Ditetapkan di : Probolinggo
Pada Tanggal : 18 Juli 2022
----------------------------------------------------
Komite Kepala
SMK Negeri 1 Lumbang SMK Negeri 1 Lumbang
Mengesahkan :
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa-Timur
Dr. Ir. WAHID WAHYUDI, MT
NIP.19630127 198903 1 005
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dan masukan dari Komite Sekolah, maka
dengan ini Kurikulum :
Sekolah : SMK Negeri 1 Lumbang
Kabupaten/Kota : Kab. Probolinggo
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Ditetapkan di : Probolinggo
Pada Tanggal : 18 Juli 2022
----------------------------------------------------
Komite Kepala
SMK Negeri 1 Lumbang SMK Negeri 1 Lumbang
Mengesahkan :
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa-Timur
SMK Negeri 1 Lumbang didirikan pada tanggal 1 Juni 2016 dengan SK Bupati
Probolinggo No : 421/678/426.12/2016. Berdirinya SMK Negeri 1 Lumbang di dasarkan pada
permintaan masyarakat Lumbang yang menginginkan adanya sekolah menengah atas di
wilayah Kecamatan Lumbang karena memang belum ada sekolah setara menengah ke atas di
Kecamatan Lumbang. Sesuai dengan permintaan masyarakat lumbang yang di wakili oleh
masyarakat yang menginginkan adanya sekolah yang bias punya keahlian dan cepat kerja.
Maka di dirikanlah SMK Negeri 1 Lumbang yang awalnya adalah Jurusan perbankan. Setelah
beberapa waktu berjalan maka ditambahkan jurusan Pemasaran dan Akuntansi dank arena
beberapa alas an maka jurusan perbankan di hapus.
SMK negeri 1 Lumbang secara geografis administrative berada di Kecamatan
Lumbang kabupaten Probolinggo. Perekonomian di Kecamatan Lumbang terus berkembang
hal ini di tandai dengan semakin berkembangnya bisnis - bisnis retail, pengusaha madu dan
bisnis – bisnis Café serta rumah makan baik secara online dan Offline.
Kondisi Kecamatan Lumbang sebagaimana di gambarkan tersebut menjadi salah satu
dasar pertimbangan pengembangan SMK Negeri 1 Lumbang. Program pengembangan SMK
Negeri 1 Lumbang salah satunya difokuskan untuk membantu pengembangan ekonomi
masyarakat sekitar. Hal tersebut diimplementasikan salah satunya dalam pembukaan program
keahlian di SMK Negeri 1 Lumbang berikut kurikulumnya.
SMK Negeri 1 Lumbang memiliki dua program keahlian yaitu Akuntansi dan
Keuangan Lembaga dan Pemasaran. Kedua program keahlian tersebut relevan dengan potensi
ekonomi masyarakat sekitar khususnya.
SMK Negeri 1 Lumbang merupakan SMK satu - satunya di Kecamatan Lumbang
dengan rumpun Bisnis dan Manajemen. Kondisi tersebut tentunya memberi dampak positif,
salah satunya adalah terbentuknya branding image positif di masyarakat sebagai pencetak
lulusan yang banyak diserap dunia usaha dan industri. Hal itu membuat industri tidak berpikir
panjang untuk membangun kemitraan dengan SMK Negeri 1 Lumbnag. Kemitraan tersebut
dibangun dalam berbagai kegiatan diantaranya dalam kegiatan sinkornissasi kurikulum,
magang siswa, penyerapan lulusan, pembentukan kelas industri dan sebagainya. Berikut ini
beberapa industri yang sudah membangunan kemitraan dengan SMK Negeri Lumbang
sampai dengan tahun 2022.
Sumber daya yang dimiliki juga ikut mewarnai penyusunan kurikulum ini, karena
tidak dapat dipungkiri bahwa keragaman penguasaan keilmuan yang dimiliki oleh para guru,
sumber dana yang dimiliki, jumlah peserta didik yang mewakili minat dan kepercayaan
masyarakat terhadap program yang ditawarkan SMK Negeri 1 Lumbang ikut mempengaruhi
pengembangan kurikulum operasional sekolah. Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)
yang dimiliki berjumlah 19 orang (Guru 16 orang dan Tenaga Kependidikan 3 orang),
dan sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan pada
Standar Pelayanan Minimal. Sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK
Negeri 1 Lumbang memang belum memadai karena memang belum memiliki gedung sendiri
akan tetapi masih bias menunjang proses belajar mengajar meliputi ruang belajar teori dan
ruang praktik peserta didik dengan peralatan praktik yang memadai.
