Anda di halaman 1dari 11

HERMENEUTIKA p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439

VOL. 6, NO. 1, FEBRUARI 2022 http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM RANGKA PERCEGAHAN


POTENSI KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT PERTAMBANGAN
BATUAN DI SUNGAI GENDOL (STUDI KASUS GERAKAN SOSIAL
PAGUYUBAN SINDU TOLAK ASAT)
Abimanyu 1 dan Ahsan Nurhadi 2
abimanyu@mail.ugm.ac.id

1
Pasca Sarjana Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada. Jalan Sosio Yustisia Buluksumur,
Yogyakarta
2
Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada, Jalan Asti Kuningan Yogyakarta

DOI: http://dx.doi.org/10.33603/hermeneutika.v3i2
Diterima: 24 Desember 2021; Direvisi: 10 Februari 2022; Dipublikasikan: 28 Februari 2022

Abstrak : Masyarakat memiliki hak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan. Peran serta masyarakat merupakan aspek penting dalam mewujudkan
perlindungan lingkungan hidup dari ancaman kerusakan lingkungan. Penelitian ini
merupakan bentuk penelitian sosio-legal dengan menggabungkan metode penelitian hukum
doktriner dan penelitian hukum empiris. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa
Paguyuban Sindu Tolak Asat merupakan gerakan sosial yang bertujuan untuk menjaga dan
melestarikan Sungai Gendol dari ancaman kerusakan lingkungan. Upaya-upaya yang telah
dilakukan oleh Paguyuban Sindu Tolak Asat dalam merawat dan melindungi kelestarian
Sungai Gendol merupakan bentuk peran serta secara aktif sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kata Kunci: peran serta masyarakat, penolakan masyarakat, lingkungan hidup, gerakan
sosial.
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

I. PENDAHULUAN kemudian membentuk suatu gerakan sosial


Pasca erupsi merapi pada tahun 2010, bernama Paguyuban Sindu Tolak Asat
beberapa kawasan sungai menjadi kering, (PSTA) sebagai jaringan komunikasi bagi
termasuk Sungai Gendol di Kabupaten masyarakat untuk menghimpun aspirasi
Sleman. Sungai Gendol penuh dengan bersama. Menurut Tarrow sebagaimana
material vulkanik berupa batu dan pasir 1. dikutip oleh Sukmana gerakan sosial adalah
Hal tersebut telah mendorong sebagian pertentangan/perlawanan kolektif oleh
warga untuk melakukan penambangan, orang-orang yang memiliki solidaritas dan
baik dengan alat berat maupun secara tujuan yang sama dalam proses interaksi
tradisional. Pada kenyataannya, aktivitas yang terus menerus dengan pihak elit, pihak
pertambangan yang dilakukan secara masif lawan dan pihak yang berwenang 4. Gerakan
di Kawasan Merapi dapat menimbulkan sosial untuk pelestarian lingkungan timbul
dampak bagi masyarakat dan potensi akibat tiga pokok permasalahan, antara
kerusakan lingkungan misalnya penurunan lain: kerusakan lingkungan, distribusi
muka air tanah di sekitar areal tambang 2. penguasaan tanah dan sumber daya alam
Bahkan, aktivitas pertambangan seringkali yang timpang dan konflik. Lebih lanjut,
merambah ke pekarangan warga, sehinga menurut Dwi Retno Hapsari, isu
menyebabkan kerusakan lingkungan lingkungan bersifat holistik dan
berupa lahan kritis yang berdampak negatif membutuhkan dukungan dari semua pihak,
terhadap pertanian3. Hal tersebut seringkali sehingga jaringan komunikasi dapat
memicu konflik antara masyarakat dengan menggalang kekuatan lintas pihak untuk
pihak penambang. Salah satu contoh kasus mendorong suatu gerakan sosial yang
pertambangan di Kawasan Merapi ialah efektif 5.
konflik antara masyarakat Desa
Dalam perspektif hukum, pada
Sindumartani melawan CV. Kayon.
dasarnya masyarakat berhak mendapatkan
Pada tahun 2018, CV. Kayon berencana hidup sejahtera lahir batin, bertempat
untuk melakukan aktivitas pertambangan di tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup
Sungai Gendol, khususnya di Desa yang baik dan sehat serta berhak
Sindumartani, Ngemplak, Sleman. Namun, memperoleh pelayanan kesehatan (Pasal
sebagian besar masyarakat Sindumartani 28H UUD NRI 2019). Menurut Koesnadi
sepakat untuk menolak aktivitas Hardjasoematri hak masyarakat atas
pertambangan tersebut dengan alasan lingkungan hidup yang baik dan sehat
bahwa aktivitas pertambangan di Sungai memiliki dua fungsi utama, yaitu hak
Gendol dapat berpotensi merusak membela diri terhadap gangguan dari luar
lingkungan. Masyarakat yang menolak yang menimbulkan kerugian pada
aktivitas pertambangan di Sungai Gendol lingkungan dan hak menuntut tindakan agar

1
Pito Agustin Rudiana, “Kisah Perjuangan Warga 3
Ribut Lupiyanto, “Ekologi Gunung Merapi,
Menolak Penambangan Galian C di Lingkar Degradasi Lahan Versus Konservasi”, lihat
Merapi”, lihat https://www.mongabay.co.id/2020/08/20/ekologi-
https://jogja.idntimes.com/news/jogja/pito-agustin- gunung-merapi-degradasi-lahan-versus-konservasi/
4
rudiana/kisah-perjuangan-warga-menolak- Oman Sukmana, Konsep dan Teori Gerakan
penambangan-galian-c-di-lingkar-merapi/10 Sosial, Malang : Intrans Publishing, 2020, Hlm. 40
2 5
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Dwi Retno H, Peran Jaringan Komunikasi dalam
“Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan gerakan sosial untuk lingkungan hidup, Jurnal
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Sleman Komunikasi, ISKI, 01, 2016, hlm 26
Tahun 2019”, Yogyakarta: Dinas Lingkungan
Hidup Kapubaten Sleman, 2019, hlm. 47
Abimanyu, Ahsan Nurhadi
Peran Serta Masyarakat Dalam Rangka Percegahan Potensi Kerusakan Lingkungan Akibat
Pertambangan Batuan di Sungai Gendol 155
(Studi Kasus Gerakan Sosial Paguyuban Sindu Tolak Asat)
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

lingkungan dapat dilestarikan, dipulihkan yang terjadi di Desa Ngringo, Karanganyar,


maupun diperbaiki6. Jawa Tengah. Masyarakat dan PT. Palur
Raya sepakat untuk menyelesaikan
Berdasarkan Pasal 70 Undang-Undang sengketa melalui arbitrase sebagai bentuk
Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan penyelesaian sengketa di luar pengadilan.
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kasus tersebut diawali oleh kegiatan
(UUPPLH), masyarakat memiliki hak dan industri PT Palu Raya yang mengakibatkan
kesempatan yang sama dan seluas-luasnya pencemaran lingkungan berupa
untuk berperan aktif dalam perlindungan pencemaran air dan udara sehingga
dan pengelolaan lingkungan hidup. Bentuk merugikan masyarakat Desa Ngringo 9.
partisipasi masyarakat dapat berupa Kasus pencemaran lingkungan hidup juga
pengawasan sosial, pemberian saran, pernah terjadi di Desa Junggutan,
pendapat, usul, keberatan, pengaduan Karangasem, Bali, antara PT. Bayu Sejati
dan/atau penyampaian informasi dan/atau Adi Manunggal dengan masyarakat. Para
laporan. Menurut Lalu Subardi, peran serta pihak sepakat untuk menyelesaikan kasus
masyarakat memiliki makna terhadap secara mediasi sebagai bentuk penyelesaian
perlindungan preventif bagi masyarakat, sengketa di luar pengadilan. Kasus tersebut
dimana masyarakat dapat mengemukakan diawali oleh kegiatan PT. Bayu Sejati Adi
kepentingan-kepentingan melalui Manunggal yang menimbulkan
keberatan, dengar pendapat maupun bentuk pencemaran udara sehingga mengganggu
peran serta lainnya7. Menurut Grace masyarakat sekitar10. Kedua kasus tersebut
Pinkan, setiap kegiatan yang berdampak merupakan contoh bentuk peran serta
besar terhadap lingkungan, peran serta masyarakat dalam perlindungan
masyarakat sangat diperlukan karena peran lingkungan hidup dari pencemaran
serta masyarakat dapat menentukan apakah lingkungan. Oleh sebab itu, penulis merasa
pengelolaan dan perlindungan lingkungan perlu untuk mengkaji strategi PSTA dalam
hidup dapat berjalan dengan baik atau penolakan tambang dan bentuk peran serta
tidak8. masyarakat dalam perlindungan dan
Peristiwa penolakan tambang yang pengelolaan lingkungan hidup di Sungai
dilakukan oleh PSTA di Sungai Gendol, Gendol, Sindumartani, Ngemplak, Sleman.
Sindumartani merupakan bentuk peran
serta masyarakat secara kolektif dalam II. METODE PENELITIAN
perlindungan dan pengelolaan lingkungan Penelitian ini merupakan penelitian
hidup. Beberapa kasus penolakan oleh sosiolegal dengan menggabungkan dua
masyarakat juga pernah terjadi di beberapa metode penelitian, yaitu penelitian hukum
wilayah, diantaranya kasus pencemaran doktriner dan penelitian hukum empiris 11.

6
Koesnadi Hardjasoematri, Hukum Tata 9
Soebardi, 2003, “Alternatif Penyelesaian
Lingkungan, Yogyakarta : Gadjah Mada University Sengketa Lingkungan (Studi Kasus Penyelesaian
Press, 2005, hlm.102 Sengketa Lingkungan Antara PT. Palur Raya
7
Lalu Subardi, “Peran Serta Masyarakat Dalam dengan Masyarakat Desa Ngringo, Kabupaten
Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang- Karanganyat)”, Tesis, Universitas Diponegoro,
Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Semarang, Hlm. 9
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, 10
Komang Tri Darmayanti, dkk, “Peranan dan
Yustisia Vol 3 No 1, Januari 2014, hlm 69 Efektifitas Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian
8
Grace P Kawengian, Partisipasi Masyarakat Lingkungan Hidup di Bali”, Kertha Wicara:
dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan Journal Ilmu Hukum 1.01, hlm. 7
11
hidup, Lex ET Sociatis, Universitas Sam Ratulangi, Sulistyowati Irianto dan Shidarta, Metode
Volume VII No 5 2019, hlm.58 Penelitian Hukum : Konstelasi & Refleksi,
Abimanyu, Ahsan Nurhadi
Peran Serta Masyarakat Dalam Rangka Percegahan Potensi Kerusakan Lingkungan Akibat
Pertambangan Batuan di Sungai Gendol 156
(Studi Kasus Gerakan Sosial Paguyuban Sindu Tolak Asat)
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

Penelitian ini mengkaji strategi PSTA penulis juga memaparkan mengenai bentuk
dalam penolakan rencana aktivitas peran serta yang telah dilakukan PSTA
pertambangan yang dilakukan oleh CV. dalam perlindungan dan pengelolaan
Kayon. Selain itu, penelitian ini juga lingkungan hidup di Sungai Gendol
mengkaji mengenai bentuk peran serta berdasarkan Pasal 70 UUPPLH.
masyarakat dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan oleh PSTA berdasarkan Pasal 70 1. Konflik Pertambangan di Desa
UUPPLH. Data penelitian diperoleh Sindumartani/Peran Serta
melalui studi dokumen yang disertai Masyarakat Desa Sindumartani
dengan studi lapangan12. dalam perlindungan dan
pengelolaan Lingkungan Hidup
Data lapangan diperoleh menggunakan Konflik antara masyarakat dengan
metode observasi dan wawancara secara pihak penambang yang tejadi di Desa
langsung kepada masyarakat Sindumartani Sindumartani merupakan konflik yang
yang tergabung dalam PSTA. Dalam telah terjadi sejak tahun 2016. Konflik
menentukan sampel (responden tersebut diawali dengan rencana aktivitas
/narasumber), penulis menggunakan teknik pertambangan yang akan dilakukan oleh
non-probability sampling, artinya setiap CV. Kayon di wilayah Sungai Gendol,
unit atau manusia tidak mempunyai Sindumartani. Rencana aktivitas
kesempatan yang sama untuk dipilih pertambangan oleh CV. Kayon tersebut
sebagai sampel. Lebih lanjut, penulis mendapatkan respon penolakan dari
menggunakan jenis sampel purposive masyarakat Desa Sindumartani. Penolakan
sampling, yaitu pengambilan sampel tersebut dilakukan karena masyarakat
berdasarkan pada kriteria yang memiliki menilai bahwa rencana aktivitas
hubungan erat dengan peran serta pertambangan yang dilakukan oleh CV.
masyarakat dalam pencegahan kerusakan Kayon berpotensi menimbulkan kerusakan
lingkungan. Data dokumen ialah buku, lingkungan, khususnya di wilayah Sungai
jurnal, peraturan perundang-undangan dan Gendol. Selanjutnya, pada tahun 2018
literatur yang diakses melalui media hingga awal tahun 2019, CV. Kayon
internet yang berkaitan dengan gerakan melakukan sosialisasi mengenai rencana
sosial dan peran serta masyarakat dalam aktivitas pertambangan di Sungai Gendol
perlindungan dan pengelolaan lingkungan kepada masyarakat Desa Sindumartani.
hidup. Berdasarkan berita acara sosialisasi,
Data yang diperoleh dianalisis diketahui bahwa luas area pertambangan
menggunakan metode deskriptif-kualitatif yang akan digali oleh CV Kayon yaitu
yaitu menjelaskan suatu keadaan yang seluas 5,06 ha di wilayah Sindumartani dan
sebenarnya di lapangan13. Dalam hal ini, dilaksanakan dalam jangka waktu 600
penulis mengkaji tentang upaya-upaya hari14. Dalam sosialisasi tersebut,
yang dilakukan oleh PSTA dalam masyarakat Desa Sindumartani tetap
penolakan rencana aktivitas petambangan menyatakan menolak rencana aktivitas
di Sungai Gendol, Sindumartani. Selain itu, pertambangan oleh CV. Kayon. Dalam

