Anda di halaman 1dari 74

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dan masukan dari Komite Sekolah, maka


dengan ini Kurikulum :
Sekolah : SMK Negeri 1 Lumbang
Kabupaten/Kota : Kab. Probolinggo
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Pemasaran

Ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2022/2023.

Ditetapkan di : Probolinggo
Pada Tanggal : 18 Juli 2022
----------------------------------------------------

Komite Kepala
SMK Negeri 1 Lumbang SMK Negeri 1 Lumbang

SUCIATI HASAN, S.Pd.MM


Pembina Utama Muda/IVc
NIP.19670203 199202 1 002

Mengesahkan :
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa-Timur
Dr. Ir. WAHID WAHYUDI, MT
NIP.19630127 198903 1 005
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dan masukan dari Komite Sekolah, maka
dengan ini Kurikulum :
Sekolah : SMK Negeri 1 Lumbang
Kabupaten/Kota : Kab. Probolinggo
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga

Ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2022/2023.

Ditetapkan di : Probolinggo
Pada Tanggal : 18 Juli 2022
----------------------------------------------------

Komite Kepala
SMK Negeri 1 Lumbang SMK Negeri 1 Lumbang

SUCIATI HASAN, S.Pd.MM


Pembina Utama Muda/IVc
NIP.19670203 199202 1 002

Mengesahkan :
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa-Timur

Dr. Ir. WAHID WAHYUDI, MT


NIP.19630127 198903 1 005
KATA PENGANTAR

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini terasa sekali


pengaruhnya dalam peningkatan dan perkembangan proses belajar mengajar yang
terjadi di institusi pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, SMK Negeri 1 Lumbang
berupaya semaksimal mungkin untuk mengikuti perkembangan yang ada dan
berupaya pula melakukan inovasi dan kreativitas dalam pelaksanaannya.
SMK Negeri 1 Lumbang dalam mengembangkan kurikulum berupaya
menggunakan pendekatan desentralistik sesuai dengan fleksibilitas yang diatur oleh
Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 165/M/2022
tentang Program SMK Pusat Keunggulan dan Keputusan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 033/H/KR/2022 tentang Capaian
Pembelajaran Mata Pelajaran. Pengembangan kurikulum yang dilakukan di SMK
Negeri 1 Lumbang memperhatikan kebutuhan dan situasi sosial- budaya lokal di
daerah Lumbang, sesuai dengan kondisi lingkungan, sumber daya pendidikan,
kebutuhan dunia kerja dan dunia industri, serta peserta didik.
SMK Negeri 1 Lumbang bersama-sama dengan Komite Sekolah, Dunia Kerja
serta Industri yang ada menganggap pentingnya melakukan revisi untuk
pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) yang berpedoman pada
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan kebutuhan DIDUKA
KOS ini diharapkan dapat menjadi panduan pelaksanaan Proses Belajar-
Mengajar baik di sekolah maupun di dunia kerja dan dunia industri bagi peserta didik
SMK Negeri 1 Lumbang.

Probolinggo, 18 Juli 2022

Tim Pengembang Kurikulum


DAFTAR ISI
IDENTITAS SEKOLAH …………………………………………………………….. I
LEMBAR PENETAPAN ……………………………………………………………….. II
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… III
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. IV

BAB I KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN


A. Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
B. Landasan Pengembangan Kurikulum
C. Prinsip Penyususnan KOSP

BAB II. VISI MISI DAN TUJUAN


BAB III. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. INTRAKURIKULER
1. Intrakurikuler
2. Kokurikuler / Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
3. Ekstrakurikuler
4. Pembiasaan Sekolah
B. Capaian Pembelajaran
C. Layanan Bimbingan Konseling
D. Peraturan Akademik / Regulasi Sekolah
E. Kalender Pendidikan

BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN


1. Capaian Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, Modul Ajar
2. Prinsip Assessment

BAB V. PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL


A. Kerangka Bentuk Pendampingan
B. Evaluasi
C. Pengembangan Profesional Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran
BAB VI PENUTUP
LAMPIRAN
1. Contoh Modul Ajar
2. Contoh Modul Ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
3. SK Tim Pengembang Kurikulum
4. SK Pemberlakuan Kurikulum
5. Berita Acara Penyusunan KOSP
6. Daftar Hadir Penyusunan KOSP
7. Notulen Penyusunan KOSP
BAB I

KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

A. Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

SMK Negeri 1 Lumbang didirikan pada tanggal 1 Juni 2016 dengan SK Bupati
Probolinggo No : 421/678/426.12/2016. Berdirinya SMK Negeri 1 Lumbang di dasarkan pada
permintaan masyarakat Lumbang yang menginginkan adanya sekolah menengah atas di
wilayah Kecamatan Lumbang karena memang belum ada sekolah setara menengah ke atas di
Kecamatan Lumbang. Sesuai dengan permintaan masyarakat lumbang yang di wakili oleh
masyarakat yang menginginkan adanya sekolah yang bias punya keahlian dan cepat kerja.
Maka di dirikanlah SMK Negeri 1 Lumbang yang awalnya adalah Jurusan perbankan. Setelah
beberapa waktu berjalan maka ditambahkan jurusan Pemasaran dan Akuntansi dank arena
beberapa alas an maka jurusan perbankan di hapus.
SMK negeri 1 Lumbang secara geografis administrative berada di Kecamatan
Lumbang kabupaten Probolinggo. Perekonomian di Kecamatan Lumbang terus berkembang
hal ini di tandai dengan semakin berkembangnya bisnis - bisnis retail, pengusaha madu dan
bisnis – bisnis Café serta rumah makan baik secara online dan Offline.
Kondisi Kecamatan Lumbang sebagaimana di gambarkan tersebut menjadi salah satu
dasar pertimbangan pengembangan SMK Negeri 1 Lumbang. Program pengembangan SMK
Negeri 1 Lumbang salah satunya difokuskan untuk membantu pengembangan ekonomi
masyarakat sekitar. Hal tersebut diimplementasikan salah satunya dalam pembukaan program
keahlian di SMK Negeri 1 Lumbang berikut kurikulumnya.
SMK Negeri 1 Lumbang memiliki dua program keahlian yaitu Akuntansi dan
Keuangan Lembaga dan Pemasaran. Kedua program keahlian tersebut relevan dengan potensi
ekonomi masyarakat sekitar khususnya.
SMK Negeri 1 Lumbang merupakan SMK satu - satunya di Kecamatan Lumbang
dengan rumpun Bisnis dan Manajemen. Kondisi tersebut tentunya memberi dampak positif,
salah satunya adalah terbentuknya branding image positif di masyarakat sebagai pencetak
lulusan yang banyak diserap dunia usaha dan industri. Hal itu membuat industri tidak berpikir
panjang untuk membangun kemitraan dengan SMK Negeri 1 Lumbnag. Kemitraan tersebut
dibangun dalam berbagai kegiatan diantaranya dalam kegiatan sinkornissasi kurikulum,
magang siswa, penyerapan lulusan, pembentukan kelas industri dan sebagainya. Berikut ini
beberapa industri yang sudah membangunan kemitraan dengan SMK Negeri Lumbang
sampai dengan tahun 2022.

Program Keahlian Nama perusahaan

Akuntansi Keungan Lembaga - Kecamatan Lumbang


- Polsek Lumbang
- KUA Lumbang
- Kecamatan Sukapura
- Polsek Sukapura
- Cv Sinar Terang

Program Keahlian Nama Perusahaan

Pemasaran ( Bisnis Digital ) - PT JNE Kota Probolinggo


- KDS Dept. Store
- Graha Mulya Dept. Store
- De Potrek Resto Sukapura
- Whiz Capsule Hotel Sukapura
- Awor Jiwo Café and Resto Nadia Hotel
Sukapura
- Lava Hill Resort Sukapura

Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Lumbang memuat seluruh rencana proses


belajar yang diselenggarakan dan dirancang sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini dikembangkan
sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik, guru dan industri. Kurikulum ini juga
menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran keterampilan di
ruangan praktik, dan seluruhnya berbasis teaching factory agar peserta didik memperoleh
pengalaman dalam menerapkan budaya kerja; dan (2) Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu
pengalaman belajar langsung di Industri untuk membangun kebiasan kerja. Demikian juga
dengan pembelajaran langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik,
kompetensi keahlian dan kemampuan awal peserta didik.

Sumber daya yang dimiliki juga ikut mewarnai penyusunan kurikulum ini, karena
tidak dapat dipungkiri bahwa keragaman penguasaan keilmuan yang dimiliki oleh para guru,
sumber dana yang dimiliki, jumlah peserta didik yang mewakili minat dan kepercayaan
masyarakat terhadap program yang ditawarkan SMK Negeri 1 Lumbang ikut mempengaruhi
pengembangan kurikulum operasional sekolah. Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)
yang dimiliki berjumlah 19 orang (Guru 16 orang dan Tenaga Kependidikan 3 orang),
dan sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan pada
Standar Pelayanan Minimal. Sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK
Negeri 1 Lumbang memang belum memadai karena memang belum memiliki gedung sendiri
akan tetapi masih bias menunjang proses belajar mengajar meliputi ruang belajar teori dan
ruang praktik peserta didik dengan peralatan praktik yang memadai.

SMK Negeri 1 Lumbang adalah sekolah baru yang berdiri pada tahun 2016 dan
sampai saat ini perkembangan jumlah siswa nya termasuk dalam kategori progress yang
bagus. Pada Tahun pelajaran 2022/2023 jumlah peserta didik SMK Negeri 1 Lumbang 136
orang yang tersebar ke dalam 2 program keahlian. Dalam pengembangan peserta didik, SMK
Negeri 1 Lumbang membangun nilai-nilai karakter sebagai upaya perwujudan Profil Pelajar
Pancasila yang Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Mandiri,
Kreatif, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Bergotong Royong. Nilai-nilai
tersebut diwujudkan dalam kegiatan pembiasaan dan pembelajaran, seperti kegiatan
pembacaan Asmaul Husna setiap pagi, Penanaman Aqidah pagi setiap hari Jumat, kegiatan
infak shadaqah, wirausaha siswa, dan sebagainya.
Untuk mendukukung karir peserta didik di masa yang akan datang, SMK Negeri 1
Lumbang memetakan karir peserta didik sejak peserta didik duduk di kelas X semester 1.
Pemetaan tersebut didasar pada konsep WBM, yaitu Wirausaha, Bekerja dan
Melanjutkan. Pemetaan dilakukan melalui survei kepada peserta didik beserta orang tuanya
saat pertemuan wali kelas.
Kemudian apa saja yang menjadi keunggulan SMK Negeri 1 Lumbang?
Sesuai dengan visinya SMK Negeri 1 Lumbang memiliki beberapa keunggulan
diantaranya:
1. Pendidikan karakter melalui kegiatan rutin sehari-hari seperti Gerakan pagi
membaca Asmaul Husna
2. Memiliki desain kurikulum yang disesuai dengan kebutuhan industri serta
diimplementasikan dalam pembelajaran dengan menggunakan prinsip
Gerakan Sekolah Menyenangkan.
3. Memiliki pemetaan karir siswa sejak kelas X (Wirausaha, Bekerja dan Melanjutkan)
yang kemudian dijadikan dasar dalam pembentukan rombongan belajar.
4. Memiliki kemitraan yang kuat dengan industri yang dibutktikan dengan terbentuknya
kelas industri di program keahlian Perhotelan.
5. Pembelajaran menggunakan paket bahan ajar yang ditulis oleh pengampu mata
pelajaran tersebut.

B. Landasan Pengembangan Kurikulum


1. Landasan Yuridis
Dalam menyusun KOS ini yang akan digunakan sebagai kurikulum baku di SMK
Negeri 1 Lumbang mengacu pada :
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan pasa SMK dan MAK
3. Kemendikbudristek No. 262/M/2022 Tentang Struktur Kurikulum
4. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor
033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Kurikulum
Merdeka

2. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis pendidikan adalah acuan atau asumsi dalam penerapan pendidikan
yang bertolak pada interaksi antar individu sebagai mahluk sosial dalam kehidupan
bermasyarakat. Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua
individu (pendidik dan peserta didik) bahkan dua generasi yang memungkinkan generasi
muda mengembangkan diri. Pengembangan diri tersebut dilakukan dalam kegiatan
pendidikan. Oleh karena itu, kegiatan pendidikan dapat berlangsung baik di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Dalam Kurikulum SMK Negeri 1 Lumbang aspek sosiologis mempunyai peran penting
yaitu berkesinambungan antara pendidikan keluarga dan sekolah. Proses sosialisasi
dimulai dari keluarga dimana anak mulai mengembangkan diri. Dalam keluarga itulah
mulai ditanamkan nilai-nilai dan sikap yang dapat mempengaruhi perkembangan anak.
Nilai-nilai agama, nilai-nilai moral, budaya dan ketrampilan perlu dikembangkan dalam
pendidikan keluarga.
3. Landasan Pedagogik
Kurikulum Merdeka dikembangkan atas dengan tujuan untuk menciptakan pendidikan
yang lebih menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Selama ini, pendidikan di
Indonesia lebih menekankan kepada aspek pengetahuan. Selain itu, kurikulum ini juga
mengutamakan strategi pembelajaran berbasis proyek. Artinya, peserta didik akan
mengimplementasikan materi yang telah dipelajari melalui proyek atau studi kasus,
sehingga pemahaman konsep bisa lebih terlaksana. Nama proyek ini adalah Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Proyek ini sifatnya lintas mapel. Melalui proyek ini,
siswa diminta untuk melakukan observasi masalah dari konteks lokal dan memberikan
solusi nyata terhadap masalah tersebut.
Dengan adanya proyek ini, fokus belajar peserta didik tidak lagi hanya semata-mata
untuk mempersiapkan diri menghadapi soal-soal ujian. Dengan fokus seperti ini, kegiatan
belajar-mengajar tentu akan terasa jauh lebih seru dan menyenangkan daripada hanya
fokus mengerjakan latihan soal saja.
C. Prinsip Penyusunan KOSP
Di dalam penyusunan kurikulum operasional, satuan pendidikan perlu memperhatikan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional. Prinsip pengembangan ini
bertujuan untuk membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum operasional di
satuan pendidikan dan menjadi dasar merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
kurikulum.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip dalam pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan.
1. Berpusat pada peserta didik
Pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan
belajar, serta kepentingan peserta didik.
Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan
kurikulum operasional sekolah.
2. Kontekstual
Kurikulum harus menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus
SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan
khusus (khusus SLB)
3. Esensial
Kurikulum memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah
dipahami.
4. Akuntabel
Pelaksanaan kurikulum harus dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan
aktual.
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan
berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra,
serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas
Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
BAB II

VISI MISI DAN TUJUAN

A. VISI, MISI DAN TUJUAN SMK NEGERI 1 LUMBANG

1. Visi Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 1 Lumbang


Terwujudnya Tamatan yang Beriman, Bertaqwa, Berakhlak Mulia, Berpengetahuan,
Berkarakter Profil Pelajar Pancasila, serta terampil untuk hidup mandiri sesuai dengan kom
petensi keahlian yang dimiliki.
2. Misi Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 1 Lumbang
1. Melaksanakan Pendidikan dan kegiatan agama sesuai dengan keyakinan yang di
anut
2. Menyiapkan lingkungan belajar yang berkarakter dan berbudaya Pancasila
3. Menyelenggarakan, mengelolah dan mengoptimalkan pendidikan sesuai Standar
Nasional Pendidikan
4. Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar berbasis teknologi dan kewirausahaan
dengan terampil, mandiri dan mampu mengembangkan potensi diri yang dimiliki
5. Melaksanakan kegiatan pembimbingan akademik dan non akademik
6. Melaksanakan usaha peningkatan mutu kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan
7. Menyiapkan Sarana dan Prasarana yang ada untuk mendukung proses
pembelajaran yang berkualitas dan ramah lingkungan
.
3. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 1 Lumbang
1. Tercapainya karakter siswa sesuai Profil Pelajar Pancasila yaitu memiliki ciri
utama yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,
berkebinekaan global bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif
2. Tercapainya Kegiatan Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Kewirausahaan
3. Tercapainya Tamatan sebagai Sumber Daya Manusia yang produktif, adaptif,
kreatif dan berdaya saing tinggi
4. Tercapainya Tamatan yang profesional untuk memasuki Industri, Dunia Usaha
dan Dunia Kerja (IDUKA) sesuai Kompetensinya
5. Tercapainya tamatan yang mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
6.Tercapainya Tenaga Pendidik dan Tenga Kependidikan yang mampu
mengantarkan siswa mengisi kebutuhan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja
(iduka) berskala global
7. Tercapainya Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
4. Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Secara umum tujuan program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah
menghasilkan lulusan yang berjiwa pelopor dan unggul kompetensinya terutama dalam
bidang akuntansi dan keuangan Lembaga. Secara khusus, tujuan program keahlian Akuntansi
dan Keuangan Lembagayaitu:
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik agar menjadi pribadi yang
berakhlaq mulia.
2. Membekali peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam kompetensi
keahlian akuntansi dan keuangan lembaga, agar dapat bekerja baik mengisi pekerjaan
yang ada DUDI sebagai tenaga kerja tingkat menengah, membuka usaha secara
mandiri, maupun melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
3. Mendidik peserta didik agar mampu berkompetisi dan bersikap profesional dalam
kompetensi keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga dengan dengan pembelajaran
yang kreatif dan bernalar kritis.
4. Mendidik peserta didik agar mampu beradaptasi dalam kehidupan bermasyarakat
dengan mengedepankan gotong royong dan kebhinekaan global.
5. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadaptasi perkembangan masyarakat yang
sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi serta dapat memenuhi tuntutan dunia kerja
masa sekarang dan masa yang akan datang.
6. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional sebagai
Teknisi Akuntansi Yunior.
7. Mampu mengelola dokumen keuangan secara manual maupun berbasis computer.
8. Mampu membuat laporan keuangan secara manual maupun berbasis komputer.
9. Mampu menggunakan software komputer akuntansi secara akurat.
10. Mampu membuat analisa perhitungan pajak dengan benar.
11. Mampu menjadi pelaksana teknis penyusunan laporan keuangan Lembaga
5. Tujuan Program Keahlian Pemasaran
Secara umum tujuan program keahlian Pemasaran adalah menghasilkan tamatan yang
memiliki pengetahuan, keterampilan dan nilai serta sikap yang terintegrasi dan kecakapan
kerja dalam bidang Pemasaran dengan menerapkan kewiraswastaan serta mampu
mengadaptasi perkembangan masyarakat yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi
serta dapat memenuhi tuntutan dunia kerja masa sekarang dan masa yang akan datang.
Secara khusus, tujuan program keahlian Pemasaran yaitu:
1. Menghasilkan lulusan pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, mandiri, peduli, cinta tanah air, bangga pada budaya bangsanya dan
tenggang rasa.
2. Menghasilkan lulusan yang terampil dalam berpikir kritis, berkreatifitas,
menghasilkan karya, memanfaatkan teknologi digital, dan mengembangkan minat
serta bakatnya untuk menghasilkan kompetensi yang unggul.
3. Menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan dan kreatifitas dalam
administratif bisnis baik secara konvensional maupun digital sesuai dengan
kebutuhan dunia usaha.
4. Membekali peserta didik untuk sanggup membuka usaha sendiri/mandiri.
5. Membekali peserta didik untuk mampu mengoperasikan peralatan bisnis digital
secara mandiri dan sesuai standar kebutuhan dunia kerja
6. Membekali teknik komunikasi dan negosiasi dengan menggunakan teknologi
komunikasi digital.
BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Sruktur Kurikulum

1. Intrakurikuler
Struktur kurikulum program keahlian Akuntansi adalah sebagai berikut:
1) Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
2) Program Keahlian : Akuntansi
3) Konsentrasi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga

Struktur Kurikulum SMK di tunjukkan pada table berikut ini.


Struktur Kurikulum kelas X SMK Negeri 1 Lumbang
(Asumsi 1 tahun = 36 Minggu dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
alokasi Penguata total JP
Mata Pelajaran intrakurikule n Profil Pertahu
r per tahun Pelajar n
Pancasila
Per tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN
UMUM.
1 Pendidikan Agama Islam dan Budi 90 18 108
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
3 Bahasa Indonesia 108 36 144
4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 90 18 108
5 Sejarah 54 18 72
6 Seni Budaya 54 18 72
1. Seni Tari 54 18 72
7 Mulok ( Bahasa Jawa ) 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A) 576 144 720
B. KELOMPOK MAPEL KEJURUAN
1 Matematika 108 36 144
2 Bahasa Inggris 108 36 144
3 Informatika 108 36 144
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 162 54 216
5 Dasar - dasar Program Keahlian 432 - 432
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan
(B) 918 162 1080
Jumlah A+B 1494 306 1800

Adapun struktur kurikulum program keahlian Pemasaran adalah sebagai berikut:


1) Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
2) Program Keahlian : Pemasaran
3) Konsentrasi Keahlian : Pemasaran Digital

Struktur Kurikulum SMK di tunjukkan pada table berikut ini.