SMK Negeri 1 Lumbang adalah sekolah baru yang berdiri pada tahun 2016 dan
sampai saat ini perkembangan jumlah siswa nya termasuk dalam kategori progress yang
bagus. Pada Tahun pelajaran 2022/2023 jumlah peserta didik SMK Negeri 1 Lumbang 136
orang yang tersebar ke dalam 2 program keahlian. Dalam pengembangan peserta didik, SMK
Negeri 1 Lumbang membangun nilai-nilai karakter sebagai upaya perwujudan Profil Pelajar
Pancasila yang Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Mandiri,
Kreatif, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Bergotong Royong. Nilai-nilai
tersebut diwujudkan dalam kegiatan pembiasaan dan pembelajaran, seperti kegiatan
pembacaan Asmaul Husna setiap pagi, Penanaman Aqidah pagi setiap hari Jumat, kegiatan
infak shadaqah, wirausaha siswa, dan sebagainya.
Untuk mendukukung karir peserta didik di masa yang akan datang, SMK Negeri 1
Lumbang memetakan karir peserta didik sejak peserta didik duduk di kelas X semester 1.
Pemetaan tersebut didasar pada konsep WBM, yaitu Wirausaha, Bekerja dan
Melanjutkan. Pemetaan dilakukan melalui survei kepada peserta didik beserta orang tuanya
saat pertemuan wali kelas.
Kemudian apa saja yang menjadi keunggulan SMK Negeri 1 Lumbang?
Sesuai dengan visinya SMK Negeri 1 Lumbang memiliki beberapa keunggulan
diantaranya:
1. Pendidikan karakter melalui kegiatan rutin sehari-hari seperti Gerakan pagi
membaca Asmaul Husna
2. Memiliki desain kurikulum yang disesuai dengan kebutuhan industri serta
diimplementasikan dalam pembelajaran dengan menggunakan prinsip
Gerakan Sekolah Menyenangkan.
3. Memiliki pemetaan karir siswa sejak kelas X (Wirausaha, Bekerja dan Melanjutkan)
yang kemudian dijadikan dasar dalam pembentukan rombongan belajar.
4. Memiliki kemitraan yang kuat dengan industri yang dibutktikan dengan terbentuknya
kelas industri di program keahlian Perhotelan.
5. Pembelajaran menggunakan paket bahan ajar yang ditulis oleh pengampu mata
pelajaran tersebut.
2. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis pendidikan adalah acuan atau asumsi dalam penerapan pendidikan
yang bertolak pada interaksi antar individu sebagai mahluk sosial dalam kehidupan
bermasyarakat. Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua
individu (pendidik dan peserta didik) bahkan dua generasi yang memungkinkan generasi
muda mengembangkan diri. Pengembangan diri tersebut dilakukan dalam kegiatan
pendidikan. Oleh karena itu, kegiatan pendidikan dapat berlangsung baik di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Dalam Kurikulum SMK Negeri 1 Lumbang aspek sosiologis mempunyai peran penting
yaitu berkesinambungan antara pendidikan keluarga dan sekolah. Proses sosialisasi
dimulai dari keluarga dimana anak mulai mengembangkan diri. Dalam keluarga itulah
mulai ditanamkan nilai-nilai dan sikap yang dapat mempengaruhi perkembangan anak.
Nilai-nilai agama, nilai-nilai moral, budaya dan ketrampilan perlu dikembangkan dalam
pendidikan keluarga.
