Anda di halaman 1dari 4

Perumahan Taman Akasia Blok R5-R3-A, Tulang Kuning –Parung

Telp: 0858-1481-8776 E-mail: klinikwijayaparung@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA KLINIK WIJAYA
NOMOR : 0032/SK/KWJ/VI/2023

TENTANG
KEPEDULIAN PADA PASIEN YANG MEMERLUKAN BANTUAN KHUSUS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA KLINIK WIJAYA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan klinik dalam melayani


kebutuhan pasien yang memerlukan bantuan khusus;
b. bahwa sehubungan dengan pernyataan butir a diatas, maka dipandang
perlu ditetapkan surat keputusan oleh Kepala Klinik Klinik Wijaya
tentang kepedulian kepada pasien yang memerlukan bantuan khusus.

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun


2017 tentang keselamatan pasien;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK WIJAYA TENTANG KEPEDULIAN


TERHADAP PASIEN YANG MEMERLUKAN BANTUAN KHUSUS.

Kesatu : Mengamanatkan kepada tim kepedulian terhadap pasien yang


memerlukan bantuan khusus untuk melaksanakan ketentuan pelaksanaan
kepedulian tersebut dan menuangkannya dalam suatu prosedur
pelaksanaan.
Kedua : Keputusan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak ditetapkannya dan
apabila diperlukan akan ditetapkan kembali.

Ketiga : Apabila dikemudian hari ditemukan kekeliruan, akan ditinjau kembali


sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Parung
Pada tanggal : 01 Juni 2023

KEPALA KLINIK WIJAYA

Yenny Sabrini
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK WIJAYA
NOMOR : 0032/SK/KWJ/VI/2023
TANGGAL : 01 Juni 2023

TENTANG : KEPEDULIAN PADA PASIEN YANG MEMERLUKAN BANTUAN


KHUSUS

A. Identifikasi Pasien dengan Risiko, Kendala dan Kebutuhan Khusus

1. Pasien yang datang ke Klinik untuk mendapatkan pelayanan


perlu dilakukan identifikasi.
2. Identifikasi pasien dilakukan pada saat mulai pasien datang di
Klinik
3. Identifikasi pasien dilakukan untuk mengetahui kondisi pasien dan
kebutuhan yang diperlukan pasien
4. Identifikasi pasien meliputi pasien dengan risiko infeksi, risiko
jatuh, pasien dengan kendala dan kebutuhan khusus
5. Pasien dengan risiko infeksi diantaranya adalah pasien dengan
penyakit menular seperti pasien TBC, Kusta, Campak,
Conjungtivitis, Mumps (gondongan), HIV, Influenza, Covid-19 dan
penyakit infeksi menular lainnya
6. Pasien dengan kendala dan kebutuhan khusus antara lain: bayi,
balita, ibu hamil, lanjut usia, disabilitas, kendala bahasa, kedala
budaya atau kendala lain yang dapat terjadi hambatan atau tidak
optimalnya proses asesmen maupun pemberian asuhan klinis.
7. Hambatan Fisik Dalam Proses Komunikasi (Disabilitas) Merupakan Jenis Hambatan
berupa fisik, Misalnya cacat pendengaran (Tuna Rungu), tuna netra, tuna wicara.
Makan dalam hal ini baik komunikator maupun komunikasi harus saling
berkomunikasi secara maksimal.
8. Hambatan Semantik Dalam Proses Komunikasi Semantik Adalah Pengetahuan
Tentang Pengertian Atau Makna kata (Denotatif). Jadi hambatan semantik adalah
hambatan mengenaik bahasa , baik bahasa yang di gunakan oleh komunikator,
maupun komunikan.
B. Pemenuhan Kebutuhan Pasien dengan Risiko, Kendala dan Kebutuhan Khusus

1. Pasien dengan risiko, kendala dan kebutuhan khusus perlu dilakukan upaya
pemenuhan kebutuhannya
2. Upaya pemenuhan kebutuhan pasien dengan risiko, kendala dan kebutuhan khusus
dipandu dengan prosedur yang jelas - 5 –
3. Identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pasien dengan risiko,
kendala dan kebutuhan khusus dicatat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

KEPALA KLINIK WIJAYA

Yenny Sabrini

Anda mungkin juga menyukai