Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 2

Konflik mesuji Lampung

Dosen Pengampu :
Denny Sidharta Nugraha, drs, MM
Anggota Kelompok
Dhiya Meilani 2222010439 Sifa Mardiah 2222010531

Nur Zaena 2222010557 Siti Anisa Mauliani 2222010497

Riki Martin 2222010584 Siti Khomsatun 2222010173

Rizka Fadlika A 2222010881 Siti Manda A 2222010499

Sania Najwa F 2222010017 Riyan AFI 22220106888

Tian Gita S 2222010647


Pembahasan
• Apa Yang Terjadi Di Mesuji
• Apa Faktor Yang mendorong

terjadinya konflik di Mesuji


• Bagaimana Kronologi Konflik

Yang terjadi
Apa yang terjadi Di Mesuji ?
Apa yang terjadi Di Mesuji ?

Telah Terjadi Konflik Agraria Di Desa Sungai Sodong, Mesuji, Kabupaten


Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan

Polemik di Mesuji sebenarnya sudah muncul sejak 1999. Namun, yang


tercatat berdasarkan data dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM), setidaknya ada tiga konflik berskala cukup besar yang terjadi antara
tahun 2009 hingga 2011, ini belum termasuk kejadian terbaru pada 17 Juli
2019 lalu.
Apa yang terjadi Di Mesuji ?

Dilihat dari pendekatan atau pandangan Karl Marx


mengenai konflik

konflik lahan di Mesuji Lampung tidak terlepas dari


perbedaan antara kaum kapitalis dan kaum proletar yang
memandang bahwa di dalam kehidupan masyarakat
terdapat pertentangan antara borjuis yang memiliki
tanah dan proletar atau petani kecil sebagai pekerja
dengan dalih kepentingan ekonomi yang dikemudian
hari akan terjadi pertentangan dalam masyarakat (Ritzer
& Goodman, 2003).
Faktor -Faktor Terjadinya Konflik

Ekonom
Lahan Budaya Kelompok/
i/SDA Masyarakat
Rentetan Kronologi Konflik
Konflik horizontal di lahan Register (hutan negara) 45 Sungai Buaya, Kabupaten Mesuji,
Lampung, terus terjadi sejak 2012 hingga 2019. Konflik lahan kerap menimbulkan korban jiwa
dan luka-luka, termasuk pembakaran rumah dan gubuk.
Dikutip dari Republika.co.id
Rentetan Kronologi Konflik
29 Februari 2012 21 January 2013 12 Juni 2013

30 Juni 2016 27 Maret 2016 3 April 2014

29 September 2019 17 Juli 2019


Peran dan upaya Pemerintah

Peran Upaya

sebagai pigak ke 3 dalam mediasi Pemerintah mengeluarkan


atau sebagai mediator dapat dilihat kebijakan untuk bersama-sama
dari upaya mempertemukan melaksanakan program kemitraan
berbagai pihak yang mendiami kehutanan atau pemberdayaan
kawasan register 45 masyarakat setempat melalui
kemitraan kehutanan.
Tanya Jawab dan diskusi
Kesimpulan
Mengenai Konflik yang terjadi tentunya sangat jauh dari
prinsip prinsip kemanusian dimana nyawa berjatuhan
karena persengketaan hak kepemilikan tanah. tentunya
lahan dan hasil tani sangat menggiurkan tapi hal itu yang
menghilangkan hati nurani jauh dari budaya masyarakat
indonesia yaitu budaya pancasila.
tentunya sangat diharapkan agar terus tidak berkelanjutan
semua peran harus mendapatkan hak dan kewajiban yang
adil dengan begitu tidak bermunculnya kembali
pertumpahan darah.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai