Diajukan oleh:
MELATI USMAN
NIM. 754840120050
Kepada
i
BIODATA
1. Data Umum :
a. Nama Lengkap : Melati Usman
b. Tempat/Tanggal Lahir : Gorontalo, 28 Juli 2002
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Belum Kawin
f. Alamat Lengkap : Jl. Terminal Graha 42 Blok C No.6, Kec. Sipatana, Kel.
Tapa
g. Nomor Telepon Rumah/Hp : 085394909926
h. Alamato e-mail : melatiusman28@gmail.com
2. Riwayat Pendidikan
a. Sekolah Dasar : SDN 86 Kota Tengah
b. Sekolah Menengah Pertama : SMPN 6 Kota Gorontalo
c. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 3 Kota Gorontalo
Melati Usman
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan tertentu
di suatu Perguruan Tinggi dan sepengatahuan penyusun tidak terdapat karya atau
pendapat orang lain, baik yang dipublikasikan maupun tidak, kecuali yang secara
tertulis dikutip dalam Karya Tulis Ilmiah dan disebutkan dengan jelas dalam
daftar pustaka. Bila mana dikemudian hari pernyataan ini terbukti tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Gorontalo,
Juli 2023 Penyusun Melati Usman.
Melati Usman
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…..
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan
karya tulis ilmiah ini.
Karya tulis ilmiah yang berjudul “UJI KADAR KEASAMAN DAN
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN SIRUP CLUSH DRINK
SEBAGAI ALTERNATIF MINUMAN FUNGSIONAL KESEHATAN
DENGAN METODE FIC” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi (Amd.Farm.) dari Program Studi Diploma
III Farmasi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo. Penyusun menyadari
bahwa penyusunan Karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penyusun
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Mohamad Anas Anasiru, S.K.M., M.Kes., selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes Gorontalo.
2. Ibu Zulfiayu, S.Si., M.Si., Apt., selaku Ketua Jurusan Farmasi yang telah
memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan, arahan, bantuan serta motivasi
kepada penyusun selama menempuh pendidikan di Poltekkes Kemenkes
Gorontalo.
3. Ibu Hartati., S.Farm., M.Farm., Apt., selaku Pembimbing Utama yang telah
memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan, arahan, bantuan serta motivasi kepada
penyusun.
4. Bapak Fadli Husain, S.Si., M.Si. selaku Pembimbing II yang senantiasa memberikan
ilmu pengetahuan, bimbingan, arahan, bantuan, masukan dan saran serta motivasi
kepada penyusun selama menempuh pendidikan di Poltekkes Kemenkes Gorontalo.
5. Terimakasih kepada Ibu Vyani Kamba, S.Si., MPH., Apt., selaku penguji 1
yang senantiasa selalu memberikan masukan dan saran kepada penyusun
selama melakukan peyusunan KTI ini.
6. Terimakasih kepada Ibu Prisca S. Wicita, S.Farm., M.Farm., Apt., selaku
penguji 2 yang senantiasa selalu memberikan masukan dan saran kepada
iv
penyusun selama melakukan peyusunan KTI ini.
7. Terimakasih kepada kedua orang tua saya yang paling berjasa dalam hidup saya, ayah
Asdinto Usman dan Ibu Ifonela Krisna Samir, SKM serta ibu (tante) Lisdiyanti
Usman, S.St., M.Kes. Terima kasih atas segala dukungan, materi, tenaga, cinta, doa,
dan nasihat yang selalu diberikan kepada saya.
8. Bripda Rafi Prasetya Momongan terimakasih karena tak henti-hentinya memberikan
semangat dan dukungan serta bantuan kepada penyusun untuk menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah.
9. Sahabatku terkhusus Siti Nurain Mobi dan Anisa A. Suleman, serta teman-temanku
Nurmega F. Galib, Sri Andriyani A. Nusi, Muh. Ikhsan Umar yang senantiasa selalu
ada pada saat penelitian berlangsung dan selalu memberikan semangat serta dukungan.
Penyusun menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, hal ini
tidak lepas dari keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penyusun miliki. Oleh
sebab itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menjadikan Karya Tulis Ilmiah ini lebih baik lagi. Besar harapan penyusun, semoga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfat bagi para pembaca.
Gorontalo, Juli 2023
Penyusun
Melati Usman
v
DAFTAR ISI
A.PENDAHULUAN.................................................................................................... 10
1.Latar Belakang ........................................................................................................ 10
2.Rumusan Masalah ................................................................................................... 12
3.Tujuan Penelitian..................................................................................................... 12
4.Manfaat Penelitian ................................................................................................... 12
5.Keaslian Penelitian .................................................................................................. 13
B. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................... 19
1.Tinjauan Umum Tanaman Mentimun ....................................................................... 19
2.Tinjauan Umum Lemon Cui ................................................................................... 21
3.Tinjauan Umum Minuman Fungsional Kesehatan .................................................... 23
4.Tinjauan Umum Sirup.............................................................................................. 24
5.Tinjauan Umum Antioksidan ................................................................................... 24
6.Tinjauan Umum Spektrofotometri ............................................................................ 26
7.Tinjauan Umum Kadar Keasaman................................................................................27
8.Kerangka Konsep .................................................................................................... 28
9.Hipotesis Penelitian ................................................................................................. 29
C. METODE PENELITIAN....................................................................................... 30
1. Jenis Penelitian ....................................................................................................... 30
2.Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................................. 30
3.Variabel Penelitian........................................................................................................23
4.Instrumen Penelitian.....................................................................................................24
5.Definisi Operasional.....................................................................................................24
6.Teknik Pengumpulan data............................................................................................25
7.Pengolahan dan Analisis Data......................................................................................25
8.Etika Penelitian.............................................................................................................25
9.Jalannya Penelitian.......................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................29
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keaslian penelitian
Tabel 2. Penggolongan aktivitas antioksidan
Tabel 3. Padatan terlarut
Tabel 4. Formula sirup Clush Drink
Tabel 5. Persen Inhibisi dan Nilai IC50
Tabel 6. Pembakuan Larutan Baku Primer NaOH 0,1 N dengan Asam Oksalat
Tabel 7. PenetapanKadar Keasamaan dengan Larutan Baku NaOH 0,1 N
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tanaman Mentimun
Gambar 2. Tanaman Lemon Cuina
Gambar 3. Kerangka Konsep
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Permohonan Izin Penelitian Universitas Samratulangi
Lampiran 2. Permohonan Izin Penelitian Poltekkes Kemenkes Gorontalo
Lampiran 3. CoA bahan yang digunakan
Lampiran 4. Perhitungan dan Dokumentasi
Lampiran 5. Hasil Data SPSS
Lampiran 6. Hasil Penelitian Samratulangi
Lampiran 7. Surat Komisi Etik
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Radikal bebas adalah molekul yang memiliki satu atau lebih elektron tidak
berpasangan pada orbit terluarnya, dan memiliki sifat yang sangat labil dan
reaktif. Radikal bebas memiliki peran penting dalam kerusakan jaringan dan
proses patologi dalam organisme hidup. Hal ini disebabkan karena oksidan yang
masuk kedalam tubuh tidak mampu diimbangi oleh antioksidan dalam tubuh
(Busman,dkk. 2020). Menurut Busman,dkk (2020), reaksi yang terus menurus
berlangsung di dalam tubuh ini jika tidak dihentikan dapat menimbulkan berbagai
penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan dini, serta penyakit degeneratif
lainnya. Dari masalah tersebut, tubuh memerlukan substansi penting yang disebut
antioksidan yang berperan dalam penangkapan radikal bebas yang ada didalam
tubuh, sehingga tidak dapat menginduksi suatu penyakit.
10
tinggi karena bergizi tinggi terutama kandungan antioksidan dari vitamin C pada
satu buah lemon cuina memiliki kandungan (asam askorbat) sebesar 0,1% dan
mineralnya sehingga digunakan sebagai bahan dalam pembuatan minuman. Sirup
lemon cui memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat karena memiliki nilai
IC50 < 50 ppm yaitu sebesar 3.99856 ppm pada konsentrasi sari lemon cui
sebanyak 50 mL. Aktivitas antioksidan tanaman dapat ditentukan dengan
menggunakan beberapa metode salah satunya yaitu metode FIC (Akase, 2021).
11
persyaratannya yaitu minimal 0,35% (Badan Standarisasi Nasional, 2014). Kadar
keasaman yang tidak sesuai dengan syarat mutu standar SNI dapat mempengaruhi
kestabilan mutu produk pangan olahan dimana semakin tinggi nilai keasaman
maka akan menghambat bakteri yang berkembang di minuman tersebut (Sukandar
et al., 2014).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Uji Kadar Keasaman Dan Aktivitas Antioksidan
Minuman Sirup “Clush Drink” Sebagai Alternatif Minuman Fungsional
Kesehatan Dengan Metode FIC.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
1) Tujuan umum
Untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kadar keasaman dalam minuman
sirup dengan kombinasi lemon cui dan mentimun “Clush Drink” sebagai alternatif
minuman fungsional kesehatan.
2) Tujuan khusus
a) Untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi sari mentimun terhadap
aktivitas antioksidan nilai IC50
b) Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi formulasi terhadap kadar antioksidan
dan keasaman pada sirup “Clush Drink” sesuai Badan Standar Nasional
Indonesia.
4. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
a) Memberikan informasi dan pengetahuan tentang aktivitas antioksidan dan
keasaman dari minuman sirup “Clush Drink” sebagai alternatif minuman
fungsional kesehatan
12
dari minuman sirup “Clush Drink” sebagai alternatif minuman fungsional
kesehatan.
2) Manfaat Praktis
a) Memberikan informasi pada masyarakat tentang aktivitas antioksidan dan
keasaman dari minuman sirup “Clush Drink” sebagai alternatif minuman
fungsional kesehatan.
c) Untuk menghasilkan produk sirup yang memiliki izin PIRT yang telah
dilakukn pengujian aktivitas antioksidan dan kadar keasaman.
5. Keaslian Penelitian
Tabel 1. Keaslian Penelitian
Peneliti Judul Penelitian Perbedaan
13
digunakan adalah Pengujian
Uji Kadar Keasaman (Ph) Dan
Aktivitas Antioksidan Minuman
Sirup Clush Drink Sebagai
Alternatif Minuman Fungsional
Kesehatan Dengan Metode
FIC
b. Metode : Metode uji aktivitas
antioksidan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji
ion ferrous
c. Analisis Data : Data dianalisis
secara statistik yaitu dengan uji
One way Annova
Wirasuta, Uji Aktivitas Pada Penelitian Febrianti (2016)
dkk. 2017 Antioksidan Ekstrak a. Variabel : variabel yangdigunakan
Etanol Kulit Ubi Jalar adalah Pengujian Aktivitas
Ungu (Ipomoea batatas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit
(L.) Lam) dengan Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas
Metode Ferrous Ion (L.) Lam) dengan Metode Ferrous
Chelating (FIC) Ion Chelating (FIC)
b. Metode : Metode uji aktivitas
antioksidan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji ion ferrous
c. Analisis Data : Data dianalisis
secara deskriptif berdasarkan
Blois
Pada Penelitian Saya
a. Variabel : variabel yang
digunakan adalah Pengujian Uji
14
Kadar Keasaman (Ph) Dan
Aktivitas Antioksidan Minuman
Sirup Clush Drink Sebagai
Alternatif Minuman Fungsional
Kesehatan Dengan Metode FIC
b. Metode : Metode uji aktivitas
antioksidan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji
ion ferrous
c. Analisis Data : Data dianalisis
secara statistik yaitu dengan ujin
One way Annova
15
Kadar Keasaman (Ph) Dan
Aktivitas Antioksidan Minuman
Sirup Clush Drink Sebagai
Alternatif Minuman Fungsional
Kesehatan Dengan Metode FIC
b. Metode : Metode uji aktivitas
antioksidan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji
ion ferrous
c. Analisis Data : Data dianalisis
secara statistik yaitu dengan ujin
One way Annova
16
a. Variabel : variabel yang
digunakan adalah Pengujian
Uji Kadar Keasaman (Ph) Dan
Aktivitas Antioksidan Minuman
Sirup Clush Drink Sebagai
Alternatif Minuman Fungsional
Kesehatan Dengan Metode
FIC
b. Metode : Metode uji aktivitas
antioksidan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji
ion ferrous
c. Analisis Data : Data dianalisis
secara statistik yaitu dengan uji
One way Annova
Vamelda Uji Fitokimia dan Pada Penelitian Febrianti (2016)
Agustin (2019) Aktivitas Antioksidan a. Variabel: variabel yang
Ekstrak Mentimun digunakan adalah Pengujian
(Cucumis sativus L.) Fitokimia dan Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Mentimun
(Cucumis sativus L.)
