Anda di halaman 1dari 14

Sang Guru: Rokeya Sakhawat Hossain

HerStory Foundation
Di suatu pagi yang cerah, Rokeya Sakhawat
Hossain, si Perempuan Super, terbangun dari
mimpi indah tentang Pulau Perempuan. Itu
adalah sebuah tempat yang dipimpin para
Perempuan Super. Di sana mereka dapat
melakukan apa pun yang mereka inginkan.
Pulau itu mempunyai mobil terbang, oven
bertenaga matahari, dan tidak ada kejahatan.

1
Dunia tempat Rokeya hidup jauh berbeda dari
Pulau Perempuan. Dalam kehidupan nyata,
anak perempuan harus tinggal di rumah saja
dan harus mematuhi aturan-aturan yang
sangat ketat. Rokeya tak dapat melupakan
mimpinya. Ditulisnya sebuah buku tentang
mimpi itu, yang berjudul Impian Sultana.
Buku itu menjadi cerita fiksi ilmiah pertama di
dunia yang ditulis oleh perempuan!

2
3
Rokeya lahir pada tahun 18 80 .Pada masa itu,
anak perempuan tidak boleh berpendidikan
terlalu tinggi. Rokeya masih beruntung
karena kakak lelakinya mau berbagi ilmu
yang dipelajari, serta mengajarinya baca tulis.
Disuruhnya Rokeya menuliskan apa yang
sedang dipikirkan. Rokeya cepat memahami
pelajaran. Tulisan-tulisannya amat bagus
sampai dimuat di surat kabar.

4
5
Saat menginjak usia 18 tahun, Rokeya
menikahi seorang duda bernama Khan
Bahadur Sakhawat Hossain. Beliau suka sekali
pada tulisan Rokeya dan percaya bahwa lelaki
dan perempuan diciptakan setara. Rokeya
menulis tentang kekuatan dan hak-hak
perempuan. Dia juga mengumpulkan cerita
dari perempuan lain yang dipaksa berdiam di
rumah tanpa dapat belajar. Rokeya menjuluki
mereka “Yang Terkucilkan.”

6
7
Rokeya mewujudkan impiannya, sebuah
Pulau Perempuan berupa sekolah bagi anak-
anak perempuan Islam bernama Sakhawat
Memorial School di kota Kolkata. Nama
Sakhawat diambil dari nama suaminya dan
temannya. Rokeya pun menjadi ibu Kepala
Sekolah yang baik dan membantu anak-
anak perempuan lain untuk menemukan
kenikmatan belajar. Hingga hari ini, Rokeya
dicintai seluruh bangsa. Tanggal 9 Desember

8
selalu diperingati sebagai Hari Rokeya. Ingat,
Impian Sultana juga impian kita bersama!

9
Kisah inspiratif ini adalah bagian dari koleksi
HerStories yang aslinya diciptakan oleh
HerStory Foundation dan diadaptasi menjadi
sebuah buku, bekerja sama dengan inisiatif
Let’s Read dari The Asia Foundation.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai
HerStory, silakan kunjungi
www.herstorybd.org

10
Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, atau yang lebih dikenal dengan
Badan Bahasa, adalah unit di bawah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan
Teknologi yang ditugaskan untuk menangani
masalah kebahasaan dan kesastraan di
Indonesia. Badan Bahasa memiliki misi
untuk meningkatkan mutu kebahasaan dan
pemakaiannya, meningkatkan keterlibatan

11
peran bahasa dan sastra dalam membangun
ekosistem pendidikan dan kebudayaan, dan
meningkatkan keterlibatan para pemangku
kepentingan dalam pengembangan,
pembinaan, dan pelindungan bahasa dan
sastra, serta meningkatkan peran aktif
diplomasi dalam internasionalisasi bahasa
Indonesia. Badan Bahasa memiliki Unit
Pelaksana Teknis di tiga puluh provinsi
di Indonesia yang memiliki tugas dan
fungsi melaksanakan pengembangan,
pembinaan, dan pelindungan bahasa dan
sastra Indonesia.

12
Brought to you by

Let’s Read is an initiative of The Asia Foundation’s Books for Asia


program that fosters young readers in Asia and the Pacific.
booksforasia.org
To read more books like this and get further information about
this book, visit letsreadasia.org

Original Story
িশক্ষক - েরােকয়া সাখাওয়াত েহােসন (The Teacher: Rokeya Sakhawat
Hossain), Author: HerStory Foundation. Published by The Asia
Foundation - Let’s Read, © The Asia Foundation - Let’s Read.
Released under CC-BY-NC-4.0.

This work is a modified version of the original story. © The Asia


Foundation, 2021. Some rights reserved. Released under
CC-BY-NC-4.0.

For full terms of use and attribution,


http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
Contributing translators: Niken Paramita and Dhita Hapsarani

Anda mungkin juga menyukai