14
Yogyakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2011, hlm. Chandra Iswinarno, Jaga Sumber Mata Air,
12 Warga Sindumartani Tolak Tambang Pasir dan
12
Ibid. hlm. 13 Batu, lihat
13
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian https://jogja.suara.com/read/2019/10/31/164709/jag
Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006, a-sumber-mata-air-warga-sindumartani-tolak-
Hlm 6 tambang-pasir-dan-batu?page=2”
Abimanyu, Ahsan Nurhadi
Peran Serta Masyarakat Dalam Rangka Percegahan Potensi Kerusakan Lingkungan Akibat
Pertambangan Batuan di Sungai Gendol 157
(Studi Kasus Gerakan Sosial Paguyuban Sindu Tolak Asat)
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

rangka penyelesaian konflik, Pemerintah poster penolakan di wilayah Sindumartani


setempat telah melakukan upaya mediasi sebagai bentuk penyampaian aspirasi dalam
antara CV.Kayon dengan masyarakat penolakan rencana aktivitas pertambangan.
Sindumartani. Mediasi telah dilakukan Pemasangan spanduk dan poster tersebut
sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu di tingkat juga dilakukan untuk mendapatkan
Pemerintah Desa, Kelurahan dan dukungan publik dalam upaya
Kecamatan. Tidak ada hasil penyelesaian penyelamatan Sungai Gendol dari ancaman
dalam setiap mediasi yang dilakukan kerusakan lingkungan akibat aktivitas
karena masyarakat tetap menolak rencana pertambangan. Dalam rangka memperkuat
aktivitas pertambangan yang akan gerakan penolakan rencana aktivitas
dilakukan oleh CV. Kayon. Sedangkan, pertambangan, PSTA juga mengumpulkan
walaupun mendapatkan penolakan dari dukungan dari seluruh elemen masyarakat
masyarakat sindumartani, CV. Kayon tetap Desa Sindumartani. Menurut keterangan
melanjutkan rencana aktivitas dari Basuni, selaku wakil PSTA, PSTA
pertambangan di Sungai Gendol, berhasil menghimpun 2000 pernyataan
Sindumartani. penolakan masyarakat dalam bentuk tanda
tangan yang disertai dengan cap jempol.
Penolakan masyarakat Desa Masyarakat yang turut serta mendukung
Sindumartani terhadap rencana aktivitas PSTA dalam penolakan rencana aktivitas
pertambangan di Sungai Gendol telah pertambangan di Sungai Gendol tidak
mendorong terciptanya gerakan sosial di hanya terdiri dari masyarakat di sekitar
tengah masyarakat Desa Sindumartani Daerah Aliran Sungai (DAS) Gendol yang
dalam bentuk Paguyuban Sindu Tolak Asat berpotensi terdampak langsung dari
(PSTA). PSTA dibentuk oleh beberapa rencana aktivitas pertambangan CV.
tokoh masyarakat di Desa Sindumartani Kayon, namun juga meliputi sebagian besar
yang memiliki inisiatif untuk masyarakat Desa Sindumartani yang peduli
mengumpulkan aspirasi-aspirasi dari terhadap kelestarian Sungai Gendol.
masyarakat yang melakukan penolakan Disamping menghimpun dukungan publik,
terhadap rencana aktivitas pertambangan PSTA juga melakukan upaya-upaya
oleh CV. Kayon. Selain sebagai wadah administrasi dalam mencegah rencana
masyarakat dalam penolakan terhadap aktivitas pertambangan oleh CV. Kayon di
rencana aktivitas pertambangan di Sungai Sungai Gendol, Sindumartani.
Gendol, PSTA juga memiliki tujuan untuk
menjaga dan melestarikan Sungai Gendol. Pada bulan Oktober 2019, PSTA
Masyarakat yang tergabung dalam PSTA mengajukan surat keberatan dan
terdiri dari beberapa elemen masyarakat, permohonan audiensi kepada Dinas
yaitu masyarakat yang berpotensi Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman. Hal
terdampak terdampak langsung oleh tersebut dilakukan setelah PSTA
rencana aktivitas pertambangan serta mengetahui bahwa proses perizinan CV.
masyarakat yang menolak rencana aktivitas Kayon sudah sampai pada tahap penilaian
pertambangan yang akan dilakukan oleh dokumen lingkungan. Berdasarkan laporan
CV. Kayon di Sungai Gendol, keberatan yang disampaikan oleh PSTA
Sindumartani. PSTA telah melakukan kepada DLH, masyarakat Sindumartani
berbagai upaya untuk mencegah rencana tidak menyetujui adanya aktivitas
aktivitas pertambangan oleh CV. Kayon di pertambangan karena dapat menimbulkan
Sungai Gendol, Sindumartani. dampak buruk terhadap lingkungan sekitar,
yaitu :
Pada tahun 2019, PSTA bersama Forum
Peduli Bumi (FPB) memasang spanduk dan
Abimanyu, Ahsan Nurhadi
Peran Serta Masyarakat Dalam Rangka Percegahan Potensi Kerusakan Lingkungan Akibat
Pertambangan Batuan di Sungai Gendol 158
(Studi Kasus Gerakan Sosial Paguyuban Sindu Tolak Asat)
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

1. Kerusakan alam dan ekosistem pada saat penangguhan penerbitan


Sungai Gendol rekomendasi UKL-UPL atas nama CV.
2. Rusak dan/atau hilangnya mata air Kayon. Pada tahun 2020, PSTA
di Sungai Gendol yang selama ini bekerjasama dengan Pagar Merapi dan
dimanfaatkan warga sekitar sungai Indonesia Off-road Federation Jogja untuk
untuk kebutuhan sehari-hari dan melakukan penanaman pohon beringin
irigasi sawah sebanyak 1400 bibit. Lokasi penanaman
3. Surut atau berkurangnya air sumur pohon dilakukan di sepanjang Sungai
dikarenakan muka air tanah di DAS Gendol, khususnya Desa Sindumartani,
Gendol bertambah dalam Ngemplak dan Agromulyo Cangkringan,
4. Dampak Negatif untuk kesehatan, Sleman. Kegiatan penanaman tersebut
akibat polusi udara (debu dari bertujuan untuk menjaga sumber mata air
kegiatan tambang) dan ekosistem flora fauna di Sungai
5. Kebisingan suara bagi warga yang Gendol. Disisi lain, PSTA Bersama dengan
rumahnya berdekatan dengan lokasi GAPOKTAN Sindumartani dan GAPOK
tambang Perikanan Sindumartani telah menghitung
6. Rusaknya jalan yang digunakan valuasi ekonomi pemanfaatan sungai
untuk distribusi barang tambang Gendol yang selama ini Sungai Gendol
7. Rawan dan rentan timbul konflik dimanfaatkan oleh masyarakat
sosial di masyarakat sekitar Sindumartani untuk memenuhi kebutuhan
air sehari-hari serta melakukan kegiatan
Menurut Basuni, selaku wakil ketua usaha di sektor pertanian dan perikanan.
PSTA, tanggul-tanggul sungai yang Berikut tabel valuasi ekonomi pemanfaatan
terkubur lahar dingin ketika erupsi Merapi air sungai Gendol tiap tahun15:
2010 sudah tampak semua, sehingga
apabila akan ditambah lagi, maka DAS
Gendol akan lebih dalam dan
mengakibatkan hilangnya sumber mata air.
Audiensi yang dilakukan PSTA bersama
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Sleman menghasilkan kesepakatan bahwa
penerbitan rekomendasi UKL-UPL rencana
pertambangan atas nama CV. Kayon akan
ditangguhkan hingga terdapat pernyataan
kesepakatan penyelesaian permasalahan
antara CV. Kayon dengan warga
Sindumartani dan PSTA yang menolak
rencana pertambangan di Sungai Gendol.
Hingga saat ini, masyarakat Sindumartani
tetap mempertahankan sikap penolakan
terhadap aktivitas pertambangan di Sungai
Gendol.
Upaya PSTA dalam menjaga dan
melestarikan Sungai Gendol tidak berhenti

15
Paguyuban Sindu Tolak Asat, Dokumen Valuasi
Ekonomi PSTA, data dari wawancara anggota
PSTA.
Abimanyu, Ahsan Nurhadi
Peran Serta Masyarakat Dalam Rangka Percegahan Potensi Kerusakan Lingkungan Akibat
Pertambangan Batuan di Sungai Gendol 159
(Studi Kasus Gerakan Sosial Paguyuban Sindu Tolak Asat)
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

1 Sektor Pertanian
Luas Tanah Musim Panen (2 Rata-rata Penghasilan Jumlah
Pertanian kali /tahun) (1 ha)
(ha)
Tanaman 100 2 Rp 30.000.000 Rp 6.000.000.000
Pokok
2 Sektor Perikanan
Jumlah Panen/tahun Rata Penghasilan 1 Jumlah
Kolam kolam
200 1 Rp 5.000.000 Rp 1.000.000.000
3 Sumber Air Warga
Jumlah Jumlah KK Iuran (Rp 15.000 x 12 Jumlah
Sumber Bulan
20 900 Rp 180.000 Rp 3.240.000.000
4 Industri Penggergajian Batu
Jumlah Penghasilan per Bulan Jumlah
1 Rp 100.000 Rp 1.200.000
Total Rp 10.241.200.000
Tabel 1. Valuasi Ekonomi Masyarakat Sindumartani dilakukan secara kolektif
Sindumartani oleh masyarakat Desa Sindumartani dalam
bentuk gerakan sosial melalui wadah
Sumber : Paguyuban Sindu Tolak Asat Paguyuban Sindu Tolak Asat. Pada
Perhitungan valuasi ekonomi tersebut prinsipnya, Gerakan sosial yang dilakukan
merupakan strategi PSTA untuk oleh PSTA dapat diklasifikasikan sebagai
memberikan edukasi bagi masyarakat gerakan sosial baru/gerakan sosial
Sindumartani bahwa lahan di Sungai kontemporer. Menurut Oman Sukmana,
Gendol merupakan lahan produktif. gerakan sosial baru/gerakan sosial
Apabila terjadi kerusakan lingkungan kontemporer memiliki tujuan dan nilai nilai
akibat aktivitas pertambangan di Sungai yang secara esensial bersifat universal,
Gendol, masyarakat akan mengalami yakni diarahkan untuk memberikan
kerugian ekonomi sebanyak Rp perlindungan dan mempertahankan kondisi
10.241.200.000 (Sepuluh Miliar Dua ratus kehidupan manusia ke arah yang lebih
empat puluh juta dua ratus ribu rupiah). baik16. Dalam hal ini, penolakan terhadap
Bahkan, untuk memperkuat gerakan sosial rencana aktivitas pertambangan yang
masyarakat, PSTA juga turut serta dalam dilakukan oleh PSTA bertujuan untuk
mengembangkan ekonomi masyarakat, menjaga kelestarian Sungai Gendol dari
khususnya pada sektor pertanian dan ancaman kerusakan lingkungan akibat
perikanan melalui kegiatan sosial. aktivitas pertambangan yang bersifat
ekstraktif.
2. Peran Serta Masyarakat dalam Penolakan terhadap rencana aktivitas
perlindungan dan Pengelolaan pertambangan yang dilakukan oleh PSTA
Lingkungan Hidup pada dasarnya merupakan bentuk
Penolakan terhadap rencana aktivitas implementasi hak atas lingkungan hidup
pertambangan di Sungai Gendol,

16
Oman Sukmana, Konsep dan Teori Gerakan
Sosial, Malang : Intrans Publishing, 2020, Hlm 19
Abimanyu, Ahsan Nurhadi
Peran Serta Masyarakat Dalam Rangka Percegahan Potensi Kerusakan Lingkungan Akibat
Pertambangan Batuan di Sungai Gendol 160
(Studi Kasus Gerakan Sosial Paguyuban Sindu Tolak Asat)
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

yang baik dan sehat. Hak masyarakat atas pengambilan keputusan sebagai sarana
lingkungan hidup yang baik dan sehat untuk mewujudkan perlindungan
memiliki dua fungsi utama, yaitu hak lingkungan hidup, khususnya Sungai
membela diri terhadap gangguan dari luar Gendol dari ancaman kerusakan
yang menimbulkan kerugan pada lingkungan akibat aktivitas pertambangan.
lingkungan dan hak menuntut tindakan agar Disisi lain, upaya penolakan yang
lingkungan dapat dilestarikan, dipulihkan dilakukan oleh PSTA juga merupakan
maupun diperbaiki17. Salah satu bentuk hak bentuk pengawasan sosial dalam Pasal 70
atas lingkungan yang dimaksud ialah hak ayat (2) huruf a UUPPLH. Menurut Stella
untuk berpartisipasi dalam pengambilan Theodora Kewo, fungsi dari pengawasan
keputusan. Hak untuk berpartisipasi dalam sosial ialah agar setiap anggota masyarakat
pengambilan keputusan telah diatur dalam harus mampu menyesuaikan tingkah laku
Pasal 65 ayat (2) UUPPLH yang dengan norma yang hidup dalam
menyatakan bahwa setiap orang berhak masyarakat yang telah diakui bersama 20.
mendapatkan pendidikan lingkungan Oleh karena itu, penolakan yang dilakukan
hidup, akses informasi, akses partisipasi, oleh PSTA terhadap rencana aktivitas
dan akses keadilan dalam memenuhi hak pertambangan di Sungai Gendol,
atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Sindumartani merupakan wujud
Menurut Agung Wardana, hak untuk pengawasan sosial dari masyarakat Desa
berpartisipasi dalam pengambilan Sindumartani untuk menjaga Sungai
keputusan juga harus diartikan sebagai hak Gendol dari ancaman kerusakan
untuk menolak (right to say no) setiap lingkungan.
rencana usaha dan/atau kegiatan yang
berpotensi merusak lingkungan18. Selain upaya penolakan terhadap
Pemberian akses atas informasi tentang rencana aktivitas pertambangan yang akan
pengelolaan lingkungan juga merupakan dilakukan oleh CV. Kayon di Sungai
bagian yang tak terpisahkan dari aspek Gendol, Sindumartani, PSTA juga telah
peran serta masyarakat dalam pengelolaan melakukan upaya-upaya untuk merawat
lingkungan hidup19. Selain itu, masyarakat dan melestarikan lingkungan Sungai
juga memiliki hak untuk untuk mengajukan Gendol. Apabila mengacu pada Pasal 70
keberatan terhadap rencana usaha dan/atau ayat (1) UUPPLH, setiap orang memiliki
kegiatan yang berpotensi merusak hak dan kesempatan yang sama dan seluas-
lingkungan melalui saran, masukan dan luasnya untuk berperan aktif dalam
tanggapan dalam proses perizinan. Surat perlindungan dan pengelolaan lingkungan
penangguhan rekomendasi dokumen hidup. Selama ini, terjadi kekeliruan
lingkungan atas rencana aktivitas mengenai peran serta masyarakat dalam
pertambangan oleh CV. Kayon di Sungai masalah lingkungan, dengan memandang
Gendol Sindumartani merupakan bentuk peran serta masyarakat sematamata sebagai
konkrit hak untuk berpartisipasi dalam penyampaian informasi (public
information), penyuluhan, bahkan sekedar

17
Koesnadi Hardjasoematri, Hukum Tata Hidup, Jurnal Ilmu Hukum, Vol 4 No 1, 2014, Hlm
Lingkungan, Yogyakarta : Gadjah Mada University 131
20
Press, 2005, hlm.102 Stella Theodora Kewo, Fungsi Pengaawasan
18
Agung Wardana, Hak Atas Lingkungan : Sebuah Sosial Terhadap Penanggulangan Kenalakan
Pengantar Diskusi, Jurnal Advokasi, FH UNMAS Remaja di Desa Paslaten, Kecamatan Tatapan
Vol 3 No 2, 2013, hlm. 126 Kabupaten Minahasa Selatan, Jurnal Social
19
Widia Edorita, Peran Serta Masyarakat Terhadap Welfare Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial
Lingkungan Menurut UU No 32 Tahun 2009 Manado Vol 3, No 1, 2015, Hlm. 17
tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Abimanyu, Ahsan Nurhadi
Peran Serta Masyarakat Dalam Rangka Percegahan Potensi Kerusakan Lingkungan Akibat
Pertambangan Batuan di Sungai Gendol 161
(Studi Kasus Gerakan Sosial Paguyuban Sindu Tolak Asat)
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

alat public relation agar kegiatan tersebut aktivitas pertambangan dan inisiatif
dapat berjalan tanpa hambatan21. Upaya- gerakan pelestarian Sungai Gendol serta
upaya yang telah dilakukan oleh PSTA penentuan kegiatan perlindungan dan
untuk melestarikan Sungai Gendol tidak pengelolaan lingkungan dilakukan oleh
berhenti pada upaya penolakan terhadap masyarakat Sindumartani. Bahkan,
rencana aktivitas pertambangan yang kegiatan yang dilakukan PSTA juga
berpotensi merusak lingkungan saja. merupakan bentuk implementasi kewajiban
Namun, PSTA juga melakukan upaya- masyarakat dalam memeliharan kelestarian
upaya lain yang dapat mempertahankan fungsi lingkungan hidup serta
kelestarian Sungai Gendol, misalnya mengendalikan pencemaran dan/atau
melakukan reboisasi di sekitar Sungai kerusakan lingkungan hidup sesuai Pasal
Gendol maupun pengembangan ekonomi 69 UUPPLH.
berbasis masyarakat. Selain itu, PSTA tidak
hanya mengakomodasi masyarakat yang IV. KESIMPULAN
terdampak terhadap rencana aktivitas Paguyuban Sindu Tolak Asat
pertambangan yang akan dilakukan oleh merupakan sebuah gerakan sosial
CV. Kayon di Sungai Gendol, masyarakat Sindumartani yang terbentuk
Sindumartani, melainkan juga mengajak karena respon penolakan rencana aktivitas
seluruh komponen masyarakat Desa pertambangan oleh CV. Kayon di Sungai
Sindumartani untuk menjaga dan merawat Gendol, Sindumartani. Hal tersebut
kelestarian Sungai Gendol. Menurut merupakan bentuk implementasi hak atas
Koesnadi Hardjasoematri, peran serta lingkungan hidup yang baik dan sehat
masyarakat dalam pengelolaan lingkungan sesuai dengan UUPPLH, khususnya hak
hidup tidak hanya meliputi peran serta untuk berpartisipasi dalam pengambilan
individu yang terkena berbagai peraturan keputusan. Berbagai macam upaya telah
atau keputusan administratif, akan tetapi dilakukan PSTA untuk menolak rencana
meliputi pula peran serta kelompok dan pertambangan di Sungai Gendol, yaitu
penyampaian aspirasi publik, memperkuat
organisasi masyarakat 22.
dukungan dari seluruh masyarakat
Lebih lanjut, menurut Sumarto Sindumartani, serta mengajukan keberatan
sebagaimana dikutip oleh Rahmawati dkk, kepada instansi pemerintah.
tingkat partisipasi didasari oleh 2 indikator,
Dalam perkembangannya, bentuk
yaitu inisiatif datang dari masyarakat dan
dilakukan secara mandiri serta masyarakat kegiatan Paguyuban Sindu Tolak Asat tidak
hanya berfokus pada penolakan terhadap
tidak hanya merumuskan kegiatan, namun
juga menentukan kegiatan yang akan rencana aktivitas pertambangan, namun
juga memiliki tujuan untuk menjaga dan
dilaksanakan23. Apabila menggunakan
indikator tersebut, bentuk peran serta yang melestarikan lingkungan Sungai Gendol.
Bentuk kegiatan telah dilakukan
dilakukan oleh PSTA dapat dikatakan
sebagai bentuk peran serta masyarakat Paguyuban Sindu Tolak Asat ialah program
penanaman pohon di sepanjang Sungai
secara aktif karena inisiatif penolakan
Gendol serta pengembangan potensi

