Anda di halaman 1dari 3

Nama:Dinda aprida yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia

Npm:2101110065 dengan beragam bentuk dan penyebabnya.


Mk:Hukum adat Kabupaten Manggarai merupakan salah satu
wilayah yang sering terjadi konflik tanah.
Konflik Tanah Di Kabupaten Konflik tanah yang terjadi di Kabupaten
Manggarai Nusa Tenggara Timur Manggarai umumnya berbeda dengan konflik
-Abstrak tanah yang terjadi di beberapa daerah di
Konflik tanah di Kabupaten Manggarai telah Indonesia seperti Jawa, Kalimantan, dan lain-
terjadi dalam kurun waktu yang sangat lama lainnya. Salah satu contohnya konflik tanah di
dan sudah terjadi sejak jaman penjajahan Jawa Timur, menunjukkan bahwa kebanyakan
sekitar tahun 1930-an. Hingga saat ini konflik konflik tanah yang terjadi ruang lingkupnya
masih terjadi dan dari tahun ke tahun terus terbatas pada unit individu atau keluarga,
mengalami peningkatan. Sudah banyak ketika kepemilikan dan penggunaan dicampur
kerugian yang ditimbulkan dari konflik tanah aduk, dan perwakilan pemerintah seringkali
yang terjadi, dan hal ini dirasakan oleh semua berperan dalam resolusi konflik (kecuali Kyai
pihak baik yang berkonflik maupun pihak yang di dalam kasus warisan). Tetapi di Flores,
tidak terlibat dalam konflik. Terdapat banyak khususnya di beberapa daerah.di Kabupaten
hal yang menjadi akar permasalahan konflik Manggarai. Seringkali tanah dan sumber daya
tanah, dan hal ini pada dasarnya dikarenakan alam dikelola secara komunal dan dibedakan
semakin meningkatnya kebutuhan akan tanah antara hak pemilikan dan penggunaan
untuk berbagai keperluan. Tanah menjadi
Konflik yang terjadi di salah satu Kabupaten di
objek yang jumlahnya terbatas tetapi sangat
Provinsi Nusa Tenggara Timur ini merupakan
dibutuhkan oleh setiap orang. Berbagai upaya
permasalahan yang menjadi perhatian serius
telah dilakukan untuk menyelesaikan dan
dari Pemerintah Daerah maupun masyarakat.
mencegah konflik tanah di Manggarai, dan
Hal ini tidak lepas dari dampak dan pengaruh
dalam upaya tersebut masih banyak kendala
yang disebabkan oleh konflik tersebut. Konflik
yang dihadapi. Terlepas dari kendala-kendala
tanah di Kabupaten Manggarai telah banyak
tersebut Pemerintah daerah, tokoh
menyebabkan memakan korban, baik korban
masyarakat, elit-elit sosial, dan masyarakat
meninggal maupun luka-luka, rumah-rumah
Manggarai terus berupaya mencegah dan
dibakar, dan lain-lainnya. Kerugia tidak hanya
meinimalisir konflik tanah di Kabupaten
dirasakan oleh pihak yang berkonflik, tetapi
Manggarai, baik melalui Pemerintah dan
pihak lain yang tidak terlibat juga merasakan
Hukum Formal maupun dengan cara Adat
dampak dari konflik tersebut. Konflik tanah di
masyarakat Manggarai melalui lembaga-
Kabupaten Manggarai terjadi hampir setiap
lembaga Adat yang ada.
tahun dengan beragam penyebab dan akar
Pendahuluan permasalahannya. Keterlibatan semua pihak
Konflik merupakan fenomena yang sering diharapkan bisa membantu dalam
terjadi di Indonesia dan selalu terjadi dalam menyelesaikan dan mencegah terjadinya
kehidupan sehari-hari. Konflik dapat konflik tanah. Dalam hal ini bukan hanya
ditemukan dalam berbagai bidang kehidupan Pemerintah yang bertanggung jawab dalam
dan terdapat banyak hal yang menyebabkan menyelesaikan dan mencegah konflik, tetapi
terjadinya konflik. Salah satu bentuk konflik juga seluruh lapisan masyarakat harus
yang sering terjadi di Indonesia adalah konflik bekerjasama untuk mengatasi permasalahan
tanah.Konflik tanah merupakan permasalahan yang hingga saat ini terus terjadi di Manggarai
Konflik berarti persepsi mengenai perbedaan lain, egois, sombong, merasa selalu paling
kepentingan (perceived divergence of benar, kurang dapat mengendalikan
interest), atau suatu kepercayaan bahwa emosinya, dan ingin menang sendiri
aspirasi pihak-pihak yang berkonflik tidak (Wirawan, 2010).
dapat dicapai secara simultan (Pruitt dan
Terdapat tiga faktor yang menyebabkan
Rubin, 2004). Konflik adalah proses
pertentangan yang diekspresikan di antara terjadinya konflik, pertama, Determinan
tingkat aspirasi. Aspirasi bangkit dan
dua pihak atau lebih yang saling tergantung
mengenai objek konflik, menggunakan pola kemudian menghasilkan konflik karena salah
