Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN

KEGAWATDARURATAN
No. Dokumen : 09.03.223
No. Revisi :3
SOP Tanggal Terbit : 03/10/2022
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
SELATBARU KEC. SRI REZEKI, SKM
BANTAN NIP.19700912 199101
2 001
1. Pengertian Pelayanan Kegawatdaruratan adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh pasien
gawat darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan pencegahan
kecacatan
Pasien Gawat Darurat adalah orang yang berada dalam ancaman kematian
dan kecacatan yang memerlukan tindakan medis segera.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam memberikan
pelayanan kepada pasien gawat darurat di Puskesmas Selatbaru
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Selatbaru Nomor 041 Tahun 2022
Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi PMK No 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas

PMK No 47 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Kegawatdaruratan

5. Alat dan Bahan Stetoskop


Tensimeter Obat
emergensi
Oksigen
APD
6. Prosedur 1. Petugas menerima pasien
2. Petugas melakukan pemilahan pasien / Triase sesuai dengan SOP Triase
3. Petugas melakukan Survei Primer (Resusitasi dan Stabilisasi)
a. Tindakan resusitasi segera diberikan kepada Pasien dengan kategori
merah setelah mengevaluasi potensi jalan nafas (airway), status
pernafasan (breathing) dan sirkulasi ke jaringan (circulation) serta
status mental pasien
b. Batasan waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan dan memberikan
intervensi secepatnya untuk Pasien yang membutuhkan pelayanan
resusitasi adalah segera.
c. Melakukan monitoring dan retriase terhadap tindakan resusitasi yang
diberikan.
d. Melakukan monitoring kondisi Pasien dengan pemasangan peralatan
medis untuk mengetahui status tanda vital, pemasangan kateter urine,
dan penilaian ulang status mental Pasien.
e. Apabila kondisi Pasien memerlukan tindakan definitif segera namun
Puskesmas tidak tersedia tenaga yang berkompeten ataupun fasilitas
yang memadai, maka harus segera dilakukan rujukan sesuai prosedur
tanpa melakukan survei sekunder.

4. Petugas melakukan Survei Sekunder


a. Survei sekunder tidak diwajibkan apabila kondisi pasien memerlukan
tindakan definitif segera namun Puskesmas tidak tersedia tenaga yang
berkompeten ataupun fasilitas yang memadai.
b. Melakukan anamnesis (alloanamnesis/autoanamnesis) untuk
mendapatkan informasi mengenai apa yang dialami Pasien pada saat ini
c. Pemeriksaan fisik, neurologis dan status mental secara menyeluruh
(head to toe) dengan menggunakan GCS (Glasgow Coma Scale).
d. Melakukan pemeriksaan penunjang sesuai dengan ketersediaan fasilitas
yang dimiliki.
e. Pemeriksaan penunjang dilakukan bila kondisi Pasien telah stabil
yaitu: tanda-tanda vital normal, tidak ada lagi kehilangan darah,
keluaran urin normal 0,5-1 cc/kg/jam, dan atau tidak ada bukti
kegagalan fungsi organ.
f. Tindakan restraint sesuai indikasi dengan teknik terstandar yang aman,
dengan tujuan untuk mengamankan Pasien, orang lain dan lingkungan
dari perilaku Pasien yang tidak terkontrol
g. Apabila kondisi Pasien memerlukan tindakan definitif namun
Puskesmas tidak tersedia tenaga yang berkompeten ataupun fasilitas
yang memadai, maka harus segera dilakukan rujukan segera sesuai
prosedur.

5. Tata Laksana Definitif


a. Penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan
permasalahan setiap Pasien.
b. Penentuan tindakan yang diambil berdasarkan hasil kesimpulan dari
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
c. Yang berwenang melakukan tata laksana definitif adalah Dokter yang
terlatih.

6. Rujukan
a. Rujukan dilaksanakan jika tindak lanjut penanganan terhadap
Pasien tidak memungkinkan untuk dilakukan di Puskesmas.
b. Rujukan dilakukan sesuai dengan prosedur rujukan yang sudah
ditetapkan Puskesmas

7. Diagram Alir

Petugas menerima triase


pasien

Jika tidak memungkinkan tindakan


Melakukan survey primer
definitive lakukan rujukan tanpa
survei sekunder

Jika tidak memungkinkan tindakan Melakukan survey sekunder


definitive lakukan rujukan segera

Tatalaksana definitif

Lakukan rujukan jika


tindak lanjut tidak
bias dilakukan
8. Hal-hal yang perlu Lakukan penanganan dengan segera dengan tenaga yang kompeten
diperhatikan

9. Unit terkait Unit rawat jalan


Unit rawat inap
UGD
Poned
10. Dokumen Rekam medis
terkait
11. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
historis
perubahan 1 Kop Sesuai Sop revisi 03/10/2022

2 pengertian Sesuai Sop Revisi


3 Kebijakan Sesuai Sop revisi
4 Referensi Sesuai Sop revisi
5 Prosedur Sesuai Sop revisi
REVIEW SOP
Judul SOP : Penanganan Gawat darurat
Nomor SOP : 11.03.008

Bagian yang Sebelum perubahan Setelah perubahan Ket


dirubah
Kop dr. Recky chairunas Sri rezeki, SKM
Nomor revisi 2 3
Pengertian Penanganan pasien gawat darurat Pelayanan Kegawatdaruratan adalah
adalah suatu tindakan medis yang dibutuhkan oleh
pertolongan yang cepat dan tepat pasien gawat darurat dalam waktu
pada pasien untuk mencegah segera untuk menyelamatkan nyawa
kematian maupun kecacatan dan pencegahan kecacatan
Pasien Gawat Darurat adalah orang
yang berada dalam ancaman
kematian dan kecacatan yang
memerlukan
tindakan medis segera.

Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Surat Keputusan Kepala UPT


Puskesmas Selatbaru Nomor 004 Puskesmas Selatbaru Nomor 041
Tahun 2018 Tentang Tahun 2022 Tentang Pelayanan
Pelayanan Klinis Klinis
Referensi Pelatihan Basic Life Support, PMK No 43 Tahun 2019 Tentang
2015 Puskesmas

PMK No 47 Tahun 2018 Tentang


Pelayanan Kegawatdaruratan

Prosedur Sesuai SOP lama Sesuai SOP Revisi

Rekaman .. Dilakukan review tanggal


historis 14/09/2022
perubahan
Hasil review Dilakukan revisi pada SOP

PESERTA REVIEW :
1. Ketua mutu
2. TIM UKP
3. Perwakilan dari masing –masing unit

Anda mungkin juga menyukai