Anda di halaman 1dari 2

MERAWAT KEBANGSAAN DENGAN NILAI KEBERAGAMAN

OLEH : AHMAD SAIFUL HUDA

Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik. Hal ini tercantum sangat
tegas di dalam pasal 1 ayat 1 Undang - Undang Dasar 1945. Ketentuan ini juga sudah
dicetuskan pada sidang pertama BPUPKI yang salah satu pokok bahasannya adalah mengenai
bentuk negara dari Indonesia itu sendiri yang akhirnya tercantum pada Undang - Undang
Dasar 1945. Konsep negara kesatuan juga di anggap sangat cocok untuk jati diri bangsa
Indonesia yang multikulturalisme.

Bangsa indonesia sudah sejak lama disatukan dengan nilai-nilai toleransi dan persatuan.
Semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan pemersatu bangsa yang membuktikan
bahwa kita dari banyak ragam suku, bahasa dan agamanya telah sepakat menjadi satu
indonesia. Untuk itu, nilai-nilai kebangsaan yang perlu dipelihara terus oleh penerus bangsa
adalah membangun integrasi kemajemukan kita, dan bukan melakukan segregasi perbedaan
kita.

Perjalanan sejarah bangsa indonesia sedang menampaki masa-masa krisis dan ujian. Apakah
nilai-nilai kebangsaan yang dirawat adalah membangun integrasi bangsa dengan beragam
suku, bahasa, dan agama atau sebaliknya melakukan segregasi diantara kita. Padahal,
sesungguhnya saat awal berdirinya negara ini, kita yang terdiri dari bermacam suku-suku
bangsa, dan berasal dari berbagai agama dan kepercayaan telah sepakat melahirkan negara
indonesia yang dibangun diatas dasar pancasila, UUD 1945, Kebhinekaan dan Negara
kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga jika dalam ujian kita gagal, maka Indonesia
akan terjebak dalam segregasi etnis dan agama yang merusak nilai kebangsaan kita.

Merawat kebangsaan dimulai dari merefleksiakan bagaimana bangsa ini berdiri. Bangsa ini
bersatu diantaranya dengan sikap toleransi antar umat beragama. Toleransi merupakan hal
yang sering digaungkan dan diimpikan oleh banyak orang dari berbagai pihak, baik
pemerintahan, tokoh agama, aparat keamanan, bahkan seluruh masyarakat Indonesia,
khususnya diri kita sendiri. Namun, toleransi akan menjadi mimpi belaka jika kita tak mau
berusaha untuk mewujudkanya.

Langkah pertama yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan atau menumbuhkan sikap
toleransi pada diri sendiri adalah kita mengetahui serta memahami apa itu toleransi. Toleransi
secara luas adalah sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari nilai atau norma-
norma agama, hukum, budaya, di mana seorang menghargai atau menghormati setiap yang
orang lain lakukan. Toleransi juga dapat dikatakan dalam istilah konteks sosial budaya dan
agama yang berarti sikap dan perilaku yang melarang adanya diskriminasi terhadap
kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu
masyarakat.

Dari definisi diatas kita tahu bahwa sikap toleransi merupakan sikap yang merupakan sikap
yang mampu dan mau menerima serta menghargai segala perbedaan yang ada.
Mewujudkan toleransi dan keberagaman tidak hanya dilakukan dengan cara menerima dan
menghargai saja, tetapi dengan menjalin silaturahmi antar umat beragama sikap toleransi dan
keberagaman bisa tumbuh dalam diri seseorang., karena dengan saling menjaga silaturahmi
antar umat beragama menjadikan seseorang tidak gampang curiga. Saling berkomunikasi dan
berdiskusi juga begitu penting, supaya kita tahu seperti apa ajaran dari agama-agama lainya.
Dari situ wawasan dan pikiran kita terbuka luas atau open minded. Dengan begitu, rasa saling
curiga, perilaku menghakimi orang atau kelompok lain, serta sikap intoleransi tak terjadi.

Masih banyak hal baik lainya yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan sikap toleransi.
Menumbuhkan sikap toleransi yang sangatlah diperlukan oleh umat beragama. Dengan sikap
toleransi kita juga bisa menyadari bahwa negara ini merdeka karena bersatu tanpa membeda-
bedakan siapa tuhanya dan bagaimana cara ibadahnya. Jika nilai-nilai ini tidak ditumbuhkan,
maka yang terjadi adalah timbulnya perpecahan dan permusuhan. Jangan sampai karena
adanya perbedaan, indonesia menjadi terpecah belah. Karena pada hakikatnya negara
Indonesia adalah negara yang tidak hanya memiliki satu keragaman tetapi memiliki banyak
sekali keberagaman agama, budaya bahasa, suku, dan ras.

Anda mungkin juga menyukai