Anda di halaman 1dari 6

TURBO Vol. 6 No. 2.

2017 p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2477-250X


Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo

STUDI AWAL BAHAN DASAR PIRANTI SOLAR CELL PADA PASIR


SAMBERA MUARA BADAK MENGGUNAKAN XRF DAN XRD
Arief Muliawan

Sekolah Tinggi Teknologi Bontang


Jln. Ir. H. Juanda No.73 RT.36 Bontang, Kaltim
ariefstitek@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian tentang karakterisasi pada Pasir Sambera Muara Badak telah dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk studi awal bahan dasar piranti solar cell berupa Silika (SiO 2)
yang bersumber dari alam. Sampel pasir kemudian dibersihkan dari kotoran kemudian
dihaluskan dengan mengunakan ball milling. Setelah halus kemudian sampel dikarakterisasi
menggunakan alat XRF dan XRD. Berdasarkan hasil XRF Pasir Sambera memiliki
kandungan senyawa Si sebesar 79.1% dan Al sebesar 14.9%. Jika dibandingkan dengan hasil
XRD Pasir Sambera jarak bidang difraksi pada intensitas tertinggi (100%) yang dapat dilihat
yakni pada sudut 2  26,7321 dengan bidang difraksi 3,33Å mengidentifikasi fase kuarsa.
Kata Kunci: Pasir Sambera, Silika, XRF dan XRD

Pendahuluan lanjut sebagai nanomaterial dengan


Pemanfaatan energi terbarukan karakteristik yang khas. Nanomaterial ini
menggantikan energi fosil menjadi dapat dibuat dalam ukuran nano (<100
perhatian penting seluruh dunia. nm) melalui ball milling. Alat ini dapat
Pengunaan energi fosil untuk keperluan mereduksi ukuran partikel dengan
sehari-hari semakin meningkat seiring menggunakan bola-bola besi yang berputar
dengan perkembangan ilmu teknologi. pada suatu wadah untuk memberikan
Peran energi terbarukan harus dapat beban dinamis agar menjadi serbuk [3].
mereduksi energi fosil di masa yang akan Penggunaan peralatan X-ray
datang. Salah satu energi terbarukan yang Diffractometer dan X-ray fluorescence
memiliki potensi yang cukup besar yakni akan menghasilkan karakteristik rinci
energi surya dengan memanfaatkan nanosilika tersebut, menyangkut struktur
radiasi. Energi radiasi dapat diubah dan unsur material. Penelitian pengujian
menjadi arus listrik dengan menggunakan menggunakan XRD telah dilakukan oleh
panel surya yang bahan bakunya terbuat penulis dalam menentukan hasil keluaran
dari bahan semikonduktor [1]. Bahan dari filter [4,5]
semikonduktor yang banyak digunakan Tujuan dari penelitian ini adalah
dan mudah diperoleh saat ini ialah silikon. sebagai studi awal untuk mencari atau
Namun silikon sangat jarang ditemukan mengidentifikasi unsur atom/oksida yang
dalam bentuk bebasnya, silikon dapat terkandung di dalam pasir dengan
dijumpai dalam bentuk senyawa silika kemurnian (>50%) terutama pada pasir
(SiO2), sehingga untuk menghasilkan sambera. Bahan alam tersebut akan
silikon yang murni, maka diperlukan dibersihkan dan diproses dengan metode
kemurnian silika yang tinggi pula. Silika milling untuk proses serbuk (ukuran
yang dimanfaatkan untuk bahan baku mikron) dan identifikasi kandungan oksida
pembuatan panel surya harus mempunyai silika (pasir sambera) melalui uji X-Ray
kemurnian sebesar 99,99% [2]. Flourescence dan X-Ray Difraction.
Ketersediaan sumber alam berupa Dengan demikian penelitian ini adalah
beberapa material di Sambera, Kalimantan sebagai studi awal dari riset lanjutan yaitu
Timur seperti silika, dapat diolah lebih

