Anda di halaman 1dari 9

GIZI INSTITUSI RESTORAN PADA ERA MODERN

ELYSIA WIDIA HARDHANA

2309030093

PRODI GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023
Dalam era globalisasi yang semakin maju, informasi menjadi lebih mudah didapat.
Dampaknya masyarakat kini lebih memperhatikan tentang kesehatan diri dan keluarganya.
Dengan begitu masyarakat mulai memperhatikan konsumsi sehari harinya,Terlebih gizi yang
terkandung dalam makanan.

Penyelenggaraan makanan adalah proses yang berawalan dari perencanaan,


membeli,memastikan, mengolah bahan pangan, serta menyajikan. Penyelenggaraan pangan
diartikan mengolah pangan untuk orang banyak.

Penyelenggaraan pangan mempunyai prinsip, yaitu makanan yang berkualitas baik,bercita


rasa tinggi,yang sesuai selera konsumen,dengan pelayanan yang wajar dan tinggkat sanitasi
yang tinggi. (Mukri,1993)

Di inggris dianggap penyelenggaraan makanan banyak adalah apabila mencapai 1000 porsi
sehari,dan di jepang 3000-5000 porsi sehari. Untuk di Indonesia sendiri penyelenggaraan
makanan banyak yang digunakan adalah bila penyelenggaraan memproduksi lebih dari 50
porsi sekali pengolahan. (Bakrie, intiyati dan widartika 2018)

Penyelenggaraan makanan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu (Trisna,2014). pelayanan


gizi industry(tenaga kerja). Pelayanan gizi ini dikenal dengan pelayanan gizi untuk bekerja.
Contohnya adalah pabrik,perkebunan, perusahaan,industry kecil diatas 100 karyawan,
industry tekstil, perkantoran,bank dan sebagainya. Tujuan dari gizi industry adalalah untuk
meningkatkan stamina dan mempertahankan gizi par pekerja.

Pelayanan gizi institusi social. Pelayanan ini dapat dilakukan dari sector pemerintah maupun
pihak swasta atas dasar rasa peduli social. Contoh gizi institusi social adalah relawan yang
bekerja di tempat social seperti panti jompo,panti tunanetra dan lembaga sejenis lainnya.

Pelayanan gizi institusi asrama. Pelayanan gizi ini memberikan pelayanan pada mereka yang
tinggal di asrama. Dengan memberikan menu gizi seimbang. Contoh sasaran dari gizi
institusi asrama adalah pelajar,mahasiswa,ABRI, dan para masyarakat yang sedang
menempuh pendidikan dan bertempat di asrama.

Pelayanan gizi institusi sekolah. Pelayanan gizi ini bekerja di sector pendidikan dengan cara
memberi gizi yang seimbang kepada para pelajar. Contohnya adalah memberi menu makan
siang dengan gizi yang seimbang.

Pelayanan gizi intitusi rumah sakit. Pelayanan ini diselenggarakan untuk memenuhi gizi
pasian yang sedang sakit maupun masa penyembuhan selama mendapatkan perawatan.
Pelayanan ini bertempat di rumah sakit dengan tipe A,B,C,D,E kusus rumah sakit
bersalin,puskesmas dan tempat pengobatan lainnya.

Pelayanan gizi institusi komersial. Pelayanan ini diperuntukkan masyarakat yang berada
diluar rumah dengan memperhatikan pelayanan dan kebutuhan konsumen.
Pelayanan gizi intitusi khusus. Pelayanan ini diberikan kepada mereka yang berada dalam
intitusi kusus. Contohnya pusat pelatihan olahraga, asrama haji, penampungan transmigrasi
serta lembaga resmi lainnya.

Pelayanan gizi keadaan darurat. Pelayanan ini teradakan apabila terjadi suatu keadaan
darurat. Contoh dari pelayanan ini adalah memberikan pelayanan kepada para korban
gempa di tempat evakauasi. Sistem dari institusi ini adalah dengan memasak secara massal
dengan cepat.

Tujuan penyelenggaraan makanan institusi yaitu untuk menyediakan makanan yang


berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, dan dapat diterima oleh konsumen guna mencapai
status gizi yang optimal (Kemenkes, 2013).

Dalam era yang semakin maju, masyarakat lebih memilik untuk membeli makanan di
restaurant dari pada harus mengolah dan memasak makanan dirumah. Hal ini jika dilakukan
secara berulang tentu akan membahayakan kesehatan pembelinya. Jika dilihat dari segi
kesehatan terlebih gizi, makanan yang dijual di rumah makan atau restoran cenderung tidak
memperhatikan menu gizi seimbang. Dimana yang sudah diketahui bahwa menu gizi
seimbang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Menu yang ditawarkan cenderung
berlemak, dan menggunakan gula berlebih.