3. Landasan Pedagogik
Kurikulum Merdeka dikembangkan atas dengan tujuan untuk menciptakan pendidikan
yang lebih menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Selama ini, pendidikan di
Indonesia lebih menekankan kepada aspek pengetahuan. Selain itu, kurikulum ini juga
mengutamakan strategi pembelajaran berbasis proyek. Artinya, peserta didik akan
mengimplementasikan materi yang telah dipelajari melalui proyek atau studi kasus,
sehingga pemahaman konsep bisa lebih terlaksana. Nama proyek ini adalah Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Proyek ini sifatnya lintas mapel. Melalui proyek ini,
siswa diminta untuk melakukan observasi masalah dari konteks lokal dan memberikan
solusi nyata terhadap masalah tersebut.
Dengan adanya proyek ini, fokus belajar peserta didik tidak lagi hanya semata-mata
untuk mempersiapkan diri menghadapi soal-soal ujian. Dengan fokus seperti ini, kegiatan
belajar-mengajar tentu akan terasa jauh lebih seru dan menyenangkan daripada hanya
fokus mengerjakan latihan soal saja.
C. Prinsip Penyusunan KOSP
Di dalam penyusunan kurikulum operasional, satuan pendidikan perlu memperhatikan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional. Prinsip pengembangan ini
bertujuan untuk membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum operasional di
satuan pendidikan dan menjadi dasar merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
kurikulum.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip dalam pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan.
1. Berpusat pada peserta didik
Pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan
belajar, serta kepentingan peserta didik.
Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan
kurikulum operasional sekolah.
2. Kontekstual
Kurikulum harus menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus
SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan
khusus (khusus SLB)
3. Esensial
Kurikulum memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah
dipahami.
4. Akuntabel
Pelaksanaan kurikulum harus dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan
aktual.
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan
berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra,
serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas
Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
BAB II
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Sruktur Kurikulum
1. Intrakurikuler
Struktur kurikulum program keahlian Akuntansi adalah sebagai berikut:
1) Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
2) Program Keahlian : Akuntansi
3) Konsentrasi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Pemilihan konsentrasi didasarkan pada minat dan bakat atau passion peserta didik,
setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik diharapkan
benar- benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup masing-masing konsentrasi
yang akan dipilihnya.
2. Kokurikuler/ Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja
Projek penguatan profil pelajar Pancasila mengambil alokasi waktu 20-30% (dua
puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total jam pelajaran selama 1 (satu) tahun.
Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu
projek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih panjang daripada projek yang lain.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi
jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-
masing projek tidak harus sama.
Pemerintah menetapkan tema-tema utama untuk dirumuskan menjadi topik oleh
satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik. Tema-tema
utama projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan
sebagai berikut.
1. Gaya Hidup Berkelanjutan.
Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun
panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Peserta
didik juga membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan,
mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya.
2. Kearifan Lokal.
Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi
budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya.
Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/ daerah berkembang
seperti yang ada, konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan
nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan mereka.
3. Bhinneka Tunggal Ika.
Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan,
belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang
dianutnya. Peserta didik juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara
kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknya terhadap terjadinya
konflik dan kekerasan.
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya.
Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan
mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan
mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan
(bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah
yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba,
pornografi, dan kesehatan reproduksi..
5. Suara Demokrasi.
Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan keterkaitan
antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran ini
peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta
tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam
dunia kerja.
6. Rekayasa dan Teknologi.
Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan
berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan
diri dan sekitarnya. Peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan
menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan
teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.
7. Kebekerjaan.
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan
pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman
terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas
yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam
projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan
standar yang dibutuhkan di dunia kerja. Tema ini ditujukan sebagai tema wajib khusus
jenjang SMK/MAK.
Pada tahun pelajaran 2022/2023, implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja dilaksanakan di kelas X dengan bobot 288 Jam Pelajaran. Tema yang dipilih Suara
Demokrasi, Kearifan Lokal dan Kebekerjaan.
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja di kelas X
dilaksanakan dengan menggunakan sistem blok bulanan seperti tergambar pada tabel berikut:
Tema Pelaksanaan/Alokasi Waktu
Semester Bulan Jumlah JP
Kearifan Lokal 1 September 2022 48 JP
Kebekerjaan 2 Januari 48 JP
1. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C)
Pada akhir Fase E, dalam elemen Al-Qur’an dan Hadis, peserta didik
mampu menganalisis ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan
bebas dan zina; dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil, menghafal
dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta Hadis tentang perintah
untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari
pergaulan bebas dan zina; dapat menyajikan konten dan paparan
tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
serta larangan pergaulan bebas dan zina; meyakini bahwa sikap
kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan
bebas dan perbuatan zina adalah perintah agama; dan membiasakan
sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari
pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan
menjaga kehormatan diri.
Dalam elemen aqidah, peserta didik menganalisis makna syu‘ab al-
īmān (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya;
mempresentasikan makna syu‘ab al-īmān (cabang- cabang iman),
pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; meyakini bahwa dalam iman
terdapat banyak cabang-cabangnya; serta menerapkan beberapa sikap
dan karakter sebagai cerminan cabang iman dalam kehidupan.
Dari elemen akhlak, peserta didik menganalisis manfaat menghindari
akhlak mażmūmah; membuat karya yang mengandung konten
manfaat menghindari sikap mażmūmah; meyakini bahwa akhlak
mażmūmah adalah larangan dan akhlak mahmūdah adalah perintah
agama; serta membiasakan diri untuk menghindari akhlak mażmūmah
dan menampilkan akhlak mahmūdah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam elemen fikih, peserta didik mampu menganalisis implementasi
fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah (lima prinsip dasar
hukum Islam; menyajikan paparan tentang fikih mu‘āmalah dan al-
kulliyyāt al-khamsah meyakini bahwa ketentuan fikih mu‘āmalah dan
al-kulliyyāt al-khamsah adalah ajaran agama; serta menumbuhkan jiwa
kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial.
Dalam elemen sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu
menganalisis sejarah dan peran tokoh ulama penyebar ajaran Islam di
Indonesia; dapat membuat bagan timeline sejarah tokoh ulama
penyebar ajaran Islam di Indonesia dan memaparkannya; meyakini
bahwa perkembangan peradaban di Indonesia adalah sunatullah dan
metode dakwah yang santun, moderat, bi al-ḥikmah wa al- mau‘iẓat al-
ḥasanah adalah perintah Allah SWT; membiasakan sikap
kesederhanaan dan kesungguhan mencari ilmu, tekun, damai, serta
semangat menghargai adat istiadat dan perbedaan keyakinan orang
lain.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian
Pembel
ajaran
Bilangan Di akhir fase E, peserta didik dapat
menggeneralisasi sifat-sifat bilangan
berpangkat (termasuk bilangan pangkat
pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan
dan deret aritmetika dan geometri, termasuk
masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga
majemuk.
Aljabar Di akhir fase E, peserta didik dapat
and menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
Fungsi sistem persamaan linear tiga variabel dan
sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
Mereka dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat
(termasuk akar imajiner), dan persamaan
eksponensial (berbasis sama) dan fungsi
eksponensial.
Pengukuran -
Geometri Di akhir fase E, peserta didik dapat
menyelesaikan permasalahan segitiga siku-siku
yang melibatkan perbandingan trigonometri
dan aplikasinya.
Analisis Di akhir fase E, peserta didik dapat
Data dan merepresentasikan dan menginterpretasi data
Peluang dengan cara menentukan jangkauan kuartil dan
interkuartil. Mereka dapat membuat dan
menginterpretasi box plot (box-and- whisker
plot) dan menggunakannya untuk
membandingkan himpunan data. Mereka dapat
menggunakan dari box plot, histogram dan dot
plot sesuai dengan natur data dan kebutuhan.
Mereka dapat menggunakan diagram pencar
untuk menyelidiki dan menjelaskan hubungan
antara dua variabel numerik (termasuk salah
satunya variabel bebas berupa waktu). Mereka
dapat mengevaluasi laporan statistika di media
berdasarkan tampilan, statistika dan
representasi data.
Peserta didik dapat menjelaskan peluang dan
menentukan frekuensi harapan dari kejadian
majemuk. Mereka menyelidiki konsep dari
kejadian saling bebas dan saling lepas, dan
menentukan peluangnya.
Elemen Capaian
Pembelajaran
BK Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi
algoritmik standar untuk menghasilkan beberapa solusi
persoalan dengan data diskrit bervolume tidak kecil pada
kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam
program komputer.
TIK Pada akhir fase E, peserta didik mampu memanfaatkan
berbagai aplikasi secara bersamaan dan optimal untuk
berkomunikasi, mencari sumber data yang akan diolah
menjadi informasi, baik di dunia nyata maupun di internet,
serta mahir menggunakan fitur lanjut aplikasi perkantoran
(pengolah kata, angka, dan presentasi) beserta otomasinya
untuk mengintegrasikan dan menyajikan konten aplikasi
dalam berbagai representasi yang memudahkan analisis dan
interpretasi konten tersebut.
SK Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami peran
sistem operasi dan mekanisme internal yang terjadi pada
interaksi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan
pengguna.
JKI Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan
konektivitas jaringan lokal, komunikasi data via ponsel,
konektivitas internet melalui jaringan kabel dan nirkabel
(bluetooth, wifi, internet), enkripsi untuk memproteksi data
pada saat melakukan penyambungan perangkat ke jaringan
lokal maupun internet yang tersedia.
AD Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami aspek
privasi dan keamanan data, mengumpulkan data secara
otomatis dari berbagai sumber data, memodelkan data
berbagai bidang, menerapkan siklus pengolahan data
(pengumpulan, pengolahan, visualisasi, analisis,
interpretasi, dan publikasi) dengan menggunakan perkakas
TIK yang sesuai, serta menerapkan strategi pengelolaan
data yang tepat guna dengan mempertimbangkan volume
dan kompleksitasnya.
AP Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan praktik
baik konsep pemrograman prosedural dalam salah satu
bahasa pemrograman prosedural dan
mampu
mengembangkan program yang terstruktur dalam notasi
algoritma atau notasi lain, berdasarkan strategi algoritmik
yang tepat.
DSI Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami sejarah
perkembangan komputer dan tokoh-tokohnya, memahami
hak kekayaan intelektual, lisensi, aspek teknis, hukum,
ekonomi, lingkungan, dan sosial dari produk TIK,
memahami berbagai bidang studi dan profesi bidang
Informatika serta peran Informatika pada bidang lain.
PLB Pada akhir fase E, peserta didik mampu bergotong royong
dalam tim inklusif untuk mengerjakan projek bertema
Informatika dengan mengidentifikasi persoalan,
merancang, mengimplementasi, menguji, dan
menyempurnakan program komputer didasari strategi
algoritma yang sesuai sebagai solusi persoalan
masyarakat serta mengomunikasikan produk, proses
pengembangan dan manfaatnya bagi masyarakat secara
lisan maupun tertulis.
11. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial terdiri dari tiga elemen
kompetensi yang mengacu pada kompetensi literasi saintifik, yaitu
menjelaskan fenomena secara ilmiah, mendesain dan mengevaluasi
penyelidikan ilmiah, menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah.
Berikut ini adalah elemen dan capaian pembelajaran pada semua bidang
keahlian:
Elemen Capaian Pembelajaran
1. Pemilihan konsentrasi
Peserta didik dapat memilih salah satu konsentrasi di antara 2 (dua) konsentrasi
yang tersedia pada program keahlian dengan persyaratan sebagai berikut.
a. Mempunyai nilai pengetahuan diatas Kriteria Ketercapaian
b. Mempunyai nilai keterampailan sesuai dengan grade (tingkatan nilai) yang
telah ditentukan untuk setiap konsentrasi keahlian.
c. Memiliki nilai sikap minimal BAIK.
2. Asesmen
Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh pendidik dan
sekolah sebagai berikut:
a. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik terdiri dari dua macam, yaitu asesmen non kognitif dan
kognitif. Asesmen kognitif dilakukan oleh guru dengan cara memetakan
kesiapan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran. Peserta didik yang
sudah siap mengikuti pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian materi
pelajaran, sedangkan peserta didik yang belum siap diberi pendampingan oleh
guru, wali kelas, dan atau guru BK.
b. Asesmen Formatif
Asesmen formatif dilaksanakan pada saat pembelajaran, berupa tes tertulis,
tes lisan, tes wawancara. Asesmen formatif memegang lima kunci asesmen
yaitu: (1) memberi motivasi kepada peserta didik untuk lebih semangat
mengikuti pelajaran, (2) memberi umpan balik kepada peserta didik, (3)
terdapat pelibatan peserta didik, (4) terdapat keterkaitan dengan prinsip
pembelajaran, dan (5) asesmen disusun dalam berbagai bentuk.
c. Asesmen Sumatif
Penilaian yang dilakukan setiap akhir materi pembelajaran yang bertujuan
untuk menentukan tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik. Dimana
peserta didik telah dapat menempuh satu capaian pembelajaran ke capaian
pembelajaran yang lainnya. Sebelum dilakukan asesmen sumatif, peserta didik
diberi informasi tentang materi yang akan disampaikan dalam bentuk kisi-kisi
soal. Teknik assesmen sumatif antara lain:
1. Pembelajaran Project Based Learning
2. Penugasan Problem Based Learning
3. Penugasan Portofolio
4. Penugasan Praktik Kelompok
5. Penugasan Individu dan penugasan kelompok (Grading pada LMS)
d. Asesmen Kompetensi
Prosedur uji kompetensi meliputi perencanaan, penyusunan instrumen,
pelaksanaan kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat kompetensi. Prosedur
pengujian dilakukan sesuai ketentuan Lembaga Sertifikasi Profesi SMK Negeri 1
Lumbang. Secara umum prosedur pengujian melalui Uji Kompetensi konsentrasi
dapat dijelaskan sebagai berikut.
Uji Kompetensi Keahlian ( UKK )
Sekolah melaksanakan uji kompetensi untuk peserta didik melalui uji
sertifikasi yang terakreditasi dan diakui oleh DIDUKA. UKK dilaksanakan
oleh peserta didik semua Program Keahlian di fase F pada semester genap.
E. Kalender Pendidikan
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan
karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang
tua dan komunitas sebagai mitra; dan
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
2. Prinsip Assessment
A. Prinsip Assessment
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip asesmen sebagai berikut:
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik,
dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar
untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai,
serta strategi tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
A. PENDAMPINGAN
Pendampingan pengembangan diri bagi guru melalui supervisi akademik dan klinis.
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala
sekolah kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas
kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses
belajar peserta didik.
Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa guru
melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan peserta didik menerima layanan
pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik, guru diharapkan dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat membuat
program pengembangan profesionalisme guru.
Pelaksanaan supervisi akademis dilakukan dua kali dalam satu tahun pelajaran
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis hanya diberlakukan kepada guru yang bermasalah dalam
proses pembelajaran dan pendampingan peserta didik.
Tahapan-tahapan supervisi klinis antara lain :
a. Penyebaran angket kepuasan peserta d idik
b. Pengolahan hasil analisis
c. Identifikasi hasil analisis
d. Pembinaan guru
e. Pemantauan guru secara bertahap
f. Pemberian Surat Peringatan (SP)
B. EVALUASI
Evaluasi di SMK Negeri 1 Lumbang dilakukan dengan cara penyebaran angket dengan
tujuan menggali informasi dari peserta didik, guru, tata usaha, orang tua, DUDIKA, dan
komite. Informasi yang disebarkan melalui angket berupa persepsi peserta didik terhadap
proses pembelajaran, materi atau bahan ajar, sarana dan prasarana, SDM, serta pengelolaan
sekolah.
C. PENGEMBANGAN PROFESIONAL
SMK Negeri 1 Lumbang dalam meningkatkan profesional guru dilakukan dengan
berbagai program, antara lain sebagai berikut :
1. Magang industri
Peningkatan profesionalitas guru dan tata usaha (PTK) dilakukan melalui magang
industri. Setiap tahun sekolah merencanakan program magang tersebut. Magang
diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
Perencanaan magang diawali dengan analisis dan pemetaan peningkatan kompetensi
guru yang selanjutnya rencana tersebut dituangkan dalam Rencana Kebutuhan
Anggaran Sekolah (RKAS).