Anda di halaman 1dari 51

Mata Kuliah

Pengolahan
Sinyal Digital
Analog to Digital Conversion

Herjuna Artanto, M.Pd.


Sinyal
Kuantitas fisis berubah
terhadap ruang dan/atau
waktu.

𝑓 𝑡 , 𝑓 𝑡, 𝑥 , 𝑓(𝑥, 𝑦)
Klasifikasi dan Tipe Sinyal
Kontinyu Terkait waktu Diskrit

Analog

Terkait nilai

Digital
Klasifikasi Sinyal
Sinyal Kontinyu
Continuous Signals

Sinyal Diskrit
Discrete Signals
∆𝒕
Waktu sampling
𝑥 𝑡 = 𝐴 sin 𝜔𝑡 = 𝐴 sin 2𝜋𝑓𝑡
𝑡∈ℝ 𝑛∈ℤ
𝑥 𝑡 = 𝐴 cos 𝜔𝑡 = 𝐴 cos 2𝜋𝑓𝑡 Bilangan Real Bilangan Integer

𝑥 𝑡 𝑦 𝑡 𝑥[𝑛] 𝑦[𝑛]

plot() stem()
Tipe Sinyal: Basis Nilai
Sinyal Analog
Analog Signals

Sinyal Digital
Digital Signals
Tipe Sinyal: Basis Nilai
Sinyal Analog
Analog Signals

Sinyal Digital
Digital Signals
Pengolahan Sinyal: Analog vs Digital

Pengolahan
Sinyal Analog
Sinyal Analog

Pengolahan
Sinyal Digital
Sinyal Digital
Pengolahan Sinyal : Analog vs Digital
• Komputer
• IC/Chip khusus
• Rangkaian listrik analog

Hardware vs Software
Rangkaian listrik analog Komputer, IC/chip khusus

Sinyal Analog Sinyal Digital


Pengolahan Sinyal: Analog vs Digital
Sinyal Analog Sinyal Digital

• Filter pasif/aktif
• Penguat • Enkripsi/dekripsi
• Mixer penjumlah • Kompresi
• Integrator • Peningkatan kualitas
• Differensiator • dll
• dll

Kaku (rangkaian) Fleksibel (program)


Sederhana Kompleks
Cepat Sangat cepat
Pengolahan Sinyal: Analog vs Digital
Sinyal Analog Sinyal Digital

Akurasi kurang Akurasi tinggi


(toleransi komponen)

𝒙 ± 𝒕𝒐𝒍𝒆𝒓𝒂𝒏𝒄𝒆 𝒙
Pengolahan Sinyal: Analog vs Digital
Sinyal Analog Sinyal Digital

Akurasi kurang Sinyal untuk semua


Akurasi tinggi
(toleransi komponen) frekuensi akan
ditunda (delay) pada
Fasa Non-linear Fasa Linear waktu yang sama
apabila fasa filternya
bersifat linear
Pengolahan Sinyal: Analog vs Digital
Sinyal Analog Sinyal Digital

Akurasi kurang Akurasi tinggi


(toleransi komponen)
Fasa Non-linear Fasa Linear
Memiliki drift
Tidak ada drift
(variasi komponen)
Pengolahan Sinyal: Analog vs Digital
Sinyal Analog Sinyal Digital

Akurasi kurang Akurasi tinggi


(toleransi komponen)
Fasa Non-linear Fasa Linear
Memiliki drift
Tidak ada drift
(variasi komponen)

Filter adaptif (sulit) Filter adaptif (fleksibel & mudah


Memiliki kondisi
dan perulangan
Pengolahan Sinyal: Analog vs Digital
Sinyal Analog Sinyal Digital

Akurasi kurang Akurasi tinggi


(toleransi komponen)
Fasa Non-linear Fasa Linear
Memiliki drift
Tidak ada drift
(variasi komponen)