b. Metode : Metode uji fitokimia dan
aktivitas antioksidan dengan
metode DPPH ekstrak mentimun
(Cucumis sativus L.)
c. Analisis Data : Data dianalisis
secara deskriptif dengan uji
parametrik dan one way annova
Pada Penelitian Saya
a. Variabel : variabel yang
17
digunakan adalah Pengujian
Uji Kadar Keasaman (Ph) Dan
Aktivitas Antioksidan Minuman
Sirup Clush Drink Sebagai
Alternatif Minuman Fungsional
Kesehatan Dengan Metode
FIC
b. Metode : Metode uji aktivitas
antioksidan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji
ion ferrous
c. Analisis Data : Data dianalisis
secara statistik yaitu dengan
ujin One way Annova
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a) Deskripsi Tanaman
b) Klasifikasi Mentimun
19
Nama Indonesia : Mentimun
Nama Daerah : Katimun
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
(Plantamor, 2022)
c) Morfologi Mentimun
Morfologi dari mentimun sendiri memiliki batang yang basah, berbulu serta
berbuku-buku. Panjang atau tinggi tanamannya mencapai 50 – 250 cm dengan
sulur di sisi tangkai daun, daunnya berbentuk bulat lebar serta perakarannya
tunggang tetapi daya tembusnya relatif dangkal sekitar 30 – 60 cm (Fukhsah, dkk.
2021).
d) Kandungan Mentimun
20
Kandungan nutrisi per 100 g mentimun terdiri dari 15 kalori, 0,8 g protein, 3 g
karbohidrat, 30 mg fosfor, 0,5 mg besi, 0,02 thianin, 0,01 mg riboflavor, 14 mg
asam, 0,3 mg vitamin A, 0,3 mg vitamin B1, 0,02 mg vitamin B2 dan 8,0 mg
vitamin C. Kandungan kalori yang rendah pada mentimun serta air yang
melimpah pada buahnya menjadikan mentimun kaya sumber vitamin C dan
flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan (Fukhsah, dkk. 2021).
21
b) Klasifikasi Lemon Cui
22
merusak sel dan jaringan, seperti melindungi lensa dari kerusakan oksidatif
akibat radiasi (Edam et al., 2016). Lemon Cuina memliki nilai IC50 sebesar
1593,72 (µg/ml) (Yunita,dkk. 2021).
e) Manfaat Lemon Cui
Menurut Apri Jaya ( 2017), Lemon Cui merupakan salah satu buah yang
kaya vitamin C serta kandungan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh manusia.
Lemon Cui juga tidak hanya dapat digunakan sebagai bumbu masak untuk
memberikan rasa asam tetapi seringkali digunakan sebagai bahan baku pembuatan
sirup maupun minumanringan lainnya. Namun, rasa buahnya yang asam membuat
makanjeruk secara langsung tidak enak.
23
4. Tinjauan Umum Sirup
a) Pengertian Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa atau komponen kimia yang dalam kadar atau
jumlah tertentu mampu menghambat atau memperlambat kerusakan akibat proses
oksidasi. Kemampuan antioksidan dalam menghambat reaksi oksidasi dengan
cara mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif banyak
dimanfaatkan dalam bidang kesehatan (Hartati et al., 2020).
24
radikal bebas melebihi jumlah antioksidan dalam tubuh. Stres oksidatif
mempengaruhi berbagai penyakit, termasuk diabetes, penyakit Alzheimer,
penyakit neurodegeneratif, hipertensi, induksi karsinogenik, induksi jantung dan
stroke serta penyakit ginjal (Rawa, 2021; Redford Denny, Adithya Yudistira1,
2022).
b) Pengujian Antioksidan dengan Metode FIC
25
Tabel 2. Penggolongan Aktivitas Antioksidan
No Nilai IC50 Intensitas
1 <50 μg/Ml Sangat
Kuat
2 50-100 Kuat
μg/Ml
3 101-150 Sedang
μg/mL
4 >150 μg/mL Lemah
26
larutan bias ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang
tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Hukum ini menyatakan
bahwa jumlah radiasi cahaya tampak, ultraviolet dan cahaya-cahaya lain yang
diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan (Rawa, 2021).
f) Tinjauan Umum Kadar Keasaman
27
10 Melon (Cucumis melo L.) Min. 12,0 Min. 0,15
11 Nanas (Ananas comosus) Min. 10,0 Min.0,6
12 Sirsak (Annona muricata L.) Min. 12,0 Min. 0,45
13 Strawberi (Fragaria x. Ananassa) Min. 7,5 Min. 0,2
14 (Morinda citrifolia) Min. 16,0 Mengkudu Min. 0,9
Catatan : *)nilai keasaman berasal dari sari buah dan dapat ditambahkan asidulan, **) sebagai
asam malat, ***) sebagai asam tartarat
(Badan Standar Nasional Indonesia. 2014)
g) Kerangka Konsep
Sari Buah Mentimun (curcumis
sativus) dan Sari Lemon Cui
(Citrus Microcarpa)
28
h) Hipotesis Penelitian
Ha1 : Terdapat pengaruh variasi konsentrasi sari mentimun terhadap aktivitas
antioksidan nilai IC50
Ha3 : Minuman siap minum Lemon Cui “Cuina” memiliki aktivitas antioksidan
dan keasamaan yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas antioksidan dan kadar
keasaman dalam minuman sirup dengan kombinasi sari mentimun dan sari
lemon cui “Clush Drink”.
c) Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah proses pembuatan yang harus
tetap bersih, pencampuran yang harus homogen antara sari lemon cui, sari
mentimun dan sukrosa dengan perbandingan replikasi formula yang telah
dibuat dengan pemanasan pada suhu 70˚ C selama 30 menit, volume sirup
“Clush Drink” yang harus sama, uji antioksidan dengan menggunaan metode
FIC dengan larutan FIC, menggunakan alat Spektrofotmeter Uv-Vis dengan
tipe AMV11 dan pada uji kadar keasaman menggunakan alat refraktometer.
30
4. Instrumen Penelitian
Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1) Alat
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Alat pengaduk, alat
gelas (Pyrex® dan Iwaki®), kompor gas, sendok tanduk, timbangan, neraca
analitik (Sartorius®), panci, pisau, spektrofotometer UV-Vis (Spektrofotometer
UV-Vis AMV11®) dan Refaktometer.
2) Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : mentimun dan
lemon cui akan dibeli di Pasar Tradisional Sentral Kota Gorontalo, aquadest, FIC,
NaOH dan indikator Phenoptalein.
5. Definisi Operasional
a) Sirup Clush Drink yaitu sirup yang terbuat dari kombinasi sari mentimun dan sari
lemon cui yang dijadikan minuman fungsional yang dapat dikonsumsi selain
dapat menghilangkan rasa haus dan dahaga, juga mempunyai efek yang
menguntungkan bagi kesehatan.
b) Uji aktivitas antioksidan merupakan analisis pengujian sirup “Clush Drink” yang
dinyatakan dengan nilai IC50 dengan menggunakan metode FIC. Ferrous Ion
Chelating (FIC) merupakan metode yang digunakan untuk menguji kemampuan
suatu senyawa dalam mengkelat logam Fe.
c) Uji kadar keasaman adalah salah satu uji yang dipersyaratkan dalam SNI untuk
minuman sari buah dengan menggunakan metode tritrasi.
d) Titrasi merupakan salah satu teknik analisis kimia kuantitatif yang dipergunakan
untuk menentukan konsentrasi suatu larutan tertentu, dimana penentuannya
menggunakan suatu larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya secara
tepat.
6. Teknik Pengumpulan data
31
metode titrasi dalam minuman sirup kombinasi sari mentimun dan sari lemon cui
“Clush Drink”.
Dalam penelitian ini analisis data statistik yang dilakukan menggunakan SPSS.
Data yang diperoleh dari hasil uji antioksidan metode FIC spektrofotometri
dianalisis menggunakan uji parametrik Oneway ANOVA.
8. Etika Penelitian
a) Tahap Penelitian
1) Tahap persiapan
32
a) Melakukan pengurusan izin lokasi penelitian
b) Mengajukan Etik Penelitian
c) Melakukan preparasi sampel minuman sirup dengankombinasi mentimun
dan lemon cui
d) Melakukan uji aktivitas antioksidan minuman sirupdengan kombinasi
mentimun dan lemon cui “Clush Drink”
e) Melakukan analisis kadar keasaman minuman sirup dengankombinasi sari
mentimun dan sari lemon cui “Clush Drink”
3) Tahap akhir (penyusunan dan analisis data)
a) Pengumpulkan data hasil pengujian
b) Melakukan analisis data
c) Prosedur Kerja
4) Formulasi sirup Clush Drink
33
5) Uji Aktivitas Antioksidan
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada
panjang gelombang 515 nm. Aktivitas antioksidan dari sediaan diukur
berdasarkan nilai IC50. Nilai IC50 merupakan konsentrasi efektif ekstrak yang
dibutuhkan untuk meredam 50% dari total FIC yang dihitung dengan
menggunakan persamaan kurva baku yang diplot antara konsentrasi dengan 25,
50, 75, 100 dan 125 ppm. Masing-masing larutan sampel diukur serapannya
menggunakan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 515 nm
(Hartatiet al., 2020).
Ak = serapan kontrol
σ = standar deviasi yang diperoleh dari standar deviasi/standar eror intesep kurva
baku
34
s = slope kurva baku
6) Analisis Kadar Keasaman
Uji keasaman pada minuman sirup ”Clush Drink” dilakukan dengan cara
mengambil 10 ml minuman sari buah, dilarutkan dengan air mendidih hingga 250
mL, kemudian ditrasi dengan 0,1 M NaOH, menggunakan 0,3 mL phenolptalein
untuk setiap 100 mL larutan yang akan dititrasi sehingga terbentuk warna merah
muda yang konstan hingga 30 detik (Badan Standarisasi Nasional, 2014).
