Bukan hal asing lagi bahwa pengetahuan serta pengalaman itu penting, kedua hal tersebut
seperti terbentuk dalam satu paket. Pengetahuan dan pengalaman dapat dirasakan melalui alat yang
berisikan lembaran kertas yang di atasnya terpatri tulisan demi tulisan yang memberikan makna atau
pesan, sehingga bagi para penikmatnya dapat dengan bebas berimajinasi tanpa batasan. Buku. Ya, buku
adalah jendela dunia, begitu kata orang-orang.
Hanya berasal dari satu buku, pengalaman dan pengetahuan dapat kita ambil. Manfaatnya yaitu
dapat menstimulasi mental, dapat mengurangi stres, menambah wawasan dn pengetahuan, dapat
menambah kosakata, dapat meningkatkan kualitas memori, melatih keterampilan untuk berfikir dan
menganalisa, dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi, melatih untuk dapat menulis dengan baik,
dapat memperluas pemikiran seseorang, dapat meningkatkan hubungan sosial, dapat membntu
mencegah penurunan fungsi kognitif, dapat meningkatkan empati seseorang, dapat mendorong tujuan
hidup seseorang, dapat membantu kita untuk terhubung dengan dunia luar, serta dapat menjadi lebih
hemat.
Pengalaman membaca buku merupakan pengalaman imajinasi yang melatih alam bawah sadar,
sedangkan pengetahuan yaitu pada setiap bait cerita yang terukir pasti memberikan pesan.
Pengetahuan akan aspek kehidupan, sosial, politik, dan kosa-kata adalah hal yang mengasyikan untuk
dinikmati sebagai kutu buku. Apabila seseorang bertanya membaca itu penting? Pasti.
Berdasarkan pentingnya membaca buku, peningkatan literasi masyarakat bukan hanya tentang
pemerintah saja, melainkan tugas dari institusi pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, bahkan
masyarakat itu sendiri juga bisa berpartisipasi meningkatkan minat membaca buku. Ada beberapa
komunitas yang sudah mulai berperan aktif dalam mendukung gerakan literasi dan peningkatan budaya
baca dengan melakukan aksi donasi buku layak baca untuk beberapa masyarakat di tanah air. Beberapa
dari komunitas itu antara lain:
1. Komunitas 1001 Buku
1001 buku merupakan organisasi nirlaba, sebuah jaringan relawan dan pengelola taman bacaan
anak yang didirikan di Jakarta pada bulan Mei 2002. Berangkat dari keprihatinan atas kurangnya
keterseidaan akses atas bahan bacaan bagi anak-anak Indonesia, 1001buku melakukan pengumpulan
dan pendistribusian bahan bacaan anak dan saran pengembangan kreativitas anak dari masyarakat.
Sejalan dengan perkembangannya, 1001buku memfasilitasi penguatan taman-taman bacaan anak yang
tergabung dalam Jaringan Taman Bacaan Anak 1001buku.
Pada tahun 2006, 1001buku resmi menjadi sebuah Yayasan, dengan tetap berbasiskan
komunitas relawannya sebagai roda penggerak kegiatannya. Keterpaduan bentuk ini membuat
1001buku diyakini dapat membuat 1001buku memiliki bentuk tanggung jawab yang lebih baik kepada
masyarakat, tanpa harus kehilangan fleksibilitasnya sebagi komunitas yang berbasiskan relawan.
Sepanjang perjalanannya, ratusan taman bacaan anak di pelosok nusantara telah terlayani, tumbuh dan
berganti. Puluhan ribu buku bacaan telah dinikmati oleh anak-anak Indonesia. Ribuan relawan telah
mempunyai kesempatan saling menularkan semangat kepedulian memajukan anak-anak Indonesia yang
kerap kali terpinggirkan.
Berikut adalah pernyataan misi dan visi 1001buku:
(1) Meningkatkan minat baca dan budaya baca anak Indonesia melalui terbukanya akses pada bacaan
berkualitas, melalui kegiatan-kegiatan yang dimotori oleh relawan dengan keterlibatan komunitas
(2) Menggalang minat kerja sukarela di kalangan masyarakat, khususnya dalam bidang penyetaraan
akses terhadap bacaan berkualitas bagi anak-anak Indonesia
(3) Menjadi wadah berjaringan bagi komunitas relawan & pengurus perpustakaan/ taman bacaan untuk
saling berbagi dan saling membantu dalam kegiatan maupun pengelolaan perpustakaan/taman bacaan
anak