Anda di halaman 1dari 17

Peribahasa dan artinya

Bahasa Indonesia

Peribahasa dan Artinya

Secara umum pengertian peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat berupa ungkapan tidak
langsung yang menyatakan maksud tertentu, tentang keadaan seseorang, perbuatan, kelakuan
ataupun hal-hal yang yang berkaitan dengan seseorang. Peribahasa atau pepatah biasanya
menggunakan susunan kata yang mengandung makna kiasan yang berisi perbandingan,
perumpamaan, prinsi hidup, nasihat, maupun aturan-aturan dan tingkah laku manusia.

Pengertian Peribahasa

Pengertian peribahasa menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut ini;
Kamus Umum Bahasa Indonesia
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia pengertian peribahasa adalah 1) kelompok kata atau
kalimat yang memiliki susunan tetap, biasanya mengiaskan maksud tertentu;
2) ungkapan atau kalimat ringkas dan padat yang berisi perumpamaan, perbandingan, nasihat,
prinsip hidup atau aturan tingkah laku manusia

Jenis-Jenis Peribahasa

1. Ungkapan
Ungkapan adalah kalimat yang bersifat kiasan yang dibuat dengan tujuan menjelaskan kondisi
atau sifat seseorang yang diungkapkan dalam bentuk pepatah atau beberapa patah kata.

2. Perumpamaan
Perumpamaan adalah jenis pribahasa yang berisi kata-kata yang menyatakan tingkah laku
seseorang dengan mengambil perbandingan dari kondisi alam sekitar. Biasanya perumpamaan
ini diawali dengan kata bagai, bak, seperti dan lain sebagainya.

3. Pepatah
Pepatah adalah salah satu jenis peribahasa yang didalamnya terdapat ajaran atau nasehat dari
orang-orang tua. Biasanya peribahasa ini digunakan sebagai pematah apa yang diucapkan oleh
lawan bicaranya.

4. Tamsil (Ibarat)
Tamsil adalah salah satu jenis peribahasa berupa kalimat kiasan yang sering menggunakan kata
ibarat yang bertujuan untuk membandingkan suatu hal atau perkara.
5. Bidal (Pameo)
Bidal adalah salah satu jenis peribahasa yang di dalamnya terdapat kata-kata yang bermakna
sindiran, ejekan, dan juga peringat akan hal tertentu.

6. Semboyan
Semboyan adalah kumpulan kata, kalimat atau frasa yang digunakan sebagai prinsip ataupun
pedoman.

Ciri-Ciri Peribahasa

1. Kata-kata dalam peribahasa memiliki struktur penyusunan yang tetap. Artinya peribahasa
memiliki arti kata yang sudah pasti dan tidak dapat diubah.
2. Peribahasa biasanya digunakan untuk memperindah bahasa atau menyindir seseorang.
3. Kata-kata yang digunakan dalam peribahasa biasanya teratur, enak didengar, dan mengandung
makna tertentu.
4. Biasanya peribahasa dibuat berdasarkan perbandingan atau pandangan yang sangat dalam
tentang kondisi alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
5. Peribahasa dibentuk menggunakan kata-kata yang padat dan indah, sehingga peribahasa
mudah melekat di masyarakat (Disampaikan secara turun temurun dari satu generasi ke genarasi
selanjutnya).

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; A

1. "Ada gula ada semut" artinya Dimana ada kesenangan, disitu banyak orang yang mengunjungi
2. "Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung" artinya Hendaknya dalam melakukan sesuatu
menurut kebiasaan yang berlaku di daerah itu.
3. "Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga" artinya Pada umumnya tabiat anak seperti
tabiat orang tuanya.
4. "Anak baik menantu molek" artinya Mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda.
5. "Angan-angan menerawang langit" artinya Mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin dapat
dicapai.
6. "Angkuh terbawa tampan tertinggal" artinya Baik wajahnya, tetapi tidak baik sikapnya.
7. "Anjing diberi nasi, bilamana kenyang" artinya Tidak ada gunanya menasihati orang yang
berperangai jahat.
8. "Antan patah lesung hilang" artinya Ditimpa musibah yang bertubi-tubi
9. "Api dalam sekam" artinya Perbuatan jahat yang tidak tampak
10. "Awal dikenal, akhir tidak" artinya Tidak menimbang baik buruknya budi seseorang.
11. "Ayam berinduk, sirih berjanjang" artinya Lindungilah yang lemah agar mereka selamat.
12. "Ada batang cendawan tumbuh" artinya Di mana kita berada, di situ pasti ada rezeki.
13. "Ada beras taruh di padi" artinya Simpanlah rahasia itu baik-baik
14. "Anak itu pandai mengecap" artinya Anak itu pandai membual
15. "Ada nasi di balik kerak" artinya Masih ada sesuatu yang harus diselesaikan.
16. "Adat pasang turun naik" artinya Sesuatu tidak ada yang kekal, demikian juga kehidupan
manusia
17. "Ada paha ada kaki, ada nyawa ada rezeki" artinya Tiap-tiap orang mempunyai rejeki
sendiri-sendiri, semuanya telah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa.
18. "Air susu dibalas dengan air tuba" artinya Melakukan perbuatan baik namun dibalas dengan
keburukan.
19. "Air digenggam tiada tiris" artinya Sangat hemat dalam pengeluaran uang belanja.
20. "Ada ubi ada talas, ada budi ada balas" artinya Keburukan dibalas dengan keburukan,
kebaikan dibalas dengan kebaikan.
21. "Ada udang di balik batu" artinya Ada maksud tersembunyi.
22. "Adat diisi, lembaga dituang" artinya Sesuatu dilakukan menurut aturan yang lazim.
23. "Alang berjawab, tepuk balas" artinya Kebaikan dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan
jahat
24. "Adat diisi janji dilabuh" artinya Adat istiadat suatu daerah harus dijalankan dan ditepati
25. "Adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh" artinya Orang yang berilmu tak
mungkin melakukan sikap-sikap yang tercela.
26. "Awak tikus hendak menampar kepala kucing" artinya Mengharap sesuatu yang tak mungkin
dapat tercapai.
27. "Adat dagang tawar menawar" artinya Barang dagangan boleh ditawar.
28."Alang-alang berdawat biarlah hitam" artinya Jika mengerjakan sesuatu jangan tanggung-
tanggung.