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini menggunakan sampel minuman siap minum Clush
Drink yang dipreparasi dari campuran sari mentimun dan sari lemon cuina. Minuman
siap minum Clush Drink
A. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Minuman Siap Minum Clush Drink
36
kontrol positif yaitu EDTA sebagai pembanding, menggunakan reagen FeSO4 0,25
mg/mL dan 3 mL ferozzine 0,02 M yang kemudian diukur pada panjang gelombang λ562
nm dengan menggunakan alat Spektrofotometri UV-Vis tipe T60. Hasil Pengujian dapat
dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Persen Inhibisi dan Nilai IC50
Inhibisi pada setiap konsentrasi IC50
Formula Ulangan (μg/mL)
25 50 75 100 125
1 0.456 0.389 0.316 0.283 0.211
F1 2 0.489 0.392 0.337 0.266 0.209 91.36513
3 0.477 0.398 0.336 0.266 0.205
1 0.479 0.409 0.377 0.333 0.261
F2 2 0.499 0.402 0.379 0.336 0.269 105.55446
3 0.497 0.408 0.376 0.239 0.285
1 0.519 0.488 0.415 0.373 0.321
F3 2 0.515 0.489 0.417 0.375 0.329 134.03291
3 0.515 0.488 0.411 0.377 0.335
Ket : N = Range acuan Kategori (Badan Standar Nasional Indonesia, 2014)
37
didapatkan. Hal ini berbanding terbalik dengan hasil yang didapatkan dimana F1
memliki nilai aktivitas antioksidan yang kuat dengan perbandingan konsentrasi
formulasi sari mentimun 16% kemudian, untuk F2 dan F3 memiliki nilai aktivitas
antioksidan kategori lemah dengan perbandingan konsentrasi formulasi sari
mentimun masing-masing F2 (20 %) dan F3 (24%).
Diduga, kandungan senyawa antioksidan yang terdapat dalam minuman siap
minum Clush Drink mengalami penurunan ketika diolah menjadi sirup. Hal
tersebut dipengaruhi oleh beberapa tahapan dalam proses pembuatan dan
pengolahan. Proses pencucian dan penyaringan berpotensi melarutkan senyawa
antioksidan yang bersifat larut air, seperti vitamin C, dan flavonoid termasuk
antosianin sehingga mempengaruhi penurunan aktivitas antioksidan (Reis et. al.,
2018). Selain itu, proses pemanasan selama pengolahan sirup juga dapat merusak
senyawa antioksidan yang sensitif panas sehingga dapat menurunkan aktivitas
antioksidan yang dihasilkan (slamet, et all., 2021).
Hilai IC50 yang diperoleh kemudian dilakukan analisis data menggunakan SPSS
25.0 uji One-way Anova 95% F1 terdapat perbedaan yang signifikan dengan F2 dan F3,
F2 memliki perbedaan yang signifikan dengan F1 dan F3, sedangkan F3 memiliki
perbedaan yang signifikan dengan F1 dan F2.
B. Hasil Uji Kadar Keasamaan Minuman Siap Minum Clush Drink Metode
Titrasi
38
Tabel 6. Pembakuan Larutan Baku Primer NaOH 0,1 N dengan Asam
Oksalat 0,001 N
1 0.144
3 0.144
1 0.144
3 0.144
1 0.144
3 0.144
Minuman siap minum Clush Drink merupakan kombinasi dari sari mentimun
dan sari lemon cuina yang memiliki sifat asam. Pada penentuan kadar asam dalam
penelitian ini menggunakan metode titrasi. Metode titrasi merupakan salah satu
analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi suatu zat dalam larutan.
Sebelum melakukan titrasi untuk menentukan kadar keasaman dari minuman siap
minum Clush Drink, larutan titran (larutan primer) harus dibakukan terlebih
dahulu, hal ini disebabkan konsentrasi titran (NaOH) harus diketahui karena
larutan ini dijadikan sebagai larutan standar (Sastrohamidjodjo and Hardjono,
2005). Pada pembakuan Larutan Baku primer NaOH 0,1 N dengan asam oksalat
dengan replikasi 3 kali yaitu terkonfirmasi dengan nilai rata-rata 0,1 N dan dapat
disimpulkan bahwa larutan NaOH yang akan digunakan sebagai titran sudah
dibakukan dan akan menghasilkan nilai yang akurat pada penetapan kadar
keasaman pada minuman siap minum Clush Drink.
39
Pada penetapan kadar keasaman minuman siap minum Cuina dilakukan titrasi
Asam-Basa berdasarkan reaksi netralisasi. Uji kadar keasaman yang dilakukan
berdasarkan pada SNI No. 3719 Tahun 2014 dengan cara mengambil 10 ml
minuman sari buah, dilarutkan dengan air mendidih hingga 250 mL, kemudian
ditrasi dengan 0,1 M NaOH, menggunakan 0,3 mL phenolptalein untuk setiap 100
mL larutan yang akan dititrasi sehingga terbentuk warna merah muda yang
konstan hingga 30 detik (Badan Standarisasi Nasional, 2014).
1 14 0.0098 0.00896
0.00896
F1 10 2 14 0.0098 0.00896 0.0098
3 14 0.0098 0.00896
1 18 0.0126 0.01152
0.01152
F2 10 2 18 0.0126 0.01152 0.0126
3 18 0.0126 0.01152
1 22 0,0154 0.01408
3 22 0,0154 0.01408
Ket :
*) Terhadap Asam Sitrat (P: 0,064) (Ikhsan, Rosalina and Susanti, 2019)
*) Terhadap Asam Sitrat Monohidrat (P: 0,070) (Badan Standarisasi Nasional, 2014)
40
Pada hasil kadar asam total asam tertitrasi merupakan jumlah total asam yang
dapat dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Menurut Cheong (2012), menyatakan bahwa
seperti buah citrus lainnya, asam sitrat adalah asam organik dengan jumlah yang paling
banyak dibandingkan dengan asam organik dan asam sukanat yang jumlahnya lebih
sedikit. Susanti (2019) juga menyatakan bahwa, selain asam sitrat, adapun asam organik
lainnya yaitu asam tartat, asam askorbat, asam malat dan asam sukanat. SNI 3719:2014,
minuman sari buah disyaratkan mengandung persen keasaman minimal 0,35%. Hasil
yang didapatkan pada pengujian kadar keasamaan metode titrasi dengan menggunakan
faktor koreksi yang mengacu pada nilai asam sitrat monohidrat (0.070) adalah rata-rata F1
(0.0098), F2 (0.0126) dan F3 (0.0154). Kemudian, untuk faktor koreksi asam sitrat
(0.064) diperoleh hasil rata-rata dari ketiga formula tersebut dengan masing-masing F1
(0.00896), F2 (0.01152), dan F3 (0.01408). Hasil yang didapatkan dari ketiga
formula dengan perbandingan faktor koreksi terhadap asam sitrat monohidrat dan
sitrat tidak sesuai dengan nilai yang telah ditetapkan oleh SNI (2014) untuk sari
buaah disyaratkan mengandung persen keasamaan minimal 0.35%.
Pengukuran total asam yang tertitrasi, komponen asam yang terdisosiasi ikut
terukur. Total asam tertitrasi (TAT) yaitu presentase asam dalam bahan yang ditentukan
secara titrasi dengan basa standar. Salah satu faktor yang berhubungan dengan kestabilan
mutu produk pangan adalah total asam. Keawetan bahan pangan untuk disimpan lebih
lama bergantung pada total asam yang ada dalam bahan pangan tersebut (Sukandar et al.,
2014). Selain dapat menjaga kestabilan dari minuman, keasaman dalam minuman siap
minum Cuina ini harus disesuaikan dengan kadar keasaman yang dapat diterima
khususnya disesuaikan dengan penerimaan oleh lambung dan kesukaan rasa (Widyantari,
2020).
41
BAB V
A. KESIMPULAN
1. Minuman siap minum Clush Drink memiliki aktivitas antioksidan yang
kuat dengan nilai IC50 91.36513 µL/mL.
2. Terdapat perbedaan pengaruh konsentrasi formulasi terhadap kadar
antioksidan dan keasaman pada sirup “Clush Drink” sesuai Badan
Standar Nasional Indonesia.
B. SARAN
42
DAFTAR PUSTAKA
Febrianti, N., & Wahyuningsih, R. (2016). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol
Berbagai Buah Tropik Dengan Metode Ferrous Ion Chelating. Prosiding Symbion
(Symposium on Biology Education, 629–634.
Maesaroh, K., Kurnia, D., & Al Anshori, J. (2018). Perbandingan Metode Uji Aktivitas
Antioksidan DPPH, FRAP dan FIC Terhadap Asam Askorbat, Asam Galat dan
Kuersetin. Chimica et Natura Acta, 6(2), 93.
https://doi.org/10.24198/cna.v6.n2.19049
Aina, Q., Ferdiana, S., & Rahayu, F. (2020). Penggunaan daun steviasebagai pemanis
dalam pembuatan sirup empon-empon. Journal ofScientech Research and
Development, 2(1), 43–57.
https://idm.or.id/JSCR/index.php/JSCR/article/view/14
Akase, F. S. (2021). Uji aktivitas antioksidan dan daya simpan sirup lemon cui (Citrus
microcarpa L.) "CUINA" sebagai alternatif minuman fungsional kesehatan.
Apri Jaya, S. A. (2017). Pengaruh penambahan gelling agent dan sukrosa terhadap
mutu marmalade jeruk kalamansi. Program Studi Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian, 4(1), 724– 732.
Apriliani, A. (2022). Formulasi dan uji efektivitas antioksidan handBody lotion ekstrak
etanol 70% buah mentimun (Cucumis sativus L.) dengan metode DPPH. IX(1),
20-28.
43
Badan Standarisasi Nasional. (2013). Minuman Sari Buah: Vol. SNI 3544:2. Bashori,
A., Nurhasanah, I., Fisika, D., Sains, F., & Diponegoro, U. (2016). Sensitivitas
larutan nanopartikel CeO2 terhadap radiasi sinar gamma teleterapi cobalt-60.
Youngster Physics Journal, 5(4), 141–148.
Djapiala, F. Y., Montolalu, L. A., & Mentang, F. (2013). Kandungan total fenol dalam
rumput laut Caulerpa racemosa yang berpotensi sebagai antioksidan. Media
Teknologi Hasil Perikanan, 1(2). https://doi.org/10.35800/mthp.1.2.2013.1859
Edam, M., Suryanto, E., & Djarkasi, G. S. S. (2016). Formulasi minuman serbuk
berbasis lemon cui (Citrus microcarpa) dengan penambahan ekstrak cengkeh
(Eugenia carryophyllus) dan ekstrak pala (Myristica fragrans).
ChemistryProgress,9(2),50–54.
Febrianti, N., & Wahyuningsih, R. (2016). Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol
berbagai buah tropik dengan metode Ferrous Ion Chelating. Prosiding Symbion
(Symposium on Biology Education, 629–634.
Fitri, E., Harun, N., & Johan, V. S. (2017). Konsentrasi gula dan sari buah terhadap
kualitas sirup belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). JOM FapertaUR, 4(1), 1–
13.
Hafiz Ramadhan, Baidah, D., Lestari, N. P., & Yuliana, K. A. (2020). Aktivitas
antioksidan ekstrak etanol 96% daun, buah dan kulit terap (Artocarpus
odorratissimus) menggunakan metode Cuprac. Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu
Kefarmasian, 7(1), 7–12. https://doi.org/10.22236/farmasains.v7i1.4331
44
Hartati, Husain, F., Slamet, N. S., Mohamad, F., & Sapiun, Z. (2020). Uji Aktivitas
antioksidan sediaan lip balm rambut jagung (Zea mays L.) dengan Metode DPPH
(1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 18(2), 220–
226.
