b. Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 229,802 dengan tingkat signifikansi 0,00. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan manajemen, Kualitas jasa auditor dan Moderasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas lapora akuntansi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas jasa akuntansi. c. Tampilan output SPSS memberikan besarnya R2 sebesar 0,913 hal ini berarti 91,3 persen variasi laporan kualitas akuntansi yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel indepeden kemampuan manajemen, Kualitas jasa akuntansi dan Moderasi. Sedangkan sisanya 8,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model. d. Dari ke tiga variabel bebas yang dimasukkan dalam regresi, variabel kemampuan manajemen dan kualitas jasa auditor berpengaruh secara signifíkan terhadap kualitas laporan akuntansi. Variabel kemampuan manjemen memberikan nilai T sebesar 3,064 dengan tingkat signifíkansi 0,003 dan variabel kualitas jsa auditor memberikan nilai T sebesar 4,229 dengan tingkat signifíkansi 0,000. Variabel moderasi yang merupakan interaksi antara kemampuan manajemen dan Kualitas jasa auditor berpengaruh signifíkan, yaitu dengan signifikansi sebesar 0,0027, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas jasa auditor merupakan variabel moderasi hubungan antara kemampuan manajemen dan kualitas laporan akuntansi. e. Oleh karena variable kualitas jasa auditor dan interaksi kemampuan manajemen dengan kualitas jasa auditor samasama signifikan, maka variabel kualitas jasa auditor merupakan variabel moderasi semu. Artinya, meskipun kualitas jasa auditor meningkat, kualitas laporan akuntansi akan meningkat dengan meningkatnya kemampuan manajemen. Koefisien variable interaksi X1*X2 memiliki koefisien yang positif sebesar 0,064 dapat diinterpretasikan, bahwa dengan meningkatnya kualitas jasa auditor, maka pengaruh kemampuan manajemen terhadap kualitas laporan akuntansi juga meningkat. Dengan kata lain, kualitas jasa auditor memperkuat pengaruh kemampuan manajemen terhadap kualitas laporan akuntansi. Regresi dengan variabel interaksi umumnya menimbulkan masalah, karena akan terjadi multikolonieritas yang tinggi antara variabel independen, misalkan antara variabel kemampuan manajemen dan Moderasi (kemampuan manajemen*kualitas jasa auditor) atau antara variabel kualitas jasa auditor dan moderasi (kemampuan manajemen*Kualitas jasa auditor), hal ini disebabkan pada variabel moderasi ada unsur kemampuan manajemen dan kualitas jasa auditor, seperti yang ditampilkan pada tabel matrik korelasi berikut ini. Hubungan antar variabel bebas yang lebih dari 80% menimbulkan masalah dalam regresi, sehingga perlu dicari cara lain untuk menguji moderasi variabel.