Dalam beberapa decade terakir sedang marak di masyarakat makanan berbasis junk food.
Dengan segala kenikmatan yang ditawarkan, masyarakat lalai dengan bahaya yang akan
datang jika mengonsumsinya terlalu sering. Sebuah penelitian yang di lakukan oleh para
profesor ahli otak, mereka menyatakan bahwa makanan dengan lemak dan gula berlebih
selain dapat membuat kenaikan pada berat badan, juga dapat membuat otak manusia
mengecil.

Melihat fenomena yang sedang terjadi, tentu hal ini dapat membuka peluang bisnis baru
dalam kesehatan, terlebih gizi. Masyarakat lebih memilih memberi asupan pada tubuhnya
dengan makanan yang berasal dari restaurant. Dengan berbekal ilmu gizi yang dimiliki,
seseorang dapat membuka restaurant berbasis gizi. Contoh restaurant yang dapat dibuka
adalah restaurant yang menjual menu healty food dengan tampilan modern. Hal ini
termasuk dalam pelayanan gizi institusi.

Pelayanan gizi institusi dalam membuka restorant berbasis healty food ini tidak hanya
memberi gizi standar pada pembelinya. Namun juga mengedukasi bahwa makanan dengan
gizi yang imbang jika diolah dengan baik akan tampak menarik.

Dalam dunia kerja, para fresh graduate terkadang sulit mengaplikasikan ilmu yang didapat
selama perkuliahan. Sehingga dampaknya adalah dapat dijumpai lulusan baru kerap belum
mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya ilmu gizi institusi, para mahasiswa lulusan baru
dapat membuka usaha makanan sehat. Berbekal ilmu yang didapat selama perkuliaahan,
membuat resep menu sehat baru tentu bukan hal yang sangat rumit.
Penyusunan menu ini dimulai dengan merancang menu apa saja yang akan dibuat.
Mahasiswa dapat memberi kesempatan kepada mahasiswa lainnya untuk bergabung
kedalam usaha ini. Penyusunan menu ini tidak sebatas memikirkan menu apa yang akan
disajikan. Para mahasiswa diharuskan untuk menghitung dan mengedukasi para calon
pelanggan apa saja yang terkandung dalam menu mereka, serta berapa jumlah kalori yang
ada didalamnya. Selain itu para mahasiswa juga diharuskan untuk memikirkan bumbu apa
saja yang akan digunkan, dan konsep tampilan sajian apa yang akan dipakai.

Dengan teknologi yang semakin maju, kegiatan promosi usaha dapat dilakukan secara
online. Dengan via aplikasi penjualan online usaha yang digeluti para mahasiswa dapat
begitu terbantu.
DAFTAR PUSTAKA

(Nissa, 2018)

Nissa, C. (2018). Buku Panduan Kepaniteraan Gizi Institusi. semarang: K-Media.

(putri, 2018)

Nissa, C. (2018). Buku Panduan Kepaniteraan Gizi Institusi. semarang: K-Media.

putri. (2018). Tinjauan Pustaka Penyelenggaraan Makanan. Reposity Poltekkes Denpasar, 14-16.

Di Inggris dianggap
penyelenggaraan makanan
banyak adalah bila
memproduksi
1000 porsi perhari, dan di
Jepang 3000-5000 porsi
sehari.Sedangkan di
Indonesia
penyelenggaraan makanan
banyak atau massal yang
digunakan adalah bila
penyelenggaraan
lebih dari 50 porsi sekali
pengolahan.Sehingga kalau 3
kali makan dalam sehari, maka
jumlah
porsi yang diselenggarakan
adalah 150 porsi sehari (Bakri,
Intiyati &Widartika, 2018)
Di Inggris dianggap
penyelenggaraan makanan
banyak adalah bila
memproduksi
1000 porsi perhari, dan di
Jepang 3000-5000 porsi
sehari.Sedangkan di
Indonesia
penyelenggaraan makanan
banyak atau massal yang
digunakan adalah bila
penyelenggaraan
lebih dari 50 porsi sekali
pengolahan.Sehingga kalau 3
kali makan dalam sehari, maka
jumlah
porsi yang diselenggarakan
adalah 150 porsi sehari (Bakri,
Intiyati &Widartika, 2018)
Di Inggris dianggap
penyelenggaraan makanan
banyak adalah bila
memproduksi
1000 porsi perhari, dan di
Jepang 3000-5000 porsi
sehari.Sedangkan di
Indonesia
penyelenggaraan makanan
banyak atau massal yang
digunakan adalah bila
penyelenggaraan
lebih dari 50 porsi sekali
pengolahan.Sehingga kalau 3
kali makan dalam sehari, maka
jumlah
porsi yang diselenggarakan
adalah 150 porsi sehari (Bakri,
Intiyati &Widartika, 2018)

Anda mungkin juga menyukai