ABSTRAK
Penelitian tentang karakterisasi pada Pasir Sambera Muara Badak telah dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk studi awal bahan dasar piranti solar cell berupa Silika (SiO 2)
yang bersumber dari alam. Sampel pasir kemudian dibersihkan dari kotoran kemudian
dihaluskan dengan mengunakan ball milling. Setelah halus kemudian sampel dikarakterisasi
menggunakan alat XRF dan XRD. Berdasarkan hasil XRF Pasir Sambera memiliki
kandungan senyawa Si sebesar 79.1% dan Al sebesar 14.9%. Jika dibandingkan dengan hasil
XRD Pasir Sambera jarak bidang difraksi pada intensitas tertinggi (100%) yang dapat dilihat
yakni pada sudut 2 26,7321 dengan bidang difraksi 3,33Å mengidentifikasi fase kuarsa.
Kata Kunci: Pasir Sambera, Silika, XRF dan XRD
117
sintesis oksida silika (SiO2) berbasis bahan lingkungan terkini dalam rangka
alam dengan metode yang efisien. mendukung ijin tapak dan analisis
mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
TINJAUAN PUSTAKA pusat listrik tenaga nuklir (PLTN).
Pasir kuarsa adalah bahan galian Pengambilan cuplikan, preparasi maupun
yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) analisisnya mengacu pada prosedur
dan mengandung senyawa pengotor yang analisis cuplikan lingkungan [8].
terbawa selama proses pengendapan. Pasir Penelitian serupa juga dilakukan oleh
kuarsa juga dikenal dengan nama pasir Nurul Fitri, Elin Yusibani dan Evi Yufita
putih yang merupakan pelapukan batuan tentang indentifikasi kandungan material
mineral utama seperti kuarsa dan feldspar. perekat pada benteng purba dikawasan
Hasil pelapukan kemudian tercuci dan aceh besar. Dari hasil pengujian terhadap
terbawa oleh air atau angin yang material tersebut merupakan komposisi
terendapkan di danau, sungai dan laut. penyusun dari batu kapur jenis Kalsit. Jika
Dalam penelitian yang dilakukan oleh dibandingkan dengan material perekat
Totok Wianto dan Ninis Hadi Haryanti semen saat ini dengan komposisi yang
menjelaskan bahwa potensi material nano berbeda. [9]
sangat besar dan perlu dikembangkan. Tiga metode untuk memastikan
Material nano hasil pengukuran yang bahwa kedudukan bidang tertentu dari
berpotensi dikembangkan yakni pasor besi, hablur/ material yang dikaji memenuhi
kuarsa, kaolin yang mengandung clay dan syarat-syarat Bragg pengukuran
zirkonium. Kadar pasir silika dengan kadar penyinaran difraksi. Ketiga metode ini
SiO2 sekitar 94,4%-99% [6] adalah (1) metode difraksi laue; (2) metode
Dalam penelitian lanjutan yang hablur bergerak; dan (3) metode
dilakukan oleh Totok Wianto, nurma sari diftaktometeri serbuk [10].
darminto dan suminar pratapa dijelaskan Metode difraktometeri serbuk ialah
bahwa pada daerah kalimantan terutama untuk mencatat difraksi sampel polikristal.
daerah banjarbaru ketersediaan silika Pada analisis struktur material berbasis
sangat melimpah. Untuk mengolah silika alam ini digunakan alat difraktometer yang
lebih lanjut sebagai nanomaterial dengan pada prinsipnya seperti gambar 1. Sampel
karakteristik yang khas perlu dibuat dalam serbuk dengan permukaan rata dan
ukuran nano (<100 nm) melalui sintesis mempunya ketebalan yang cukup untuk
metode gaya berat kemudian melalui menyerap alur sinar-X yang menuju ke
proses penggilingan menggunakan atasnya. Puncak-puncak difraksi yang
planetary ball milling. Penggunaan dihasilkan dengan menggunakan alat
perlatan X-ray diffractometer (XRD) dan pencacah. Umumnya menggunanan alat
Scanning electron microscope (SEM) Geiger dan sintilasi. Alat monitor dapat
serta transmission election microscope diputar mengelilingi sampel dan diatur
(TEM) akan menghasilkan karakteristik pada sudut 2 terhadap alur datang. Alat
rinci nano silika tersebut, menyangkut monitor dijajarkan supaya sumbunya
struktur, bentuk dan ukuran partikel serta senantiasa melalui dan bersudut tepat
agregasi yang mungkin terjadi [7] dengan sumbu putar sampel. Intensitas
Penentuan unsur material dengan sinar-X yang difraksi sebagai fungsi sudut
pengujian XRF dan XRD telah banyak 2 [11]. Difraksi sinar-x ini dapat
dilakukan. Penentuan unsur Fe, Ca, Ti, Ba, menentukan lebar kisi kristal yang
Ce, Zr dan La dalam sedimen laut telah dibentuk dalam
dilakukan oleh Sukirno dan Sri Munrniasih n 2d sin (1)
pada tahun 2009. Penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui sebaran
unsur-unsur yang mengakomodasi data