Anda di halaman 1dari 50

BUKU PEDOMAN

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS


JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020

i
LEMBAR PENGESAHAN

BUKU PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH


PROGRAM STUDI ILMU PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2020

Ditetapkan dan disahkan, di Surakarta


Pada tanggal 30 Juni 2020
Ketua Program Studi Jantung dan Pembuluh Darah

dr. Niniek Purwaningtyas, SpJP (K),FIHA


NIP. 195712291988032001

Mengetahui,
Kepala Departemen Jantung dan Pembuluh darah
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta / RSUD Dr. Moewardi

Dr. dr. Trisulo Wasyanto, SpJP (K), FIHA, FAPSC, FAsCC


NIP. 195602081982111001

ii
KATA PENGANTAR

Karya Tulis Ilmiah merupakan tugas ilmiah yang dilaksanakan secara mandiri untuk
memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Spesialis Jantung dan Pembuluh
Darah pada Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Karya Tulis Ilmiah yang dimaksud
meliputi Laporan Kasus, Tinjauan Pustaka (Referrat), Usulan Penelitian (Proposal Tesis), dan
Laporan Hasil Penelitian (Tesis).
Sebelum melakukan penelitian, mahasiswa harus membuat usulan penelitian yang
kemudian diuji melalui forum seminar atau forum lain. Setelah usulan penelitian tersebut
diterima (disetujui) oleh para pembimbing dan Ketua Program Studi, mahasiswa diijinkan
untuk melakukan penelitian dan hasilnya disusun menjadi tesis. Kegiatan tersebut
ditunjang oleh kemahiran dan kemampuan dalam berkarya secara ilmiah.
Untuk mendapatkan keseragaman cara penulisan, diperlukan Buku Pedoman
Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Buku pedoman ini menyajikan garis-garis besar tata-cara
penulisan Karya Tulis Ilmiah, serta petunjuk teknis tata-cara penulisan yang disertai dengan
beberapa contoh.
Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibuat sebagai pedoman bagi semua
peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, para pembimbing, dan penguji.
Mudah-mudahan buku pedoman ini bermanfaat adanya.

Surakarta, Juni 2020


Ketua Program Studi
Program Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

dr. Niniek Purwaningtyas, SpJP(K), FIHA


NIP 195712291988032001

iii
DAFTAR ISI

halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ....................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... …………… v
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. ............................ 1
A. Latar Belakang Pemikiran …………………………………... ............................... 1
B. Tujuan ……………………………………………………… ............................... 1
C. Petunjuk Umum ……………………………………………. ............................... 1
BAB II PENULISAN LAPORAN KASUS & TINJAUAN PUSTAKA ……… ............... 5
A. Bagian Awal ………………………………………………… ............................. 5
B. Bagian Inti …………………………………………………. ............................... 6
C. Bagian Akhir ……………………………………………….. ............................... 7
BAB III PENULISAN PROPOSAL TESIS ………………………………………… ....... 8
A. Bagian Awal ………………………………………………. ................................ 8
B. Bagian Inti …………………………………………………. ............................... 9
C. Bagian Akhir ……………………………………………….. ............................... 13
BAB IV PENULISAN TESIS………………………………………… ............................. 14
A. Bagian Awal ………………………………………………. ................................ 14
B. Bagian Inti …………………………………………………. ............................... 16
C. Bagian Akhir ……………………………………………….. ............................... 18
BAB V BAHASA DAN TATA CARA PENULISAN ………………...... ....................... 20
A. Bahasa ……………………………………………………… ............................... 20
B. Pengetikan …………………………………………………................................. 21
C. Penomoran ………………………………………………….. .............................. 21
D. Penulisan Daftar Pustaka …………………………………… .............................. 22
E. Penulisan Nama atau Sitasi dalam Bagian Inti Makalah…………………... ........ 25
LAMPIRAN ……………………………………………………………… ........................ 27

iv
DAFTAR LAMPIRAN

halaman
1. Contoh Halaman Sampul Luar Laporan Kasus dan Tinjauan Pustaka ......................... 27
2. Contoh halaman pengesahan Laporan Kasus dan Tinjauan Pustaka ........................... 28
3. Contoh daftar isi Tinjauan Pustaka .............................................................................. 29
4. Contoh daftar isi Laporan Kasus ................................................................................. 30
5. Contoh Daftar Tabel .................................................................................................... 31
6. Contoh Daftar Gambar ................................................................................................. 32
7. Contoh Daftar Singkatan ............................................................................................. 33
8. Contoh Abstrak Laporan Kasus .................................................................................... 34
9. Contoh Daftar Pustaka ................................................................................................. 35
10. Contoh halaman sampul luar usulan tesis (PPDS) ....................................................... 36
11. Contoh halaman pengesahan usulan tesis (PPDS) ....................................................... 37
12. Contoh daftar isi usulan penelitian .............................................................................. 38
13. Contoh halaman sampul luar tesis (PPDS) .................................................................. 39
14. Contoh halaman abstrak ............................................................................................... 40
15. Contoh halaman abstract .............................................................................................. 41
16. Contoh halaman pengesahan pembimbing tesis .......................................................... 42
17. Contoh Lembar Pengesahan Tesis ............................................................................... 43
18. Contoh halaman pernyataan tesis ................................................................................ 44
19. Contoh Daftar Isi Tesis ................................................................................................ 45

