Anda di halaman 1dari 2

1.

Mengapa penegakan hukum di indonesia dianggap lemah sehingga muncul sebutan


“bagikan pisau yang tajam kebawah tetapi tumpul keatas”?
2.Bagaimakah pelaksanaan penagakan hukum untuk tercapainya rasa keadilan masayarakat?
3.Demokrasi perlu diimbangi dengan nomokrasi,berikan penjelasan maksud pernyataan
tersebut?
4.Untuk penegakan hukum ada 3 unsur yang selalu diperhatikan yaitu : (1) Gerechtgheit,atau
unsur keadilan; (2) Zeckmaessigkeit,atau unsur kemanfaatan; (3) Sicherheit,atau unsur
kepastian.Menurut anda mana yang harus didahulukan?Berikan alasannya!

Jawaban

1. Situasi Hukum di Indonesia sering dikatakan “tumpul ke atas, tajam ke bawah”. Hal
ini bermakna bahwa hukum tidak memberi kepastian yang sebenarnya, terutama bagi pihak
yang lemah. Efektifitas penegakan hukum hanya berlaku bagi masyarakat kecil yang
melakukan kejahatan kecil. Salah satu penyebab lemahnya penegakan hukum di Indonesia
adalah kualitas para penegak hukum. Masih rendahnya moralitas mengakibatkan
profesionalisme kurang dan terjadi ketidakmauan pada penegak hukum. Moralitas ini
berkaitan pula dengan korupsi yang dilakukan oknum penegak hukum (judicial corruption).

2. Ketika kita menjadi penegak hukum berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk
menegakkan hukum agar bersifat adil yaitu:

1. Bekerja secara profesional dan sesuai dengan bukti pelanggaran hukum yang terjadi.
2. Tidak menerima suap dari pihak manapun dan tidak terpengaruh oleh pihak manapun.
3. Membuktikan secara tegas mana yang salah dan mana yang benar.
4. Memberikan hukuman terhadap pelanggar hukum sesuai dengan peraturan dan pasal
yang di langgar.
5. Bekerja secara tulus dan ikhlas sebagai penegak hukum.

3. Karena Demokrasi menjunjung tinggi kedaulatan rakyat sebagai pihak yang memiliki
kedudukan utama dalam sistem ketatanegaraan. Dalam sistem ini pula berlaku sifat majority
rule dimana suara terbesar akan menjadi pemenang dan berhak atas ketentuan-ketentuan
sebagaimana yang dikehendaki. Namun demikian sistem ini miliki kelemahan, tidak semua
keputusan mayoritas itu benar dan adil, terkadang suara minoritas justru lebih dirasa benar
dalam perspektif Konstitusi. Oleh karena itu, untuk mengimbangi demokrasi (kedaulatan
rakyat), diperlukan juga kedaulatan hukum (nomokrasi) yang mengatur agar bagaimana
demokrasi tidak digunakan untuk membenarkan hal-hal yang melabrak Konstitusi.

4. Dalam penegakannya, hukum memiliki 3 unsur, yaitu


Gerechtigheit (keadilan), Zeckmaessigkeit (kemanfaatan), Sicherheit (kepastian). Hukum
yang berkeadilan sendiri dapat diartikan dengan hukum yang teratur tanpa menindas martabat
kemanusiaan setiap masyarakat. Hukum yang berkeadilan juga dapat diartikan dengan hukum
yang mengabdi kepada kepentingan keadilan, ketertiban, keteraturan, dan kedamaian guna
menunjang terwujudnya masyarakat.Hukum yang berkeadilan diperlukan karena masyarakat
perlu mendapatkan kepastian hukum yang adil tanpa dibeda-bedakan sedikitpun,masih
maraknya ketidakadilan sosial dalam hukum, aparatur negara yang melanggar hukum,
pelanggaran HAM, dan sebagainya. Penegakan hukum yang berkeadilan diperlukan untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut.Penegakan hukum bertujuan untuk meningkatkan
ketertiban dan kepastian hukum dalam masyarakat sehingga masyarakat merasa memperoleh
perlindungan akan hak-hak dan kewajibannya. Ketiadaan penegakan hukum, terlebih tidak
adanya aturan hukum akan mengakibatkan kehidupan masyarakat yang chaos.

Anda mungkin juga menyukai