Sikap Rajin
Sikap Rajin
Minggu ke-17
SIKAP RAJIN
(Perilaku apa saja yang harus kita hasilkan untuk para santri?)
Para Santri :
Harus mengetahui bahwa sikap rajin adalah salah satu syiar dari umat muslim,
dan berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain
di sekitarnya.
Menyadari bahwa meningkatnya kualitas lahir dan batin berasal dari sikap rajin,
dan berusaha sekuat tenaga menjalakan kewajiban dan tugas yang diberikan
kepadanya.
Menyusun disiplin kerja dalam rangka meraih target-target yang dia tentukan
dalam setiap kehidupannya seperti program pondok, kewajiban batiniyah
(shalat, rabitah, hatim ..), pelaran sekolah.
(Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para Abi ketika mendidik kepribadian ini)
Para abi harus menjalankan tugasnya baik yang lahir maupun batin dengan
penuh semangat dan sukarela, serta tidak menampakkan sikap mengeluh, (kita
menyadari bahwa hal-hal seperti ini tidak terlepas dari perhatian para santri.)
Seluruh program yang telah direncanakan harus dilaksanakan tanpa mengulur-
ulur waktu.
Dalam rangka membiasakan sikap rajin dan semangat berkhidmah, tidak
melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan persaingan, perkelompokan,
keegoisan dan kecemburuan yang berlebihan di antara murid dan ikhwan
sehingga menyebabkan mereka memberikan pernyataan yang tidak benar.
Berusaha untuk memperoleh kesatuan sebagai grup bukan sebagai individu
untuk menjadi sukses sebagaimana yang terjadi di asrama tekamul, saling
mendukung satu sama lain baik lahir maupun batin, serta memilih cara
memberikan motivasi dari pada memberikan imbalan dan hukuman yang
berlebihan.
Bersamaan dengan kesuksesan seorang murid pada ujian sekolah maupun
pelajaran di asrama, perlu diperhatikan pula kualitas dari murid itu sendiri
dalam hal keinginannya untuk berkhidmah, memiliki cita-cita belajar di Tekamul
dan memperhatikan ibadah-ibadah nafilah dan sebagainya.
Walaupun dalam berbagai khidmah belum dikatakan berhasil, namun tetap perlu
memberikan ucapan selamat kepada santri dan ikhwan atas upaya yang mereka
telah lakukan.
Apakah para santri dapat mengambil contoh dan panutan dari diri saya dalam
sifat rajin?
Apakah saya dapat menciptakan keinginan dan semangat pada diri murid dan
ikhwan agar mereka dapat mencapai target-target yang telah ditentukan baik
lahir maupun batin?
Apakah saya dapat merasakan dalam diri saya suatu tanggung jawab yang
besar, apabila ada orang yang tidak mendapatkan hidayah dikarekan
ketidakseriusan kerja keras saya?
Fatih Sultan Mehmet RH : Pada umur 19 tahun beliau telah menguasai 6 bahasa, pada
umur 21 tahun berhasil menaklukan Istanbul yang mana tidak ada orang yang berhasil
menaklukkannya.
İmam Ahmad bin Hanbal RH : Beliau telah berhasil menghafal 700.000 hadis.
İmam Gazali RH : Beliau menulis sekitar 500 kitab termasuk risalah-risalah.
Mimar Sinan : Telah mambangun 92 masjid, 52 mushala, 55 madrasah, 20 kervansaray
(tempat beristirahat untuk para musafir), 7 darul-kurra, 20 Makam dan masih banyak
lagi peninggalan beliau.
a. Menjelaskan Definisi:
Saudara-saudaraku yang dimuliakan, para nabi dan rasul, para sahabat dan semua
orang-orang yang mengikuti jalan mereka telah berusaha dengan sungguh-sungguh baik
dari zhahiriyah maupun batiniyah untuk dapat merasakan kebaikan dan ihsan serta
pertolongan dan inayah Allah SWT. Allah SWT juga memberikan keberhasilan dan
balasan yang besar dari segi manawi atas usaha yang mereka lakukan.
Saudara-saudaraku yang dimuliakan! Salah satu faktor yang paling penting untuk
mencapai keberhasilan dalam segala hal adalah bersikap rajin. Walaupun kita memiliki
seluruh faktor-faktor lain (kecerdasan, waktu, rencana, dll) akan tetapi jika kita tidak
berusaha, maka kita tidak akan mungkin mendapatkan keberhasilan dalam bidang
apapun.
"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan
(kepadanya).” (Surat Najm ayat 39-40))
Hazreti Üstazımız berkata, “Asas dalam agama adalah berusaha terlebih dahulu
kemudian memanjatkan doa, dan hanya doa orang-orang yang berusahalah yang
bisa dikabulkan.” Beliau menjelaskan bahwa syarat terkabulnya doa dan keberhasilan
kita adalah usaha yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Dalam sebuah wasiatnya
Beliau pernah berkata, “Wahai anak-anakku kami telah berusaha, dan kami pun berhasil.
Maka berusahalah kalian, niscaya kalian akan berhasil. Tidak ada sesuatu pun yang tidak
bisa kita raih jika kita berusaha.” Dengan perkataan ini beliau memberikan kabar
gembira bahwa apabila kita berusaha dalam suatu pekerjaan, maka hasilnya akan kita
dapatkan.
Wahai saudara-saudaraku, tidak diragukan lagi bahwa contoh yang terbaik dalam
berjuang dan berusaha pada zaman ini adalah Hazreti Üstazımız (Suleyman Hilmi
Tunahan K.S ). Dalam hal ini beliau mengatakan, “Wahai anak-anakku, beban yang
aku tanggung sangatlah berat. Dari pagi sampai malam aku selalu bersama kalian.
Setiap malam aku tidur tidak lebih dari dua jam. Ketahuilah kalian bagaimana
dakwah ini berjalan, oleh karena itu berusahalah kalian. Dalam doaku, selalu
kupanjatkan kepada Allah SWT untuk kalian, “Wahai Rabbku, merekalah yang
akan meneruskan perjuangan dan menghidupkan agama ini.” Jangan membuatku
kecewa. (Z.Sunguroğlu notları, hlm 149) .
Dalam hal ini, Muhterem Büyüğümüz berkata mengenai bagaimana kita harus bercita-
cita dan berusaha, “Bagaimana kita bisa menjadi lebih dekat dengan Hazreti Ustazımız?
Syarat pertama agar bisa menjadi dekat dengan beliau adalah menjadi seorang santri. Para
abi pun dulunya juga santri. Kemudian kalian bersemangat dalam pelajaran, niat dan cita-
cita kalian adalah belajar di Tekamul. Tempat tawajjuh Hazreti Ustazımız berada di
tempat-tempat ini. Lalu apakah sudah selesai? Tidak, setelah belajar di Tekamul dan
setelah mengambil kunci ilmu tersebut, kalian akan berusaha agar manusia yang lain bisa
mengambil manfaat dari kebaikan ini. Kalau sudah begitu, maka kalian akan menjadi lebih
dekat dengan Hazreti Ustazımız. Niat kalian semua seperti ini. Maka itu kalian harus
berusaha lebih banyak lagi.”
PELAJARAN YANG DIDAPATKAN DARI BATU
Ibnu Hajar RH masuk ke salah satu madrasah guna menimba ilmu. Akan tetapi
pelajaran-pelajaran yang dipelajari amat sulit untuk masuk ke kepalanya. Teman-teman
sekelasnya selalu mendahuluinya dalam materi pelajaran. Walaupun telah bertahun-
tahun belajar ia merasa belum bisa mempelajari apa-apa.
Kemudian Ibnu Hajar RH berpikir, “Bagaimana bisa air yang merupakan benda cair
yang lembut melubangi sebuah batu yang begitu keras? Apakah kepalaku lebih
keras dari batu ini? Dengan izin Allah SWT, seiring berjalannya waktu ilmu-ilmu
ini yang merupakah cahaya Allah SWT juga akan masuk ke dalam kepalaku.”
Setelah mengatakan hal demikian, beliau langsung pergi menuju madrasah kembali.
Dalam waktu yang singkat, dia bisa mendahului teman-temannya. Oleh karena itu, dia
dikenal dengan nama Ibnu Hajar (Anak Batu).
Pelajaran apa yang bisa didapatkan dari hikayah ini? Bagaimana kita bisa
mempraktekkan pelajaran yang didapatkan dari hikayah ini?
Salah satu dari santri kita menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang tidak
bermanfaat dan tidak memberikan kesungguhan dalam pelajarannya, maka dalam
keadaan ini murid tersebut akan menghadapi kesulitan dalam pelajarannya dan akan
mencegahnya untuk mendapatkan keberhasilan pada setiap ujian.
Murid ini memutuskan untuk bermusyawarah dengan temannya, Hasan. Hasan sama
sekali tidak pernah menunda pekerjaannya, baik itu merupakan tugas yang diberikan
pada tempat-tempat pembersihan maupun piket dapur, pelajaran di asrama maupun
pelajaran di sekolah dan semua tugas-tugas yang diberikan padanya dilakukan dengan
semangat.
Hasan mendengarkan temannya dengan baik dan dia memberikan beberapa nasihat
untuk keberhasilan temannya.
Menurut kalian dalam sebuah asrama yang sama dan tinggal di tempat yang sama
apakah yang menyebabkan satu orang murid sangat serius, disiplin dan sangat
bersemangat akan tetapi satu murid yang lain malas, tidak peduli dan tidak
serius?
(Menghubungkan penerapan topik yang dibahas selama masa belajar dengan
kehidupan berkhidmat nanti)
Dalam khidmah irsyadi (seperti mengajar TPA, sosialisasi untuk santri, dan
khidmah takwim) kenapa kita diharuskan untuk selalu semangat?
Contoh jawaban : Karena dengan wasilah khidmah ini, orang-orang mendapatkan ilmu
dan hidayah dari sumber yang benar sesuai dengan akidah ahlu sunnah wal jamaah.
Saudara-saudaraku yang dimuliakan, di masa yang akan datang ketika kalian menjadi
abi, kalian akan diberikan tanggung jawab terhadap grup pelajaran agama, pelajaran
sekolah, dan para ikhwan. Agar kalian berhasil dalam menyempurnakan kualitas
manawiyah grup-grup yang telah diamanahkan, maka seperti usaha keras yang kalian
lakukan, kalian juga harus berdoa sambil meneteskan air mata pada waktu sahar (waktu
sebelum fajar sidiq). di masa yang akan datang ketika kalian menjadi abi, kalian harus
mengetahui bahwa kekurangan manawiyah yang ada pada santri dan ikhwan yang telah
diamanahkan itu berasal dari diri kalian sendiri. Lihatlah, Hazreti Üstazımız
menjelaskan hal ini dengan perkataan yang begitu indah, “Jika kita baik, maka segala
sesuatu akan baik pula.”
Pada masa yang akan datang, kalian harus berusaha dengan semaksimal mungkin
seperti pada saat bertabarru, berceramah, melakukan sosialisasi santri, menjawab
pertanyaan-pertanyaan ikhwan dan masyarakat yang berkaitan dengan ilmu agama, dan
dalam menguatkan hubungan diri kita sendiri, para ikhwan, dan murid-murid kepada
pesantren Sulaimaniyah pusat, dan juga dalam hal meningkatkan ketaatan dan
maknawiyat.
Walaupun bukan sebagai abi yang bertugas di pesantren, apa pun kesibukan kalian di
luar sana, kita harus selalu mendahulukan hal yang berkaitan dengan khidmah di jalan
Allah SWT dari pada hal-hal yang berkaitan dengan urusan pribadi.
Catatan: Tidak wajib menerapkan kegiatan yang ada di bawah nanti, tapi bisa
diterapkan setelah pembelajaran pendidikan kepribadian pada waktu yang
memungkinkan.
NAMA KEGIATAN : EVALUASILAH TINGKAT SIKAP RAJINMU DENGAN 6
PERTANYAAN INI.
Di bawah ini terdapat beberapa soal yang dapat menguji seberapa besar tingkat
sikap rajin yang Anda miliki. Evalauasilah diri Anda dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan ambillah langkah-langkah
yang diperlukan.
