dibantah lagi, karena isinya yang sudah mencakup seluruh kegiatan bangsa
Indonesia baik dari hubungan kita dengan sang pencipta (Tuhan),hubungan
dengan sesama manusia, sampai hubungan ketatanegaraan (pemerintah). Dengan
mengikuti dan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila maka seluruh aspek
kehidupan baik secara personal bahkan hubungan yang lebih luas akan berjalan
dengan baik dan teratur. Sebagai masyarakat Indonesia kita wajib menjalankan
dengan baik setiap sila yang terdapat pada Pncasila sehingga terciptanya
Indonesia yang damai.
Tidak hanya dalam beragama tetapi dalam bermasyarakat kita juga harus
mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan sila
kedua yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” yang memiliki
makna bahwa beragamnya suku, bangsa dan bahasa yang kita miliki tidak
menutup kita untuk saling toleransi dan beradab serta saling menghormati.
Indoesia sendiri sangat memiliki banyak jenis suku, bahasa dan bangsa sehingga
agar tidak terjadi saling mengucilkan dan tidak saling bentrok maka keberagaman
ini disatukan oleh Pancasila terutama pada sila kedua, dengan maksud terciptanya
hubungan antar bangsa yang saling menghormati dan tetap memiliki adab yang
baik walaupun berbeda sukunya.
Banyaknya keragaman yang dimiliki oleh Indonesia baik dari agama, bahasa,
suku dan bangsa seperti yang dipaparkan sebelumnya ditegaskan kembali pada
sila ketiga yakni “Persatuan Indonesia” dengan tujuan yang jelas yaitu
mempersatuan segala keberagaman Indonesia dengan tidak memaksa masyarakat
untuk tunduk dalam satu pilihan saja dalam arti bebas memiliki agama, suku,
bangsa dan bahasa tapi tetap bisa bersatu untuk mencapai kerukunan dalam
bermasyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai kasus tentang beda pendapat
baik dalam kelompok kecil (lingkungan keluarga, teman, sekolah) maupun
kelompok besar (organisasi dan pemerintahan), perbedaan pendapat dalam suatu
diskusi merupakan hal yang wajar karena setiap individu pasti memiliki
pandangan yang berbeda dalam suatu kasus, namun perbedaan pendapat ini tidak
boleh diselesaikan dengan emosi dan keegoan individu, sehingga dalam kasus ini
juga diatur oleh Pancasila pada sila keempat yakni “Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”. Tujuan adanya
sila keempat ini ialah