Struktur Kurikulum kelas X SMK Negeri 1 Lumbang
(Asumsi 1 tahun = 36 Minggu dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
alokasi Penguata total JP
Mata Pelajaran intrakurikuler n Profil Pertahu
per tahun Pelajar n
Pancasila
Per tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN
UMUM.
1 Pendidikan Agama Islam dan Budi 90 18 108
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
3 Bahasa Indonesia 108 36 144
4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 90 18 108
5 Sejarah 54 18 72
6 Seni Budaya 54 18 72
1. Seni Tari 54 18 72
7 Mulok ( Bahasa Jawa ) 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A) 576 144 720
B. KELOMPOK MAPEL KEJURUAN
1 Matematika 108 36 144
2 Bahasa Inggris 108 36 144
3 Informatika 108 36 144
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 162 54 216
5 Dasar - dasar Program Keahlian 432 - 432
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan
(B) 918 162 1080
Jumlah A+B 1494 306 1800

SMK Negeri 1 Lumbang membuka konsentrasi Program keahlian Pemasaran dan


Akuntansi Keuangan Lembaga didasarkan pada pertimbangan:
1. Perkembangan desa Lumbang sebagai pusat perdagangan di wilayah Lumbang
lulusan program keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga dan program keahlian
Pemasaran Digital mengambil peran dalam perdagangan di Kecamatan Lumbang
2. Perkembangan bisnis online dengan berbagai macam bentuknya harus diiringi dengan
sumber daya manusia
3. Secara historis, brand image SMKN 1 Lumbang sebagai SMK yang menghasilkan
lulusan kompeten pada bidang Akuntansi Keuangan dan Pemasaran Digital tentu saja
harus diiringi dengan perluasan cakupan kompetensi peserta didik program keahlian
Pemasaran yang tidak hanya terbatas pada dunia retail konvensional saja, tetapi harus
dibekali juga dengan kemampuan berkompetensi pada dunia bisnis online.

Pemilihan konsentrasi didasarkan pada minat dan bakat atau passion peserta didik,
setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik diharapkan
benar- benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup masing-masing konsentrasi
yang akan dipilihnya.
2. Kokurikuler/ Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja
Projek penguatan profil pelajar Pancasila mengambil alokasi waktu 20-30% (dua
puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total jam pelajaran selama 1 (satu) tahun.
Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu
projek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih panjang daripada projek yang lain.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi
jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-
masing projek tidak harus sama.
Pemerintah menetapkan tema-tema utama untuk dirumuskan menjadi topik oleh
satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik. Tema-tema
utama projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan
sebagai berikut.
1. Gaya Hidup Berkelanjutan.
Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun
panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Peserta
didik juga membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan,
mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya.
2. Kearifan Lokal.
Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi
budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya.
Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/ daerah berkembang
seperti yang ada, konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan
nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan mereka.
3. Bhinneka Tunggal Ika.
Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan,
belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang
dianutnya. Peserta didik juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara
kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknya terhadap terjadinya
konflik dan kekerasan.
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya.
Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan
mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan
mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan
(bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah
yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba,
pornografi, dan kesehatan reproduksi..
5. Suara Demokrasi.
Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan keterkaitan
antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran ini
peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta
tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam
dunia kerja.
6. Rekayasa dan Teknologi.
Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan
berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan
diri dan sekitarnya. Peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan
menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan
teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.
7. Kebekerjaan.
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan
pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman
terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas
yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam
projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan
standar yang dibutuhkan di dunia kerja. Tema ini ditujukan sebagai tema wajib khusus
jenjang SMK/MAK.
Pada tahun pelajaran 2022/2023, implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja dilaksanakan di kelas X dengan bobot 288 Jam Pelajaran. Tema yang dipilih Suara
Demokrasi, Kearifan Lokal dan Kebekerjaan.
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja di kelas X
dilaksanakan dengan menggunakan sistem blok bulanan seperti tergambar pada tabel berikut:
Tema Pelaksanaan/Alokasi Waktu
Semester Bulan Jumlah JP
Kearifan Lokal 1 September 2022 48 JP

Suara Demokrasi 1 Oktober 2022 48 JP

Kebekerjaan 2 Januari 48 JP

3. Pengembangan Diri Melalui Ekstrakurikuler


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan
karier peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan antara lain melalui
kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dankelompok ilmiah remaja.
Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti
pada mata pelajaran.
Pengembangan diri pada SMK Negeri 1 Lumbang meliputi kegiatan :
Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang lebih bersifat
individualistis untuk menggali dan mengembangkan potensi pribadi untuk menimba karier dibidang
yang sesuai dengan program studi keahlian dan sesuai dengan kompetensi keahliannya, terkoordinasi
dibawah koordinator BP kompetensi keahliannya masing-masing.
Kegiatan ekstrakurikuler, yang bersifat pengembangan kemampuan prestatif dan
pengembangan kemampuan individual untuk berorganisasi di antaranya :
1) Pramuka
2) Palang Merah Remaja ( PMR )
3) Volley Ball
4. Pembiasaan Sekolah
Pengembangan Karakter Peserta didik dapat di lakukan dengan membiasakan perilaku positif
tertentu dalam kehidupan sehari – hari. Pembiasaan merupakan proses pembelajaran yang berulang –
ulang, baik dilakukan secara bersama – sama ataupun sendiri – sendiri. Hal tersebut juga akan
menghasilkan suatu kompetensi. Pengembangan karakter melalui pembiasaan ini dapat dilakukan
secara terjadwal atau tidak terjadwal baik di dalam maupun di luar kelas. Kegiaran pembiasaan di
sekolah terdiri atas kegiatan Rutin, spontan Terprogram dan Keteladanan.
a. Kegiatan Rutin
Kegiatan Rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara regular dan terus menerus di sekolah.
Pembiasaan Rutin yang di lakukan di SMK Negeri 1 Lumbang adalah :
1. berdoa sebelum memulai kegiatan
2. Sholat dhuhur berjamaah
3. Berdoa di akhir pembelajaran
4. Gerakan Jum’at Sedekah (GJS)
5. Gerakan Jumat Bersih
b. Kegiatan Spontan
1. Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, karyawan dan sesama
siswa,
2. Melaksanakan briefing,
3. Membiasakan bersikap sopan santun,
4. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya,
5. Membiasakan antri,
6. Membiasakan menghargai pendapat orang lain,
c. Kegiatan Terprogram
Kegiatan Terprogram merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap disesuaikan
dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah ditetapkan sekolah. Kegiatan terprogram SMK
Negeri 1 Lumbang yaitu :
1. Kegiatan Class Meeting;
2. Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional:
3. Kegiatan karyawisata / Kunjungan Industri
4. Kegiatan Lomba Kompetensi Siswa
5. Kegiatan perkemahan.
d. Kegiatan Keteladanan
Kegiatan Keteladanan yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari yang dapat dijadikan
contoh atau teladan. Kegiatan itu termasuk:
1. Membiasakan berpakaian rapi
2. Mebiasakan datang tepat waktu
3. Membiasakan berbahasa dengan baik
4. Membiasakan rajin membaca; dan
5. Membiasakan bersikap ramah
B. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada
PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata
pelajaran.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat
menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa
hambatan intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi
kurikulum
Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
serta Pemasaran dapat diklasifikasikanmenjadi empat yaitu:
1. Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan yang ditetapkan
pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan
Nomor 033/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB,
SMPLB,Dan SMALB.
2. Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran kelompok kejuruan mengacu kepada
Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Assessment Pendidikan.
3. Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor 088/KR/2022 Tentang Capaian
Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan No 008/KR/2022
4. Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran pilihan dirumuskan oleh guru atau kelompok
guru mata pelajaran tersebut
5. Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran muatan local (Bahasa Jawa) dirumuskan oleh
Guru muatan lokal Bahasa Jawa.
6. Rumusan capaian pembelajaran kemudian diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan
Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat
berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment.

1. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C)

Pada akhir Fase E, dalam elemen Al-Qur’an dan Hadis, peserta didik
mampu menganalisis ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan
bebas dan zina; dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil, menghafal
dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta Hadis tentang perintah
untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari
pergaulan bebas dan zina; dapat menyajikan konten dan paparan
tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
serta larangan pergaulan bebas dan zina; meyakini bahwa sikap
kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan
bebas dan perbuatan zina adalah perintah agama; dan membiasakan
sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari
pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan
menjaga kehormatan diri.
Dalam elemen aqidah, peserta didik menganalisis makna syu‘ab al-
īmān (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya;
mempresentasikan makna syu‘ab al-īmān (cabang- cabang iman),
pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; meyakini bahwa dalam iman
terdapat banyak cabang-cabangnya; serta menerapkan beberapa sikap
dan karakter sebagai cerminan cabang iman dalam kehidupan.
Dari elemen akhlak, peserta didik menganalisis manfaat menghindari
akhlak mażmūmah; membuat karya yang mengandung konten
manfaat menghindari sikap mażmūmah; meyakini bahwa akhlak
mażmūmah adalah larangan dan akhlak mahmūdah adalah perintah
agama; serta membiasakan diri untuk menghindari akhlak mażmūmah
dan menampilkan akhlak mahmūdah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam elemen fikih, peserta didik mampu menganalisis implementasi
fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah (lima prinsip dasar
hukum Islam; menyajikan paparan tentang fikih mu‘āmalah dan al-
kulliyyāt al-khamsah meyakini bahwa ketentuan fikih mu‘āmalah dan
al-kulliyyāt al-khamsah adalah ajaran agama; serta menumbuhkan jiwa
kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial.
Dalam elemen sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu
menganalisis sejarah dan peran tokoh ulama penyebar ajaran Islam di
Indonesia; dapat membuat bagan timeline sejarah tokoh ulama
penyebar ajaran Islam di Indonesia dan memaparkannya; meyakini
bahwa perkembangan peradaban di Indonesia adalah sunatullah dan
metode dakwah yang santun, moderat, bi al-ḥikmah wa al- mau‘iẓat al-
ḥasanah adalah perintah Allah SWT; membiasakan sikap
kesederhanaan dan kesungguhan mencari ilmu, tekun, damai, serta
semangat menghargai adat istiadat dan perbedaan keyakinan orang
lain.
Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Al-Qur’an dan Peserta didik mampu menganalisis ayat Al-
Hadis Qur’an dan hadis tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat
membaca Al-Qur’an dengan tartil, menghafal
dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta
Hadis tentang perintah untuk berkompetisi
dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari
pergaulan bebas dan zina; dapat menyajikan
konten dan paparan tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
serta larangan pergaulan bebas dan zina;
meyakini bahwa sikap kompetitif dalam
kebaikan dan etos kerja serta menghindari
pergaulan bebas dan perbuatan zina adalah
perintah agama; dan membiasakan sikap
kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta
menghindari pergaulan bebas dan perbuatan
zina dengan lebih berhati- hati dan menjaga
kehormatan diri.
Aqidah Peserta didik menganalisis makna syu‘ab al-
īmān (cabang-cabang iman), pengertian, dalil,
macam dan manfaatnya; mempresentasikan
makna syu‘ab al-īmān (cabang-cabang iman),
pengertian, dalil, macam dan manfaatnya;
meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak
cabang-cabangnya; serta menerapkan beberapa
sikap dan karakter sebagai cerminan cabang
iman dalam kehidupan.
Akhlak Peserta didik menganalisis manfaat
menghindari akhlak mażmūmah; membuat
karya yang mengandung konten manfaat
menghindari sikap mażmūmah; meyakini
bahwa akhlak mażmūmah adalah larangan dan
akhlak maḥmūdah adalah perintah agama; serta
membiasakan diri untuk menghindari akhlak
mażmūmah dan menampilkan akhlak
maḥmūdah dalam kehidupan sehari-hari.

