Anda di halaman 1dari 3

MATERI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

1. PROSES KOMUNIKASI
a. Komunikator/sender, yaitu orang yang ingin menyampaikan pesan
b. Pesan/message yang akan disampaikan
c. Media/medium penyampai pesan
d. Penerima pesan/receiver
e. Umpan balik/feed back, tanggapan yang diperoleh dari komunikan

2. HUKUM KOMUNIKASI
a) Hukum1 : Respect (menghargai/menghormati)
b) Hukum 2: Emphaty
c) Hukum 3: Audible (didengarkan/dimengerti dengan baik)
d) Hukum 4: Clarity (keterbukaan)
e) Hukum 5: Humble (rendah hati)
 Hukum 1: Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap
menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.
Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam
kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya
manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus
mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap
harga diri seseorang.
 Hukum 2: Emphaty
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam
memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengar atau
mengerti terlebih dahulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan
dengan cara dan sikap yang memudahkan penerima pesan menerimanya.
Demikian halnya dengan bentuk komunikasi untuk membangun kerjasama tim
dalam membangun teamwork.
 Hukum 3: Audible
Makna dari audible antara lain dapat didengarkan atau dimengerti dengan
baik.
Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu
menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita
sampaikan dapat diterima oleh orang lain dengan baik.
 Hukum 4: Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, Clarity dapat pula
berarti keterbukaan dan transparansi.
 Hukum 5: Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap
rendah hati. Rendah hati tidak sama dengan rendah diri.
Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk
membangun rasa saling menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap
rendah hati yang kita miliki.

3. ARAH ALIRAN KOMUNIKASI


a) Komunikasi ke bawah/ downward communication
b) Komunikasi ke atas/ upward communication
c) Komunikasi horizontal/ horizontal communication
d) Komunikasi Lintas Saluran

 Komunikasi ke bawah/ downward communication


Adalah komunikasi yang mengalir dari level yang lebih tinggi ke level yang
lebih rendah. Komunikasi ini digunakan oleh manajer kepada karyawannya
ketika menyampaikan instruksi, menginformasikan kebijakan dan prosedur,
menunjukkan masalah-masalah yang membutuhkan perhatian, dan
memberikan umpan balik mengenai kinerja.
 Komunikasi ke atas/ upward communication
Adalah komunikasi yang mengalir dari individu yang berada pada level yang
lebih rendah (bawahan) ke level yang lebih tinggi(atasan)
Komunikasi ini digunakan untuk memberikan umpan balik kepada pemegang
kekuasaan, menyampaikan informasi mengenai pencapaian tujuan dan
menyampaikan berbagai masalah
 Komunikasi horizontal/ horizontal communication
Adalah komunikasi yang terjadi di antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja
yang sama. Tujuan komunikasi horisontal antara lain untuk
mengkoordinasikan penugasan kerja, berbagai informasi mengenai rencana
dan kegiatan, untuk memecahkan suatu masalah, menyelesaikan konflik dan
untuk menumbuhkan dukungan bersama.
 Komunikasi Lintas Saluran
Adalah komunikasi yang terjadi melewatibatas-batas fungsional dengan
individu yang tidak menduduki posisi atasan atau bawahan mereka.
Misalnya, bagian pelatihan atau pengembangan berhubungan dengan bagian
produksi, penjualan, relasi industri, pembelian, penelitian, teknik dan
pelanggan, untuk pelatihan pelanggan.
4. GAYA KOMUNIKASI
a) The Controlling Style
b) The Equalitarian Style
c) The Structuring Style

 The Controlling Style


Gaya komunikasi bersifat mengendalikan, ditandai dengan adanya satu
kehendak untuk membatasi, memaksa & mengatur perilaku, pikiran dan
tanggapan orang lain.Lebih memusatkan perhatian pada pengiriman pesan,
tidak ada/tidak mengharapkan umpan balik
 The Equalitarian Style
Komunikasi dilakukan secara terbuka, mengungkapkan gagasan secara rileks,
santai dan informal. Memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, efektif
dalam memelihara empati & kerjasama.
 The Structuring Style
Memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna
memantapkan perintah yg harus dilaksanakan, penjadwalan tugas & pekerjaan
serta struktur organisasi.

Anda mungkin juga menyukai