21
Lalu Subardi, “Peran Serta Masyarakat Dalam Hidup, Yogyakarta : Gadjah Mada University
Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang- Press, 1986, hlm. 2-4
23
Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Nur Rahmawati Sulistiyorini, Partisipasi
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah di
Yustisia Vol 3 No 1, Januari 2014, hlm 69 Lingkungan Margaluyu Kalurahan Cicurug, dkk,
22
Koesnadi Hardjasoematri, Aspek Hukum Peran Jurnal Share Social Work, Volume 5 Nomor 1,
Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan 2015, hlm.75
Abimanyu, Ahsan Nurhadi
Peran Serta Masyarakat Dalam Rangka Percegahan Potensi Kerusakan Lingkungan Akibat
Pertambangan Batuan di Sungai Gendol 162
(Studi Kasus Gerakan Sosial Paguyuban Sindu Tolak Asat)
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

ekonomi berbasis masyarakat di Sungai Kawengian, Grace P, 2019, Partisipasi


Gendol. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Masyarakat dalam pengelolaan dan
Paguyuban Sindu Tolak Asat merupakan pelestarian lingkungan hidup, Lex ET
bentuk konkrit peran serta masyarakat Sociatis, Universitas Sam Ratulangi,
dalam perlindungan dan pengelolaan Volume VII No 5. 55 – 62
lingkungan hidup sesuai dengan UUPPLH. Kewo, Stella Theodora, Fungsi
Pengaawasan Sosial Terhadap
REFERENSI Penanggulangan Kenalakan Remaja
Bonasir, Rohmatin, “Penambangan Pasir di Desa Paslaten Kecamatan Tatapan
Merapi “Ancam” Lingkungan”, lihat Kabupaten Minahasa Selatan, Jurnal
https://www.bbc.com/indonesia/maja Social Welfare, Sekolah Tinggi Ilmu
lah/2015/06/150609_majalah_mera Kesejahteraan Sosial Manado Vol 3,
pi_pasir. No 1, 2015.
Darmayanti, Komang Tri, dkk, Peranan dan Lupiyanto , Ribut, “Ekologi Gunung
Efektifitas Mediasi Sebagai Merapi, Degradasi Lahan Versus
Alternatif Penyelesaian Lingkungan Konservasi”, lihat
Hidup di Bali, Kertha Wicara: https://www.mongabay.co.id/2020/0
Journal Ilmu Hukum 1.01, 2012. 8/20/ekologi-gunung-merapi-
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten degradasi-lahan-versus-konservasi/ .
Sleman, Dokumen Informasi Kinerja Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian
Pengelolaan Lingkungan Hidup Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya,
Daerah Kabupaten Sleman Tahun Bandung, 2006.
2019, Yogyakarta: Dinas Lingkungan Rudiana , Pito Agustin, “Kisah Perjuangan
Hidup Kapubaten Sleman, 2019. Warga Menolak Penambangan
Edorita, Widia, Peran Serta Masyarakat Galian C di Lingkar Merapi”, lihat
Terhadap Lingkungan Menurut UU https://jogja.idntimes.com/news/jogj
No 32 Tahun 2009 tentang a/pito-agustin-rudiana/kisah-
Perlindungan Dan Pengelolaan perjuangan-warga-menolak-
Lingkungan Hidup, Jurnal Ilmu penambangan-galian-c-di-lingkar-
Hukum, Vol 4 No 1, 2014. merapi/10.
Hapsari, Dwi Retno, Peran Jaringan Soebardi, “Alternatif Penyelesaian
Komunikasi dalam gerakan sosial Sengketa Lingkungan (Studi Kasus
untuk lingkungan hidup, Jurnal Penyelesaian Sengketa Lingkungan
Komunikasi, ISKI, Volume 01, 25 - Antara PT. Palur Raya dengan
36, 2016. Masyarakat Desa Ngringo,
Hardjasoematri, Koesnadi, Aspek Hukum Kabupaten Karanganyat)”, Tesis,
Peran Serta Masyarakat Dalam Universitas Diponegoro, Semarang,
Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2003.
Gadjah Mada University Press, Sukmana, Oman, Konsep dan Teori
Yogyakarta, 1986. Gerakan Sosial, Intrans Publishing,
Hardjasoematri, Koesnadi, Hukum Tata Malang, 2020.
Lingkungan, Gadjah Mada Sulistiyorini, Nur Rahmawati, dkk,
University Press, Yogyakarta, 2005. Partisipasi Masyarakat Dalam
Irianto, Sulistyowati & Shidarta, Metode Pengelolaan Sampah di Lingkungan
Penelitian Hukum : Konstelasi dan Margaluyu Kalurahan Cicurug, dkk,
Refleksi, Yayasan Obor Indonesia, Jurnal Share Social Work, Volume 5
Jakarta, 2011. Nomor 1, 2015

Abimanyu, Ahsan Nurhadi


Peran Serta Masyarakat Dalam Rangka Percegahan Potensi Kerusakan Lingkungan Akibat
Pertambangan Batuan di Sungai Gendol 163
(Studi Kasus Gerakan Sosial Paguyuban Sindu Tolak Asat)
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945, UUD NRI
1945, Amandemen Keempat.
Undang-Undang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU
Nomor 32 tahun 2009, LN No. 140
Tahun 2009. TLN No.5059.

Abimanyu, Ahsan Nurhadi


Peran Serta Masyarakat Dalam Rangka Percegahan Potensi Kerusakan Lingkungan Akibat
Pertambangan Batuan di Sungai Gendol 164
(Studi Kasus Gerakan Sosial Paguyuban Sindu Tolak Asat)

Anda mungkin juga menyukai