Abstrak
Konflik-konflik yang ada didunia memiliki sumber-sumber yang menjadi pemicu lahirnya
sebuah konflik maupun beberapa konflik. Konflik-konflik yang telah terjadi tersebut memiliki
bentuk-bentuknya sendiri. Penelitian ini berjudul Konflik Lahan Antara Masyarakat Desa
Dengan Perusahaan (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Koto Aman Dengan PT Sekar
Bumi Alam Lestari Di Desa Koto Aman Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar). Hasil
dari penelitian ini menjelaskan bahwa dengan adanya perjanjian yang tidak ditepati salah
satu pihak berkonflik yang menjadi sumber munculnya konflik yang berkepanjangan,
perlawanan dan penolakan yang terjadisebagai bentuk konfik adalah adanya demonstrasi
keberbagai tempat oleh masyarakat hingga pengngsian dan pemblokiran jalan,serta
mediasi merupakan salah satu upaya penyelesaian atau resolusi konflik yang juga tidak
kunjung menjadikan konflik lahan antara masyarakat Desa Koto Amandengan PT SBAL
selesai.
Abstract
The conflicts that exist in the world have sources that trigger the birth of a conflict or several
conflicts. The conflicts that have occurred have their own forms. This research is entitled
Land Conflict Between Village Communities and Companies (Case Study In Koto Aman
Village Communities With PT Sekar Bumi Alam Lestari In Koto Aman Village, Tapung Hilir
District, Kampar Regency). The results of this study explain that with an agreement that is
not kept by one of the conflicting parties which is the source of the emergence of a
prolonged conflict, resistance and rejection that occur as a form of conflict are
demonstrations in various places by the community to evacuation and road blocking, and
mediation is one of the efforts the resolution or resolution of the conflict which also did not
make the land conflict between the people of Koto Aman Village and PT SBAL complete.
8
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022)
9
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022)
10
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022)
11
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022)
seperti yang dikatakan oleh bapak dalam kasus ini adalah PT SBAL yang
Ervan, beliau adalah sebagai ketua dari tidak menuntaskan perjanjian ganti
PEKAM (Persatuaan Koto Aman rugi
Menggugat) Bahwa sumber konflik ini 2. Adanya rasa kecewa masyarakat
adalah karena masyarakat kecewa PT Desa Koto Aman sikap PT SBAL yang
SBAL tidak mau menepati janjinya untuk ingkar janji, sealin itu juga rasa
melanjutkan ganti rugi yang sudah kecewa yang bertambah karena
disepakati. setelah masyarakat melakukan
tuntutan-tuntutan, ternyata tuntutan
“Awalnya PT SBAL mengganti rugi mereka tidak dihiraukan dari berbagai
lahan-lahan masyarakat sebanyak pihak, seperti pemerintah setempat,
600 hektar dengan separuh harga aparat pemerintah, serta PT SBAL
dengan janji akan membagikan lahan sendiri
tersebut yang sudah berbentuk 3. Kurangnya dokumen-dokumen
kebun sawit kepada masyarakat pendukung yang dimiliki masyarakat
Koto Aman, namun sisanya sampai Desa Koto Aman untuk
sekarang ini PT SBAL berhenti mempertahankan hak lahan
mengganti rugi sedangkan lahan
juga tidak kunjung dibagikan kepada 3. Bentuk Konflik
masyarakat, padahal PT SBAL Bentuk-bentuk konflik yang terjadi
sampai sekarang ini tu masih tetap antara masyarakat Desa Koto Aman dan
menikmati hasil-hasil perkebunan PT SBAL, banyak mengacu dalam
sawit yang mereka tanami dilahan bentuk aksi demonstrasi, hal ini juga
kami, jadinya kami kecewa, makanya diperkuat oleh pernyataan bapak Akmal,
kami ya nggak mau tinggal diam aja, bahwa diantara semua aksi-aksi yang
kamipun mulai rapat dan akhirnya dilakukan masyarakat Desa Koto Aman
demo” yang paling sering dilakukan adalah aksi
demonstrasi: “sampai sekarang tu
Selain itu juga menurut Zulfadli, masyarakat Koto Aman masih menutut
Konflik lahan ini bisa terjadi itu karena ya kan, tapi karena tidak dipenuhi
masyarakat merasa dikhianati oleh PT tuntutan masyarakat ini yasudah
SBAL: “Masyarakat dikhianati oleh PT masyarakat demo lagi, nanti kan pas
SBAL sudah sejak lama, sudah demo tu ada lah sedikit-sedikit
bertahun-tahun, apa salahnya PT tu keterangan kalo nanti akan diproses
tinggal lakukan perjanjian itu sampai tuntutan ini, tapi kalo ternyata proses
tuntas ini malah berhenti sampai tuntutan gak dipenuhi lagi pas tiba
sekarang, jadinya masyarakat mengadu waktunya ya masyarakat demo lagi,
sana sini, kemana kemaren itu awalnya begitu terus, demo lagi, tidak dipenuhi ya
ke bangkinang, setelah itu tidak direspon demo lagi, ya salah siapa kok kenapa
lalu pergi demo ke kantor Gubernur tidak diganti rugi dan dikembalikan lahan
Riau. Disana kemaren kami berhari-hari kami, kami demo bilangnya diproses taoi
tapi tetap juga tidak ada respon yang selama ini cuma omongan saja
jelas” sepertinya, selain demo masyarakat ini
juga ngungsi lama, demo sudah berkali-
Dari beberapa keterangan
kali, kalo ngungsi ini baru sekali tapi
informan bahwa sumber pemicu konflik
kurasa lama banget itu, awal tahun 2019
yang merupakan faktor penyebab
sampe akhir tahun, setahun yakan lama
terjadinya konflik adalah:
lah itu hitungannya, sungguh-sungguh
1. Adanya perjanjian yang diingkari
sekali masyarakat Koto Aman waktu itu,
salah satu pihak yang berkonflik yaitu
12
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022)
rela tidur ditenda daripada dirumah dikatakan akan diproses tapi mungkin
sendiri, tapi tetap saja tidak ada masyarakat tidak sabar menunggu
selesainya kasus lahan ini, bingung hingga mengulang aksi lag, lagi dan
saya” lagi”
Demonstrasi menjadi salah satu
bentuk konflik yang paling sering Weti Ariska juga berpendapat bahwa
dilakukan masyarakat Desa Koto Aman bentuk-bentuk konflik lahan antara
hal itu sesuai dengan pernyataan bapak masyarakat Desa Koto Aman dengan
Riyan yang merupakan salah satu polisi PT SBAL adalah berupa demonstrasi-
yang ikut mengamankan aksi-aksi demonstrasi, pengungsian, pemblokiran
demonstrasi yang dilakukan masyarakat jalan dan berhenti bekerja untuk
Desa Koto Aman: sementara bagi masyarakat yang ikut
menjadi karyawan di PT SBAL:
“sejauh ini bentuk konflik yang “konflik-konflik lahan masyarakat
dilakukan masyarakat Desa Koto Koto Aman diwarnai dengan demo
Aman kepada PT SBAL adalah yang sudah berkali kali, lalu juga
menuntut yang mereka wujudkan ngungsi yang sudah begitu lama, trus
dalam aksi demonstrasi, juga ada tu waktu tu masyarakat
demonstrasinya sudah beberapa kali menghadang jalan lewat mobil PT,
dilakukan masyarakat Desa Koto kan kalo sehabis panen itu buah sawit
Aman sendiri sebagai bentuk pada diangkutin dibawa ke PT untuk
kekecewaan mereka kepada PT diolah buahnya, nah waktu tu ada
SBAL, Cuma yang saya tidak sekali mobilnya ketahuan udah
inginkan itu demonstrasinya masuk trus pas mau keluar udah ada
terkadang sangat ricuh, mereka tidak masyarakat yang mengahadang agar
mau ditertibkan, karena kan ada tu mobil tidak usah melanjutkan
yang waktu itu yang demo didepan perjalanan, biar saja berhenti distu
kantor gubernur, mereka kan sampai sampai tuntutan masyarakat
berhari-hari, dan menginapnya dikabulkan PT”
dibawah jembatan flyover itu trus
siangnya mereka kembali demo, itu Bentuk Konflik yang terjadi antara
sampai kebadan jalan yang dapat masyarakat Desa Koto Aman dengan
mengganggu pengendara lain untuk PT SBAL antara lain:
lewat, terus kami mencoba 1. Demonstrasi yang dilakukan
menertibkan yang masyarakat diberbagai tempat seperti, di lahan
menyangka kami bermain kasar yang menjadi sengketa, di depan
malah jadi tambah ricuh, selain itu kantaor gubernur Riau, didepan
masyarakat juga melakukan kantor bupati Kampar yaitu di
pemblokiran jalan masuk dan Bangkinang,
keluarnya mobil PT itu dengan cara 2. Aksi mogok kerja,
yang berbahaya, mereka ada yang 3. Aksi pengungsian,
sampai guling-guling dan tiduran 4. Pemblokiran jalan keluar masuk buah
dijalan agar mobil PT tidak bisa sawit.
keluar, padahalkan itu sangat
4. Penyelesaian Masalah dan
berbahaya, nanti kalau saja tertabrak, Resolusi Konflik
bukankah lebih panas konflik ini
Konflik-konflik yang telah terjadi
begitu kan,memang PT SBAL berjanji
didunia manapun tentunya memiliki
mau mengganti rugi kembali, lagian
banyak upaya untuk penyelesaiannya,
dmo-demo masyarakat ini sudah
termasuk konflik lahan antara
13
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022)
14
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022)
15
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022)
16