Hiola, M. R. (2021). Uji aktivitas antioksidan, kadar Sukrosa dan keasaman minuman
siap minum lemon cui “CUINA” sebagai alternatif minuman fungsioanal
kesehatan.
Maesaroh, K., Kurnia, D., & Al Anshori, J. (2018). Perbandingan metode uji aktivitas
antioksidan DPPH, FRAP dan FIC terhadap asam askorbat, asam galat dan
kuersetin. Chimica et Natura Acta, 6(2), 93.
https://doi.org/10.24198/cna.v6.n2.19049
Prayogi, D. (2016). Sifat organoleptik hard candy susu dengan jenis gula berbeda.
Jurnal Pariwisata Pesona, 1(2), 58–72.https://doi.o
Rahma, T., Dan, N., & Hidayanto, E. (2015). Penentuan indeks bias dari konsentrasi
sukrosa (C12H22O11) pada beberapa sari buah menggunakan portable
brixmeter. Youngster Physics Journal, 4(2), 173–180.
Rasyid, E. A., Hendarto, K., Ginting, Y. C., & Edy, A. (2020). Pengaruh dosis pupuk
kandang ayam dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produksi mentimun
(Cucumis sativus L.) Jurnal Agrotek Tropika, 8(1), 87.
https://doi.org/10.23960/jat.v8i1.3687
45
Rawa, R. A. (2021). Perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak daun, buah dan kulit
batang tumbuhan kersen (Muntingia calabura L.) dengan metode DPPH (1,1-
Diphenyl-2-Picrylhydrazyl)
Reis, L. C. R., Facco, E. M. P., Salvador, M., Flores, S. H., & Rios, A. O. (2018).
Antioxidant Potential and Physicochemical Characterization of Yellow, Purple
and Orange Passion Fruit. Journal of Food Science and Technology, 55(7), 2679-
2691.
Rohmah, J., Saidi, I. A., Saidi, I. A., Rini, C. S., Rini, C. S., Masyitha, D. A., &
Masyitha, D. A. (2020). Aktivitas antioksidan ekstrak etanol, etil asetat, dan n-
heksan batang turi putih (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) dengan metode DPPH
(1,1-Diphenyl-2-picrylhydrazyl). Jurnal Kimia Riset, 5(1), 67.
https://doi.org/10.20473/jkr.v5i1.20900
Simanjuntak, R. (2018) ‘Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas pada Sabun Mandi Cair
Merek “Lx” dengan Metode Titrasi Asidimetri’, Jurnal Ilmiah Kohesi, 2(4), pp.
59–70.
Sihotang, T. M. 2013. Isolasi Minyak Atsiri dari Kulit Buah Jeruk Kasturi (Citrus
microcarpa Bunge) Segar dan Kering serta Analisis Komponennya Secara GC-
MS. Skripsi. Medan. Fakultas Farmasi.
Wulandari, R.L., Windriyati, Y.N dan Budiarti, A. (2013). Aktivitas mukolitik fraksi
metanol dari ekstrak etanol daun sirih merah (Piper crocotum Ruiz and Pav.)
46
pada mukosa usus sapi dan kandungan kimianya. Jurnal Ilmu Farmasi &
Farmasi Klinik, 10(1), 36–44.
https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/Farmasi/article/view/8 72/984
Yunita, E., Kurniati, T., Sipriyadi, Melati, P., & Lestari, N. (2021). Aktivitas
antioksidan ekstrak jeruk kalamansi (Citrus microcarpa), jeruk gerga
(Citrusretoculate) dan buah mangrove (Sonneratia alba) dari provinsi Bengkulu.
NATURALIS-Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan,
10(1), 253–261.
47
LAMPIRAN
48
Lampiran 1. Permohonan Izin Penelitian Universitas Samratulangi
49
Lampiran 2. Permohonan Izin Penelitian Poltekkes Kemenkes Gorontalo
50
51
Lampiran 3. CoA bahan yang digunakan
52
53
Lampiran 4. Perhitungan dan Dokumentasi
Perhitungan
1. Kadar keasamaan
gr = 40 x 0.1 = 4 gr NaOH
Ditimbang 4 gr NaOH dilarutkan dalam 250 mL aquadest selanjutnya dicukupkan
hingga 1000 mL dengan aquadest, sehingga terbentuk larutan NaOH 0,1 N
sebanyak 1 Liter.
Perhitungan Permbuatan Larutan Asam Oksalat 0,001 N Sebanyak 1000 mL
Diketahui :
Valensi C2H2O4.2 H2O =2
Mr C2H2O4. 2 H2O = 126 g/mol
Konsentrasi Yang ingin dibuat = 0,001 N
Ditanya = gr
Penyelesaian :
N= gr x valensi = 0,001 = gr x 2
Mr x Volume 126 x 1(L)
2 gr = 126 x 0.001 gr = 0,126 = 0,063 gr = 0,1
gr
2
Ditimbang 0,1 gr C2H2O4 dilarutkan dalam 250 mL aquadest selanjutnya
54
dicukupkan hingga 1000 mL.
55
Rata-rata = 1,587 + 0, 529 + 3,174 = 5,29
3 3
= 1,763
Perhitungan Kadar Keasaman Minuman Clush Drink
Diketahui :
Volume Titran (NaoH) = F1: 14 mL = 0.014 L
F2: 18 mL = 0.018 L
F3: 22 mL = 0.022 L
Mr C2H2O4.2 H2O = 126 g/mol
Valensi C2H2O4.2 H2O =2
Konsentrasi NaoH = 0,1 N
W Sampel = 10 gram
P Sitrat Monohidrat = 0,070
P Sitrat = 0,064
Ditanya = %Keasaman
Formula 1 (Asam Sitrat Monohidrat)
Replikasi 1
% keasaman = V x P x N x 100% = 14 x 0,070 x 0,1 N x 100%
10 10
= 0,0098
Replikasi 2
% keasaman = V x P x N x 100% = 14 x 0,070 x 0,1 N x 100%
10 10
= 0,0098
Replikasi 3
% keasaman = V x P x N x 100% = 14 x 0,070 x 0,1 N x 100%
10 10
= 0,0098
Rata-rata = 0.0098 + 0,0098 + 0.0098 = 0.0294
3 3
= 0.0098 %
56
Formula 2 (Asam Sitat Monohidrat)
Replikasi 1
% keasaman = V x P x N x 100% = 18 x 0,070 x 0,1 N x 100%
10 10
= 0.0126
Replikasi 2
% keasaman = V x P x N x 100% = 18 x 0,070 x 0,1 N x 100%
10 10
= 0.0126
Replikasi 3
% keasaman = V x P x N x 100% = 18 x 0,070 x 0,1 N x 100%
10 10
= 0.0126
Rata-rata = 0.0126 + 0.0126+ 0.0126 = 0.0378
3 3
= 0.0098 %
57
Rata-rata = 0.00896 + 0.00896+ 0.00896 = 0.02688
3 3
= 0.00896 %
Formula 1 (Sitrat)
Replikasi 1
% keasaman = V x P x N x 100% = 14 x 0,064 x 0,1 N x 100%
10 10
= 0,00896
Replikasi 2
% keasaman = V x P x N x 100% = 14 x 0,064 x 0,1 N x 100%
10 10
= 0,00896
Replikasi 3
% keasaman = V x P x N x 100% = 14 x 0,064 x 0,1 N x 100%
10 10
= 0,00896
Rata-rata = 0.0098 + 0,0098 + 0.0098 = 0.2688
3 3
= 0.00896 %
Formula 2 (Sitat)
Replikasi 1
% keasaman = V x P x N x 100% = 18 x 0,064 x 0,1 N x 100%
10 10
= 0.01152
Replikasi 2
% keasaman = V x P x N x 100% = 18 x 0,064 x 0,1 N x 100%
10 10
= 0.01152
Replikasi 3
% keasaman = V x P x N x 100% = 18 x 0,064 x 0,1 N x 100%
10 10
58
= 0.01152
Rata-rata = 0.0126 + 0.0126+ 0.0126 = 0.03456
3 3
= 0.0126 %
Formula 3 (Sitat)
Replikasi 1
% keasaman = V x P x N x 100% = 22 x 0,064 x 0,1 N x 100%
10 10
= 0.01408
Replikasi 2
% keasaman = V x P x N x 100% = 22 x 0,064 x 0,1 N x 100%
10 10
= 0.01408
Replikasi 3
% keasaman = V x P x N x 100% = 22 x 0,064 x 0,1 N x 100%
10 10
= 0.01408
Rata-rata = 0.01408+ 0.01408+ 0.01408 = 0.04224
3 3
= 0.01408 %
2. Aktivitas Antioksidan
Perhitungan Pembuatan Larutan Sampel uji Clush Drink
Tahap 1 : Pembuatan Larutan Induk Sampel 1000 PPM Dilarutkan 25 mL
Clush Drink F1,F2 dan F3 kedalam 25mL aquadest diperoleh
sampel uji dengan konsentrasi 1000 PPM.
Tahap 2 : Pengenceran Larutan Induk Sampel uji clush Drink sebanyak 10
mL.
25 PPM :
V1 (mL) x 1000 PPM = 10 mL x 25 PPM
V1 = 250 = 0,25 mL
59
1000
50 PPM :
V1 (mL) x 1000 PPM = 10 mL x 50 PPM
V1 = 500 = 0,5 mL
1000
75 PPM :
V1 (mL) x 1000 PPM = 10 mL x 75 PPM
V1 = 750 = 0,75 mL
1000
60
100 PPM :
V1 (mL) x 1000 PPM = 10 mL x 100 PPM
V1 = 1000 = 1 mL
1000
125 PPM :
V1 (mL) x 1000 PPM = 10 mL x 125 PPM
V1 = 1250 = 1,25 mL
1000
Diambil masing-masing sebanyak 0,25, 0,5, 0,75, 1 dan
1,25 mL minuman Clush Drink 1000 PPM dimasukkan kedalam
labu takar 10 mL dicukupkan dengan aquadest hingga tanda
batas, diperoleh larutan minuman siap munum cuina masing-
masing 25, 50, 75, 100 dan 125 PPM
61
Lampiran 5. Data SPSS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Formula Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai_IC50 F1 .385 3 . .750 3 .000
F2 .385 3 . .750 3 .000
F3 .385 3 . .750 3 .000
a. Lilliefors Significance Correction
ANOVA
Nilai_IC50
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 2613.511 2 1306.756 3920267078.96 .000
3
Within Groups .000 6 .000
Total 2613.511 8
62
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Nilai_IC50
Tamhane
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Formula (J) Formula (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
*
F1 F2 -12.189000 .000471 .000 -12.19086 -12.18714
F3 -40.668000* .000471 .000 -40.66986 -40.66614
F2 F1 12.189000* .000471 .000 12.18714 12.19086
*
F3 -28.479000 .000471 .000 -28.48086 -28.47714
*
F3 F1 40.668000 .000471 .000 40.66614 40.66986
F2 28.479000* .000471 .000 28.47714 28.48086
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
63
DOKUMENTASI
Penyiapan Sampel
64
Lampiran 6. Hasil Penelitian Samratulangi
65
66
67
Lampiran 7. Surat Komisi Etik
i
2
3