Filter adaptif (sulit) Filter adaptif (fleksibel & mudah


Sulit didesain dan disimulasikan Mudah didesain dan disimulasikan
Pengolahan Sinyal: Analog vs Digital
Sinyal Analog Sinyal Digital

Akurasi kurang Akurasi tinggi


(toleransi komponen)
Fasa Non-linear Fasa Linear
Memiliki drift
Tidak ada drift
(variasi komponen)

Filter adaptif (sulit) Filter adaptif (fleksibel & mudah


Sulit didesain dan disimulasikan Mudah didesain dan disimulasikan

Tidak membutuhkan konversi Membutuhkan konversi


Pengolahan Sinyal
Sinyal Sinyal
Analog Analog
ASP

Analog Signal Processing (ASP)

Sinyal Sinyal Sinyal Sinyal


Analog Digital Digital Analog
ADC DSP DAC

Digital Signal Processing (DSP)


Pengolahan Sinyal Digital

Sinyal Sinyal Sinyal Sinyal


Analog Digital Digital Analog
ADC DSP DAC

• Modulasi
• Oversampling
• (interpolasi)
• …
Pengolahan Sinyal Digital

Sinyal Sinyal Sinyal


• Monitor
Analog Digital Digital
ADC DSP • Printer
• Media penyimpanan
Pengolahan Sinyal Digital
Sinyal Sinyal Sinyal Sinyal
Analog Digital Digital Analog
ADC DSP DAC

ADC, A/D, A2D, A-to-D

Sampling Quantizing
Analog to Digital Conversion
ADC, A/D, A2D, A-to-D

𝑥(𝑡) 𝑥[n] 𝑥𝑞 [n]


Sampling Quantizing

𝑥 𝑡 = sinyal analog
𝑥 n = 𝑥(𝑛𝑇)= sinyal waktu diskrit, - ∞ < n < ∞
𝑛 adalah bilangan bulat
𝑇 adalah periode sampling dalam detik
𝑥𝑞 n = sinyal waktu diskrit terkuantisasi
Analog to Digital Conversion: Sampling
Sampling (pencuplikan) adalah Teknik untuk merekam informasi
Teknik pemilihan individu dalam analog 𝑦(𝑡) menjadi bentuk diskrit
sebuah populasi untuk meng- 𝑦[𝑛] dengan cara mengambil
estimasi karakteristik dari populasi potongan informasi secara
tersebut. periodik 𝑡𝑠 .

Sampling merupakan kunci


dari proses digitalisasi
informasi analog seperti pada
suara, foto, dan citra/gambar.
Analog to Digital Conversion: Sampling
Analog to Digital Conversion: Sampling
Syarat Nyquist

Kondisi yang cukup


untuk merekonstruksi 𝒇𝒔 ≥ 𝟐𝒇𝒎𝒂𝒙
sinyal analog adalah

𝑓𝑠 = 2𝑓𝑚𝑎𝑥 -> minimum sampling


𝑓𝑠 > 2𝑓𝑚𝑎𝑥 -> oversampling
𝑓𝑠 < 2𝑓𝑚𝑎𝑥 -> undersampling
Analog to Digital Conversion: Sampling
Syarat Nyquist
Analog to Digital Conversion: Sampling
Analog to Digital Conversion: Sampling
Aliasing
Merupakan efek yang
menyebabkan sinyal yang berbeda
tidak dapat dibedakan ketika di-
sampling (alias satu-sama lain)

2
𝑓𝑠 = 𝑓𝑚𝑎𝑥
3
Analog to Digital Conversion: Sampling
Contoh Aliasing pada sinyal 𝑦 = sin(100𝑡)
Analog to Digital Conversion: Sampling
Contoh Aliasing pada sinyal 𝑦 = sin(100𝑡)
Analog to Digital Conversion: Sampling
Contoh perhitungan pencuplikan

Terdapat sinyal analog 𝑥 𝑡 = 3 cos 200 𝜋𝑡 + 5 sin 600 𝜋𝑡 + 7 cos 1200 𝜋𝑡


1. Berapa frekuensi Nyquist untuk sinyal analog di atas?
2. Bila dipakai frekuensi pencuplikan 500 Hz, bagaimana sinyal waktu
diskrit yang diperoleh?
Analog to Digital Conversion: Sampling
Contoh perhitungan pencuplikan

Terdapat sinyal analog 𝑥 𝑡 = 3 cos 200 𝜋𝑡 + 5 sin 600 𝜋𝑡 + 7 cos 1200 𝜋𝑡


1. Berapa frekuensi Nyquist untuk sinyal analog di atas?
 𝑥 𝑡 = 3 cos 2 𝜋 100 𝑡 + 5 sin 2 𝜋 300 𝑡 + 7 cos 2 𝜋(600)𝑡
 terdapat 3 frekuensi, f1 = 100 Hz, f2 = 300 Hz, dan f3 = 600 Hz
 frekuensi maksimum = 600 Hz, sehingga frekuensi Nyquist = 2 fmax =
2 x 600 Hz = 1200 Hz
Analog to Digital Conversion: Sampling
Contoh perhitungan pencuplikan

Terdapat sinyal analog 𝑥 𝑡 = 3 cos 200 𝜋𝑡 + 5 sin 600 𝜋𝑡 + 7 cos 1200 𝜋𝑡


2. Bila dipakai frekuensi pencuplikan 500 Hz, bagaimana sinyal waktu
diskrit yang diperoleh?
𝑛
 𝑥[𝑛] = 𝑥[𝑛𝑇] = 𝑥[ ]
𝑓𝑠
100 300 600
 𝑥[𝑛] = 3 cos 2 𝜋 𝑛 + 5 sin 2 𝜋 𝑛 + 7 cos 2 𝜋 𝑛
500 500 500
1 3 6
 𝑥[𝑛] = 3 cos 2 𝜋 𝑛 + 5 sin 2 𝜋 𝑛 + 7 cos 2 𝜋 𝑛
5 5 5
Analog to Digital Conversion: Sampling
Contoh perhitungan pencuplikan
1 3 6
 𝑥 𝑛 = 3 cos 2 𝜋 𝑛 + 5 sin 2 𝜋 𝑛 + 7 cos 2 𝜋 𝑛
5 5 5
menurut kriteria Nyquist, f sampling >= 2 fmax
maka nilai dalam tanda kurung harus berada pada nilai -0,5 sampai 0,5
penyesuaian:
1 2 1
 𝑥 𝑛 = 3 cos 2 𝜋 𝑛 + 5 sin 2 𝜋 1 − 𝑛 + 7 cos 2 𝜋 1 + 𝑛
5 5 5
1 2 1
 𝑥 𝑛 = 3 cos 2 𝜋 𝑛 + 5 sin 2 𝜋 − 𝑛 + 7 cos 2 𝜋 𝑛
5 5 5
Analog to Digital Conversion: Sampling
Contoh perhitungan pencuplikan
1 2 1
 𝑥 𝑛 = 3 cos 2 𝜋 𝑛 + 5 sin 2 𝜋 − 𝑛 + 7 cos 2 𝜋 𝑛
5 5 5
sinyal dengan f yang sama dapat dijumlahkan:
1 2
 𝑥 𝑛 = 10 cos 2 𝜋 𝑛 + 5 sin 2 𝜋 − 𝑛
5 5
dan mengingat bahwa: A sin 2 𝜋 −𝑓 𝑛 = −𝐴 sin 2 𝜋 𝑓 𝑛, maka:
1 2
 𝑥 𝑛 = 10 cos 2 𝜋 𝑛 − 5 sin 2 𝜋 𝑛
5 5
Analog to Digital Conversion: Sampling
Contoh perhitungan pencuplikan
1 2
 𝑥 𝑛 = 10 cos 2 𝜋 𝑛 − 5 sin 2 𝜋 𝑛
5 5
Terlihat bahwa sinyal hasil pencuplikan berbeda dengan sinyal aslinya,
jika dikembalikan ke sinyal analog, maka:
1 2
 𝑥 𝑡 = 10 cos 2 𝜋 500 𝑡 − 5 sin 2 𝜋 500 𝑡
5 5
 𝑥 𝑡 = 10 cos 2 𝜋 100 𝑡 − 5 sin 2 𝜋 200 𝑡
Frekuensi 300 Hz dan 600 Hz hilang, kemudian muncul frekuensi baru
200 Hz sebagai bentuk pengaliasan (aliasing)
Analog to Digital Conversion: Sampling
Soal latihan perhitungan pencuplikan

Terdapat sinyal analog 𝑥𝑎 𝑡 = 3 sin 200 𝜋𝑡 + 5 cos 600 𝜋𝑡 + 7 𝑠𝑖𝑛 1200 𝜋𝑡


1. Berapa frekuensi Nyquist untuk sinyal analog di atas?
2. Bila dipakai frekuensi pencuplikan 600 Hz, bagaimana sinyal waktu
diskrit yang diperoleh?
3. Apakah dari hasil pencuplikan terjadi aliasing?
Analog to Digital Conversion: Quantizing
Pembulatan nilai
sinyal diskrit menjadi
nilai biner/digital
terdekatnya
Desimal -> Biner

Misal:
2-bit -> 22 = 4
00,01,10,11
Analog to Digital Conversion: Quantizing

3-bit -> 23 = 8 4-bit -> 24 = 16 8-bit -> 28 = 256


000,….,111 0000,….,1111 00000000,….,11111111
Analog to Digital Conversion: Quantizing
Sinyal Diskrit terkuantisasi (8-bit)

𝑄 𝑥 = … fungsi pembulatan
Analog to Digital Conversion: Quantizing
Tipe kuantisasi
Kuantisasi Seragam Kuantisasi tidak Seragam
Uniform Quantization Non-Uniform Quantization

∆ = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 ∆ ≠ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
Analog to Digital Conversion: Quantizing
Tipe kuantisasi seragam
Mid-Tread Mid-Rise
𝑥 1 𝑥 1
Q 𝑥 =∆∙ + Pembulatan (rounding) Pemotongan (truncation) Q 𝑥 =∆∙ +
∆ 2 ∆ 2

Ganjil Non
(odd) zero
Analog to Digital Conversion: Quantizing
Pengaruh ukuran bit
2-bit 3-bit 4-bit 8-bit
Analog to Digital Conversion: Quantizing
Quantization error Gangguan (noise)

2-bit 3-bit 4-bit 8-bit


Analog to Digital Conversion: Quantizing
Konsekuensi
pemilihan
ukuran bit
Analog to Digital Conversion: Quantizing
Contoh perhitungan kuantisasi

Jika kuantisasi dari sinyal diskrit 𝑥 𝑛 dinyatakan sebagai Q 𝑥[𝑛] , dan


𝑥𝑞 𝑛 adalah sinyal hasil kuantisasi, maka:
Q 𝑥[𝑛] = 𝑥𝑞 𝑛
Akibat dari proses kuantisasi akan terdapat error antara selisih nilai
kuantisasi dengan nilai hasil pencuplikan:
𝑒𝑞 = 𝑥𝑞 𝑛 − 𝑥[𝑛]
Analog to Digital Conversion: Quantizing
Contoh perhitungan kuantisasi

Ilustrasi proses kuantisasi sinyal diskrit:


0,9𝑛 , 𝑛 ≥ 0
𝑥[𝑛] = ቊ
0 ,𝑛 < 0
Diperoleh dengan mencuplik sinyal
analognya pada fs 1Hz
Analog to Digital Conversion: Quantizing
Contoh perhitungan kuantisasi
n x[n] xq[n] eq[n]
0 1 1 0.0
1 0.9 0.9 0.0
2 0.81 0.8 -0.01
3 0.729 0.7 -0.029
4 0.6561 0.7 0.0439
5 0.59049 0.6 0.00951
6 0.53144 0.5 -0.031441
7 0.4782969 0.5 0.0217031
8 0.43046721 0.4 -0.03046721
9 0.387420489 0.4 0.012579511
10 0.3486784401 0.3 -0.0486784401
Analog to Digital Conversion: Quantizing
Contoh perhitungan kuantisasi

Nilai-nilai yang mungkin ada Jika xmax dan xmin


dalam sinyal digital disebut menyatakan nilai maksimum
level kuantisasi, di mana ∆ dan minimum dari x[n], serta
atau jarak antara dua level L adalah jumlah level
kuantisasi yang berurutan kuantisasi maka:
disebut Langkah kuantisasi
(step rate) atau resolusi 𝑥𝑚𝑎𝑥 − 𝑥𝑚𝑖𝑛
(resolution) dibatasi oleh: ∆=
𝐿−1
∆ ∆
− ≤ 𝑒𝑞 [𝑛] ≤
2 2
Analog to Digital Conversion: Quantizing
Contoh perhitungan kuantisasi

Dari contoh sebelumnya, ∆ = step kuantisasi


xmax = 1, xmin = 0, L = 11, L = jumlah level kuantisasi
sehingga ∆ = 0,1.
2𝐴
Jangkauan dinamik 𝑥𝑚𝑎𝑥 − 𝐿 = , dimana A -> amplitudo

𝑥𝑚𝑖𝑛 adalah tetap dan sinyal dan 2A -> rentang
jumlah level kuantisasi dinamis
meningkat, berarti Langkah 𝐿 ≈ 2𝑏𝑝𝑠 , bps=bit per sample
kuantisasi dan error 𝑏𝑖𝑡
kuantisasi menurun. 𝑏𝑖𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑒 = = 𝑏𝑝𝑠. 𝐹𝑠
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
→ 𝑏𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑥 𝐹𝑟𝑒𝑘. 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑛𝑔
Analog to Digital Conversion: Quantizing
Contoh perhitungan kuantisasi
Ukuran kualitas output ADC diukur Bila SQNR dinyatakan dalam
dengan SQNR (Signal-to-quantization- desibel (dB):
noise ratio):

𝑃𝑥 3 2𝑏 𝑆𝑄𝑁𝑅 𝑑𝐵 = 10 log10 𝑆𝑄𝑁𝑅


𝑆𝑄𝑁𝑅 = = 2 𝑆𝑄𝑁𝑅 𝑑𝐵 = 1,76 + 6,02𝑏
𝑃𝑞 2
Berarti bahwa SQNR meningkat
Dimana Px adalah rerata daya sinyal sekitar 6 dB untuk setiap bit
analog, Pq adalah rerata daya error yang ditambahkan.
kuantisasi, dan b adalah jumlah bit
yang digunakan.
Analog to Digital Conversion: Quantizing
Soal latihan perhitungan kuantisasi
1. Suatu piranti melakukan pencuplikan dengan menggunakan fs 44,1
kHz dan 12 bit, berapa nilai SQNR-nya?
𝜋
2. Sinyal 𝑥 𝑛 = 6.35 cos 𝑛 hendak dikuantisasi, berapa banyak bit
10
per sampel yang diperlukan apabila:
a. ∆ = 0.1
b. ∆ = 0.02
3. Sebuah sinyal seismik memiliki rentang dinamis 1 volt dan disampel
dengan sebuah ADC 8 bit yang memiliki Fs = 20 Hz.
a. Tentukan bit rate dan resolusinya.
b. Frekuensi maksimum yang bisa direpresentasikan pada sinyal digitalnya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai