Anda di halaman 1dari 1

Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obatobatan menjadi bentuk

tertentu hingga siap digunakan sebagai obat. Sepanjang sejarah, pengetahuan obat-obatan dan
penggunaanya untuk penyakit selalu diartikan sebagai sesuatu kekuatan. Dalam “Homeric epics”
istilah pharmakon (bahasa Yunani) yang merupakan asal kata farmasi berarti suatu guna-guna atau
suatu obat yang dapat dipakai untuk maksud baik atau maksud jahat. ilmuwan- ilmuwan yang
berjasa dalam perkembangan farmasi dan kedokteran adalah : - Hipocrates - Dioscorides - Galen -
Philipus Aureulus Theopratus Bombatus Van Hohenheim Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, maka ilmu farmasipun mengalami perkembangan hingga terpecah menjadi ilmu yang
lebih khusus, tetapi saling berkaitan, misalnya farmakologi, farmakognosi, galenika dan kimia
farmasi. Perkembangan farmasi di Indonesia sudah dimulai semenjak zaman Belanda, sehingga buku
pedoman maupun undang-undang yang berlaku pada waktu itu berkiblat pada negeri Belanda.
Setelah kemerdekaan, buku pedoman maupun undang-undang yang dirasa masih cocok tetap
dipertahankan, sedangkan yang tidak sesuai lagi dihilangkan. Pekerjaan kefarmasian terutama
pekerjaan meracik obat-obatan dikerjakan di apotek yang dilakukan oleh Asisten Apoteker di bawah
pengawasan Apoteker. Bentuk apotek yang pernah ada di Indonesia ada 3 macam : apotek biasa,
apotek darurat dan apotek dokter. Dalam melakukan kegiatan di apotek mulai dari mempersiapkan
bahan sampai penyerahan obat, kita harus berpedoman pada buku resmi farmasi yang dikeluarkan
oleh Kementerian Kesehatan, antara lain buku Farmakope. Buku ini memuat persyaratan
kemurniaan, sifat kimia dan fisika, cara pemeriksaan, serta beberapa ketentuan lain yang
berhubungan dengan obat-obatan. Ketentuan umum yang terdapat di Farmakope Indonesia IV
antara lain: a) Tatanama b) Bahan dan Proses c) Bahan Tambahan

d) Tangas Uap dan Tangas Air e) Larutan f) Bobot Jenis g) Suhu h) Air i) Pemerian j) Kelarutan k)
Wadah dan Penyimpanan l) Suhu penyimpanan m) Penandaan n) Persen o) Daluarsa Cara
Pembuatan Obat Yang Baik yang disingkat CPOB adalah cara pembuatan obat yang bertujuan untuk
memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaan.
Aspek – aspek yang ada di dalam CPOB ini adalah: 1. Manajemen mutu 2. Personalia 3. Bangunan
danFasilitas 4. Peralatan 5. Sanitasi dan Higiene 6. Produksi 7. Pengawasan mutu 8. Inspeksi diri,
audit mutu dan Audit & Persetujuan Pemasok 9. Penanganan keluhan terhadap produk, penarikan
kembali produk dan produk kembalian 10. Dokumentasi. 11. Pembuatan dan Analisis Berdasarkan
Kontrak 12. Kualifikasi dan Validas

Anda mungkin juga menyukai