Pendahuluan
Dalam memahami proses persepsi, ada 4 teori yang menjelaskan tentang persepsi,atau
pandangan seperti : teori gestalt, teori kekuatan Stevens, teori transaksional dan teori
ekologi. Keempat teori ini masing – masing memiliki kekuatan dan kelemahan. Menurut
proses penelitian dilakukan, kontak langsung antara individu dan objek fisik di sekitarnya,
teori perubahan yang bersifat transaksional. Halim (2005) mengatakan bahwa teori ini
menjelaskan keberadaan dan saling ketergantungan transaksi.
Kajian Pustaka
Elemen utama dalam ruangan adalah ukuran dan bentuk, elemen bisa dipilihih
ataupun dibenahi tetapi ruang tidak lagi dapat diubah ukurannya dan dibentuk, dan
elemen bisa menjadi fleksibel ketika ukurannya dan bentuk dasarnya dapat dirubah.
Ukuran dan bentuk ruangan tergantung dari nama yang dapat memuaskan
penggunanya. Ruangan yang terlalu besar atau terlalu sempit mempengaruhi psikologi
orang dan perilaku penggunanya. Ruang yang terlalu luas membuat seseorang merasa
minim dan hampa, sedangkan ruang yang sempit akan memberikan suasana yang
sempit dan tidak nyaman (Setiawan, 2010)
B. Perabotan
Perabotan dan tata letak harus sesuai dengan penggunaannya. Pengaturan simetris
memberikan kesan terlalu formal dan kaku sedangkan pengaturan asimetris
2
Judul Artikel (disesuaikan agar tidak melebihi satu baris)
memberikan kesan lebih dinamis dan tidak terlalu formal. Selain itu, perabotan
membuat penilaian dan pandangan (persepsi) orang terhadap sebuah ruangan. Semakin
beragam perabotan, semakin kecil kesan ruangan dan sebaliknya (Setiawan, 2010).
C. Penghawaan Ruangan
Dari sudut pandang fisiologis, manusia memiliki suhu tubuh 37˚C disesuaikan
dengan iklim yang dialaminya. Semakin keras seseorang bekerja, semakin besar
pertukaran panasnya. Ini membuat kenyaman dan Kesehatan suatu individu bersumber
dari suhu dan lembabnya suatu udara. Namun , pandangan manusia terhadap ruangan
yang sedikit gelap adalah ruangan yang nyaman, padahal di suatu ruangan mata harus
melihat cahaya yang cukup untuk bekerja, yang bertentangan pada persepsi orang –
orang (Frick, 1998; 2006).
Dari penjabaran diatas, bau juga dapat bersumber dari knalpot pembakaran, emisi
transien, emisi uap, kerusakan atau kebocoran pembakaran, dll. Aditama (2002)
menjelaskan pencemaran udara disebabkan oleh gangguan ventilasi, yaitu udara yang
masuk kurang dan distribusi udara yang buruk serta kurangnya pemeliharaan sistem
ventilasi.
E. Bahan Bangunan
Mnggunakan bahan bangunan yang tidak masuk akal bisa membuat sejumlah
error. Secara langsung maupun tidak, bahan bangunan bisa mempengaruhi polusi
udara, seperti bau yang tidak sedap. Ada 3 hal utama yang harus diperhatikan dalam
penggunaan bahan bangunan; (1) keawetan atau umur panjang dari material konstruksi
tersebut, (2) maintenance atau pemeliharaan dan perawatan material konstruksi
tersebut, bila rusak atau perkembangan teknologi harus diganti, (3) keawetan non fisik
(ketersediaan, faktor tidak laku, kebosanan) ).
3
Penulis Pertama, Penulis Kedua (disesuaikan agar tdk lebih dr 1 baris)
Warna termasuk bagian utama untuk menciptakan keadaan yang berbeda pada
ruangan dan mewujudkan suasan tersebut. Umumnya orang merefleksikan warna
menurut suhu, sehingga warna yang dihasilkan dari spektrum warna merah (kuning,
jingga, merah) diniliai mengandungan pemanasan, sedangkan biru atau hijau memiliki
efek sejuk dan dingin. Ruang dan cahaya termasuk dua hal terpenting. Jika cahaya
dalam ruangan terlalu redup akan membuat ruangan menjadi gelap dan dingin,
sedangkan kalau cahaya yang diberikan keterangan akan merasakan silau dan tidak
baik untuk mata. Kualitas pencahayaan yang tidak sesuai menyebabkan kinerja yang
buruk. Selain itu, Ching (2008) menyatakan bahwa warna dan pencahayaan yang cerah
menciptakan suasana riang pada ruangan dan cahaya alami yang redup secara bertahap
dapat menimbulkan rasa ketenangan di dalam ruangan.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Mar’at. (2008). Sikap Manusia, Perubahan, Serta Pengukuran. Ghalia Indonesia :
Jakarta.
Bandung
Sarlito Wirawan Sarwono. 2010. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Umi Amalia. 2003. Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Teknik Sekolah