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; B

1. "Berdiang di abu dingin" artinya Meminta pertolongan kepada orang miskin/tak mampu.
2. "Bagai mencencang air" artinya Pekerjaan yang sia-sia.
3. "Bagai alu pencukil duri" artinya Melakukan sesuatu yang tidak mungkin berhasil.
4. "Bagai anjing berebut tulang" artinya Sama-sama rakus.
5. "Beroleh badar tertimbakan" artinya Beroleh keuntungan yang tanpa disangka-sangka.
6. "Bajak sudah terdorong ke bencah" artinya Sesuatu yang sudah terlanjur.
7. "Bagai memakai baju dipinjam" artinya Perbuatan yang dibuat-buat sehingga canggung
tampaknya.
8. "Bagai balam dengan ketitiran" artinya Orang yang selalu berselisih.
9. "Bagai baling-baling di atas bukit" artinya Orang yang tidak memiliki pendirian yang tetap.
10. "Bagai duduk di atas bara" artinya Orang yang gelisah karena sesuatu.
11. "Barang pembasuh kaki tangan" artinya Barang yang murah harganya mudah di dapat.
12. "Bagai batu jatuh di lubuk" artinya Hilang lenyap tak berbekas.
13. "Bayang-bayang disangka tubuh" artinya Mengharap sesuatu yang belum pasti.
14. "Bertemu beliung dengan ruyung" artinya Bertemu dengan lawan yang sama-sama kuat.
15. "Bagai beruk kena ipuh" artinya Menggeliat-geliat kesakitan.
16. "Besar hendak melanda, panjang hendak menindih" artinya Karena berkuasa, tindakannya
sewenang-wenang.
17. "Bagai membelah betung" artinya Menyelesaikan perkara yang berat sebelah (sikap tidak
adil)
18. "Biduk satu nahkoda dua" artinya Jika dalam suatu pekerjaan terdapat dua orang pemimpin,
hasilnya pasti kurang baik.
19. "Binatang tahan palu, manusia tahan kias" artinya Menghajar binatang dengan pukulan,
sedangkan menghajar manusia cukup dengan sindiran.
20. "Bintang di langit dapat dibilang, tetapi arang dimuka tidak sadar" artinya Kesalahan orang
lain sedikit saja diketahui, tetapi kesalahannya sendiri banyak tidak menyadarinya.
21. "Buang arang di muka" artinya Menghilangkan aib yang mencoreng dirinya.
22. "Bukan budak-budak makan pisang" artinya Tidak dapat dipermainkan.
23. "Bagai bujuk lepas dari bubu" artinya Menghilang dengan cepat.
24. "Bagai bulan dengan matahari" artinya Sama-sama cantiknya, mendapat jodoh yang sama-
sama elok parasnya.
25. "Bagai pohon buluh ditiup angin" artinya Perangainya lemah lembut, tetapi kemauannya
keras.
26. "Bunga yang harum itu ada juga durinya" artinya Sesuatu tidak ada yang sempurna.
27. "Bagai bunyi si amang kenyang" artinya Seseorang yang banyak bicaranya karena mendapat
kesenangan.
28. "Buruk perahu, buruk pangkalan" artinya Tidak mau lagi menginjak rumah mantan istrinya
atau tempat bekerja yang dahulu pernah ditinggalkan.
29. "Burung gagak itu kalau dimandikan dengan air mawar sekali pun, tidak akan menjadi putih
bulunya" artinya Orang yang bertabiat jahat itu sukar untuk diperbaiki.
30. "Busuk-busuk dia adalah keluargaku" artinya Betapa pun busuknya (jeleknya), dia adalah
keluargaku.
31. "Bagai cendawan dibasuh cepat kaki, ringan tangan" artinya Tangkas dan giat bekerja
32. "Bagai duri dalam daging" artinya Sesuatu yang selalu mengganggu pikirannya
33. "Besar kayu besar dahannya" artinya Makin banyak penghasilan makin banyak pula
pengeluarannya.
34. "Bersembunyi di balik daun sehelai" artinya Menyembunyikan suatu perkara (kesalahan)
dengan ceroboh sehingga diketahui orang lain.
35. "Bermodalkan dengkul" artinya Modalnya hanya keberanian dan kejujuran saja.
36. "Berdiang di abu dingin" artinya Melakukan pekerjaan yang tidak berguna dan sia-sia.
37. "Bangkai gajah tak dapat ditutup dengan nyiru" artinya Kejadian besar tak mungkin dapat
disembunyikan
38. "Bergantung pada rambut sehelai" artinya Orang yang hidupnya dalam bahaya.
39. "Bagai garam dengan asam" artinya Sudah sesuai benar dan pasti menjadi jodoh.
40. "Belum berkuku hendak menggaruk" artinya Belum berkuasa sudah berlagak mencari
kesalahan orang lain.
41. "Bagai gembala diberi keris" artinya Diberi sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.
42. "Bagaimana bunyi gendang, begitulah tarinya" artinya Hendaknya apa yang kita kerjakan
harus sesuai dengan perintahnya.
43. "Bagai diiris dengan sembilu" artinya Sakit hati yang amat sangat.
44. "Benda jatuh ke pangkuannya" artinya Pada umumnya tabiat anak seperti tabiat orang
tuanya.
45. "Berkaki pada orang tua" artinya Menggantung hidupnya kepada orang tua.
46. "Belum tahu dipedas lada" artinya Masih muda dan belum berpengalaman.
47. "Bagai si lumpuh hendak merantau" artinya Sesuatu hal yang mustahil dikerjakan.
48. "Bermulut di mulut orang Mulut bawa madu, pantat bawa sengat" artinya Mulutnya manis,
tetapi hatinya busuk.
49. "Berlayar sampai memapani" artinya Dapat menyelesaikan dua tiga pekerjaan sekaligus.
50. "Belum tahu dipedas lada" artinya Orang yang belum berpengalaman.
51. "Beban berat senggulung batu" artinya Melakukan pekerjaan yang berat dan sukar,
sedangkan alatnya tidak memadai.
52. "Bagai siamang kurang kayu" artinya Hidupnya sangat sedih karena selalu kekurangan.
53. "Biduk lalu kiambang bertaut" artinya Sebaiknya kita tidak mencampuri urusan orang lain
waktu berselisih, sebab jika mereka telah damai, kita akan malu karenanya.
54. "Berteduh di bawah betung" artinya Mendapat pertolongan yang tidak mencukupi.
55. "Bertegang urat leher bertegang buku lidah" artinya Saling mengotot dan tak mau mengaku
kalah.
56. "Bagai telur di ujung tanduk" artinya Seseorang yang dalam kesulitan, salah sedikit saja
celakalah dia.
57. "Berebut temiang belah" artinya Berkelahi memperebutkan sesuatu.
58. "Bertemu ruas dengan buku" artinya Sudah jodohnya (laki-laki dan perempuan).
59. "Bagai kapal tidak bertiang" artinya Suatu perkumpulan tanpa pemimpin.
60. "Belum beranak sudah ditimang" artinya Terlampau cepat gembira sebelum maksudnya
tercapai.
61. "Bagaimana ditanam, begitulah dituai" artinya Tiap-tiap perbuatan pasti akan menangung
akibatnya.
62. "Bagai unta menyerahkan diri" artinya Amat patuh menurut perintah.

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; C

1. "Condong membawa rebah" artinya Hal yang membahayakan itu telah diawasi.
2. "Cuaca di langit tanda akan panas, gabah di hulu tanda akan hujan" artinya Sesuatu pasti ada
tanda-tandanya.
3. "Cepat kaki ringan tangan" artinya Orang yang suka tolong menolong dalam kebaikan
4. "Cempedak berbuah nangka" artinya Mendapatkan sesuatu lebih dari yang kita harapkan
5. "Cacing hendak menjadi naga" artinya Orang hina lagi miskin hendak meniru orang besar
6. "Calak-calak ganti asah, menanti kukang belum tiba" artinya Sementara menggunakan barang
yang telah ada (seadanya) sambil menunggu barang yang lebih baik.
7. "Cencang air tak akan putus" artinya Hubungan dalam keluarga sangat sukar diputuskan.
8. "Cencang dua segeragai" artinya Sekali jalan dua pekerjaan selesai.
9. "Cepat lidah" artinya Lancang mulut; suka berkata-kata yang tanpa dipikirkan terlebih dahulu.
10. "Cepat tangan" artinya Suka mencopet.
11. "Cerdik bagai ekor kerbau" artinya Orang melakukan kegiatan yang bodoh dan merugikan
diri sendiri
12. "Cakap berdengar-dengar, tumit diketing" artinya Cakapnya besar, tetapi penakut

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; D

1. "Daripada cempedak, lebih baik nangka" artinya Ada sedikit tidak apa daripada tidak ada
sama sekali
2. "Dada lapang" artinya Sabar ; tidak mudah marah.
3. "Daging gajah sama dilapah, daging tuma sama dicacah" artinya Bersikap adil mendapat
untung banyak atau sedikit dibagi sama rata.
4. "Didahulukan menyepak, kemudian menanduk" artinya Perihal orang yang sukar diatur dan
selalu menentang atasannya.
5. "Datar bagai lantai papan, licin bagai dinding cermin" artinya Orang yang bertindak
bijaksana dalam memutuskan suatu perkara.
6. "Diam-diam kucing, diam menerkam" artinya Diam bersikap waspada dan cepat tanggap
dalam segala hal.
7. "Dilepas tetapi dipegang ekor" artinya Mengabulkan sesuatu tidak secara rela.
8. "Digenggam tiada tiris" artinya Sangat hemat mengeluarkan uang.
9. "Diberi bahu hendak kepala" artinya Diberi sedikit minta yang banyak.
10. "Dahulu timah sekarang besi" artinya Orang yang telah turun martabatnya (kedudukannya)
11. "Ditindih yang berat, dililit yang panjang" artinya Tidak dapat melepaskan diri dari orang
yang berkuasa.
12. "Duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak" artinya Selalu siap menghadapi segala
kemungkinan yang akan terjadi.
13. "Diuji sama metah, di hati sama berat" artinya Sudah sepadan benar (tentang suami istri)
14. "Disigai sampai ke langit" artinya Suatu perkara harus diselidiki sampai tuntas.
15. "Dalam dua tengah tiga" artinya Perihal orang yang tidak jujur.
16. "Dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa yang tahu" artinya Kita tidak dapat mengetahui
secara lahir dan batin hati seseorang.
17. "Dalam sudah ke ajukan, dangkal sudah ke seberangkan" artinya Telah diketahui isi hati dan
maksud seseorang.
18. "Dapat durian runtuh" artinya Mendapat keuntungan dengan tidak bersusah payah.
19. "Datang tak berjemput, pulang tak diantar" artinya Apa yang dilakukannya atas kemauannya
sendiri.
20. "Di tempat tiada kata belalang, akulah elang" artinya Di daerah penduduknya yang masih
terbelakang, orang berilmu menjadi pemimpinnya.
21. "Diam penggali berkarat, diam ubi berisi" artinya Pengetahuan yang tidak dapat dipakai
lama-lama akan hilang.
22. "Digantung tinggi dibuang jauh" artinya Menyerahkan dirinya pada nasib.

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; E

1. "Elok basa akan bekal hidup, elok budi akan bekal mati" artinya Orang yang berbudi baik
selalu disenangi orang lain, dan jika ia meninggal akan dipuji serta dikenang orang.
2. "Elang disambar punai tanah" artinya Anak kaum ningrat jatuh cinta kepada orang rendahan
(anak orang kecil).
3. "Emas berpeti, karbau berkandang" artinya Simpanlah baik-baik harta benda pada tempatnya
masing-masing
4. "Emas disangka loyang" artinya Karena miskinnya ia disangka orang jahat, padahal orang
baik budi pekertinya.
5. "Empang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit" artinya Sudah tidak dapat
didamaikan lagi (tentang perselisihan).
6. "Enau memanjat sigai" artinya Wanita mencari (melamar) pria.
7. "Enau sebatang dua sigainya" artinya Seorang wanita bersuamikan dua orang pria.
8. "Enggang lalu atal jatuh, anak raja mati ditimpanya" artinya Orang yang tidak berbuat
kejahatan kena tuduh karena pada waktu terjadi kejadian, ia berada di tempat itu.
9. "Enggang sama enggang, pipit sama pipit" artinya Perjodohan yang sama sederajat.

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; G

1. "Gabak di hulu tanda akan hujan, cawang di langit tanda akan panas" artinya Segala sesuatu
yang akan terjadi pasti ada tanda-tandanya.
2. "Gali lubang tutup lubang" artinya Mencari hutang/ pinjaman untuk membayar hutang yang
lainnya.
3. "Gayung bersambut, kata berjawab" artinya Setiap pertanyaan ada jawabannya.
4. "Gayung tua, gayung memutus" artinya Pada umumnya perkataan orang tua selalu
berkepastian
5. "Gadai yang tidak tertebus lagi" artinya Sesuatu yang sudah terlanjur dan tidak dapat
dikembalikan lagi.
6. "Gajah barjuang sama gajah, palanduk mati di tengah-tengah" artinya Jika orang-orang besar
berselisih, maka orang-orang kecil yang menjadi korban.
7. "Gajah dikalahkan oleh pelanduk" artinya Orang besar dan memiliki kekuasaan dapat
dikalahkan orang kecil atau lemah.
8. "Gajah dipandang gadingnya, harimau dipandang belangnya" artinya Sebaiknya berita itu
diperiksa secara teliti kebenarannya.
9. "Gajah mati karena gadingnya" artinya Seseorang celaka karena perbuatannya sendiri.
10. "Gajah mati tulang tertimbun" artinya Orang yang kaya raya, jika mati banyak meninggalkan
harta.
11. "Gajah seekor gembala dua" artinya Satu pekerjaan dipimpin oleh dua orang.
12. "Garam dikulumnya tak hancur" artinya Orang yang pandai menyimpan rahasia.
13. "Garam di laut, asam di gunung bertemu dalam belanga" artinya Walaupun tempatnya
berjauhan, kalau memang jodohnya pasti akan menjadi suami istri.

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; H

1. "Hidup berakal, mati beriman" artinya Hendaknya kita mempunyai panjang akal dalam
memecahkan suatu masalah.
2. "Hidup bagaikan akar benalu" artinya Orang yang hidupnya menggantungkan pada orang lain
3. "Harimau menunjukkan belangnya" artinya Orang yang memeperlihatkan kekuasaannya.
4. "Hutangnya membengkak" artinya Hutangnya bertambah menjadi besar.
5. "Hendak damai dilawan damai, hendak perang giling peluru" artinya Boleh pilih mana yang
disukai, mau perang atau damai
6. "Harum semerbak mengandung mala" artinya Orang yang dipuji-puji karena berjasa, tetapi
jasa yang diperolehnya dengan jalan tidak baik.
7. "Hilang sepuh tampak senam" artinya Akan tampak kejahatan yang telah dilakukan setelah
terbuka kedoknya.
8. "Hendak untung jadi buntung" artinya Dikiranya untung, tak tahunya malah merugi.
9. "Habis manis sepah dibuang" artinya Waktu berguna disanjungnya, tetapi jika sudah tidak
berguna dibuang begitu saja.
10. "Hancur badan dikandung tanah, Budi baik terkenang juga" artinya Budi pekerti yang luhur
akan selalu dikenang selama-lamanya.
11. "Hilang bini boleh dicari, hilang budi badan celaka" artinya Barang siapa tidak berbudi akan
merugi.
12. "Habis minyak sepasu, ekor anjing tidak akan lurus" artinya Orang yang bertabiat jahat,
walaupun diberi arahan baik, tetapi bila ada kesempatan akan berbuat jahat juga.
13. "Hampa berat menjadi sekam" artinya Karena banyaknya barang maka jika ada yang hilang
tidak dipedulikan
14. "Hangat-hangat tahi ayam" artinya Keinginannya yang hangat hanya permulaan saja
15. "Hangus tiada berapi, karam tiada berair" artinya Mengalami penderitaan dan kesusahan
yang amat sangat
16. "Hari pagi dibuang-buang, hari petang dikejar-kejar" artinya Kesempatan yang baik
dibuang begitu saja, baru setelah terdesak dikerjakan tergesa-gesa
17. "Harimau ditakuti karena giginya" artinya
Orang besar dan berpangkat ditakuti orang selama berkuasa
18. "Harimau tak akan memakan anaknya" artinya Orang berkuasa (tua) tak akan mencelakakan
keluarganya
19. "Harum menghilangkan bau" artinya Keburukan tidak tampak karena tertutupi perbuatan
baik
20. "Hati tak lepas, dendam tak sudah" artinya Hati tak pernah puas
21. "Hawa nafsu besar, tenaga kurang" artinya Kemauannya banyak tetapi malas bekerja
22. "Hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan" artinya Tidak mau kalah dengan
yang lain
23. "Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai" artinya Jika kita hemat dapat menyimpan uang,
sebaliknya jika kita boros akan menanggung hutang
24. "Habis air habislah kayu, jagung tua tak hendak dimasak" artinya Pekerjaan yang tidak
menguntungkan bahkan hanya mendatangkan kerugian saja
25. "Hilang dimata dihati jangan" artinya Biarpun telah berjauhan hendaknya tetap saling
mengingat
26. "Habis miang karena bergeser" artinya Segala kesulitan dan kesukaran akan hilang dan tidak
terasa setelah menjadi kebiasaan

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; I

1. "Ibarat balam, mata terlepas, badan terkurung" artinya Perihal wanita yang dipingit
2. "Ingat sebelum kena, berhemat sebelum habis" artinya Berusaha sekuat tenaga sebelum
terlambat
3. "Ijuk tak bersagar, lunak tak berbatu" artinya Tidak memiliki saudara yang disegani orang
4. "Ikan belum dapat, airnya sudah keruh" artinya Penerapan pekerjaan yang tidak tepat
(keadaan menjadi buruk sebelum pekerjaan selesai).
5. "Ikan bergantung, kucing tunggu" artinya Mengharapkan sesuatu yang mustahil didapat
6. "Ikan di hulu, tuba di hilir" artinya Pekerjaan yang tak berguna dan sia-sia
7. "Ikan di laut, asam di gunung, bertemu dalam belanga" artinya Walaupun berjauhan jika
berjodoh akan menjadi suami istri
8. "Ikan lagi di laut, lada garam sudah disengkalan" artinya Bersiap-siap ingin mengecap hasil
pekerjaan yang belum tentu berhasil
9. "Ibarat beban belum lepas dari bahu" artinya Anak yang masih menjadi tanggung jawab
orang tua.
10. "Ilmu padi, makin berisi makin merunduk" artinya Orang yang banyak ilmunya (pandai)
selalu merendahkan diri.
11. "Indah kabar dari pada rupa" artinya Pada umumnya kabar lebih bagus daripada
kenyataannya.
12. "Ibarat ayam tiada berkais tiada makan" artinya Orang yang miskin, jika tidak bekerja tidak
makan
13. "Ikan pulang ke lubuk" artinya Telah kembali ke tempat asalnya
14. "Ikan seekor rusakkan ikan setajau" artinya Karena keburukan sedikit saja, maka semuanya
menjadi buruk
15. "Ikan terkilat jala tiba" artinya Karena pandainya, sudah dapat menangkap pembicaraan
seseorang yang belum selesai bicaranya.

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; J

1. "Jual emas beli intan" artinya Meninggalkan sikap-sikap yang kurang terpuji, dan
melaksanakan sikap-sikap yang baik.
2. "Jalan diasak orang lalu" artinya Adat istiadat dalam suatu negeri diubah oleh orang asing
yang tinggal di situ.
3. "Janda belum berlaki" artinya Gadis yang tercemar (gadis yang dipermainkan laki-laki dan
ditinggalkan)
4. "Jangan liat kurang panggang" artinya Keras hati dan sukar diajar (sukar diberi tahu)
5. "Jangkau sehabis tangan" artinya Berusaha sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan
6. "Jarum halus kelindan sutera" artinya Tipuan yang sangat halus
7. "Jatuh ke atas kasur" artinya Beruntung nasibnya karena mendapat istri yang kaya raya
8. "Jauh di mata, dekat dihati" artinya Walaupun tempatnya berjauhan, tetapi serasa berdekatan
karena sering mengirim kabar
9. "Jauh panggang dari api" artinya Banyak sekali perbedaan, tidak mengena (tentang jawaban
atau sindiran)
10. "Jangan disesar gunung berlari, hilang kabut tampaklah dia" artinya Sesuatu yang sudah
pasti, kerjakan dengan tenang dan penuh kesabaran
11. "Janganlah menyiangi ladang orang, siangilah ladang sendiri" artinya Jangan sekai-kali
mencampuri urusan orang lain, uruslah kepentinganmu sendiri
12. "Jangan membangunkan ular tidur" artinya Orang yang sengaja mencari kesusahan
13. "Jangan ambil marah" artinya Jangan berkecil hati.
14. "Jual sutera, beli mastuli" artinya Menjual barang yang baik dan membeli barang yang jelek
15. "Jika tak lalu dandang di air, di gurun ditanjakkan" artinya Berusaha sekuat tenaga untuk
mencapai sesuatu maksud agar maksudnya tercapai.
16. "Jika menebang menuju pangkal, jika melanting menuju tangkai" artinya Setiap tindakan
yang dilakukan seseorang tentu ada maksud dan tujuannya.

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; K


1. "Ketika ada jangan dimakan, bila habis boleh dimakan" artinya Jika ada rejeki dari mata
pencaharian, sebaiknya jangan menggunakan harta simpanan, dan gunakan harta simpanan itu
bila mata pencaharian telah tiada lagi.
2. "Kalau pandai meniti buih, selamat badan ke seberang" artinya Jika kita mempunyai kemauan
yang keras dan pantang menyerah, niscaya apa yang menjadi idaman kita pasti tercapai.
3. "Ke bukit sama mandaki, ke lurah sama menuruni" artinya Sama-sama menangung suka dan
dukanya.
4. "Kecil-kecil cabai rawit" artinya Walau pun kecil tetapi pemberani
5. "Kilat cermin sudah ke muka" artinya Maksud yang tidak baik itu telah diketahui oleh orang
lain.
6. "Kalau tidak bermeriam lebih baik diam" artinya Jika tidak berdaya, sebaiknya terimalah
nasib.
7. "Kail dalam belanga, menggunting dalam lipatan" artinya Mencari keuntungan untuk dirinya
sendiri tanpa memikirkan akibat perbuatannya terhadap kawannya.
8. "Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah" artinya Kasih ibu selalu lestari (tiada
putusnya), sedang kasih anak terhadap ibunya sangat terbatas.
9. "Katak di bawah tempurung" artinya Orang yang picik pengetahuannya.
10. "Kayak tak berbunyi" artinya Melakukan kejahatan, tetapi tidak diketahui orang
11. "Ke langit tak sampai, ke bumi tak nyata" artinya Sesuatu yang terkatung-katung dan tak
terselesaikan.
12. "Kehilangan muka tebal muka" artinya Tidak berperasaan sama sekali
13. "Kapal satu nahkoda dua" artinya Satu pekerjaan dikepalai oleh dua orang pimpinan.
14. "Kena sepak belakang" artinya Tertipu oleh orang yang tidak Jujur (tidak lurus hatinya).
15. "Kuat sepit karena kempa" artinya Orang yang kuat dalam perkara karena ia ada yang
menopangnya dari belakang.
16. "Kalau kubuka tempayan budu, baharu tahu" artinya Kalau kubuka rahasiamu, tentu engkau
akan malu.
17. "Kalau tidak berada ada, masakan tempua bersarang rendah" artinya Jika tidak ada sebab-
sebabnya, tak mungkin akan terjadi sesuatu yang luar biasa.
18. "Kail sebentuk umpan seekor, sekali putus sehari berhanyut" artinya Berdagang dengan
modal kecil, jika merugi sekali saja akan habis modalnya
19. "Kalau kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga" artinya Kalau pengetahuan masih
dangkal, jangan sekali-kali melawan orang yang pandai
20. "Kalah jadi abu, menang jadi arang" artinya Kalah atau menang dalam perselisihan sama-
sama merugi
21. "Kalah membeli, memang memakai" artinya Mahal harganya tak apa, asal mutunya baik dan
tahan lama
22. "Kalau langit hendak menimpa bumi, dapatkah ditahan dengan telunjuk" artinya Orang kecil
tak kuasa menolak kehendak orang yang berkuasa (orang besar)
23. "Ke langit tak sampai, ke bumi tak nyata" artinya Sesuatu yang terkatung-katungdan tak
terselesaikan
24. "Kelewat manis masam, kelewat harum busuk" artinya Mula-mula berkasih-kasihan
kemudian berselisih

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; L


1. "Laki pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan" artinya Orang lain ditolongnya, sedangkan
saudarahya sendiri ditelantarkan.
2. "Lidahnya tergalang" artinya Tidak dapat berkata-kata lagi; tidak dapat menolak permintaan
3. "Lancar kaji karena diulang, pasar jalan karena diturut" artinya Kepandaian itu dapat kita
capai dengan rajin berlatih
4. "Luka kaki dapat diobati, luka dihati apa obatnya" artinya Seseorang yang tersinggung itu
sukar untuk menghilangkan sakit hatinya
5. "Laba tertinggal harta lingkap" artinya Tidak memperoleh untung bahkan modalnya habis
6. "Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya" artinya Tiap negeri atau bangsa berlainan
adat istiadatnya
7. "Lagak besar kantong kosong" artinya Banyak aksinya tetapi kenyataan nol
8. "Lahirnya menolong, batinnya menggolong" artinya Kelihatannya seperti menolong tetapi
merugikan orang yang ditolongnya
9. "Lalang terbakar, si cerek ikut mati" artinya Jika pemimpinnya jatuh (menyerah) maka anak
buahnya akan menyerah juga
10. "Lalat mencari puru" artinya Perihal orang yang serakah
11. "Laut budi tepian akal" artinya Orang yang cerdik banyak ilmunya
12. "Laut ditimba tak akan kering" artinya Kepandaian itu tak ada habisnya, selama hayat
dikandung badan
13. "Layang-layang putus talinya" artinya Seseorang yang sudah putus asa dan menyerahkan diri
pada nasib
14. "Laksana manau, seribu kali embat haram tak patah" artinya Sesuatu yang sangat kuat dan
teguh
15. "Lebih baik segenggam padi dengan senang hati, daripada padi selumbung dengan susah
hati" artinya Lebih baik kita memiliki harta sedikit tetapi halal, daripada banyak harta tetapi
mendatangkan malapetaka
16. "Lurus bak tabung" artinya Orang yang jujur dan tidak pernah berdusta
17. "Lagit diukir, tetapi anak istrinya kelaparan" artinya Lagaknya seperti orang besar, tetapi
kenyataannya nol
18. "Lepas bantal berganti tikar" artinya Orang laki-laki yang menikah dengan saudara istri
karena istrinya meninggal.
19. "Layar ditimpa tiang" artinya Kawan menjadi lawan.
20. "Labu dikerobok tikus" artinya Gadis yang sudah tidak perawan lagi
21. "Lalu jarum lalu kalindan" artinya Jika maksud pertama telah tercapai, mudahlah menempuh
maksud yang lain.
22. "Lain bengkak, lain bernanah" artinya Seseorang yang berbuat kesalahan,tetapi orang lain
yang menaggung akibat.
23. "Lain kata lain perbuatan" artinya Apa yang dikatakan, lain dengan yang dilakukannya.
24. "Lain tembak lain yang kena" artinya Lain yang dituju, lain yang didapat.

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; M

1. "Mengadu ujung penjahit" artinya Menguji kecerdasan masing-masing.


2. "Membasuh muka dengan air liur" artinya Maksudnya ingin memperbaiki kesalahannya, akan
tetapi makin memperbesar kesalahan itu sendiri.
3. "Menghapuskan arang di kening" artinya Menghilangkan rasa malu dalam dirinya sendiri.
4. "Mati-matian membanting tulang" artinya Bekerja mati-matian (bekerja keras).
5. "Menjual bedil kepada lawan" artinya Membuka rahasia kepada musuh.
6. "Menegakkan benang basah" artinya Pekerjaan yang sia-sia.
7. "Mencabik baju di dada" artinya Membuka aibnya sendiri.
8. "Menjual tangkai cangkul sekah" artinya Orang yang suka membual.
9. "Minta dedak kepada orang yang mengubik" artinya Minta pertolongan kepada orang miskin.
10. "Menanti gagak hitam" artinya Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin dapat diperoleh.
11. "Menggalang batang leher" artinya Bersedia menyabung nyawa
12. "Masuk tak genap keluar tak ganjil" artinya Sesuatu yang tak ada gunanya.
13. "Menggantang anak ayam" artinya Pekerjaan yang sulit dikerjakan.
14. "Menggenggam erat, membubul mati" artinya Selalu memegang janji atau nasihat orang lain.
15. "Menohok teman seiring" artinya Mencelakakan teman sendiri.
16. "Memberi lauk kepada orang membantai" artinya Menolong seseorang yang tidak
memerlukan pertolongan
17. "Meludah ke langit, terpecik ke muka sendiri" artinya Barang siapa melawan orang yang
berkuasa, maka ia akan mendapat susah sendiri
18. "Manis serasa madu, pahit serasa empedu" artinya Kata-katanya manis, tetapi menyakitkan
hati.
19. "Mati-mati mandi biarlah basah" artinya Jangan kepalang tanggung
20. "Masuk sarang harimau" artinya Terperangkap ke dalam bahaya besar.
21. "Monyet mendapat bunga, adakah ia tahu akan faedah bunga itu" artinya Orang yang tidak
tahu menghargai barang yang bagus.
22. "Menyauk air mandi kan sendiri" artinya Hidup dengan usaha sendiri.
23. "Menyauk kering-kering, membeli habis-habis" artinya Menuntut ilmu hingga selesai
(tuntas).
24. "Menjadi sebut-sebutan" artinya Menjadi percakapan orang lain.
25. "Melepaskan anjing tersepit" artinya Menolong orang yang tidak tahu membalas budi.
26. "Menyuruk hilang-hilang, memakan habis-habis" artinya Hendaknya dalam
menyembunyikan sesuatu yang sempurna mungkin
27. "Menelan mentah-mentah" artinya Menerima bulat-bulat tanpa dipikir terlebih dahulu.
28. "Masakan emas mau dicampur dengan tembaga" artinya Masakan orang bangsawan mau
bergaul dengan orang miskin (orang kecil).
29. "Menempuh lalu, sebondong surut" artinya Perihal orang bersahabat yang tetap bersatu hati.
30. "Mempertinggi tepat jatuh" artinya Memperbesar kerugian karena ceroboh dalam
mengendalikan sesuatu.
31. "Minta tulang kepada lintah" artinya Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin dapat
didapatkan

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; N

1. "Nafsu besar tenaga kurang" artinya Keinginannya besar, tetapi kemampuannya terbatas
2. "Nasi habis budi bersua" artinya Sesudah menemui kesulitan, barulah teringat sahabatnya
3. "Nasi sudah menjadi bubur" artinya Sesuatu yang sudah terlanjur
4. "Nasi tersaji di lutut" artinya Keuntungan yang diperoleh dengan mudah
5. "Nyamuk mati gatal tak lepas" artinya Meskipun penjahat itu telah dihukum, tetapi
dendamnya tak hilang pada seseorang
6. "Naga ditelan ular lidi" artinya Orang bangsawan menikah dengan orang kecil.
7. "Nasi tersenduk tidak termakan" artinya Mendapatkan sesuatu, tetapi tidak dapat
menikmatinya.
8. "Nyawa bergantung di ujung kuku" artinya Keadaan yang sulit dan berbahaya.

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; O

1. "Orang penggamang mati jatuh" artinya Barang siapa tidak mempunyai keberanian tidak akan
tercapai maksudnya.
2. "Orang haus diberi air, orang lapar diberi nasi" artinya Memperoleh suatu hal yang sangat
diharapkan atau diinginkan
3. "Obat jauh penyakit hampir" artinya Seseorang yang berada dalam kesusahan
4. "Ombak kedengaran, pasirnya tak kelihatan" artinya Telah tersiar kabarnya, tetapi belum ada
buktinya
5. "Ombak yang kecil jangan diabaikan" artinya Jangan diremehkan perkara yang kecil, sebab
dapat membahayakan kita
6. "Orang berdendang di pentasnya, orang beraja dihatinya" artinya Sesuka hatinya masing-
masing
7. "Orang kaya suka dimakan, orang elok selendang dunia" artinya Orang kaya yang suka
menolong orang miskin
8. "Orang muda menanggung rindu, orang tua menanggung ragam" artinya Orang tua harus
bersabar hati dan suka memanfaatkan anak-anak muda yang sikapnya tidak baik, karena ada
yang dirindukan
9. "Orang tua diajar makan dadih atau pisang" artinya Orang yang sudah pandai jangan diajar
lagi dengan ilmu yang dangkal
10. "Orang tua tak akan kehilangan tongkat dua kali" artinya Orang yang cerdik pandai tak akan
tertipu kedua kalinya

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; P

1. "Pejatian balam padi rebah" artinya Mendapatkan keuntungan yang besar tanpa bersusah
payah
2. "Patah tumbuh hilang berganti" artinya Terus menerus dan selalu ada gantinya.
3. "Pagar makan tanaman" artinya Orang yang kita percayai merusakkan barang-barang yang
kita percayakan.
4. "Patah tongkat berjeremang" artinya Tidak pernah putus asa dan terus berusaha sekuat tenaga.
5. "Punggung parang jika diasah terus-menerus akan tipis jua" artinya Sebodoh-bodoh
seseorang, jika rajin mengajarnya pasti akan pandai.
6. "Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna" artinya Sebaiknya dipikir masak-
masak sebelum mengambil langkah agar tidak menyesal di belakang hari.
7. "Pipit meminang anak enggang" artinya Anak orang kecil meminang anak orang besar (orang
kaya)
8. "Padi masak jagung mengupih" artinya Hidupnya makmur karena hasil panennya meningkat
9. "Payah-payah dilamun ombak, tercapai juga di tanah tepi" artinya Setelah sekian lama hidup
menderita akhirnya tercapai juga harapan dan keinginannya
10. "Padi ditanam ilalang tumbuh" artinya Melakukan perbuatan baik tetapi keburukan yang
didapatkan
11. "Padi sekepuk hampa" artinya Tampaknya pandai padahal bodoh/ tampaknya kaya padahal
miskin
12. "Pahit dahulu manis kemudian" artinya Sebaiknya dibicarakan dahulu agar jelas dan terbuka,
supaya hasilnya berkenan di hati masing-masing
13. "Paksa terkukur, padi rebah, paksa tikus, lengkiang terbuka" artinya Sesuatu yang baik dan
yang diharapkan.
14. "Punggung rebag belatuk penumpang mati" artinya Jika pelindungnya jatuh, maka anak
buahnya juga ikut merasakannya
15. "Puntung berasap" artinya Sesuatu yang mustahil
16. "Pinang pulang ke tampuknya" artinya Sesuatu yang sudah pada tempatnya; sudah cocok
benar

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; R

1. "Ringan tulang, berat perut" artinya Orang yang mau bekerja keras dan rajin, tentu mendapat
rezeki.
2. "Rebusan tak empuk" artinya Orang yang tidak mengindahkan nasihat orang lain
3. "Rambut sama hitam, tetapi hatinya berlainan" artinya Tiap-tiap orang berbeda pendapatnya
4. "Ramai beragam, rimbun menyelara" artinya Tiap-tiap orang mempunyai kesukaan dan
tingkah laku sendiri-sendiri
5. "Rupa boleh diubah, tabiat dibawa mati" artinya Sangat susah merubah tabiat seseorang
6. "Rupa harimau, hati tikus" artinya Tampak berani namun sebenarnya penakut.

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; S

1. "Seperti cendawan tumbuh pada musim hujan" artinya Sangat banyak sekali
2. "Sebelum ajal berpantang mati" artinya Hidup dan matinya orang ditentukan oleh Tuhan.
3. "Sudah dianjung dihempaskan" artinya Setelah dipuji kemudian dihina.
4. "Sampai serambut dibelah tujuh" artinya Sedikit pun tidak ada yang ketinggalan.
5. "Seperti Belanda minta tanah" artinya Perihal orang yang tamak, diberi sedikit minta yang
banyak.
6. "Seperti besi dengan emas" artinya Nyata benar perbedaannya.
7. "Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit" artinya Ilmu atau harta yang dikumpulkan sedikit
demi sedikit, akhirnya menjadi banyak.
8. "Seperti pungguk merindukan bulan" artinya Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin
didapat.
9. "Si cebol meridukan bulan" artinya Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin tercapai
10. "Suaranya bagai puluh perindu" artinya Suaranya merdu sekali.
11. "Seperti cacing kepanasan" artinya Perihal orang yang selalu gelisah.
12. "Seseorang makan cempedak, semua orang kena getahnya" artinya Seseorang yang berbuat,
tetapi yang lain dianggap bersalah juga.
13. "Sudah gaharu cendana pula" artinya Sudah tahu bertanya pula (pura-pura tidak tahu).
14. "Seperti cincin dengan permata" artinya Sesuai benar dalam segala hal.
15. "Siapa pun jadi raja, tanganku ke dahi juga" artinya Siapa pun yang berkuasa aku tetap
menghormatinya.
16. "Sambil berdendang biduk hilir" artinya Melakukan dua pekerjaan selesai sekaligus.
17. "Seduit dibelah tujuh" artinya Sangat sedikit sekali, sangat miskin.
18. "Seperti embun ditimpa panas matahari" artinya Hilang lenyap tak berbekas.
19. "Secupak tak akan jadi segantang" artinya Sesuatu telah ditentukan dan tak dapat diubah
lagi.
20. "Satu juga gendang berbunyi" artinya Selalu sama dan tidak berubah.
21. "Seperti kucing dengan tikus" artinya Selalu bermusuhan.
22. "Seperti kucing yang dibawakan lidi" artinya Takut sekali.
23. "Sudah di ludah dijilat lagi" artinya Sudah dicela kemudian dipuji kembali.
24. "Seperti padi hampa makin lama makin mencongak" artinya Orang yang sombong dan tak
berilmu makin lama makin besar
25. "Seperti panji, ditiup angin berkibaran" artinya Tidak memiliki pendirian yang tetap.
26. "Sayap singkat terbang hendak jauh" artinya Melakukan sesuatu yang melebihi
kemampuannya, akhirnya menyusahkan dirinya sendiri.
27. "Sedap bagi kita, enak bagi orang" artinya Kenikmatan yang kita rasakan, juga harus
dinikmati oleh orang lain.
28. "Sambil menyelam minum air" artinya Menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus dalam
satu waktu.
29. "Seperti sengkalan tak sudah" artinya Buruk sekali rupanya.
30. "Siang bagai hari, malam bagai bulan" artinya Sudah jelas dan tidak perlu diragukan lagi
tentang perkara itu.
31. "Siar bakar berpuntung suluh" artinya Setelah cukup bukti dan keterangan suatu perkara
baru boleh diputus.
32. "Sumur digali air terbit" artinya Memperoleh keuntungan lebih yang diharapkan.
33. "Sudah terantuk baru tengadah" artinya Baru teringat sesudah terjadi sesuatu.
34. "Seperti tengguli ditukar dengan cuka" artinya Hal yang menyenangkan menjadi
menyedihkan
35. "Seperti timun dengan durian" artinya Perlawanan yang tidak seimbang.
36. "Sudah dapat gading bertuah, tanduk tiada berguna lagi" artinya Karena sudah mendapatkan
barang yang bagus, maka barang yang kurang baik ditinggalkan begitu saja.
37. "Seiring bertukar jalan, seia bertukar sebut" artinya Orang yang sehaluan, tetapi berlainan
cara melaksanakannya.
38. "Sepandai pandai tupai melompat, sekali gawal (terjatuh) juga" artinya Sepandai-pandai
seseorang, sekali waktu juga berbuat kekeliruan.
39. "Sudah beruban baru berguam" artinya Orang tua yang tingkah lakunya seperti anak muda.
40. "Singkat diulas panjang dikerat" artinya Mana yang kurang ditambah, sedangkan yang lebih
dikurangi.
41. "Sudah berurat akar" artinya Sudah mencandu (mendalam) benar.
42. "Seperti api dengan asap" artinya Tidak terpisahkan dan selalu bersama.

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; T


1. "Tambah air tambah sagu" artinya Makin banyak yang dikerjakan, makin banyak pula yang
dihasilkan.
2. "Terapung sama hanyut, terendam sama basah" artinya Seia sekata, sehidup semati
3. "Telah merasai asinnya garam" artinya Orang yang banyak pengalamannya.
4. "Tangan mencecang, bahu memikul" artinya Berani berbuat berani bertanggung jawab.
5. "Tak beban batu digilas" artinya Sudah senang mencari susah.
6. "Tiada biduk karam sebelah" artinya Jika salah satu keluarga kita mendapat kesusahan, maka
keluarga yang lain juga ikut menderita
7. "Tartanam biji hampa" artinya Pekerjaan yang sia-sia karena tidak memberikan hasil.
8. "Tiap-tiap celaka ada gunanya" artinya Orang yang telah tertimpa celaka tentu akan insyaf
dan berhati hati
9. "Tak ada gading yang tak retak" artinya Segala sesuatu tak ada yang sempurna dan masih ada
kekurangannya.
10. "Tiada beban batu digalas" artinya Orang yang sengaja mencari kesusahan dirinya.
11. "Tua-tua keladi berisi" artinya Semakin tua ilmunya semakin tinggi.
12. "Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan" artinya Tetap dan tidak berubah untuk selama-
lamanya.
13. "Tiada terbawa sekam segantang" artinya Keadaan orang yang sangat lemah.
14. "Taruh betas dalam padi" artinya Simpanlah (rahasiakan) rahasia itu baik-baik.
15. "Tegak sama tinggi, duduk sama rendah" artinya Sama kedudukannya.
16. "Terlalu tegang menjadi putus" artinya Bila kita saling mengotot, tak akan menyelasaikan
suatu masalah, bahkan dapat memutuskan hubungan kita.
17. "Telinga rabit, pasang subang di kaki" artinya Melakukan (menerapkan) sesuatu yang tidak
pada tempatnya, sehingga ditertawakan orang lain.
18. "Telur sesangkak, pecah satu pecah semua" artinya Bersatu hati dalam segala hal.
19. "Terbang bertumpu hinggap mencekam" artinya Seseorang yang merantau sebaiknya
mencari kerabatnya untuk menumpang.
20. "Tidur bertilam air mata" artinya Sangat sedih karena merindukan kekasih.
21. "Tidak tentu titik komanya" artinya Tidak tahu apa yang dimaksudkan.
22. "Tong kosong nyaring bunyinya" artinya Pada umunya orang yang banyak omongnya bodoh.
23. "Tuak terbeli, tunjang hilang" artinya Tiap-tiap perbuatan pasti akan menanggung akibatnya.

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; U

1. "Usang diperbarui, lapuk dikajangi" artinya Mana yang kurang baik sebaiknya diperbaiki
2. "Umpama memerah nyiur, santan diambil, ampas dibuang" artinya Meniru sikap dan
perbuatan orang baik tak apa, asal tidak meniru sikap-sikap buruknya
3. "Untung sabut terapung, untung batu tenggelam" artinya Nasib seseorang tidak tetap, ada
kalanya enak ada kalanya susah
4. "Umur setahun jagung" artinya Waktu yang sangat pendek
5. "Ucap habis niat sampai" artinya Semua yang langsung dikatakan kemudian dikerjakan
6. "Udang hendak mengatai ikan" artinya Orang yang tidak dapat mawas diri
7. "Ular bukan, ikanpun bukan" artinya Belum dapat dipastikan apakah ia bertabiat baik atau
buruk
8. "Ular kepala dua" artinya Penghianat
9. "Ular menyusur akar" artinya Bersikap rendah diri, namun tidak turun martabatnya.
10. "Umpan habis ikan tak kena" artinya Pekerjaan yang tidak membuahkan hasil, bahkan
merugi
11. "Umpan seumpan, kail sebentuk" artinya Melakukan suatu usaha tidak cukup peralatannya
12. "Umpama tidak membunuh, puji tidak menyenangkan" artinya Jangan terlalu dihiraukan
umpatan atau pujian orang, jangan cepat tersinggung jika dicela orang lain, begitupula jangan
terlalu bangga jika dipuji orang lain
13. "Usul menunjukkan asal" artinya Sikap dan perilaku seseorang menunjukkan asal usul
keturunannya
14. "Utang emas boleh dibayar, utang budi dibawa mati" artinya Budi baik seseorang akan
diingat (dikenang) orang selama-lamanya.
15. "Ujung jarum halus kelindan sutera" artinya Tipu muslihat yang amat halus.
16. "Ulam mencari sambal" artinya Wanita melamar (mencari) pria.
17. "Usaha menjalani, nasib menyudahi" artinya Kita harus melaksanakan kewajiban, hasilnya
Tuhan yang menentukan

PERIBAHASA DAN ARTINYA ; Y

1. "Yang hampa biar terbang, yang bernas biar tinggal" artinya Sesuatu yang tidak berguna
selalu diacuhkan orang
2. "Yang dikait tidak jatuh, pengait tinggal" artinya Yang dijemput tidak datang, yang
menjemput tidak pulang
3. "Yang lahir menunjukkan yang batin" artinya Untuk mengetahui hati seseorang dapat dilihat
dari tutur katanya
4. "Yang elok rupa yang indah bahasa" artinya Budi bahasa yang halus dan lembut lebih utama
daripada keelokan parasnya
5. "Yang tajam tumpul, yang bisa tawar" artinya Kata-kata yang manis dan lemah lembut dapat
meluluhkan hati orang yang sedang marah
6. "Yang bertakuk yang ditebang yang bergaris yang dipahat" artinya Sesuatu yang menurut
aturan adat yang berlaku
7. "Yang bingung makanan cerdik, yang tidur makanan yang jaga" artinya Jika kita kurang
waspada maka mudah tertipu, yang tidur nyenyak mudah sekali kecurian.
8. "Yang buta peniup lesung, yang peka pelepas bedil" artinya Pada suatu ketika orang bodoh
akan berguna.
9. "Yang dicari tak dapat, yang dikandung berceceran" artinya Karena tamaknya akan harta,
maka rejeki yang sudah ada menjadi tersia-sia Celaka.
10. "Yang elok dipakai, yang buruk dibuang" artinya Terapkanlah sikap-sikap yang baik, dan
tinggalkan sikap-sikap yang kurang terpuji.

By : De_chan

Anda mungkin juga menyukai