Fikih Peserta didik mampu


menganalisis implementasi fikih
mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah (lima
prinsip dasar hukum Islam; menyajikan paparan
tentang fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-
khamsah meyakini bahwa ketentuan fikih
mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al- khamsah adalah
ajaran agama; serta menumbuhkan jiwa
kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan
sosial.
Elemen Capaian Pembelajaran
Sejarah Peradaban Peserta didik mampu menganalisis sejarah dan
Islam peran tokoh ulama penyebar ajaran Islam di
Indonesia; dapat membuat bagan timeline
sejarah tokoh ulama penyebar ajaran Islam di
Indonesia dan memaparkannya; meyakini
bahwa perkembangan peradaban di Indonesia
adalah sunatullah dan metode dakwah yang
santun, moderat, bi al-ḥikmah wa al-mau‘iẓat
al- ḥasanah adalah perintah Allah
Swt.;
membiasakan sikap kesederhanaan dan
kesungguhan mencari ilmu, tekun,
damai, serta semangat menghargai adat istiadat
dan perbedaan keyakinan orang lain.
2. Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila
Fase E (umumnya kelas X SMA/MA/Program Paket C) Pada fase ini, peserta
didik mampu:
Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan
Pancasila sebagai dasar negara; menganalisis fungsi dan kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional;
mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus
mempromosikan budaya lokal dan nasional; menganalisis hak dan
kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945; peserta didik
mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara
dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila;
dan menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif, kritis,
dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban.
Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan bersama atau gotong
royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun
masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilai- nilai
Pancasila; memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan
kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga
negara; dan memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara
Indonesia.
Capaian Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Pancasila Peserta didik mampu menganalisis cara pandang


para pendiri negara tentang rumusan Pancasila
sebagai dasar negara; Peserta didik mampu
menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas
nasional; peserta didik mengenali dan
menggunakan produk dalam negeri sekaligus
mempromosikan budaya lokal dan nasional.
Undang- Peserta didik mampu menganalisis hak dan
Undang Dasar kewajiban warga negara yang diatur dalam
Negara Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Republik Tahun 1945; peserta didik mendemonstrasikan
Indonesia praktik kemerdekaan berpendapat warga negara
Tahun 1945 dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan
nilai-nilai
Elemen Capaian Pembelajaran

Pancasila; peserta didik mampu menganalisis


kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan perumusan solusi secara
kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban.
Bhinneka Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan
Tunggal bersama atau gotong royong dalam praktik hidup
Ika sehari-hari untuk membangun masyarakat
sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan
nilai-nilai Pancasila;
Negara Peserta didik mampu memberi contoh dan
Kesatuan memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya
Republik sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan
Indonesia warga negara; Peserta didik mampu memahami
peran dan kedudukannya sebagai warga negara
Indonesia.

3. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C) Pada akhir
fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia
kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah,
menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari berbagai
tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu menyintesis
gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Peserta didik mampu
berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu menulis
berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta
menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.
Fase E berdasarkan elemen.

Elemen Capaian Pembelajaran


Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi
informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan,
pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari
menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi)
dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
Membaca dan Peserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa
Memirsa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari
berbagai jenis teks, misalnya deskripsi, laporan, narasi,
rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks
visual
dan audiovisual untuk menemukan makna yang
tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi
informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan
simpati, peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra
dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta
didik menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi
dan kualitas data serta membandingkan isi teks.

Berbicara dan Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan


Mempresentasikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk
tujuan pengajuan usul, perumusan masalah, dan
solusi dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara
secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik
mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma
kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik
berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan
mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas
dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik mampu
mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan
penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan
nonfiksi multimodal.
Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai
tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks
informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu
menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks
fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu
mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk
tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu
menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun
digital.
4. Capaian Pembelajaran PJOK
Fase E (Usia Mental ± 10 Tahun dan Umumnya Kelas X)
Pada akhir Fase E, peserta didik dapat berpartisipasi aktif menampilkan
berbagai prosedur variasi dan kombinasi keterampilan gerak dasar dalam
berbagai permainan dan atau olahraga tradisional yang dimodifikasi, juga
dapat mengevaluasi sikap dan kebiasaan sebagai individu yang sehat dan
aktif.
Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat
menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan hasil evaluasi aktivitas
jasmani dan olahraga, aktivitas senam,
aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan aktivitas olahraga air sesuai
dengan kemampuan dan karakteristik peserta
didik (kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat
mengevaluasi fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur dalam melakukan evaluasi aktivitas
jasmani dan olahraga, aktivitas senam,
aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan aktivitas olahraga air sesuai
dengan kemampuan juga karakteristik
peserta didik (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat
mengevaluasi fakta,konsep, prinsip, dan
prosedur dan mempraktikkan latihan
pengembangan kebugaran jasmani terkait
kesehatan (physicsl fittness related health)
dan kebugaran jasmani terkait keterampilan
(physical fittness related skills), berdasarkan
prinsip latihan (frequency, intensity, time,
type/FITT) untuk mendapatkan kebugaran.
Peserta didik juga dapat menunjukkan
kemampuan dalam menerapkan konsep dan
prinsip pergaulan yang sehat disesuaikan
dengan kemampuan juga karakteristik
peserta didik.
Pengembangan Pada akhir fase ini, peserta didik
Karakter mengembangkan tanggung jawab sosialnya
dalam kelompok kecil untuk melakukan
perubahan positif, menunjukkan etika yang
baik, saling menghormati, dan mengambil
bagian dalam kerja kelompok pada aktivitas
jasmani atau kegiatan sosial lainnya sesuai
dengan kemampuan dan karakteristik peserta
didik.
Nilai-Nilai Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat
mengevaluasi sikap dan kebiasaan untuk
menjadi individu yang sehat, aktif,
menyukai
tantangan dan cara menghadapinya secara
positif dalam konteks aktivitas jasmani
dengan menunjukkan perilaku menghormati
diri sendiri dan orang lain sesuai dengan
kemampuan dan karakteristik peserta didik
5. CAPAIAN PEMBELAJARAN SEJARAH
Fase E (Umumnya Kelas X SMA/MA/Program Paket C)
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar
manusia, ruang, waktu, diakronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah,
sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta sejarah lokal.
Melalui literasi, diskusi, kunjungan langsung ke tempat bersejarah, dan
penelitian berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu menganalisis
serta mengevaluasi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia
meliputi konsep asal-usul nenek moyang dan jalur rempah di Indonesia,
kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam di Indonesia.
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan sumber primer
atau sekunder untuk melakukan penelitian sejarah lokal yang memiliki
benang merah dengan keindonesiaan baik langsung ataupun tidak
langsung, secara diakronis dan/atau sinkronis kemudian
mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media
lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan berbagai keterampilan
sejarah untuk menjelaskan peristiwa sejarah serta memaknai nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya.
menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur
rempah secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis.
Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Hindu-Buddha;
menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan Hindu-
Buddha; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha
dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta
mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha dalam dimensi masa lalu,
masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi
kerajaan Hindu-Buddha dari pola perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi
kerajaan Hindu-Buddha secara diakronis (kronologi) dan/atau
sinkronis.
Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Islam;
menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan Islam;
menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam ruang
lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi
kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan;
menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dari pola
perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam
secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis.
Elemen Keterampilan Proses
Sejarah
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi, menarik
kesimpulan, mengomunikasikan, merefleksikan dan merencanakan
proyek lanjutan secara kolaboratif tentang pengantar dasar ilmu
sejarah, jalur rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia,
kerajaan Hindu- Buddha, dan kerajaan Islam meliputi:
1. Penelitian sejarah lokal dimulai dari lingkungan terdekat
(sejarah keluarga, sejarah sekolah, sejarah jalur rempah di
daerah, sejarah kerajaan di daerah, dan lain-lain);
mengumpulkan sumber-sumber primer maupun sekunder
melalui sarana lingkungan sekitar, perpustakaan, dan internet;
melakukan seleksi dan kritik terhadap sumber-sumber primer
maupun sekunder; melakukan penafsiran untuk mendeskripsikan
makna di balik sumber-sumber primer dan/atau sekunder; dan
menuliskan hasil penelitian dalam bentuk historiografi.
2. Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang
menitikberatkan pada proses dan/atau sinkronis yang
menitikberatkan pada struktur; Penjelasan peristiwa sejarah
berdasarkan hubungan kausalitas; Mengaitkan peristiwa sejarah
dengan kehidupan sehari-hari; dan menempatkan peristiwa
sejarah pada konteks zamannya.
3. Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu, masa
kini, dan masa depan; Penjelasan peristiwa sejarah dari pola
perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan.
4. Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal,
nasional, dan global; Mengaitkan hubungan antara peristiwa
sejarah lokal, nasional, dan global.
5. Memaknai nilai-nilai dari peristiwa sejarah dan
dikontekstualisasikan dalam kehidupan masa kini.
6. Mengolah informasi sejarah secara non digital maupun digital
dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film
dokumenter, foto,
maket, vlog, timeline, story board, infografis, videografis,
komik, poster, dan lain-lain.

6. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KHUSUS SENI BUDAYA


(SENI TARI)
Fase E (Usia Mental ± 10 Tahun dan Umumnya Kelas X)
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu mengevaluasi hasil penciptaan
karya tari dalam menggali tari tradisi. Evaluasi yang dilakukan
berdasarkan makna dan simbol sebagai inspirasi dalam membuat gerak
tari kreasi secara individu ataupun kelompok sebagai wujud aktualisasi
diri. Peserta didik mengekspresikan diri dengan menciptakan karya tari
berpijak dari tradisi.
Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Mengalami Pada fase ini, peserta didik mampu
memahami dan menggali makna dari unsur
gerak tari pada tari nusantara dan kreasi
modern dalam bentuk karya seni melalui
pengamatan sebuah video
atau pementasan secara langsung.
Menciptakan Pada fase ini, peserta didik mampu
mencipta karya gerak tari kreasi modern
atau tari nusantara sangat sederhana
berdasarkan makna dan unsur tari dari tari
tradisi modern atau tari nusantara sesuai
dengan kemampuan
peserta didik.
Refleksi Pada fase ini, peserta didik mampu
mengevaluasi hasil penciptaan karya gerak
tari nusantara dan tari modern dengan
mengapresiasi nilai estetis dalam
menciptakan
ide-ide baru ke dalam karyanya dengan
kreatif dan mandiri.
Berpikir dan Pada fase ini, peserta didik mampu
Bekerja menunjukkan hasil karya gerak tari
Artistik kreasi nusantara atau modern sederhana
secara
individu maupun kelompok.
Berdampak Pada fase ini, peserta didik mampu
mengaktualisasikan diri melalui pertunjukan
tari pada lingkungan sekitar dan
menumbuhkan
rasa keanekaragaman, kreatif, juga mandiri.

7. CAPAIAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA DAERAH


Fase E (Umumnya untuk Kelas X SMA/MA/SMALB)
Peserta didik pada akhir fase E diharapkan memiliki kemampuan berbahasa daerah (Jawa dan
Madura) sesuai dengan unggah-ungguh basa/ onḍhâgghâ bhâsa untuk berkomunikasi dan
bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik
mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari berbagai
tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat
dari berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat
dengan menggunanakan bahasa daerah (Jawa dan Madura). Peserta didik mampu menulis
berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi
informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.
Fase E berdasarkan elemen.
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi dan
mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang
akurat dari menyimak berbagai jenis teks karya
sastra (basa rinengga/lalongèt dan tembang
macapat/tembhâng macapat) dalam bentuk visual
dan audio visual. Peserta didik memahami dan
mengidentifikasi ciri drama tradisional serta
ragam bahasa dalam
komunikasi sehari-hari.
Membaca dan Peserta didik mampu membaca dan merespon
Memirsa berbagai prosa/ghâncaran, wayang/topèng dhâlâng,
teks beraksara Jawa/ carakan Madhurâ dari teks visual
dan audio visual untuk menemukan makna yang
tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi
informasi untuk mengungkapkan gagasan dan
perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat
pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara
kreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain untuk
menilai akurasi dan kualitas data serta
membandingkan isi teks dari buku, web, majalah, dan
youtube.
Berbicara dan Peserta didik mampu menggunakan bahasa
Mempresentasikan daerah untuk berkomunikasi dengan guru,
teman sebaya dan orang lain dalam berbagai
macam situasi dan tujuan. Peserta didik
menggunakan bahasa daerah untuk
merespon dan berkomunikasi berlandaskan
sopan santun serta tata krama di lingkungan
sekitar. Peserta didik dapat menggunakan
ragam bahasa untuk komunikasi sehari-hari.
Peserta didik menyajikan dan melagukan
tembang macapat/tembhâng macapat dengan
paugeran/gher-ogher yang baik dan benar.
Peserta didik mampu menyajikan dan mengapresiasi
seni pertunjukan tradisional.
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan,
Menulis arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara
logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk prosa/ghâncaran, teks
yang memuat basa rinengga dan panyandra/oca’ lalongèt
dan oca’ pangalem, teks beraksara Jawa/ carakan Madhurâ.
Peserta didik mampu menulis teks sastra dan non sastra
menggunakan aplikasi digital aksara Jawa/ carakan
Madhurâ dan diterbitkan ke berbagai
media baik cetak maupun online.

8. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C)

Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat- sifat


operasi bilangan berpangkat (eksponen), serta menggunakan barisan dan
deret (aritmetika dan geometri) dalam bunga tunggal dan bunga
majemuk. Mereka dapat menggunakan sistem persamaan linear tiga
variabel, sistem pertidaksamaan linear dua variabel, persamaan dan
fungsi kuadrat dan persamaan dan fungsi eksponensial dalam
menyelesaikan masalah. Mereka dapat menentukan perbandingan
trigonometri dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-
siku. Mereka juga dapat menginterpretasi dan membandingkan
himpunan data berdasarkan distribusi data, menggunakan diagram pencar
untuk menyelidiki hubungan data numerik, dan mengevaluasi laporan
berbasis statistika. Mereka dapat menjelaskan peluang dan menentukan
frekuensi harapan dari kejadian majemuk, dan konsep dari kejadian
saling bebas dan saling lepas.
Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian
Pembel
ajaran
Bilangan Di akhir fase E, peserta didik dapat
menggeneralisasi sifat-sifat bilangan
berpangkat (termasuk bilangan pangkat
pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan
dan deret aritmetika dan geometri, termasuk
masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga
majemuk.
Aljabar Di akhir fase E, peserta didik dapat
and menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
Fungsi sistem persamaan linear tiga variabel dan
sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
Mereka dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat
(termasuk akar imajiner), dan persamaan
eksponensial (berbasis sama) dan fungsi
eksponensial.
Pengukuran -
Geometri Di akhir fase E, peserta didik dapat
menyelesaikan permasalahan segitiga siku-siku
yang melibatkan perbandingan trigonometri
dan aplikasinya.
Analisis Di akhir fase E, peserta didik dapat
Data dan merepresentasikan dan menginterpretasi data
Peluang dengan cara menentukan jangkauan kuartil dan
interkuartil. Mereka dapat membuat dan
menginterpretasi box plot (box-and- whisker
plot) dan menggunakannya untuk
membandingkan himpunan data. Mereka dapat
menggunakan dari box plot, histogram dan dot
plot sesuai dengan natur data dan kebutuhan.
Mereka dapat menggunakan diagram pencar
untuk menyelidiki dan menjelaskan hubungan
antara dua variabel numerik (termasuk salah
satunya variabel bebas berupa waktu). Mereka
dapat mengevaluasi laporan statistika di media
berdasarkan tampilan, statistika dan
representasi data.
Peserta didik dapat menjelaskan peluang dan
menentukan frekuensi harapan dari kejadian
majemuk. Mereka menyelidiki konsep dari
kejadian saling bebas dan saling lepas, dan
menentukan peluangnya.

9. CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS


Fase E, Umumnya untuk Kelas X (SMA/MA/Program Paket C) Pada akhir
Fase E, peserta didik menggunakan teks lisan, tulisan dan visual dalam
bahasa Inggris untuk berkomunikasi sesuai dengan situasi, tujuan, dan
pemirsa/pembacanya. Berbagai jenis teks seperti narasi, deskripsi, prosedur,
eksposisi, recount, report, dan teks otentik menjadi rujukan utama dalam
mempelajari bahasa Inggris di fase ini. Peserta didik menggunakan bahasa
Inggris untuk menyampaikan keinginan/perasaan dan berdiskusi mengenai
topik yang dekat dengan keseharian mereka atau isu yang hangat sesuai
usia peserta didik di fase ini. Mereka membaca teks tulisan untuk
mempelajari sesuatu/mendapatkan informasi. Keterampilan inferensi tersirat
ketika memahami informasi, dalam bahasa Inggris mulai berkembang. Peserta
didik memproduksi teks tulisan dan visual yang lebih beragam, dengan
kesadaran terhadap tujuan dan target pembaca.
Elemen Menyimak – Berbicara

Pada akhir Fase E, peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk


berkomunikasi dengan guru, teman sebaya dan orang lain dalam
berbagai macam situasi dan tujuan. Mereka menggunakan dan
merespon pertanyaan dan menggunakan strategi untuk memulai dan
mempertahankan percakapan dan diskusi. Mereka memahami dan
mengidentifikasi ide utama dan detail relevan dari diskusi atau
presentasi mengenai topik yang dekat dengan kehidupan pemuda.
Mereka menggunakan bahasa Inggris untuk menyampaikan opini
terhadap isu yang dekat dengan kehidupan pemuda dan untuk
membahas minat. Mereka memberikan pendapat dan membuat
perbandingan. Mereka menggunakan elemen non-verbal seperti
bahasa tubuh, kecepatan bicara, dan nada suara untuk dapat dipahami
dalam sebagian konteks.

By the end of Phase E, students use English to communicate with


teachers, peers and others in a range of settings and for a range of
purposes. They use and respond to questions and use strategies to
initiate and sustain conversations and discussion. They understand
and identify the main ideas and relevant details of discussions or
presentations on youth-related topics. They use English to express
opinions on youth-related issues and to discuss youth-related
interests. They give and make comparisons. They use non-verbal
elements such as gestures, speed and pitch to be understood in some
contexts.
Elemen Membaca – Memirsa

Pada akhir Fase E, peserta didik membaca dan merespon berbagai


macam teks seperti narasi, deskripsi, prosedur, eksposisi, recount, dan
report. Mereka membaca untuk mempelajari sesuatu atau untuk
mendapatkan informasi. Mereka mencari dan mengevaluasi detil
spesifik dan inti dari berbagai macam jenis teks. Teks ini dapat
berbentuk cetak atau digital, termasuk di antaranya teks visual,
multimodal atau interaktif. Pemahaman mereka terhadap ide pokok,
isu-isu atau pengembangan plot dalam berbagai macam teks mulai
berkembang. Mereka mengidentifikasi tujuan penulis dan
mengembangkan keterampilannya untuk melakukan inferensi
sederhana dalam memahami informasi tersirat dalam teks.
By the end of Phase E, students read and respond to a variety of
texts, such as narratives, descriptions, procedures, expositions,
recount and
report. They read to learn or to find information. They locate and
evaluate specific details and main ideas of a variety of texts.
These texts may be in the form print or digital texts, including
visual, multimodal or interactive texts. They are developing
understanding of main ideas, issues or plot development in a
variety of texts. They identify the author’s purposes and are
developing simple inferential skills to help them understand
implied information from the texts.
Elemen Menulis –
Mempresentasikan
Pada akhir Fase E, peserta didik menulis berbagai jenis teks fiksi
dan non-fiksi, melalui aktivitas yang dipandu, menunjukkan
kesadaran peserta didik terhadap tujuan dan target pembaca.
Mereka membuat perencanaan, menulis, mengulas dan menulis
ulang berbagai jenis tipe teks dengan menunjukkan strategi
koreksi diri, termasuk tanda baca dan huruf besar. Mereka
menyampaikan ide menggunakan kosakata dan kata kerja umum
dalam tulisannya. Mereka menyajikan informasi menggunakan
berbagai mode presentasi untuk menyesuaikan dengan
pembaca/pemirsa dan untuk mencapai tujuan yang berbeda-beda,
dalam bentuk cetak dan digital.

By the end of phase E, students write a variety of fiction and non-


fiction texts, through guided activities, showing an awareness of
purpose and audience. They plan, write, review and redraft a
range of text types with some evidence of self-correction
strategies, including punctuation and capitalization. They
express ideas and use common/daily vocabulary and verbs in
their writing. They present information using different modes of
presentation to suit different audiences and to achieve different
purposes, in print and digital forms.

