Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PT. BATTERY TECHNOLOGY INDONESIA TANGGERANG, BANTEN


PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai Ahli K3 Umum

DISUSUN OLEH:
PANDU REFORMANTO

PENYELENGGARA
PT. MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
17 JULI – 31 JULI
2023
BAB I

INFORMASI PERUSAHAAN

A. PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : PT. Battery Technology Indonesia


Usaha : Battery Lithium Ion
Lokasi Pusat : Jl. Arya Kemuning, Jl. Raya Cadas – Kukun
No.77, RT.003/RW.007, Periuk, Kec. Periuk, Kota
Tangerang, Banten 15131
No. Telepon : (021) 80820999
Website : https://pt-battery-technology
PT. Battery Technology Indonesia adalah perusahaan yang
berfokus pada pembuatan baterai Lithium Ion yang berpusat di Jl. Raya
Kemuning, Kota Tangerang, Banten dan terkemuka di Indonesia.
Perusahaan tersebut berdiri pada tahun 2017.

B. PENERAPAN NORMA K3 SECARA UMUM


Penulis mengetahui penerapan standar K3 di PT. Battery
Technology Indonesia melalui observasi dan wawancara. Secara hukum,
Bagian Produksi dan Pengendalian Kualitas memiliki sistem keamanan
dan keselamatan yang memadai. Ini memungkinkan mereka untuk
mengurangi tingkat kecelakaan kerja dan meningkatkan kewaspadaan
dalam situasi darurat. Adapun sejumlah penerapannya adalah sebagai
berikut :
1. Pekerja selalu menggunakan APD berupa shoes cover, haircap, dan
anti-static gown.
2. PT. BTI memiliki perlengkapan atau kotak P3K beserta isi dan juga
terkait checklist isi P3K maupun monitoring pemakaian yang up to
date.
3. Memiliki APAR (dry powder) yang sudah dilakukan pemeliharaan
dengan kartu tanda sesuai tanggal terakhir pemeliharaan di bagian
Quality Control, tak hanya itu PT. BTI juga memiliki pasir siap guna
yang difungsikan untuk siaga terjadinya kebakaran pada batrai.
4. PT. BTI memiliki sistem alarm kebakaran maupun lampu darurat yang
digunakan ketika terjadi keadaan darurat di perusahaan tersebut.
BAB II

MATRIKS ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

A. TEMUAN POSITIF DI PT. BTI


1. Bidang Kelembagaan, Keahlian, dan SMK3

No. Temuan Positif Rekomendasi Dasar Hukum


1 Terdapat dokumen kontrol di Menyimpan PP No. 50
area produksi. dokumen yang Tahun 2012
sudah terkontrol tentang
dengan rapih. Penerapan
SMK3,
Kriteria 6.5.2
2 Dilaksanakan medical Dilakukan PP No. 50
check-up untuk pegawai secara rutin Tahun 2012
baru & pegawai khusus. minimal 1 tahun tentang
sekali untuk Penerapan
tenaga kerja. SMK3,
Kriteria 7.4.1
3 Terdapat instruksi kerja di Lakukan PP No. 50
semua mesin produksi. kegiatan fire Tahun 2012
drill secara tentang
rutin. Penerapan
SMK3,
Kriteria 6.7.3
4 Terdapat simple testing Selalu lakukan PP No. 50
information record. maintenance Tahun 2012
pada mesin tentang
produksi setiap Penerapan
bulan. SMK3,
Kriteria 6.5.2
2. Bidang Konstruksi Bangunan, Penanggulanagan Kebakaran dan
Listrik

No. Temuan Positif Rekomendasi Dasar Hukum


1 Alat Pemadam Api Ringan APAR perlu Per.
(APAR). dilakukan 04/MEN/1980
pengecekan Tentang Syarat-
expireed atau syarat
checklist secara Pemasangan dan
berkala dan Pemeliharaan
terkontrol. Alat Pemadam
Api Ringan (pasal
2 dan pasal 12).
2 Alat Pemadam Api Pasir Penggunaan Instruksi Menteri
(APAP). APAP lebih Tenaga Kerja No.
dianjurkan 11/M.BW/1997
untuk media tentang
khusus tertentu Pengawasan
dalam Khusus
menanggulangi Kesehatan dan
kemunculan api Keselamatan
seperti yang Kerja
muncul dari Penanggulangan
ledakan battery. Kebakaran (9)
3 Smoke Detector. Digunakaan Per.02/MEN/1983
untuk tentang Instalasi
mendeteksi Alarm Kebakaran
asap yang Automatik (Bab
mungkin timbul IV Pasal 69 dan
dari kebakaran. 72)
4 Maintenance kelistrikan. Maintenance Peraturan Menteri
listrik dilakukan Ketenagakerjaan
1 tahun sekali No. 12 Tahun
dan juga 2015 tentang
pengecekan Keselamatan dan
visual daily. Kesehatan Kerja
Listrik di Tempat
Kerja (Pasal 11)
5 Table ceklis kelistrikan. Dilakukan Peraturan Menteri
improvisasi Ketenagakerjaan
agar tidak No. 12 Tahun
hanya tabel 2015 tentang
ceklis, akan Keselamatan dan
tetapi Kesehatan Kerja
dilaporkan juga Listrik di Tempat
dokumentasi Kerja (Pasal 9)
pada pelaporan
bulanan.
3. Bidang Pesawat Uap, Bejana Tekanan dan Mekanik

No. Temuan Positif Rekomendasi Dasar Hukum


1 Lembar permit to work. Team member Peraturan
diharuskan Pemerintah No.
melakukan 50 tahun 2012
pengajuaan Pasal 10 (3) huruf
form izin kerja b tentang
sebelum Penerapan SMK3.
melakukan
pekerjaan, agar
terhindar dari
kecelakaan
kerja.
2 Safety Sign Disarankan agar Undang-Undang
safety sign No. 1 Tahun 1970
diletakkan di (pasal 14 poin b).
tempat yang
mudah dilihat
dan dijangkau
oleh pekerja,
tamu, dan
masyarakat
yang ada di
sekitar area
kerja.
3 Checklist preventive Tetap disiplin Peraturan Menteri
maintenance bejana dalam Ketenagakerjaan
tekanan, kompresor, dan menjalankan No. 37 Tahun
drying. prosedur. 2016 Pasal 66
huruf (b) tentang
Bejana Tekanan
dan Tangki
Timbun.
4. Bidang Lingkungan Kerja, Kesehatan Kerja, dan Bahan Berbahaya

No. Temuan Positif Rekomendasi Dasar Hukum


1 Tangga dilindungi oleh Tangga Tangga dilindungi
besi pelindung. dilindungi oleh oleh besi
besi pelindung pelindung
2 Berdasarkan hasil Dilakukan UU No. 01 Tahun
observasi dan secara rutin 1970 Tentang
wawancara,safety setiap pagi Keselamatan
induction telah terlaksana sebelum Kerja.
setiap pagi sebelum memulai
memulai pekerjaan. pekerjaan.
B. TEMUAN NEGATIF DI PT. BTI
1. Bidang Kelembagaan, Keahlian, dan SMK3

No. Temuan Negatif Rekomendasi Dasar Hukum


1 Terdapat tempat Diberi warning PP No. 50 tahun
penyimpanan kabel yang sign atau 2012 tentang
tidak sesuai dipindahkan ke penerapan SMK3
penempatannya yaitu di tempat yang kriteria 6.4.4
area bahan kimia. lebih aman
2. Tidak ada HSE induction Diadakan HSE UU RI No. 1
untuk tamu. induction untuk Tahun 1970
tamu. tentang
Keselamatan
Kerja pasal 9.
2. Bidang Konstruksi Bangunan, Penanggulanagan Kebakaran dan
Listrik

No. Temuan Negatif Rekomendasi Dasar Hukum


1 Pedestrian. Dilakukannya PP No.50 Tahun
sosialisasi 2012 tentang
tentanng Penerapan Sistem
kegunaan jalur Manajemen
bagi pejalan Keselamatan Dan
kaki untuk Kesehatan Kerja
semua tenaga (Pasal 10 ayat
kerja dan orang 2&4.
yang berada di
ruang lingkup
tempat kerja.
2. Tidak ada HSE induction Diadakan HSE UU RI No. 1
untuk tamu. induction untuk Tahun 1970
tamu. tentang
Keselamatan
Kerja pasal 9.
3. Bidang Pesawat Uap, Bejana Tekanan dan Mekanik

No. Temuan Negatif Rekomendasi Dasar Hukum


1 Tidak terdapat jalur khusus Diperlukan Peraturan Menteri
forklift dan pedestrian di adanya jalur Ketenagakerjaan
area operasional loading khusus untuk RI No. 8 Tahun
dan unloading. memisahkan 2020 tentang
area gerak Keselamatan dan
forklift dan Kesehatan Kerja
pedestrian. Pesawat Angkat
dan Pesawat
Angkut Pasal 44,
54.
4. Bidang Lingkungan Kerja, Kesehatan Kerja, dan Bahan Berbahaya

No. Temuan Negatif Rekomendasi Dasar Hukum


1 Berdasarkan hasil Diharapkan Peraturan
pegamatan terdapat pekerja mengganti jenis Pemerintah RI
dengan posisi duduk yang kursi sesuai No.88 Tahun
tidak tepat dan kursi yang dengan 2019 Tentang
tidak menunjang posisi perundang- Kesehatan Kerja.
tubuh yang baik dan benar. undangan agar
pekerja, dapat
bekerja dengan
aman dan
nyaman.
Toilet pekerja yang kotor. Toilet harus PERMENAKER
dalam keadaan RI NO. 05 Tahun
bersih agar 2018 Tentang
pekerja Keselamatan Dan
nyaman. Kesehatan Kerja
Lingkungan
Kerja, Pasal 34.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Hasil observasi lapangan di PT. Battery Technology Indonesia


menunjukkan beberapa hasil positif dan negatif, Adapun kesimpulannya
seperti berikut :

1. Banyak bidang dan kategori di atas telah dilaksanakan sesuai dengan


regulasi K3, akan tetapi beberapa masih belum dapat dibuktikan karena
tidak ada dokumentasi kegiatan ataupun prosedurnya.
2. Namun, temuan negatifnya mencakup banyak aspek. Misalnya, hasil
pegamatan menunjukkan bahwa toilet yang kotor, posisi duduk yang
tidak ergonomic, safety induction yang belum terlaksana untuk tamu
dan penyedian jalur pedestrian dan forklift.
B. SARAN
Saran yang dapat direkomendasikan berdasarkan hasil observasi
dari kegiatan di lapangan untuk perusahaan berdasarkan observasi dan
wawancara yang telah dilaksanakan di PT. Battery Technology Indonesia
adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan perlu melakukan pengawasan terhadap pekerja dalam
menerapkan kebijakan K3 yang berlaku di perusahaan dan melakukan
monitoring serta evaluasi secara rutin terhadap pekerja yang sesuai
dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
2. Perusahaan juga perlu memastikan pelaksanaan K3 di bagian
Warehouse telah terimplementasi dengan baik menurut undang-undang
seperti jalur pedestrian dan forklift. Bagian office dengan pembersihan
toilet. Bagian produksi dengan kursi yang ergonomic.

Anda mungkin juga menyukai