117
sintesis oksida silika (SiO2) berbasis bahan lingkungan terkini dalam rangka
alam dengan metode yang efisien. mendukung ijin tapak dan analisis
mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
TINJAUAN PUSTAKA pusat listrik tenaga nuklir (PLTN).
Pasir kuarsa adalah bahan galian Pengambilan cuplikan, preparasi maupun
yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) analisisnya mengacu pada prosedur
dan mengandung senyawa pengotor yang analisis cuplikan lingkungan [8].
terbawa selama proses pengendapan. Pasir Penelitian serupa juga dilakukan oleh
kuarsa juga dikenal dengan nama pasir Nurul Fitri, Elin Yusibani dan Evi Yufita
putih yang merupakan pelapukan batuan tentang indentifikasi kandungan material
mineral utama seperti kuarsa dan feldspar. perekat pada benteng purba dikawasan
Hasil pelapukan kemudian tercuci dan aceh besar. Dari hasil pengujian terhadap
terbawa oleh air atau angin yang material tersebut merupakan komposisi
terendapkan di danau, sungai dan laut. penyusun dari batu kapur jenis Kalsit. Jika
Dalam penelitian yang dilakukan oleh dibandingkan dengan material perekat
Totok Wianto dan Ninis Hadi Haryanti semen saat ini dengan komposisi yang
menjelaskan bahwa potensi material nano berbeda. [9]
sangat besar dan perlu dikembangkan. Tiga metode untuk memastikan
Material nano hasil pengukuran yang bahwa kedudukan bidang tertentu dari
berpotensi dikembangkan yakni pasor besi, hablur/ material yang dikaji memenuhi
kuarsa, kaolin yang mengandung clay dan syarat-syarat Bragg pengukuran
zirkonium. Kadar pasir silika dengan kadar penyinaran difraksi. Ketiga metode ini
SiO2 sekitar 94,4%-99% [6] adalah (1) metode difraksi laue; (2) metode
Dalam penelitian lanjutan yang hablur bergerak; dan (3) metode
dilakukan oleh Totok Wianto, nurma sari diftaktometeri serbuk [10].
darminto dan suminar pratapa dijelaskan Metode difraktometeri serbuk ialah
bahwa pada daerah kalimantan terutama untuk mencatat difraksi sampel polikristal.
daerah banjarbaru ketersediaan silika Pada analisis struktur material berbasis
sangat melimpah. Untuk mengolah silika alam ini digunakan alat difraktometer yang
lebih lanjut sebagai nanomaterial dengan pada prinsipnya seperti gambar 1. Sampel
karakteristik yang khas perlu dibuat dalam serbuk dengan permukaan rata dan
ukuran nano (<100 nm) melalui sintesis mempunya ketebalan yang cukup untuk
metode gaya berat kemudian melalui menyerap alur sinar-X yang menuju ke
proses penggilingan menggunakan atasnya. Puncak-puncak difraksi yang
planetary ball milling. Penggunaan dihasilkan dengan menggunakan alat
perlatan X-ray diffractometer (XRD) dan pencacah. Umumnya menggunanan alat
Scanning electron microscope (SEM) Geiger dan sintilasi. Alat monitor dapat
serta transmission election microscope diputar mengelilingi sampel dan diatur
(TEM) akan menghasilkan karakteristik pada sudut 2 terhadap alur datang. Alat
rinci nano silika tersebut, menyangkut monitor dijajarkan supaya sumbunya
struktur, bentuk dan ukuran partikel serta senantiasa melalui dan bersudut tepat
agregasi yang mungkin terjadi [7] dengan sumbu putar sampel. Intensitas
Penentuan unsur material dengan sinar-X yang difraksi sebagai fungsi sudut
pengujian XRF dan XRD telah banyak 2 [11]. Difraksi sinar-x ini dapat
dilakukan. Penentuan unsur Fe, Ca, Ti, Ba, menentukan lebar kisi kristal yang
Ce, Zr dan La dalam sedimen laut telah dibentuk dalam
dilakukan oleh Sukirno dan Sri Munrniasih n  2d sin  (1)
pada tahun 2009. Penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui sebaran
unsur-unsur yang mengakomodasi data

