Anda di halaman 1dari 2

SEBUAH DRAMA TENTANG

“WAKTU YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA”

Ditulis oleh: Pdt. Amelia Wonatorei

Ada satu cerita yang mengisahkan tentang orang mati yang berdialog dengan Tuhan dalam cerita itu.
Seorang yang telah mati berhadapan dengan Tuhan di alam baka. Orang mati itu Namanya Bunga.

Disaat itu bunga melihat Tuhan mendekati dirinya, sambal memegang sebuah koper ditangan-Nya
dan tidak lama mereka berdialog:

1. Tuhan : “Mari kita pergi ke Surga.”


2. Bunga : “Begitu cepat? Tapi saya masih memiliki banyak rencana dalam hidupku ini.”
3. Tuhan : “Maaf, waktumu sudah habis. Saatnya untuk pergi.”
4. Bunga : “Apakah isii koper yang Engkau pegang itu Tuhan?”
5. Tuhan : “Koper ini adalah milikmu.”
6. Bunga : “Koper milik saya? Maksudnya Tuhan, apakah barang berharga milik saya seperti baju
saya/uang saya/perhiasan saya, ada didalam koper itu? Dan saya akan memilikinya di
Surga?”
7. Tuhan : “Bukan barang-barang yang engkau sebut itu, tidak pernah menjadi milikmu. Itu
semua
adalah milik dunia.
8. Bunga : “Apakah yang ada didalam koper itu semua ingatan dan kenangan saya?”
9. Tuhan : “Bukan, ingatan dan kenangan itu adalah milik waktu.”
10. Bunga : “Apakah yang didalam koper itu bakat dan kesuksesan saya?”
11. Tuhan : “Bukan. Bakat dan klesuksesanmu adalah milik-Ku sebagai Anugerah-Ku kepadamu.”
12. Bunga : “Apakah koper itu berisi Ayah, Ibuku dan Saudaraku?”
13. Tuhan : “Tidak juga. Karena Ayah, Ibu dan Saudaramu milik hatiimu.”
14. Bunga : “Kalau begitu yang didalam koper pasti tubuh saya.”
15. Tuhan : “Tidak, bukan karena tubuhmu adalah milik debu tanah.”
16. Bunga : “Jika demikian, isinya tentu jiwa saya.”
17. Tuhan : “Kamu salah besar Nak, sebab jiwamu itu milik-Ku.”

Keterangan Drama:

Tuhan kemudian akhirnya menyerahkan koper tersebut kepada Bunga. Dengan kebingungan serta
takut, Bunga menerima koper yang diberikan Tuhan kepadanya. Bunga lalu membuka koper
tersebut. Bunga sangat terkejut, ternyata koper itu isinya kosong.

Dengan hati kecewa dan air mata yang berlinang, Bunga pun bertanya kepada Tuhan. Dengan sedikit
gagap ia bertanya:
“Tuhan, koper ini kosong. Apakah dengan koper yang kosong ini lalu Tuhan berkata bahwa saya tidak
pernah memiliki apapun?”

Tuhan menjawab:

“Iya, benar dan sesungguhnya engkau memang tidak pernah memiliki apapun.”

Bunga : “Lalu, apakah yang selama ini menjadi milikku Tuhan?”

Tuhan menjawab: “ Waktumu! Saat diwaktu kamu hidup itulah milikmu. Tetapi saat ini engkau
menjadi milik-Ku, dan duduklah disisi-Ku Nikmati hidup Bersama dengan Aku di Kerajaan ini, disini
Bersama dengan-Ku dan seluruh anak-anak Tuhan.”

Tuhan telah memberikan kepada orang yang kita kasihi, walau tidak lama bagi kita, itu bukan suatu
hal yang paling penting kita ratapi. Yang terpenting bagi kita ialah bahwa ia, almarhum orang yang
pernah kita kasihi pernah hidup Bersama dengan kita dan seluruh keluarga.

Ia pernah menerima kebahagiaan dalam keluarga dan yakinlah seperti kebahagiaan Ketika Bersama
dengan kita didalam keluarga. Begitulah bahagianya dia Bersama Bapa di Surga.

Saat ini kita masih diberi waktu hidup oleh Tuhan kita. Mari kita pergunakan waktu yang masih
diberikan Tuhan kepada kita. Hargai waktu yang tersisa. Jalani hidup dengan penuh rasa syukur dan
kebahagiaan Bersama dengan Tuhan.

Kiranya Tuhan memberkati seluruh keluarga, membaca Mazmur 90: 1-17 mengingatkan kita kepada
Tuhan memang adalah Sang Penguasa hidup kita. Ia adalah Tuhan yang bersifat kekal. Sedangkan
manusia bersifat fana. Tuhan tidak terikat pada waktu, manusia yang terikat pada waktu. Dan itu
juga barang siapa yang Kembali kepada-Nya akan Bersama dengan Dia dan akan mendapatkan hidup
yang kekal selamanya karena Ia juga adalah Tuhan yang penuh kasih.

*Terimakasih*

Anda mungkin juga menyukai