DOSEN PENGAMPU:
Dr. Hanafiah,MM
NAMA KELOMPOK:
Indro sutrisno
Safrol fazil
Ayu ramadhani
Lika virda
Sri suci pratiwi
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Struktur dan
Birokrasi dalam kerajaan di Nusantara”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Sejarah Indonesia Abad IV/XV. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
maklah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sejarah dan perjuangan yang
tidak boleh dilupakan. Mulai dari sejarah nusantara, hingga zaman reformasi seperti
sekarang ini. Semuanya telah melalui waktu yang cukup panjang. Sejarah yang telah
dialami oleh negara ini, tentunya menjadi saksi bisu perjuangan para pahlawan yang
telah membawa Indonesia menuju kebebasan dari penjajahan. Sebelum adanya
Republik Indonesia, Nusantara telah dijajah oleh beberapa negara. Berkat persatuan
dan kesatuan yang dijunjung tinggi, Indonesia menjadi negara merdeka yang
independen. Jauh sebelum tahun masehi, Nusantara menjadi nama yang dikenal oleh
masyarakat masa itu, mulai dari wilayah ujung Sumatera hingga Papua. Sejarah
Nusantara menyebutkan bahwa Nusantara memiliki wilayah dengan berbagai kerajaan
yang mendiaminya.
Nusantara terletak di daerah tropika, yang berarti memiliki laut hangat dan
mendapat penyinaran cahaya matahari terus-menerus sepanjang tahun dengan
intensitas tinggi. Situasi ini mendorong terbentuknya ekosistem yang kaya
keanekaragaman makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Lautnya hangat dan
menjadi titik pertemuan dua samudera besar. Selat di antara dua bagian benua
(Wallacea) merupakan bagian dari arus laut dari Samudera Hindia ke Samudera
Pasifik yang kaya sumberdaya laut. Terumbu Karang di wilayah ini merupakan tempat
dengan keanekaragaman hayati sangat tinggi. Kekayaan alam di darat dan laut
mewarnai kultur awal masyarakat penghuninya. Banyak di antara penduduk asli yang
hidup mengandalkan pada kekayaan laut dan membuat mereka memahami navigasi
pelayaran dasar, dan kelak membantu dalam penghunian wilayah Pasifik (Oseania).
Benua Australia dan perairan Samudera Hindia dan Pasifik di sisi lain
memberikan faktor variasi iklim tahunan yang penting. Nusantara dipengaruhi oleh
sistem muson dengan akibat banyak tempat yang mengalami perbedaan ketersediaan
air dalam setahun. Sebagian besar wilayah mengenal musim kemarau dan musim
penghujan. Bagi pelaut dikenal angin barat (terjadi pada musim penghujan) dan angin
timur. Pada era perdagangan antarpulau yang mengandalkan kapal berlayar, pola
angin ini sangat penting dalam penjadwalan perdagangan.
Dari sudut persebaran makhluk hidup, wilayah ini merupakan titik pertemuan
dua provinsi flora dan tipe fauna yang berbeda, sebagai akibat proses evolusi yang
berjalan terpisah, namun kemudian bertemu. Wilayah bagian Paparan Sunda, yang
selalu tidak jauh dari ekuator, memiliki fauna tipe Eurasia, sedangkan wilayah bagian
Paparan Sahul di timur memiliki fauna tipe Australia. Kawasan Wallacea membentuk
"jembatan" bagi percampuran dua tipe ini, namun karena agak terisolasi ia memiliki
tipe yang khas. Hal ini disadari oleh sejumlah sarjana dari abad ke-19, seperti Alfred
Wallaca, Max Carl Wilhelem Welber, dan Richard Lydecker. Berbeda dengan fauna,
sebaran flora (tumbuhan) di wilayah ini lebih tercampur, bahkan membentuk suatu
provinsi flora yang khas, berbeda dari tipe di India dan Asia Timur maupun kawasan
kering Australia, yang dinamakan oleh botaniwan sebagai Malesia. Migrasi manusia
kemudian mendorong persebaran flora di daerah ini lebih jauh dan juga masuknya
tumbuhan dan hewan asing dari daratan Eurasia, Amerika, dan Afrika pada masa
sejarah.
C. PENULISAN MAKALAH
Didalam penulisan makalah ini ada beberapa tujuan untuk penulis jabarkan,
diantaranya adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Sejarah Indonesia abad IV/XV. Dan hasil diatas kami ingin mengetahui lebih dalam
lagi tentanf hubungan era tatas islam dan alam semesta, dan juga menambah wawasan
serta pengalaman penulis pribadi dan mahasiswa serta masyarakat sekitar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KERAJAAN SRIWIJAYA
Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan besar di pulau Sumatra yang
banyak berpengaruh dan berhasil membawa kejayaan bagi bangsa Indonesia dimasa
lalu. Kerajaan ini menjadi symbol kebesaran Sumatra pada masa lalu, kebesarannya
dapat mengimbangi kerajaan Majapahit di Timur. Bahkan, jika wilayah kekuasaan
dari kedua kerajaan tersebut digabungkan akan seperti wilayah negara Indonesia saat
ini.
Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Sejak awal
berdiri, pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya selalu berubah-ubah tanpa alas an
yang jelas. Semula kerajaan ini berpusat di Minanga Tamwan, lalu pindah ke Jambi,
dan terakhir di Palembang.
Sistem birokrasi Kerajaan Sriwijaya tidak hanya terdiri dari seorang raja,
bahkan sistem Birokrasinya pun tergolong sedikit berbeda dengan birokrasinya pada
Kerajaan-kerajaan dipulau jawa. Apabila sistem birokrasi itu hendak disamakan
dengan masa dewasa saat ini, ialah birokrasi sriwijaya menganut sistem pusat dan
provinsi, dimana ianmembagi wilayah kekuasaannya dalam bentuk daerah/provinsi
(wanua/mandala). Pejabatnya pun diisi oleh para datu utusan raja yang merupakan
masih keluarga dekat Raja.
B. KERAJAAN MAJAPAHIT
Kerajaan Majapahit berdiri pada tahun 1293 hingga sekitar tahun 1527,
kerajaan yang berpusat di Jawa Timur ini mencapai puncak kejayaannya
dibawah pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, yang memperluas wilayah
kerajaannya dipulau Nusantara dan daratan Asia Tenggara. Keberhasilannya
tersebut dicapai lewat bantuan Majapatihnya, Gajah Mada. Menurut
Nagarakertagama (Desawarnana) yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun
1365, Kemaharajaan Majapahit memiliki 98 kerajaan bawahan, yang
membentang dari Sumatra disebelah barat hingga Papua disebelah Timur, suatu
wilayah luas yang kini meliputi Indonesia, Singapura. Malaysia, Brunei, Timor-
Timur, dan bagian selatan Filipina modern, kendati sifat sebenarnya dari
diantara para sejarawan modern.
C. KERAJAAN KUTAI
Kerajaan Kutai adalah salah satu kerajaan yang tertuan di Indonesia, yang
muncul pada abad ke-5 Masehi atau ± 400 Masehi. Kerajaan ini
terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai
Mahakam. Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat
ditemukannya prasasti Yupa yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut.
Salah satu yang menjadi bukti yang menerangkan mengenai kerajaan kutai
dimana Yupa diidentifikasi yang merupakan suatu peninggalan Hindu-Buddha
dan bahasa yang telah digunakan yaitu bahasa sansekerta. Bahasa sansekerta
ialah bahasa Hindu asli. Tulisan atau bentuk dari hurufnya itu dinamakan huruf
pallawa, yaitu tulisan yang digunakan pada tanah Hindu Selatan sekitar ditahun
400 masehi. Yupa adalah sebuah tiang batu berukuran ± 1 meter sebagian
ditanam di atas tanah. Pada tiang batu inilah terukir prasasti dari kerajaan Kutai
Mulawarman yang dianggap msebagai sumber tulisan tertua, sehingga
Indonesia mulai memasuki masa sejarah dan mengakhiri masa prasejarahnya.
Kejayaan ini dapat dilihat dari aktivitas ekonomi. Dalam salah satu Yupa
tersebut telah dikatakan bahwa pada Raja Mulawarman telah melakukan sebuah
upacara korban emas yang sangat banyak. Kemajuan dari kerajaan kutai ini juga
terlihat dari tanda adanya golongan terdidik. Mereka terdiri dari para golongan
ksatrian dan brahmana yang kemungkinan telah bepergian ke India atau pada
a. Kehidupan Sosial
Pada kerajaan Kutai memiliki golongan masyarakat yang telah
menguasai bahasa sansekerta dan bisa menulis huruf Pallawa yaitu
golongan para Brahmana. Golongan yang lain ialah suatu golongan
ksatria yang terdiri atas kerabat dari Raja Mulawarman. Pada
masyarakat kutai akan sendiri merupakan suatu golongan penduduk
yang masih erat memegang teguh suatu kepercayaan asli dari leluhur
mereka. Mulawarman kemudian menjadi penganut agama hindu syiwa
dan golongan para brahmana.
b. Kehidupan Politik
Kudungga tak dianggap menjadi sebagai pendiri dari dinasti
karena menggunakan konsep keluarga raja di zaman tersebut masih
terbatas di para keluarga raja yang sudah menyerap kebudayaan india
pada setiap kehidupan dalam sehari-hari. Raja mulawaranman juga
menciptakan adanya stabilitas politik dimana pada masa
pemerintahannya tersebut. Itu terlihat dari adanya Yupa yang
menyebutkan bahwa Mulawarman menjadi raja berkuasa, kuat dan
bijaksana
c. Kehidupan Ekonomi
Adapun mata pencaharian yang utama dalam masyarakat zaman
kerajaan kutai merupakan beternak sapi. Pada mata pencaharian yang
lain ialah bercocok tanam dan lewat berdagang. ini dilihat dari letak
kerajaan kutai berada ditepian sungai mahakam yang sangat subur
sehingga cocok untuk pertanian
E. KERAJAAN SINGHASARI
Kehidupan budaya yang ada di Kerajaan Singosari tergolong cukup maju. Hal
tersebut bisa dibuktikan dengan adanya prasasti yang ditinggalkan sebagai salah
satu bukti dari kejayaan Kerajaan Singosari pada waktu itu. Ada banyak sekali
produk kebudayaan yang dihasilkan dari kerajaan tersebut. Selain peninggalan
prasasti, ada pula patung dan juga candi yang ditemukan diseluruh wilayah
Kerajaan Singosari. Adapun peninggalan yang cukup terkenal dari Kerajaan
Singosari yaitu Candi Singosari, Candi Jago, dan Candi Kidal. Selain itu, ada
juga peninggalan lain yang cukup populer yaitu Patung Ken Dedes yang
biasanya disebut sebagai Dewi Kesuburan dan Patung Tarumanegara.
Berikut ini adalah beberapa peninggalan Kerajaan Singosari yang bisa kamu
temukan keberadaannya:
1. Candi Singosari
2. Prasasti Mula Malurung
3. Candi Kidal
F. kerajaan demak