118 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 2. 2017


Informasi yang dapat diperoleh dari
data difraksi sinar X ini yaitu: (1) Posisi
puncak difraksi memberikan gambaran
tentang parameter kisi (a), jarak antar
bidang (dhkl), struktur kristal dan
orientasi dari sel satuan; (2) intensitas
relatif puncak difraksi memberikan
gambaran tentang posisi atom dalam sel
satuan; (3) bentuk puncak difraksi
Gambar 1. Difraksi sinar-x pada bidang memberikan gambaran tentang ukuran
atom kristalit dan ketidak-sempurnaan kisi.
Analisis menggunakan XRF
Peralatan yang digunakan adalah dilakukan berdasarkan identifikasi dan
XRD (merk Philips). Hasil difraksi sinar- pencacahan karakteristik sinar-X yang
x dicetakkan pada kertas dengan sumber terjadi dari peristiwa efekfotolistrik.
pancaran radiasi Cu Ka dan dengan filter Efekfotolistrik terjadi karena electron
nikel. Data difraksi sinar-X dari pada dalam atom target (sampel) terkena berkas
sampel kemudian dibandingkan dengan berenergi tinggi (radiasi gamma, sinar-X)
kartu JCPDS (Joint Committee Powder dari pada energi ikat elektron dalam orbit
Diffraction Standard). Dari nilai difraksi K, L, atau M atom target, maka elektron
sinar-X yang menghasilkan intensitas dan atom target akan keluar dari orbitnya.
sudut difraksi, dianalisis untuk Dengan demikian atom target akan
menentukan jenis struktur kristalnya mengalami kekosongan elektron, dapat
dengan mencocokan pada data ICSD diisi oleh elektron dari orbital yang lebih
(Inorganic Crystal Structure Database) luar diikuti pelepasan energi yang berupa
untuk semua sampel yang diuji. Pada sinar-X. Skematik proses identifikasi
metode difraksi, hukum bargg haruslah dengan XRF dapat dilihat pada Gambar 2
dipenuhi, karena itu perlu diatur orientasi [13]
kristal terhadap berkas datang [12].
Metode sinar-X dapat dibedakan menjadi
[11]: (1) Metode kristal tunggal. Metode
ini sering digunakan untuk menentukan
struktur kristal, dalam ini dipakai
berbentuk kristal tunggal. (2) Metode
serbuk (powder Method). Bahan sampel
pada metode ini dibuat berbentuk
serbuk,sehingga terdiri banyak kristal yang
sangat kecil dan orientasi sampai tidak
perlu diatur lagi kerena semua orientasi Gambar 2. Prinsip X-Ray Flourescence
bidang telah ada dalam sampel dengan [13]
demikian hukum Bragg dapat dipenuhi. Sinar-X yang dihasilkan
Metode lebih cepat dan lebih sederhana merupakan gabungan spektrum sinambung
dibandingkan dengan metode kristal dan spektrum berenergi tertentu (discreet)
tunggal. Metode serbuk ini dapat yang berasal bahan sasaran yang
digunakan untuk menganalisa bahan apa tertumbuk elektron. Jenis spektrum diskrit
yang terkandung di dalam suatu sampel yang terjadi tergantung pada perpindahan
juga dapat ditentukan secara kwantitatif. elektron yang terjadi dalam atom bahan.
Pada penelitian ini dipergunakan metode Spektrum ini dikenal dengan spektrum
serbuk. sinar-X karakteristik. Spektrometri XRF