satu dari dua alasan, yaitu masing-masing
perilaku dan interaksi konflik yang
menghasilkan keluaran konflik (Wirawan, pihak memiliki alasan untuk percaya bahwa
mereka mampu mendapatkan sebuah objek
2010). Terdapat banyak hal yang
menyebabkan terjadinya konflik. Beberapa hal bernilai untuk diri mereka sendiri atau mereka
percaya bahwa mereka berhak memiliki objek
yang menyebabkan terjadinya konflik,
pertama, Keterbatasan sumber. Manusia tersebut. Kedua, Determinan persepsi tentang
aspirasi pihak lain. Konflik dapat terjadi ketika
selalu mengalami keterbatasan sumber-
sumber yang diperlukannya untuk medukung salah satu pihak benar-benar merasa puas
dengan posisinya dan menganggap pihak lain
kehidupannya. Keterbatasan itu menimbulkan
terjadinya kompetisi di antara manusia untuk mengancam posisinya tersebut. Konflik juga
dapat timbul ketika suatu keputusan
mendapatkan sumber yang diperlukannya dan
hal ini sering kali menimbulkan konflik. Kedua, mengenai masa depan harus diambil dan
pihaknya maupun pihak lain mengambil posisi
Tujuan yang berbeda. Seperti yang
dikemukakan oleh Hocker dan Wilmot (1978), yang berbeda mengenai arah yang harus
diambil. Ketiga, Tidak adanya alternatif yang
konflik terjadi karena pihak-pihak yang
terlibat konflik mempunyai tujuan yang dapat diterima semua pihak. Suatu pihak juga
harus memiliki persepsi bahwa aspirasi kedua
berbeda.
belah pihak tidak kompatibel satu sama lain.
konflik memiliki tugas yang tergantung satu Pada suatu saat tampaknya tidak ada
sama lain. Kelima, Diferensiasi organisasi. alternatif yang mungkin akan berhasil dicapai
Salah satu penyebab terjadinya konflik dalam oleh kedua belah pihak (Pruitt dan Rubin,
oraganisasi adalah pembagian tugas dalam 1986).
birokrasi organisasi dan spesialisasi tenaga
Konflik dapat diselesaikan dengan banyak
kerja pelaksananya. Keenam, Sistem imbalan
yang tidak layak. Sistem imbalan yang tidak cara, dua metode pengaturan konflik, yaitu
resolusi konflik melalui pengaturan sendiri
layak dan tidak adil akan memicu konflik.
Ketujuh, Komunikasi yang tidak baik. dan resolusi konflik melalui intervensi pihak
ketiga. Pertama, metode resolusi konflik
Komunikasi yang tidak baik sering kali
menimbulkan konflik. Kedelapan, Beragam pengaturan sendiri, dimana pihak-pihak yang
terlibat konflik menyusun strategi konflik
karakteristik sistem sosial. Konflik dalam
masyarakat sering terjadi karena adanya untuk mencapai tujuan terlibat konfliknya.
Metode resolusi konflik pengaturan sendiri
karakteristik yang beragam: suku, agama, dan
ideologi. Kesembilan, Pribadi orang. Ada menggunakan dua pola, yaitu pola tanpa
kekerasan (non - violent) dan pola dengan
orang yang memiliki sifat kepribadian yang
mudah menimbulkan konflik, seperti selalu kekerasan. Resolusi konflik tanpa kekerasan
adalah resolusi konflik yang dilakukan oleh
curiga dan berpikiran negatif kepada orang
pihak yang terlibat konflik dengan tidak
menggunakan kekerasan fisik, verbal, dan
nonverbal untuk mencapai resolusi konflik
yang diharapkannya. Resolusi konflik dengan
kekerasan, dimana konflik diselesaikan
dengan menggunakan kekerasan.

Penutup
Dalam kehidupan bermasyarakat, konflik
merupakan suatu gejala sosial yang tidak bisa
dihindari. Konflik bisa terjadi kepada siapa
saja dan mencakup berbagai bidang
kehidupan. Demikian pun dengan konflik
tanah yang terjadi di Kabupaten Manggarai,
dimana konflik tanah merupakan fenomena
yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan
masyarakat Manggarai dan telah terjadi
dalam kurun waktu yang cukup lama serta
melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Meskipun konflik tanah merupakan fenomena


yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan
masyarakat Manggarai, tetap saja hal ini
bukan merupakan penghambat bagi
Pemerintah daerah maupun masyarakat
untuk terus berupaya menyelesaikan dan
mencegah konflik tersebut. Pemerintah, elit-
elit sosial, maupun masyarakat tetap harus
berkomitmen untuk terus berjuang
menyelesaikan berbagai persoalan tanah di
Kabupaten Manggarai, dimana hal ini pada
dasarnya untuk menciptakan rasa aman dan
nyaman bagi semua orang khususnya
masyarakat Manggarai itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai