Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

Saat ini penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta
(63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana sekitar 29 juta
(80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan
kematian akibat penyakit tidak menular dimasa mendatang diproyeksikan akan terus
terjadi sebesar 15% (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan
2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang
cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang.

Awal perjalanan Penyakit Tidak Menular seringkali tidak bergejala dan tidak
menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau sudah
berada di stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan tidak menyadari kondisi kelainan
yang ada pada dirinya. Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan prevalensi
penyakit tidak menular terus meningkat dari 41,7% menjadi 59,5%. Penyakit Tidak
Menular dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya, yakni merokok, diet yang
tidak sehat, aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah-buahan yang seimbang serta
konsumsi minuman beralkohol. Pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak Menular
merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor resiko bagi yang belum
memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi faktor resiko PTM menjadi normal atau
mencegah terjadinya PTM bagi yang memiliki faktor resiko ataupun yang sudah
menyandang Penyakit Tidak Menular.

Strategi pengendalian Penyakit Tidak Menular yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas
dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan
dibekali pengetahuan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta
tindak lanjutn

Di tahun 2022 sampai Juli 2023, capaian SPM program penyakit tidak menular di
Kecamatan Seulimeum masih jauh dari target yang diharapkan. Dimana pada tahun 2022
Jumlah penduduk usia produktif 15-59 tahun yang mendapatkan skrining kesehatan
kesehatan sesuai standar hanya 9,20% sedangkan pada tahun 2023 sampai dengn bulan
Juli sebesar 24,40%, dimana target capaian > 80% usia produktif mendapatkan skrining
kesehatan.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka diperlukan strategi dalam rangka percepatan
pencapaian indikator Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular. Untuk
mendukung upaya pencegahan dan pengendalian penyakit perlu dilakukan koordinasi
teknis dengan lintas sektor dan lintas program, selain itu pemeberdayaan masyarakat juga
perlu dilakukan untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit. Dengan dukungan dari semua pihak diharapkan dapat
menurunkan angka kesakitan, kematian dan disabilitas akibat penyakit tidak menular.

Anda mungkin juga menyukai