3. Bagaimana Anda membaca juz yang diberikan agar target khataman bisa selesai
besok hari?
a. Membaca sebagian juz yang diberikan sekarang dan sebagiannya lagi besok,
atau membacanya pada waktu-waktu terakhir.
b. Menghubungi kerabat dekat saya dan memintanya untuk membaca juz saya.
c. Apa pun yang terjadi, pada hari itu juga saya akan membaca juz yang
diberikan. Dan saya menganggapnya sebagai kewajiban saya.
4. Barangkali Anda seorang pengantuk berat. Bagaimana Anda bisa bangun untuk
shalat subuh ?
a. Saya tidak bisa bangun untuk shalat subuh, lalu mengqadha shalat saat
bangun pagi.
b. Walaupun tidak berjamaah, saya mengerjakannya sebelum waktunya habis
walau itu pun setelah saya dibangunkan berkali-kali karena rasa kantuk saya
tidak bisa hilang.
c. Saya mengatur jam alarm, bangun ketika alarm berbunyi dan secepatnya
bersiap-siap untuk shalat berjamaah di mushalla. Saya menganggap shalat
bukan hanya sebuah program, tapi sebuah kewajiban maknawi.
Evaluasi : Kalau Anda memilih point A dan B, berarti Anda ada masalah
berkaitan dengan sifat rajin Anda, dan hal itu berarti menghalangi
keberhasilan anda. Segera konsultasikan dengan abi pembimbing Anda dan
ambillah langkah-langkah yang diperlukan.
1. Tafsir Ruhul Bayan: Surat An-Najm: 39-40.
2. Sirah Nabawiyah (Fazilet Neşriyat): Halaman: 42,111 dan 157.
3. Mektublar Risalesi: Halaman:27, 71, 72,73,77 dan 78.
4. Mektubat-ı Şerif: Jilid 1, Halaman 101, Mektub 96/ Jilid 1, Halaman 126, Maktub
133-134/ Jilid 1, Halaman 154, Maktub 176.
5. İhya Ulumuddin: Jilid 4, 12. Penjelasan Mengenai Hakikat, Arti, dan Tingkat Derajat
Siddiq, Halaman 694.
6. Hatıratım : Halaman; 18,68, dan 90.
7. Kitab Talim Terbiye Rehberi: Penjelasan Mengenai Hazreti Üstazımız Yang Tidak
Pernah Sama Sekali Terlambat Masuk Pelajaran dan Selalu Datang Lebih Awal Sebelum
Murid-Muridnya. Dan di kitab yang sama halaman 36 pendapat Davutoğlu Mengenai
Semangat Hazreti Üstazımız.
8. Osmanlı Tarihi (Çamlıca): Jilid 1, Halaman:278, 473, 511 dan 515 Jilid 2.
9. Sultan Abdülhamid Han Hakkında Meşhurların İtirafları (Çamlıca): Halaman:
15
10. Gençlerle Başbaşa: Halaman: 61
Kepada Wali murid yang terhormat,
Minggu ini di pondok kita telah dijelaskan pembahasan yang berkaitan degan
pengembangan individu dengan pokok bahasan Sikap Rajin. Dengan menceritakan
kepada murid-murid kisah dibawah ini, kami telah berusaha menjelaskan kepada
mereka bahwa meskipun tidak pintar, akan tetapi dengan kemauan dan sikap rajin yang
kuat mereka akan berhasil. Bahkan orang yang pintar pun jika tidak meningkatkan
tingkat kedisiplinannya, mereka juga akan jatuh ke dalam kegagalan.
Kemudian Ibnu Hajar RH berpikir, “Bagaimana bisa air yang merupakan benda cair
yang lembut melubangi sebuah batu yang begitu keras? Apakah kepalaku lebih
keras dari batu ini? Dengan izin Allah SWT, seiring berjalannya waktu ilmu-ilmu
ini yang merupakah cahaya Allah SWT juga akan masuk ke dalam kepalaku.”
Setelah mengatakan hal demikian, beliau langsung pergi menuju madrasah kembali.
Dalam waktu yang singkat, dia bisa mendahului teman-temannya. Oleh karena itu, dia
dikenal dengan nama Ibnu Hajar (Anak Batu).