji;
27. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan
Tuberkulosis;
28. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas;
29. Peraturan Menteri Agama Nomor 23 Tahun 2016
Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 760);
30. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2017
Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan
Persyaratan
Kesehatan Untuk Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit
Serta Pengendaliannya;
31. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular;
32. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun
2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi;
33. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 20218 Tentang Aplikasi Sarana, Prasarana,
Dan Alat Kesehatan;
34. Eraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Pelaksanaan Teknis
Surveilans Gizi;
35. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
36. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan;
37 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
38 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
2269/Menkes/Per/Xi/2011 Tentang Pedoman Pembinaan
Perilaku Hidup Bersih Sehat (Phbs);
39. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting;
40. Permenkes No 21 Tahun 2021 Tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan Dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi Serta
Pelayanan Kesehatan Seksual;
41. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2022
Tentang Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus,
Acquired Immuno-Deficiency Syndrome, Dan Infeksi
Menular Seksual;
42. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 30 Tahun 2022 Tentang Indikator Nasional Mutu
Pelayanan Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Dokter Dan
Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat,
Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, Dan Unit
Transfusi Darah;
43. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan Lingkungan;
44. Kepmenkes 038 Tahun 2007 Tentang Pelayanan
Kesehatan Kerja Di Puskesmas / Kawasan/Sentra
Industry.
MEMUTUSKAN

Menetapkan
KESATU Penetapan Indikator Kinerja Puskesmas Kota Padang Tahun
2023 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan
ini.

KEDUA Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Padang
Pada tanggal tb Dorluar► .2023
KEPALA DINAS KESEHATAN
KOTA PADANG,

(4.ftw'
SRIKURN YATI‘
Lampiran :
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA PADANG
NOMOR

TENTANG
INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS Tahun 2023
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2023


DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

1. INDIKATOR KINERJA ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


No Kegiatan Indikator Defenisi Operasional Target
Administrasi
dan
manajemen
1 Manajemen a.Rencana Lima Tahunan Puskesmas mempunyai rencana lima tahunan yang 1 dokumen
umum masih berlaku
Puskesmas b.Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas memiliki Rencana Usulan kegiatan tahun N+1 1 dokumen
c.Rencana Pelaksanaan Puskesmas memiliki Rencana Pelaksanaan kegiatan 1 dokumen
kegiatan tahun N
d.Terlaksananya lokakarya Terlaksananya lokakarya mini bulanan puskesmas pada 9-12 kali
mini bulanan akhir bulan berjalan atau minggu pertama bulan
berikutnya
e.Terlaksananya lokakarya Terlaksananya lokakarya mini tribulanan dengan 4 kali
mini tribulanan melibatkan lintas sektor secara periodik
f.Penilaian Puskesmas membuat, mengirimkan dan mendapat 1 dokumen PKP
Kinerja feedback penilaian kinerja dari Dinas Kesehatan dan 1 dokumen
Puskesmas
feedback
2 Manajemen a.Inventarisasi sarana dan Ada daftar inventaris sarana dan alat Puskesmas 1 dokumen
Sumber daya peralatan inventaris sarana
dan 1 dokumen
inventaris alat
b.Kelengkapan Tersedia sarana prasarana dan alat kesehatan dengan 60%
sarana,prasarana dan alat pembobotan sesuai ASPAK
kesehatan Puskesmas
c.Struktur organisasi Ada struktur organisasi Puskesmas yang sesuai dengan 1 Dokumen
kondisi Puskesmas
d.Evaluasi kinerja tenaga Kepala Puskesmas melakukan evaluasi kinerja tenaga 12 Dokumen
puskesmas puskesmas setiap bulan
3 Manajemen Musyawarah Masyarakat Terlaksananya Musyawarah Masyarakat di setiap 100%
pemberdayaan Kelurahan kelurahan
Masyarakat
4 Manajemen Indikator nasional mutu Pelaporan indikator nasional mutu melalui aplikasi setiap 100%
mutu bulan

2. INDIKATOR KINERJA UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL


No Upaya Indikator Defenisi Operasional Target
Kesehatan
1. Promosi Persentase rumah tangga Rumah tangga yang melaksanakan 10 indikator PHBS: 80%
Kesehatan ber-phbs 1) Persalinan ditolong oleh nakes
2) Pemberian ASI eksklusif
3) Menimbang bayi danbalita secara berkala
4) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
5) Menggunakan air bersih
6) Menggunakan jamban sehat
7) Memberantas jentik nyamuk
8) Konsumsi buah dan sayur 9)Melakukan aktivitas
fisik 10)Tidak merokok didalam rumah

Persentase masyarakat Sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan 80%


melaksanakan germas budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku
masyarakat yang kurang sehat
2. Kesehatan a.Persentase Penduduk Jumlah penduduk yang akses air minum dibagi jumlah seluruh 100%
Lingkungan yang memiliki akses penduduk di wilayah kerja pada Tahun N
terhadap air minum yang
berkualitas
b.Persentase Kualitas Jumlah sampel air minum yang memenuhi syarat dibagi jumlah 80%
air minum yang sampel yang diperiksa Tahun N
memenuhi syarat
c.Persentase Penduduk Jumlah rumah yang memiliki jamban sehat dibagi jumlah 74,6%
yang memiliki jamban sehat seluruh rumah di wilayah kerja pada Tahun N
d.Persentase Penduduk stop Jumlah KK yang akses Jamban sehat dibagi jumlah KK di 100%
BABS/ Akses jamban sehat wilayah kerja pada Tahun N
e.Cakupan TFU yang Jumlah TFU yang mem enuhi syarat dibagi jumlah seluruh 88%
memenuhi syarat TFU di wilayah kerja pada Tahun N
f.Cakupan TPP yang Jumlah TPP yang memenuhi syarat dibagi jumlah seluruh TPP 74%
memenuhi syarat diwilayah kerja pada Tahun N
g.Cakupan Rumah yang Jumlah rumah yang memenuhi syarat dibagi Target jumlah 81%
memenuhi syarat kesehatan rumah pada tahun N
h.Cakupan Pengelolaan Jumlah rumah yang pengelolaan limbahnya memenuhi syarat 81%
Limbah yang memenuhi dibagi Target jumlah rumah pada Tahun N
syarat
i.Cakupan Pengelolaan Jumlah rumah yang pengelolaan sampahnya memenuhi syarat 81%
Sampah yang memenuhi dibagi Target jumlah rumah pada Tahun N
syarat
j.Persentase Kelurahan Stop Jumlah kelurahan yang sudah akses SBS 100 dibagi seluruh 100%
Buang Air Besar kelurahan di wilayah kerja pada Tahun N
Sembarangan
k.Jumlah Pasar yang dibina Jumlah Pasar yang dibina Tahun N dibagi jumlah pasar 100%
diwilayah kerja Puskesmas
l.Jumlah Kader Kesling Jumlah Kader Kesling yang diberikan pembinaan dibagi 100%
yang dibina seluruh kader kesling di wilayah kerja pada Tahun N
3. Kesehatan Kesehatan Ibu
Keluarga a. Persentase ibu Kunjungan antenatal pertama dengan tidak melihat usia 90%
hamil ANC K1 akses kehamilan dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah
kerja dengan kurun waktu dalam 1 tahun yg sama
b. Persentase ibu Kunjungan antenatal pertama pada trimester 1 dibagi seluruh 90%
hamil ANC K1 murni sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dengan kurun waktu
dalam 1 tahun yg sama
c. persentase ibu 1. Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan 92%
hamil ANC 4 kali antenatal (K4) sesuai standar yang ada di suatu wilayah
pada kurun waktu tertentu
2. Antenatal (K4) sesuai standar adalah Ibu hamil
yang mendapatkan pelayanan antenatal sebanyak 4 kali
selama periode kehamilan (K4) dengan ketentuan :
 Satu kali pada trimester pertama
 Satu kali pada trimester kedua
 Dua kali pada trimester ketiga
pelayanan antenatal 4 kali dilakukan sesuai standar kualitas
melalui 10 T antara lain :
1) pengukuran berat badan dan tinggi badan;
2) pengukuran tekanan darah;
3) pengukuran lingkar lengan atas (LiLA);
4) pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
5) penentuan presentasi janin dan denyut jantung
janin;
6) pemberian imunisasi sesuai dengan status
imunisasi;
7) pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet;
8) tes laboratorium;
9) tatalaksana/penanganan kasus; dan
10) temu wicara (konseling)
d. persentase ibu hamil ANC Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal 80%
6 kali sesuai dengan standar paling sedikit 6x dengan distribusi
waktu 1x pada trimester 1, 2x pada trimester ke 2, 3x pada
trimester ke 3, dengan diperiksa oleh dokter minimal 1x pada
trimester 1 dan minimal 1x pada trimester 3 di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu dalam 1 tahun yg sama
Pelayanan antenatal 6 kali dilakukan sesuai standar kualitas
melalui 10 T antara lain :
1) pengukuran berat badan dan tinggi badan;
2) pengukuran tekanan darah;
3) pengukuran lingkar lengan atas (LiLA);
4) pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
5) penentuan presentasi janin dan denyut jantung
janin;
6) pemberian imunisasi sesuai dengan status
imunisasi;
7) pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet;
8) tes laboratorium;
e. persentase ibu 9)ibu tatalaksana/penanganan
Jumlah hamil yang telah memperolehkasus; dan antenatal
pelayanan 80%
hamil ANC trimester 1 dengan pemeriksaan USG oleh dokter pada trimester 1 dibagi
dengan USG (K1) seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1
tahun yg sama
f. persentase ibu Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal 80%
hamil ANC trimester 3 dengan pemeriksaan USG oleh dokter pada trimester 3 dibagi
dengan USG (K5) seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1
tahun yg sama
g.persentase ibu hamil Jumlah ibu hamil yang memiliki Buku KIA dibagi seluruh 80%
memiliki buku KIA sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang
sama
h.persentase ibu hamil Jumlah ibu hamil yang telah mengikuti minimal 4 kali kelas ibu 75%
mengikuti kelas ibu minimal hamil dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja
4 kali dalam 1 tahun yang sama
i.persentase ibu hamil Jumlah ibu hamil yang mengalami komplikasi preeklampsia/
komplikasi (preeklampsia, obesitas/anemia/KEK/perdarahan/jantung/infeksi/dll dibagi
obesitas, anemia, kek, seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 20%
perdarahan, jantung, tahun yang sama
infeksi)
j.persentase ibu hamil Jumlah ibu hamil yang mengalami semua komplikasi obstetri
komplikasi dirujuk ke dan non obstetri : preeklampsia atau obesitas, atau anemia,
rumah sakit (preeklampsia, atau KEK, atau perdarahan, jantung, infeksi dirujuk ke RS
obesitas, anemia, kek, dibagi seluruh sasaran ibu hamil yang mengalami komplikasi 90%
perdarahan, jantung, preeklampsia atau obesitas, atau anemia, atau KEK, atau
infeksi) perdarahan, jantung, infeksi dalam 1 tahun yang sama
k.persentase ibu bersalin Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tim
di fasilitas pelayanan penolong persalinan minimal 2 (dua) orang terdiri dari yang
memiliki kompetensi kebidanan di suatu wilayah kerja dalam 93%
kesehatan
kurun waktu tertentu
l.persentase ibu nifas Cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai
mendapat pelayanan nifas dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 4x
lengkap 4 kali KF 4 dengan distribusi waktu 6 jam - hari ke 2 (KF1), hari ke 3 - 92%
hari ke 7 (KF2), hari ke 8 - 28 (KF3) dan hari ke 29-42 (KF4)
setelah bersalin di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
m.cakupan ibu nifas tertentu
Cakupan ibu nifas yang mendapatkan Vit A 200.000 SI
mendapat kapsul vitamin a sebanyak 2 kali yaitu 1 kaspsul segera setelah melahirkan dan 79%
1 kapsul 24 jam setelah pemberian kapsul pertama
n.Kematian ibu Jumlah kematian perempuan selama kehamilan atau dalam
periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan (tanpa
memandang usia gestasi), akibat semua sebab yang terkait
dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya,
tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/cidera atau kejadian
incidental N/A

Anda mungkin juga menyukai