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 2. 2017 119


memanfaatkan sinar-X yang dipancarkan Tabel 1. Hasil XRF Pasir Sambera
oleh bahan yang selanjutnya ditangkap Nama Senyawa Persentase berat %
detektor untuk dianalisis kandungan unsur Si 79.1
dalam bahan. Bahan yang dianalisis dapat Al 14.9
K 2.16
berupa padat massif, pelet, maupun serbuk. Ca 1.20
Analisis unsur dilakukan secara kualitatif Ti 1.18
maupun kuantitatif. Analisis kualitatif Fe 1.05
menganalisis jenis unsur yang terkandung Cr 0.15
dalam bahan dan analisis kuantitatif Cu 0.09
dilakukan untuk menentukan konsetrasi Yb 0.08
Ni 0.03
unsur dalam bahan. Sinar-X yang
V 0.05
dihasilkan dari peristiwa seperti peristiwa Mn 0.04
tersebut diatas ditangkap oleh detektor Sc 0.01
semi konduktor silikon litium (SiLi) [13].
Dari tabel 1 dapat ditunjukan
METODE PENELITIAN bahwa hasil pengujian XRF pada desa
sambera menyatakan bahwa kandungan
Dalam penelitian ini diambil terbesar pada senyawa Si sebesar 79,1%
sampel dari bahan alam berupa pasir putih kemudian disusul oleh Al sebesar 14,9 %.
yang berasal dari desa sambera kecamatan Dengan kondisi kedua material tersebut
muarabadak. Dari bahan ini kemudian dapat menunjukan bahwa Pasir Desa
dilakukan proses pemilihan dan Sambera dapat dimanfaatkan sebagai
penghalusan sehingga menjadi serbuk. sumber senyawa Si berupa silika dan Al
Sampel yang telah disiapkan dari bahan berupa aluminium oksida. Dalam
alam kemudian dipilih dan diambil pemisahan dengan material lain diperlukan
sebagian kecil diproses ke bentuk serbuk teknik pemisahan untuk mendapatkan
selanjutnya diayak (62 mesh-250 mikron), senyawa Si dan Al yang murni.
kemudian siap untuk dilakukan uji XRD Hasil XRD dilakukan dengan
dan XRF. Hasil uji difraksi sinar-X menggunakan tabung anoda Cu dengan
tersebut kemudian dianalisis kualitatif panjang gelombang 1,54060 Å. Berikut ini
dengan metode search and match. Analisis adalah hasil uji XRD dalam tampilan
kuantitatif XRD tersebut untuk program
menentukan struktur kristal dan komposisi
unsur-unsur oksida yang terkandung dalam
material alam tersebut. Untuk mendukung
analisis tersebut dilakukan uji XRF.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil XRF diperoleh bahwa
presentase senyawa SiO2 lebih tinggi
dibanding senyawa yang lain. Hasil
pengujian XRF pada sampel pasir desa
sambera ditunjukan pada tabel 1:

Gambar 3. Grafik hubungan intensitas


dengan sudut difraksi
Pola difraksi XRD terdiri dari
beberapa peak. Intensitas peak diplot
dalam sumbu y dan sudut difraksi yang

120 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 2. 2017


terukur diplot dalam sumbu x. setiap peak dapat dinyatakan bahwa sampel pasir Desa
atau reflection dalam pola difraksi terjadi Sambera tersebut mengidentifikasi fase
akibat sinar X yang terdifraksi dari bidang kuarsa.
atau planes dalam specimen atau material
yang diuji XRD. Setiap peak mempunyai KESIMPULAN
tinggi intensitas yang berbeda. Intensitas Berdasarkan hasil XRF Pasir
yang terjadi berbanding lurus dengan Sambera memiliki kandungan senyawa Si
jumlah foton sinar X yang telah terdeteksi sebesar 79.1% dan Al sebesar 14.9%. Jika
oleh detektor untuk setiap sudut. dibandingkan dengan hasil XRD Pasir
Posisi peak-peak yang terjadi pada Sambera jarak bidang difraksi pada
uji XRD tergantung dari struktur intensitas tertinggi (100%) yang dapat
kristalnya, hal ini yang dapat digunakan dilihat yakni pada sudut 2  26,7321
untuk menentukan struktur dan parameter
dengan bidang difraksi 3,33Å
kisi dari material yang diuji.
mengidentifikasi fase kuarsa.
Hasil karakterisasi XRD pada
sampel berupa intensitas difraksi sinar-X DAFTAR PUSTAKA
yang terdifraksi dan sudut-sudut yang
terbentuk diatur berkisar antara 10o sampai [1]. Halme, Janne. (2002). Dye-Sensitized
89,9o sehingga menyebabkan terjadinya Nanostructured and Organic
variasu d-value (Å). Hasil XRD dapat Photovoltaic Cell: Technical
ditunjukan pada tabel berikut: Review and Preliminary Tests.
Tabel 2. Hasil XRD pasir Sambera Master of Science in
Technology, Helsinki
Universitas of Technology
Finlandia.
[2]. Stanitski,L. (2003). Chemistry in
Context. Edited by A.C. t.
Society, 4th ed. New York:
Mc Graw-Hill.
[3]. Xiao, Xu-xian, Ke-long Huang, and
Qiong-Qiong He. (2007).
Synthesis and characterization
of aminated SiO2/CoFe2O4
nanoparticles. Transactions of
Nonferrous Metals Society of
Dari tabel 2 terlihat bahwa jarak China, 17(5), 1118-1122.
bidang difraksi pada intensitas tertinggi [4]. Muliawan, A. (2015). Studi
(100%) yang dapat dilihat yakni pada Penurunan Kadar Logam Besi
sudut 2  26,7321 dengan bidang (Fe) Dan Logam Mangan
difraksi 3,33Å. Hasil ini jika dibandingkan (Mn) Pada Lempung Terhadap
dengan penelitian Florke et al [14], bahwa Perubahan Arus Listrik Dalam
fase kuarsa dapat ditunjukan pada bidang Solenoida. Journal Of
difraksi 3,34 Å dan 4,26 Å. Selain itu Mathematics And Natural
menurut Munasir [15] posisi sudut yang Sciences, 6(2), 1-8.
menghasilkan intensitas maksimum dan [5]. Muliawan, A. (2017). Metoda
teridentifikasi sebagai fase kuarsa ialah Pengurangan Zat Besi Dan
pada posisi 2  26,610 . Dengan demikian Mangan Menggunakan Filter

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 2. 2017 121


Bertingkat Dengan Penelitian Ilmu Bahan dan
Penambahan Uv Sterilizer Ilmu-ilmu Dasar, LP ITS
Skala Rumah Tangga. Jurnal Surabaya, Indonesia.
Ilmiah Giga, 19(1), 8. [13]. Fansuri,H., 2010, Modul Pelatihan
Operasional XRF.
[6]. Totok Wianto dan Ninis Hadi
Laboratorium Energi dan
Haryanti. (2008). Penentuan
Rekayasa, LPPMS ITS.
Mineral dan Logam Sebagai
Surabaya.
Material Dasar dalam
Pengembangan Potensi [14]. Florke, Ow, and H Schneider. (1986).
Verwachsungsbesiehungen
Kalimantan Selatan sebagai
Der SiO2-Polymorphe Quarz,
daerah penghasil
Cristobalit Und Tridymit In
Nanomaterial. Jurnal Fisika
SiO2-Reichen Keramischen
Flux Vol.5 No.2
Werkstoffen. Paper read at
[7]. Totok Wianto, Nurma Sari, Darminto CFI. Ceramic forum
dan Suminar Pratapa. (2010) internasional, 63(7-8), 368-
Sintesis dan Karakterisasi 372.
Nanosilika sebagai Upaya [15]. Munasir, Triwikantoro, Moch
Pemanfaatan Potensi Zainuri, Darminto. (2013).
Sumberdaya Banjarbaru. Ekstaksi dan Sintesis
Jurnal Fisika Flux. Vol.7 No.1 Nanosilika Berbasis Pasir
[8]. Sukirno, Sri Munrniasih. (2009). Bacar dengan Metode Basah.
Analisa unsur Fe, Ca, Ti, Ba, Jurnal Penelitian Fisika dan
Ce, Zr dan La dalam sedimen Aplikasinya (JPFA), 3(2), 12-
Laut di Semenanjung Muria 17
dengan metode XRF. Jurnal
Iptek Nuklir Ganendra. Vol.1
No.1
[9]. Nurul Fitri, elin Yusibani, Evi Yufita.
(2016). Identifikasi kandungan
Material Perekat Pada Benteng
Purba di Kawasan Aceh Besar
Menggunakan XRF. Journal
of Aceh Physics Society. Vol.
5 No.2 hal. 14-18
[10]. Munasir, Triwikantoro, M.ainuri,
Darminto. (2012). Uji XRD
dan XRF pada bahan mineral
(Batuan dan Pasir) sebagai
sumber material cerdas
(CaCO3 dan SiO2). Jurnal
pendidikan Fisika dan
aplikasinya. Vol.2 No.1
[11]. Cullity, B.D, 1956. Element of X-Ray
Diffraction. Addison-Wesley
Publishing Company, Inc.
[12]. Pratapa, S. (2010). Workshop
Difraksi Sinar-X. Pusat

122 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 2. 2017

Anda mungkin juga menyukai