10. CAPAIAN PEMBELAJARAN INFORMATIKA


Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket
C)
Pada akhir fase E, peserta didik peserta didik mampu memahami
peran sistem operasi dan mekanisme internal yang terjadi pada
interaksi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna,
menerapkan keamanan dalam penyambungan perangkat ke
jaringan lokal dan internet, mengumpulkan dan mengintegrasikan data
dari berbagai sumber baik secara manual atau otomatis dengan
perkakas yang sesuai, memahami fitur lanjut, otomasi, serta integrasi
aplikasi perkantoran, menerapkan strategi algoritmik standar untuk
mengembangkan program komputer yang terstruktur dalam bahasa
pemrograman prosedural tekstual sebagai solusi atas persoalan
berbagai bidang yang mengandung data diskrit bervolume tidak kecil,
bergotong royong untuk menyelesaikan suatu persoalan kompleks
dengan mengembangkan (merancang, mengimplementasi,
memperbaiki, menguji) artefak komputasional yang bersentuhan
dengan bidang lain sesuai kaidah proses rekayasa, serta
mengomunikasikan rancangan produk, produk, dan prosesnya
secara lisan dan tertulis, memahami sejarah perkembangan komputer
dan tokoh- tokohnya, memahami hak kekayaan intelektual, lisensi,
aspek teknis, hukum, ekonomi, lingkungan, dan sosial dari produk
TIK, mengenal berbagai bidang studi dan profesi terkait Informatika
serta peran Informatika pada bidang lain.
Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian
Pembelajaran
BK Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi
algoritmik standar untuk menghasilkan beberapa solusi
persoalan dengan data diskrit bervolume tidak kecil pada
kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam
program komputer.
TIK Pada akhir fase E, peserta didik mampu memanfaatkan
berbagai aplikasi secara bersamaan dan optimal untuk
berkomunikasi, mencari sumber data yang akan diolah
menjadi informasi, baik di dunia nyata maupun di internet,
serta mahir menggunakan fitur lanjut aplikasi perkantoran
(pengolah kata, angka, dan presentasi) beserta otomasinya
untuk mengintegrasikan dan menyajikan konten aplikasi
dalam berbagai representasi yang memudahkan analisis dan
interpretasi konten tersebut.
SK Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami peran
sistem operasi dan mekanisme internal yang terjadi pada
interaksi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan
pengguna.
JKI Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan
konektivitas jaringan lokal, komunikasi data via ponsel,
konektivitas internet melalui jaringan kabel dan nirkabel
(bluetooth, wifi, internet), enkripsi untuk memproteksi data
pada saat melakukan penyambungan perangkat ke jaringan
lokal maupun internet yang tersedia.
AD Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami aspek
privasi dan keamanan data, mengumpulkan data secara
otomatis dari berbagai sumber data, memodelkan data
berbagai bidang, menerapkan siklus pengolahan data
(pengumpulan, pengolahan, visualisasi, analisis,
interpretasi, dan publikasi) dengan menggunakan perkakas
TIK yang sesuai, serta menerapkan strategi pengelolaan
data yang tepat guna dengan mempertimbangkan volume
dan kompleksitasnya.
AP Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan praktik
baik konsep pemrograman prosedural dalam salah satu
bahasa pemrograman prosedural dan
mampu
mengembangkan program yang terstruktur dalam notasi
algoritma atau notasi lain, berdasarkan strategi algoritmik
yang tepat.
DSI Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami sejarah
perkembangan komputer dan tokoh-tokohnya, memahami
hak kekayaan intelektual, lisensi, aspek teknis, hukum,
ekonomi, lingkungan, dan sosial dari produk TIK,
memahami berbagai bidang studi dan profesi bidang
Informatika serta peran Informatika pada bidang lain.
PLB Pada akhir fase E, peserta didik mampu bergotong royong
dalam tim inklusif untuk mengerjakan projek bertema
Informatika dengan mengidentifikasi persoalan,
merancang, mengimplementasi, menguji, dan
menyempurnakan program komputer didasari strategi
algoritma yang sesuai sebagai solusi persoalan
masyarakat serta mengomunikasikan produk, proses
pengembangan dan manfaatnya bagi masyarakat secara
lisan maupun tertulis.
11. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial terdiri dari tiga elemen
kompetensi yang mengacu pada kompetensi literasi saintifik, yaitu
menjelaskan fenomena secara ilmiah, mendesain dan mengevaluasi
penyelidikan ilmiah, menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah.
Berikut ini adalah elemen dan capaian pembelajaran pada semua bidang
keahlian:
Elemen Capaian Pembelajaran

Menjelaskan Peserta didik diharapkan dapat memahami


fenomena secara pengetahuan ilmiah dan menerapkannya; atau
Ilmiah membuat prediksi sederhana disertai dengan
pembuktiannya.
Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang
terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai
aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya; zat
dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi
dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang
dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi,
institusi
sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi
dan
Elemen Capaian Pembelajaran

kesejahteraan. Peserta didik juga


mengaitkan fenomena-
fenomena tersebut dengan
keterampilan teknis pada bidang keahliannya.
Mendesain dan Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti
mengevaluasi prosedur yang tepat untuk melakukan
penyelidikan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara
Ilmiah penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan
ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi
kekurangan atau kesalahan pada
desain percobaan ilmiah.
Menerjemahkan data Peserta didik dapat menerjemahkan data dan
dan bukti- bukti bukti dari berbagai sumber untuk membangun
secara ilmiah sebuah argumen serta dapat mempertahankannya
dengan penjelasan ilmiah. Peserta didik
diharapkan dapat mengidentifikasi kesimpulan
yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau
sumber data lain.
Peserta didik merencanakan dan melaksanakan
aksi sebagai tindak lanjut, mengkomunikasikan
proses dan hasil pembelajarannya, melakukan
refleksi diri
terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan.

12. CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR AKUNTANSI DAN


KEUANGAN LEMBAGA
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran yang
jelas tentang materi dasar-dasar akuntansi dan keuangan lembaga
sehingga terbangun renjana (passion), rencana pengembangan diri, dan
kebanggaan terhadap profesi akuntansi dan keuangan lembaga. Selain itu
pada akhir fase E peserta didik dapat memahami aspek-aspek hard skills dan
mampu menerapkan elemen- elemen kompetensi dari Mata Pelajaran Dasar-
Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga, serta soft skills yang
menggambarkan profil peserta didik yang memiliki integritas yang tinggi,
gigih, berpikir kritis, konsisten, mampu berkomunikasi secara verbal maupun
nonverbal, berpenampilan menarik, serta mampu mengelola pekerjaan
dengan manajemen waktu yang baik. Capaian pembelajaran pada elemen-
elemen Mata Pelajaran Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga
meliputi.
Elemen Capaian Pembelajaran

Proses bisnis di Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan


bidang akuntansi tahapan proses akuntansi secara menyeluruh baik
dan keuangan akuntansi pada perusahaan jasa, perusahaan dagang,
Lembaga dan perusahaan manufaktur antara lain menerapkan
prinsip praktik profesional dalam bekerja,
menerapkan praktik-praktik kesehatan dan
keselamatan di tempat kerja, memproses entry jurnal,
memproses buku besar, menyusun laporan
keuangan, serta mengoperasikan paket program
pengolah angka/spreadsheet.
Perkembangan Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan
teknologi di industri perkembangan standar akuntansi mulai dari
dan dunia kerja pembukuan secara manual sampai kepada
serta isu-isu terkini penggunaan teknologi sebagai alat bantu, serta
di bidang akuntansi memahami perkembangan aplikasi komputer
dan keuangan akuntansi yang banyak digunakan di dunia industri
Lembaga dan dunia kerja.
Elem Capaian Pembelajaran
en
Profil Pada akhir fase E peserta didik mampu
pekerjaan/profesi menjelaskan profesi akuntansi lulusan SMK
(job profile) dan untuk mendapatkan gambaran pekerjaan pada
peluang usaha di Level 2 KKNI Teknisi Akuntansi Junior serta
bidang akuntansi meningkat menjadi Level 4 KKNI Teknisi
dan keuangan Akuntansi Muda sehingga terinspirasi untuk
lembaga mempelajari dengan tekun dan menumbuhkan
rasa ingin tahu untuk mengikuti pembelajaran,
menerapkan etika profesi akuntansi dengan baik
agar mendapatkan kepercayaan dari atasan
maupun kepuasan pengguna, sehingga
menginspirasi dalam terbangunnya renjana
(passion), rencana pengembangan diri, dan
kebanggaan terhadap profesi akuntansi, serta
mampu membaca peluang pasar dan usaha, serta
melaksanakan pembelajaran berbasis projek
nyata.
Lingkup kerja Pada akhir fase E peserta didik mampu
pada bidang menjelaskan siklus akuntansi pada perusahaan
Akuntansi dan jasa, dagang, dan manufaktur, baik secara
Keuangan manual maupun menggunakan aplikasi
Lembaga komputer akuntansi.
Keselamatan Pada akhir fase E peserta didik mampu
dan Kesehatan merapikan area kerja, menyiapkan dan
Kerja mengecek peralatan kerja, menerapkan perilaku
Lingkungan kerja aman di area kerja, mengidentifikasi
Hidup (K3LH) bahaya dan pengendalian resiko, menerapkan
praktik-praktik kesehatan diri dan keselamatan
kerja, memahami upaya perlindungan kerja
dengan baik, sehingga selalu dalam keadaan
selamat dan sehat selama melakukan
pekerjaannya di tempat kerja serta menerapkan
budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin).
Etika profesi di Pada akhir fase E peserta didik mampu
bidang akuntansi melakukan identifikasi pedoman, prosedur, dan
dan keuangan aturan yang berkaitan dengan industri jasa
lembaga keuangan dan profesi- profesi yang ada dalam
industri jasa keuangan, mengidentifikasi etika
profesi dalam bidang akuntansi dan keuangan
dalam pelaksanaan pekerjaan, mengidentifikasi
kompetensi personal dalam bidang akuntansi
dan keuangan lembaga.
Prinsip-prinsip Pada akhir fase E peserta didik mampu
dan konsep menjelaskan pengertian akuntansi, tujuan
akuntansi dasar pencatatan akuntansi, pihak-pihak yang
dan perbankan membutuhkan informasi akuntansi, prinsip-
dasar prinsip akuntansi, serta konsep akuntansi dasar
dan perbankan dasar.
Penggunaan Pada akhir fase E peserta didik mampu
aplikasi pengolah mengoperasikan paket program pengolah
angka angka (spreadsheet), mengolah data
(spreadsheet) berdasarkan karakter, mengolah data
berdasarkan rumus, mengolah data
menggunakan fungsi, membuat format, serta
membuat diagram.

13. CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR PEMASARAN


Pada akhir fase E (kelas X SMK) peserta didik akan mendapatkan gambaran
menyeluruh mengenai Program Keahlian Pemasaran, memiliki gambaran karir
dan rencana pengembangan diri di bidang pemasaran yang sesuai dengan
bakat, minat, dan renjana (passion), serta mampu menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam elemen-elemen Mata Pelajaran Dasar-Dasar
Pemasaran. Capaian pembelajaran pada elemen-elemen Mata Pelajaran Dasar-
Dasar Pemasaran dapat diuraikan sebagai berikut:

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis bidang Pada akhir fase E, peserta didik
pemasaran di berbagai mampu menjelaskan proses bisnis
industri dalam bidang pemasaran secara
menyeluruh pada berbagai jenis
industri dan usaha.
Perkembangan teknologi Pada akhir fase E, peserta didik mampu
dan isu-isu terkini terkait menjelaskan perkembangan pemasaran
dunia pemasaran mulai dari konvensional sampai dengan
penerapan teknologi modern, industri 4.0,
Internet of Things (IoT), teknologi digital
dalam pemasaran, isu-isu perkembangan
yang muncul dan hilang ke depan terkait
dengan dunia pemasaran, seperti digital
marketing, e-commerce, marketplace,
media sosial, dan sejenisnya.
Profil pekerjaan/profesi (job Pada akhir fase E, peserta didik mampu
profile) dan peluang usaha menjelaskan profil pekerjaan/profesi (job
di bidang pemasaran profile) dalam bidang pemasaran di
masa sekarang dan dimasa mendatang,
seperti kasir, pramuniaga, sales
executive, merchandiser, digital
marketer, public relation, dan
sejenisnya, serta peluang usaha di
bidang pemasaran, seperti
dropshipping, drop servicing, affiliate
marketing, marketing agency, content
creator, dan sejenisnya, serta mampu
menentukan karir di bidang pemasaran
Ele Capaian Pembelajaran
men
yang sesuai dengan bakat,
minat, dan renjana (passion).
Prosedur kesehatan, Pada akhir fase E, siswa mampu
keselamatan, dan menerapkan prosedur kesehatan,
keamanan dalam bekerja keselamatan dan keamanan di
tempat kerja, menangani keadaan
darurat dan mengantisipasi,
mempertahankan standar penampilan
pribadi, memberikan umpan balik
mengenai kesehatan, keselamatan,
dan keamanan.
Berkomunikasi Pada akhir fase E, siswa mampu
dengan pelanggan berkomunikasi dengan efektif dan
sesuai dengan tata bahasa yang
baik dan benar, menunjukkan
penampilan yang menarik, berkesan,
dan simpatik, mampu menentukan
teknik menjual yang tepat yang
sesuai dengan konsumen yang
dihadapi, serta berdasarkan jenis
barang dan jasa yang dipasarkan.
Pemasaran barang dan Pada akhir fase E, siswa mampu
jasa menjelaskan konsep dan lingkup
pemasaran, menganalisis pasar,
menganalisis STP marketing
(Segmenting, Targeting, dan
Positioning), membuat rencana
pemasaran, serta mampu
memasarkan barang dan jasa yang
sesuai dengan target pasar (product-
market fit).
Perilaku konsumen Pada akhir fase E, siswa mampu
menjelaskan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku
konsumen dalam keputusan
pembelian barang dan jasa,
mengidentifikasi sinyal-sinyal calon
pelanggan agar dapat mewujudkan
kepuasan pelanggan, serta mampu
menentukan bahasa pemasaran yang
tepat agar pelanggan tertarik dan puas
membeli
barang dan jasa yang dipasarkan.
Pelayanan penjualan Pada akhir fase E, siswa mampu
memberikan pelayanan prima saat
melakukan pelayanan penjualan,
serta mampu menggunakan
peralatan dan
perlengkapan untuk barang dan jasa
yang sedang dipromosikan.
Kepuasan pelanggan Pada akhir fase E, peserta didik
mampu mengukur tingkat
kepuasan pelanggan, serta
mengatasi masalah komplain dari
pelanggan.

C Pelaksanaan bimbingan konseling


1. Program Bimbingan Konseling
A. Pengertian :
Bimbingan Konseling pola 17+ adalah pemberian bantuan kepada peserta didik
melalaui 6 bidang bimbingan, 9 layanan dan 6 layanan pendukung yang sesuai
dengan norma yang berlaku.
B. Tujuan :
Secara umum tujuan Bimbingan Konseling pola 17+ adalah membantu peserta
didik mengenal bakat, minat dan kemampuannya, serta memilih dan dan
menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier
yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Secara khusus bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai
tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
C. Fungsi :
 Fungsi pemahaman, fungsi yang menghasilkan pemahaman peserta didik
tentang diri dan lingkungan
 Fungsi pencegahan, fungsi yang berupaya mencegah peserta didik agar
tidak menemui permasalahan yang dapat mengganggu, menghambat,
atau menimbulkan kesulitan dalam proses perkembangannya
 Fungsi perbaikan, fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
peserta didik mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi
 Fungsi pemeliharaan, fungsi yang bertujuan untuk menjaga agar perilaku
peserta didik yang sudah baik jangan sampai rusak kembali
 Fungsi pengembangan, fungsi dalam mengembangkan seluruh potensi
dan kekuatan yang dimiliki peserta didik
 Fungsi penyaluran, fungsi dalam membantu peserta didik untuk memilih
dan memantapkan penguasaan karier yang sesuai denan bakat, minat,
keahlian dan ciri ciri pribadinya
 Fungsi penyesuaian, fungsi dalam membantu peserta didik menemukan
penyesuaian diri dan perkembangannya secara optimal
 Fungsi adaptasi, fungsi yang membantu staf sekolah untuk
mengadaptasikan program pengajaran dengan minat, kemampuan, serta
kebutuhan peserta didik.
D. Layanan dan Strategi :
 Layanan orientasi, layanan yang ditujukan untuk peserta didik baru guna
memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan
sekolah baru yang dimasuki
 Layanan informasi, layanan yang bertujuan untuk membekali peserta
didik dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal
yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan
pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan anggota
masyarakat
 Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu serangkaian kegiatan
bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik agar dapat
menyalurkan/menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah,
kegiatan belajar, penjurusan, kelompok belajar, pilihan pekerjaan, dan
lain-lain
 Layanan pembelajaran, yaitu layanan yang memungkinkan peserta didik
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar
yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai
aspek tujuan dan kegiatan lainnya yang berguna untuk kehidupannya
 Layanan konseling perorangan, yaitu layanan yang memungkinkan
peserta didik memperoleh pelayanan secara pribadi melalui tatap muka
dengan konselor atau guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan
pengentasan masalah yang dihadapi peserta didik
 Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama
melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber
tertentu
 Layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk
membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang dialami melalui
dinamika kelompok, terfokus pada masalah pribadi
 Layanan konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
diberikan kepada seseorang untuk memperoleh wawasan, pemahaman,
dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani atau membantu
pihak lain
 Layanan mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang sedang dalam keadaan
tidak menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling
bertentangan dan bermusuhan.
E. Bimbingan
 Bimbingan pribadi, yaitu bidang layanan pengembangan kemampuan
mengatasi masalah-masalah pribadi dan kepribadian, berkenaan dengan
aspek-aspek intelektual, afektif dan motorik
 Bimbingan sosial, yaitu bidang layanan pengembangan kemampuan
dalam mengatasi masalah-masalah sosial, dalam kehidupan keluarga, di
sekolah, maupun di dalam berinteraksi dengan masyarakat
 Bimbingan belajar, yaitu layanan untuk mengoptimalkan perkembangan
dan mengatasi masalah dalam proses pembelajaran
 Bimbingan karier, yaitu layanan yang merencanakan dan mempersiapkan
masa depan karier peserta didik
 Bimbingan keberagamaan, yaitu layanan untuk memilih dan menganut
kepercayaaan sesuai dengan dirinya
 Bimbingan kekeluargaan, yaitu layanan yang berkenaan dengan masalah
keluarga
2. Materi Tatap Muka
A. Layanan Orientasi :
Obyek-obyek pengembangan pribadi, seperti :
 Fasilitas olah raga, latihan bina raga, bela diri.
 Sanggar seni dan budaya
 Tempat peribadatan
 Rehabilitasi penderita narkoba
Obyek-obyek pengembangan hubungan sosial, seperti:
 Kegiatan gotong royong
 Perjamuan
 Seminar, lokakarya, diskusi, dan kegiatan kelompok lainnya
 Rapat besar

Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar, seperti;


 Lembaga bimbingan belajar
 Kursus-kursus ketrampilan
 Fasilitas belajar di sekolah
 Sekolah-sekolah/madrasah lain
 Perguruan tinggi
Obyek-obyek implementasi karir, seperti:
 PKL (Praktik Kerja Lapangan)
 Bengkel
 Perusahaan/pabrik, industri
 Kantor
 Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan
B. Layanan Informasi :
Informasi tentang perkembangan potensi, kemampuan dan kondisi pribadi,
seperti:
 Kecerdasan
 Bakat
 Minat
 Karakteristik pribadi; pemahaman diri
 Tugas perkembangan, tahap perkembangan
 Gejala perkembangan tertentu
 Perbedaan individual
 Keunikan diri
Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial, seperti:
 Pemahaman terhadap orang lain
 Kiat berteman
 Hubungan antar remaja
 Hubungan dalam keluarga
 Hubungan dengan guru, orangtua, pimpinan masyarakat
 Data sosiogram
Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar, seperti:
 Kiat belajar
 Kegiatan belajar di dalam kelas
 Belajar kelompok
 Belajar mandiri
 Hasil belajar mata pelajaran
 Persiapan ulangan dan ujian akhir
Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir, seperti:
 Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan, dan pendidikan
 Persyaratan karir
 Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
 Informasi karir/pekerjaan/pendidikan

C. Layanan Penyelesaian Masalah Siswa


 Layanan konseling perorangan, yaitu layanan yang memungkinkan peserta
didik memperoleh pelayanan secara pribadi melalui tatap muka dengan
konselor atau guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan
masalah yang dihadapi peserta didik
 Layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk membicarakan
dan menyelesaikan permasalahan yang dialami melalui dinamika kelompok,
terfokus pada masalah pribadiLayanan konseling kelompok, yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh
kesempatan untuk membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang
dialami melalui dinamika kelompok, terfokus pada masalah pribadi
 Layanan konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan
kepada seseorang untuk memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara
yang perlu dilaksanakan dalam menangani atau membantu pihak lain
 Layanan mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan
konselor terhadap dua pihak yang sedang dalam keadaan tidak menemukan
kecocokan sehingga membuat mereka saling bertentangan dan bermusuhan
 Konferensi kasus, yaitu kegiatan bimbingan dan konseling untuk membahas
permasalahan yang dialami peserta didik dalam suatu forum pertemuan yang
dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan penyelesaian
 Kunjungan rumah, yaitu kegiatan yang diilakukan untuk memperoleh data,
keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi pemecahan masalah yang dialami
peserta didik melalui kunjungan rumahnya
 Alih tangan kasus, yaitu kegiatan bimbingan dan konseling untuk
mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas terhadap masalah yang
dialami peserta didik dengan memindahkan penanganan ke pihak yang lebih
kompeten dan berwenang
 Terapi kepustakaan, yaitu kegiatan pemecahan masalah dengan buku

D. Peraturan akademik / Regulasi Sekolah


Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Lumbang memuat peraturan akademi
tentang persyaratan dan pemilihan konsentrasi, asesmen, kriteria kenaikan kelas, dan
kriteria kelulusan.

1. Pemilihan konsentrasi
Peserta didik dapat memilih salah satu konsentrasi di antara 2 (dua) konsentrasi
yang tersedia pada program keahlian dengan persyaratan sebagai berikut.
a. Mempunyai nilai pengetahuan diatas Kriteria Ketercapaian
b. Mempunyai nilai keterampailan sesuai dengan grade (tingkatan nilai) yang
telah ditentukan untuk setiap konsentrasi keahlian.
c. Memiliki nilai sikap minimal BAIK.
2. Asesmen
Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh pendidik dan
sekolah sebagai berikut:
a. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik terdiri dari dua macam, yaitu asesmen non kognitif dan
kognitif. Asesmen kognitif dilakukan oleh guru dengan cara memetakan
kesiapan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran. Peserta didik yang
sudah siap mengikuti pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian materi
pelajaran, sedangkan peserta didik yang belum siap diberi pendampingan oleh
guru, wali kelas, dan atau guru BK.
b. Asesmen Formatif
Asesmen formatif dilaksanakan pada saat pembelajaran, berupa tes tertulis,
tes lisan, tes wawancara. Asesmen formatif memegang lima kunci asesmen
yaitu: (1) memberi motivasi kepada peserta didik untuk lebih semangat
mengikuti pelajaran, (2) memberi umpan balik kepada peserta didik, (3)
terdapat pelibatan peserta didik, (4) terdapat keterkaitan dengan prinsip
pembelajaran, dan (5) asesmen disusun dalam berbagai bentuk.
c. Asesmen Sumatif
Penilaian yang dilakukan setiap akhir materi pembelajaran yang bertujuan
untuk menentukan tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik. Dimana
peserta didik telah dapat menempuh satu capaian pembelajaran ke capaian
pembelajaran yang lainnya. Sebelum dilakukan asesmen sumatif, peserta didik
diberi informasi tentang materi yang akan disampaikan dalam bentuk kisi-kisi
soal. Teknik assesmen sumatif antara lain:
1. Pembelajaran Project Based Learning
2. Penugasan Problem Based Learning
3. Penugasan Portofolio
4. Penugasan Praktik Kelompok
5. Penugasan Individu dan penugasan kelompok (Grading pada LMS)
d. Asesmen Kompetensi
Prosedur uji kompetensi meliputi perencanaan, penyusunan instrumen,
pelaksanaan kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat kompetensi. Prosedur
pengujian dilakukan sesuai ketentuan Lembaga Sertifikasi Profesi SMK Negeri 1
Lumbang. Secara umum prosedur pengujian melalui Uji Kompetensi konsentrasi
dapat dijelaskan sebagai berikut.
 Uji Kompetensi Keahlian ( UKK )
Sekolah melaksanakan uji kompetensi untuk peserta didik melalui uji
sertifikasi yang terakreditasi dan diakui oleh DIDUKA. UKK dilaksanakan
oleh peserta didik semua Program Keahlian di fase F pada semester genap.

3. Kriteria Kenaikan Kelas/Fase


Yang dimaksud dengan kenaikan kelas/fase adalah pernyataan yang menegaskan
bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke kelas/Fase selanjutnya.
Pernyataan kompeten ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik
yang meliputi aspek sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam Fase E pada tahun
pelajaran yang diikuti.
b. Nilai deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang- kurangnya BAIK
untuk fase E.
d. Untuk Fase E, peserta didik tidak boleh memiliki nilai di bawah Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Apabila peserta didik memiliki nilai
dibawah KKTP, maka guru wajib melakukan pendampingan sampai peserta didik
mencapai nilai KKTP dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh sekolah.
e. Untuk Fase F, peserta didik tidak boleh memiliki nilai di bawah Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Apabila peserta didik memiliki nilai
dibawah KKTP, maka guru wajib melakukan pendampingan sampai peserta didik
mencapai nilai KKTP sebelum pelaksanaan PKL.
f. Kehadiran peserta didik minimal 90 %.

E. Kalender Pendidikan
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1. Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan
karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang
tua dan komunitas sebagai mitra; dan
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

2. Prinsip Assessment
A. Prinsip Assessment
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip asesmen sebagai berikut:
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik,
dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar
untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai,
serta strategi tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

B. Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen


1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar
peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan
tahap capaian peserta didik. Pada pendidikan khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan
sebelum perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program
Pembelajaran Individual (PPI).
2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan
pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan
pendidikan, dan karakteristik peserta didik.
3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik,
bentuk instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan
pembelajaran.
4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau
membuat modul ajar merujuk pada modul ajar yang disediakan pemerintah, maka
pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan
pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen yang digunakan untuk memantau
ketercapaian tujuan pembelajaran.
5. Untuk SMK/MAK, mitra dunia kerja dapat mendukung pembelajaran, asesmen, dan uji
kompetensi yang selaras dengan prinsip-prinsip asesmen.
6. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di SMK/MAK dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan
pendidikan dan mitra dunia kerja.

C. Pengolahan Hasil Asesmen


1. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi
pengolahan hasil asesmen sesuai kebutuhan.
2. Satuan pendidikan dan pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
3. Untuk SMK/MAK, satuan pendidikan dan pendidik memilih Kriteria Unjuk Kerja (KUK)
yang sesuai dengan konsentrasi keahlian. KUK menjadi kriteria minimum yang harus
dicapai peserta didik pada setiap unit kompetensi.

D. Pelaporan Kemajuan Belajar


1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) peserta didik.
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas peserta didik, nama satuan
pendidikan, kelompok usia, semester, informasi pertumbuhan dan perkembangan anak,
deskripsi perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang tua. Rapor PAUD juga
berisikan informasi tentang hasil capaian anak saat melakukan projek penguatan profil
pelajar Pancasila.
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK atau bentuk lain yang
sederajat meliputi komponen identitas peserta didik, nama satuan pendidikan, kelas,
semester, mata pelajaran, nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan mekanisme dan format
pelaporan hasil belajar kepada orang tua/wali.
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat,
satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan deskripsi dalam
menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik.
6. Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-kurangnya pada setiap akhir semester.
7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta didik secara berkala melalui e
rapor/dapodik
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat, satuan
pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
mempertimbangkan:
a. laporan kemajuan belajar;
b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar Pancasila;
c. portofolio peserta didik;
d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi pembelajaran
lampau peserta didik untuk SMK/MAK;
e. prestasi akademik dan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
g.penghargaan peserta didik; dan
h.tingkat kehadiran.
BAB V

PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A. PENDAMPINGAN
Pendampingan pengembangan diri bagi guru melalui supervisi akademik dan klinis.
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala
sekolah kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas
kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses
belajar peserta didik.
Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa guru
melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan peserta didik menerima layanan
pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik, guru diharapkan dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat membuat
program pengembangan profesionalisme guru.
Pelaksanaan supervisi akademis dilakukan dua kali dalam satu tahun pelajaran
sesuai jadwal yang telah ditentukan.

2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis hanya diberlakukan kepada guru yang bermasalah dalam
proses pembelajaran dan pendampingan peserta didik.
Tahapan-tahapan supervisi klinis antara lain :
a. Penyebaran angket kepuasan peserta d idik
b. Pengolahan hasil analisis
c. Identifikasi hasil analisis
d. Pembinaan guru
e. Pemantauan guru secara bertahap
f. Pemberian Surat Peringatan (SP)

B. EVALUASI
Evaluasi di SMK Negeri 1 Lumbang dilakukan dengan cara penyebaran angket dengan
tujuan menggali informasi dari peserta didik, guru, tata usaha, orang tua, DUDIKA, dan
komite. Informasi yang disebarkan melalui angket berupa persepsi peserta didik terhadap
proses pembelajaran, materi atau bahan ajar, sarana dan prasarana, SDM, serta pengelolaan
sekolah.
C. PENGEMBANGAN PROFESIONAL
SMK Negeri 1 Lumbang dalam meningkatkan profesional guru dilakukan dengan
berbagai program, antara lain sebagai berikut :
1. Magang industri
Peningkatan profesionalitas guru dan tata usaha (PTK) dilakukan melalui magang
industri. Setiap tahun sekolah merencanakan program magang tersebut. Magang
diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
Perencanaan magang diawali dengan analisis dan pemetaan peningkatan kompetensi
guru yang selanjutnya rencana tersebut dituangkan dalam Rencana Kebutuhan
Anggaran Sekolah (RKAS).

2. Pelatihan kompetensi pedagogik dan profesional


Mengirim beberapa guru atau tenaga kependidikan pelatihan – pelatihan ataupun
workshop.
. 3. Studi Banding
SMK Negeri 1 Lumbang secara berkala memberi kesempatan kepada PTK untuk
melakukan studi banding di DUDIKA bersamaan dengan program kunjungan industri
peserta didik terkait sebagai penambahan wawasan, profesi dan jabatan yang ada di
industri, manajemen bisnis, pemasaran produk, kemitraan/kolaborasi dalam berbisnis,
kewirausahaan, penerapan teknologi 4.0, serta isu-isu penting lainnya yang berkaitan
dengan industri.
4. Kewirausahaan
Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan kemampuan dalam
bidang kewirausahaan, melalui peningkatan usaha mandiri yang telah dilakukan
secara individu atau mendorong guru untuk menjadi pengusaha pemula bekerja sama
dengan DUDIKA.
Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan dan
menjadi sosok inspiratif bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat membimbing
peserta didik secara optimal dalam berwirausaha. Jika guru telah memiliki
kemampuan nyata dalam berwirausaha niscaya tidak akan lagi dianggap hanya
memiliki kemampuan teoretis semata.
6. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
SMK Negeri 1 Lumbang juga memberi kesempatan kepada guru kejuruan mengikuti
seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP,
uji kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau di luar sekolah. Hal
tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan pada guru untuk
meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus menerus
meningkatkan kemampuannya.
BAB VI
PENUTUP
LAMPIRAN
1. Contoh Modul Ajar
2. Contoh Modul Ajar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
3. SK Tim Pengembang Kurikulum
4. SK Pemberlakuan Kurikulum
5. Berita Acara Penyusunan KOSP
6. Daftar Hadir Penyusunan KOSP
7. Notulen Rapat Penyusunan KOSP
8. Berita Acara Finalisasi Kurikulum
9. Daftar Hadir Finalisasi Kurikulum
10. Lembar Validasi KOSP

Anda mungkin juga menyukai