net/publication/313033804
CITATIONS READS
10 4,528
1 author:
I Wayan Karyasa
Ganesha University of Education
32 PUBLICATIONS 73 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by I Wayan Karyasa on 27 March 2017.
email: karyasa.undiksha@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan unsur-unsur dan mengidentifikasi
mineral-mineral yang terkandung dalam bidang belah dan bidang non belah batu pipih.
Tahap-tahap penelitian adalah berikut: (i) pengambilan sampel, (ii) pengambilan cuplikan
bubuk sampel menggunakan metode petrografi yaitu penyayatan batu pipih secara
melintang untuk tiga sayatan berturut-turut dari bagian permukaan batu pipih (bidang belah),
bagian dalam dan tengah dalam (bidang non belah), (iii) mempreparasi semua cuplikan
menjadi bubuk, (iv) penggunaan metode X-Ray Fluoresence (XRF) untuk analisis unsur, (v)
penggunaan metode X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengidentifikasi mineral-mineral
penyusun bidang-bidang belah sampel batu pipih. Hasil penelitian menunjukkan adanya
perbedaan kandungan unsur-unsur logam antara bidang belah dan non belah. Mineral-
mineral yang menyusun bidang belah dan bidang non belah batu pipih menunjukkan
kemiripan fase namun berbeda dalam hal komposisi.
Kata-kata kunci: batu pipih, XRF, XRD
Abstract
The research was aimed to analyze elemental contents and to identify minerals containing in
cleavage planes and non cleavage planes of slates. Steps of the research were (i) slate
sampling, (ii) taking sample powders using petrography method, i.e. slicing across slate
sample to become three slices from outer part (cleavage plane) to inside part and deep
inside part (non cleavage plane), (iii) preparing all slice samples to become cleavage
plane’s sample powders, (iv) running X-Ray Fluoresence (XRF) method for elemental
analysis, and (v) running X-Ray Diffraction (XRD) method for identifying mineral phases of
each cleavage plane powder of slate sample. Results of this study showed that there were
differences among elemental contents of cleavage plane and non cleavage planes. Minerals
forming cleavage and non cleavage planes had phases similarity but different in their
composition.
Keywords: slate, XRF, XRD
tiga cuplikan sampel yang merupakan hasil tiap sayatan sampel dengan kode B-1.1, B-
sayatan tiga lapisan yaitu lapisan 1.2 dan B-1.3 berturut-turut cuplikan sampel
permukaan luar, lapisan dalam dan lapisan 1 sayatan 1, sayatan 2 dan sayatan 3.
tengah yang tiap-tiap lapisan diperoleh dari Demikian halnya dengan B-2.1, B-2.2, B-2.3
penyayatan batu pipih setebal kurang lebih dan B-3.1, B-3.2, B-3.3. Tiap-tiap bubuk
0,8 mm. Tiap-tiap hasil sayatan digerus disaring melewati saringan 80 mesh.
halus sehingga diperoleh bubuk batu pipih
Batu Pipih
XRF-1.1 XRD-1.1
XRF-1.2 XRF-2.1 XRD-1.2 XRD-2.1
XRF-3.1 XRD-3.1
XRF-1.3 XRF-2.2 XRD-1.3 XRD-2.2
XRF-2.3 XRF-3.2 XRD-2.3 XRD-3.2
XRF-3.3 XRD-3.3
Keterangan:
1. Simbol B-1.2 menunjukkan bubuk 2. Simbol XRF-1.2 menunjukkan data
batu pipih sampel 1 lapisan sayatan 2. hasil pengukuran XRF batu pipih
sampel 1 lapisan sayatan 2.
lebar 5 cm
Tebal 1 cm
Panjang 8 cm
Gambar 2 Batu pipih yang telah dipotong persegi panjang
1. Lapisan permukaan
Pengukuran XRF dan XRD telah pipih antar titik lokasi pengambilan sampel.
dilakukan masing-masing terhadap 9 sampel Sedangkan kandungan unsur-unsur tiap-
bubuk tersebut. Data absorbansi XRF diolah tiap sayatan untuk tiap-tiap sampel batu
dengan membandingkan dengan data pipih dikomparasikan untuk memperoleh
standar unsur-unsur yang muncul pada gambaran ada tidaknya perbedaan atau ada
peak-peak spektra yang selanjutnya tidakanya keteraturan kandungan tiap-tiap
dikonversi menjadi data kandungan unsur- unsur dalam berbagai sayatan tiap sampel
unsur (% m/m). Data difraktogram XRD (bidang belah dan non belah. Hal ini dipakai
yang berupa angka-angka (x,y) dimana x membahas pengaruh berbagai kandungan
adalah sudut 2 dan y adalah intensitas unsur-unsur logam dan non logam
disajikan dalam bentuk gambar difraktogram fenomena belah pipih yang teratur dari batu
tiap-tiap bubuk sampel. pipih tersebut. Data hasil identifikasi fase
Data kandungan logam-logam dan senyawa-senyawa batuan (mineral-mineral)
non logam hasil pengolahan data dari XRF yang terdapat pada tiap cuplikan yang
dianalisis secara deskriptif dan komparatif. berupa bubuk sayatan sampel dianalisis
Analisis diawali dengan mendeskripsikan secara komparatif deskriptif.
kandungan rerata tiap-tiap unsur logam dan
non logam secara umum untuk batu pipih HASIL DAN PEMBAHASAN
dari lokasi penelitian dan X-ray fluorescence yang dipapar pada
mengkomparasikannya dengan kandungan bubuk sampel batu pipih menghasilkan pola
rerata unsur-unsur logam dan non logam serapan fluoresensi seperti pada Lampiran
tersebut dalam kerak bumi seperti yang 1. Analisis terhadap serapan tersebut
tertera dalam literatur. Selanjutnya, menggunakan serapan standar
kandungan tiap-tiap logam rerata tiap-tiap menghasilkan persentase (%) kandungan
sampel batu pipih dibandingkan satu unsur-unsur logam yang terdapat pada
dengan yang lainnya untuk memperoleh bubuk batu pipih. Persentase yang
gambaran ada tidaknya variasi sampel batu dimaksud hanya relatif terhadap
3.60
bidang belas 1
3.50
Si/Al
bidang belah 2
3.40
bidang belah 3
3.30
3.20
3.10
3.00
S1 S2 S3
Sampel Batu Pipih
Gambar 4 memperlihatkan bahwa batu lapisan dalam (S23). Secara umum dapat
pipih sampel 1 (S1) bidang belahnya (S11) disampaikan bahwa kecendrungan S1/Al
memiliki Si/Al yang paling rendah dan semakin besar pada bidang tahan belah.
memiliki kecendrungan semakin meningkat Perbandingan kandungan unsur-
ke arah bidang tahan belah (S13). Hal unsur logam transisi sampel-sampel batu
serupa terjadi pada sampel batu pipih 3 pipih dan bidang-bidang belah batu pipih
(S3). Tetapi, sampel batu pipih 2 justru dapat disajikan pada Gambar 5(a-d ) di
lapisan kedua (S22) memiliki Si/Al lebih bawah ini.
kecil dibandingkan lapisan luar (S21) dan
35 32.76 32.67
0.9 0.84
31.73 0.791
0.8 0.73
0.7
30 0.68
Kandungan Mn (%)
0.7
Kandungan Fe (%)
15 0.2
0.1
10 0
S1 S2 S3 S1 S2 S3
Sampel Batu Pipih Sampel Batu Pipih
(a) (b)
Kandungan Zn (%)
0.051 0.05
Kandungan Cr (%)
0.047 0.047
0.12
0.05 0.046
0.044 0.1 0.099 0.1
0.01 0.02
0 0
S1 S2 S3 S1 S2 S3
Sampel Batu Pipih Sampel Batau Pipih
(c) (d)
Gambar 5 Perbandingan kandungan (%) unsur-unsur logam transisi (a) Fe; (b) Mn; (c) Cr; dan
(d) Zn sampel batu pipih dan bidang-bidang belahnya
Gambar 5 di atas mempertegas bahwa S13 dengan sudut 2 = 3 - 50 dan Gambar
kandungan beberapa unsur-unsur logam 6(b) menunjukkan pola-pola difraksi pada
transisi cendrung mengarah ke bidang 2 = 20 - 50 untuk melihat perbedaan yang
belah. mungkin muncul dari ketiga pola difraksi
Bubuk batu pipih hasil sayatan yang dipersandingkan. Gambar 7(a)
petrografi untuk bidang belah 1, 2 dan 3 memperlihatkan susunan pola-pola difraksi
tiap-tiap sampel dipapar dengan sinar-X Cu S21, S22 dan S23 dengan sudut 2 = 3 -
K-1 (= 146,1 pm) yang dihasilkan dari 50 dan Gambar 7 (b) menunjukkan pola-
tabung katoda dengan logam tembak pola difraksi pada 2 = 20 - 50 untuk
sasaran tembaga sehingga dihasilkan melihat perbedaan yang mungkin muncul
difraksi-difraksi sinar-X yang selanjutnya dari ketiga pola difraksi tersebut. Sedangkan
direkam sebagai pola-pola difraksi. Gambar 8(a) memperlihatkan susunan pola-
Pengukuran dilakukan dengan sudut 2 = 3 pola difraksi S31, S32 dan S33 dengan
- 50. Pola-pola difraksi kemudian disajikan sudut 2 = 3 - 50 dan Gambar 8(b)
sebagai grafik seperti pada Gambar 6(a-b) menunjukkan pola-pola difraksi pada 2 =
sampai dengan Gambar 8(a-b) untuk 20 - 50 untuk melihat perbedaan yang
berturut-turut sampel S1, S2 dan S3 beserta mungkin muncul dari ketiga pola difraksi
masing-masing ketiga bidang belah yang tersebut.
dikaji. Gambar 6 (a) memperlihatkan
susunan pola-pola difraksi S11, S12 dan
1000
1000
900
900
800
800
700
700
600
600
Intensity
500
Intensity
500
400
400
300
300
S1-3
S1-3
200
200
S1-2 S1-2
100 100
S1-1 S1-1
0 0
-100 -100
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 20 25 30 35
(a) (b)
Gambar 6 Pola-pola Difraksi Sampel S1 dan Bidang-Bidang Belahnya pada (a) 2 = 3 - 50
dan (b) 2 = 20 - 50
1000 1000
900 900
800 800
700 700
600 600
Intensity
Intensity
500 500
400 400
300 300
S2-3 S2-3
200 200
S2-2 S2-2
100 100
S2-1 S2-1
0 0
-100 -100
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 20 25 30 35
Two Theta (degree) Two Theta (degree)
(a) (b)
Gambar 7 Pola-pola Difraksi Sampel S2 dan Bidang-Bidang Belahnya pada (a) 2 = 3 - 50
dan (b) 2 = 20 - 50
900 900
800 800
700 700
600 600
500 500
Intensity
Intensity
400 400
300 300
S3-3 S3-3
200 200
S3-2 S3-2
100 100
S3-1 0
S3-1
0
-100 -100
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 20 25 30 35
Two Theta (degree) Two Theta (degree)
(a) (b)
Gambar 8 Pola-pola Difraksi Sampel S3 dan Bidang-Bidang Belahnya pada (a) 2 = 3 - 50
dan (b) 2 = 20 - 50
adalah spektroskopi infra merah (IR) Karyasa, I.W., Muderawan, IW., dan
padatan, nuclear magnetic resonance, Wiratini, N. M., 2008. Analisis
(NMR) padatan dan scanning electron Kandungan Beberapa Logam dalam
microscopy (SEM) dan analisis Batu Pipih di Kecamatan Tejakula
termografimetri TG/TGA/DTA. Kabupaten Buleleng, Laporan
Penelitian Research Grand I-MHERE,
SIMPULAN Universitas Pendidikan Ganesha.
Berdasarkan analisis XRF diperoleh
Karyasa, I W. dan Kirna I M. 2006, Analisis
bahwa kandungan unsur-unsur logam yang
Logam-Logam Transisi dan
terdapat pada batu pipih dan bidang-bidang
Identifikasi Senyawa-Senyawa Kimia
belahnya menunjukkan variasi dalam
Batu Merah di Desa Tajun dan
komposisi prosentase namun tidak variasi
Sekitarnya Kabupaten Buleleng Bali,
terhadap jenis unsur. Kandungan unsur-
Laporan Penelitian Fundamental,
unsur logam golongan utama (Si, Al, Ca, K,
Jurusan Pendidikan Kimia,
dan Sr) terutama penyusun kerangka silikat
Universitas Pendidikan Ganesha.
yaitu unsur Si cendrung mengarah pada
bidang tahan belah, sementara kandungan Karyasa, I W. 2005. Characterization
unsur-unsur golongan transisi cendrung Methods: Structural Analysis using
mengarah pada bidang belah. Identifikasi XRD and NMR. Makalah dalam Short
menggunakan XRD menunjukkan adanya Course in Solid State Chemistry.
kemiripan yang besar (relatif hampir sama) Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas
pola-pola difraksi dari bubuk-bubuk sampel Pendidikan MIPA, IKIP N Singaraja.
batu pipih dan bubuk-bubuk sayatan bidang- Singaraja, 11 Februari 2005.
bidang belahnya. Kemiripan yang dimaksud
Karyasa, I W. 2005. Solving Crystal
adalah posisi sudut dua theta dari tiap-tiap
peak pada pola-pola difraksi yang Structure from Powder X-Ray
Diffraction Pattern. Wahana MIPA.
dibandingkan. Namun terdapat perbedaan
Oktober 2005.
intensitas beberapa peak antara bubuk
bidang belah yang dibandingkan. Hal ini Karyasa, I W. 2004. Synthese und
menunjukkan adanya perbedaan kandungan Charakterisierung von binären und
(%) unsur-unsur penyusun kerangka struktur ternären Verbindungen im System
tanpa mengubah kerangka struktur Metall-Silicium-Kohlenstoff. Disertasi.
aluminosilikat-aluminosilkat utama penyusun Doktor der Naturwissenschaften
batu pipih. Technischen Universität Berlin. Berlin:
Fakultät II Mathematik und
DAFTAR PUSTAKA Naturwissenschaften der Technischen
Universitas Berlin.
Greenwood, N. N. and A. Earnshaw, (2003),
Chemistry of the Elements, Second
Edition, Elsevier, Ltd., Amsterdam.