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN

Program Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah diarahkan untuk
mendidik ilmuwan yang mampu meningkatkan skala perannya dalam keilmuan dan
pembangunan sehingga bagi mereka yang menempuh jenjang pendidikan di Program
Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dituntut untuk dapat meningkatkan
kemampuan keilmuan melalui jalur penelitian dan pengembangannya.
Karya Tulis Ilmiah, sebagai karya akademik dari peserta didik Program Pendidikan
Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah yang dilakukan secara mandiri
dan berisi sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan
karya ilmiah yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Disusun menurut format yang telah ditetapkan.
2. Menunjukkan kesahihan metodologi, ketajaman penalaran, dan kedalaman penguasaan
teori.
3. Menunjukkan keruntutan pemikiran, kecermatan perumusan masalah, batasan penelitian,
dan kesimpulan.
Karya Tulis Ilmiah, sebagai karya akademik, isi dan cara penulisannya dapat
bervariasi, namun demikian tetap dipandang perlu adanya suatu pedoman umum. Pedoman ini
berlaku bagi semua peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh
Darah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

B. TUJUAN

Buku pedoman penulisan karya tulis ilmiah ini dipergunakan bagi peserta didik Program
Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dan pembimbing.
1. Bagi peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
dipergunakan sebagai pedoman untuk menyusun karya tulis ilmiah.
2. Bagi pembimbing dipergunakan sebagai pedoman dalam proses pembimbingan penulisan
karya tulis ilmiah.

C. PETUNJUK UMUM

1. Prosedur pengajuan Laporan Kasus :


a. Jumlah presentasi selama masa pendidikan bagi seorang peserta PPDS sebanyak 5
kasus, dengan rincian 1 kasus di modul kardiologi klinik 1, 1 kasus di modul kardiologi
kritis 1, dan 3 kasus di modul/divisi lainnya.
b. Jenis kasus yang dipresentasikan adalah kasus dengan problem tertentu yang perlu
dibicarakan, kasus jarang, kasus baik untuk demonstrasi atau kasus kematian.
c. Sumber kasus dari Kepala Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vakular FK UNS,
Kepala Program Studi Jantung dan Pembuluh Darah FK UNS, staf divisi, koordinator
laporan jaga malam yang dianggap cukup menarik atau bermasalah dan perlu
dibicarakan, atau dari peserta PPDS sendiri yang telah disetujui oleh staf divisi dan
dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP).

1
d. Peserta PPDS yang mengajukan kasus harus terlibat langsung dalam perawatan/
pemeriksaan diagnostik tambahan pada pasien tersebut.
e. Topik kasus yang diajukan harus sesuai dengan tahapan pendidikan peserta PPDS.
f. Setiap judul harus didaftarkan ke sie ilmiah untuk dilakukan verifikasi dan tidak boleh
berulang dalam masa waktu 1 (satu) tahun. Masa tenggang kasus yang diajukan saat
mendaftar hingga mendapat persetujuan pembimbing maksimal 3 (tiga) bulan, bila
melewati masa tenggang tersebut kasus dianggap kadaluarsa.
g. Dalam penyusunan naskah kasus yang akan diajukan, peserta PPDS wajib
berkonsultasi dengan staf pengajar dari divisi terkait dan DPJP pasien yang ditunjuk
menjadi pembimbing presentasi kasus mengenai judul, isi kasus dan penulisan daftar
pustaka.
a. Satu bulan sebelum tanggal yang telah dijadwalkan, naskah laporan kasus harus telah
dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing. Setelah itu dapat menghubungi sie
ilmiah untuk dimasukkan jadwal
h. Perbaikan naskah harus disampaikan kepada pembimbing dan dibagikan ke seluruh staf
pengajar paling lambat 2 (dua) hari sebelum presentasi.

2. Prosedur pengajuan Tinjauan Pustaka :


b. Tinjauan pustaka wajib dipresentasikan dalam Konferensi Ilmiah Departemen.
c. Minimal dipresentasikan 4 (empat) topik selama pendidikan berlangsung;
d. Tinjauan pustaka pertama adalah yang berkaitan dengan ilmu dasar kardiovaskular, dan
diajukan pada Tahap 1.
e. Tinjauan pustaka kedua dan ketiga adalah yang berkaitan dengan ilmu klinik
kardiovaskular, dan diajukan pada Tahap 2.
f. Tinjauan pustaka keempat adalah yang berkaitan dengan tesis peserta PPDS masing-
masing, dan diajukan pada Tahap 2 atau 3.
g. Usulan topik pertama diajukan oleh peserta PPDS dan disampaikan ke penanggung
jawab ilmiah untuk mendapatkan persetujuan dan revisi bila perlu dari penanggung
jawab ilmiah menunjuk nama staf pengajar untuk menjadi pembimbing penulisan
tinjauan pustaka atas persetujuan KPS.
h. Usulan topik kedua, dan ketiga diajukan oleh staf pengajar Departemen Kardiologi dan
Kedokteran Vaskular FK UNS atau peserta PPDS sendiri dan telah disetujui oleh KPS.
i. Usulan topik keempat diajukan oleh PPDS atas persetujuan pembimbing tesis dan telah
disetujui oleh KPS.
j. Setiap judul harus didaftarkan ke sie ilmiah untuk dilakukan verifikasi dan tidak boleh
berulang dalam masa waktu 1 (satu) tahun. Masa tenggang tinjauan pustaka yang
diajukan saat mendaftar hingga mendapat persetujuan pembimbing maksimal 3 (tiga)
bulan, bila melewati masa tenggang tersebut kasus dianggap kadaluarsa.
k. Satu bulan sebelum tanggal yang telah dijadwalkan, naskah tinjauan pustaka harus telah
dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing. Setelah itu dapat menghubungi sie
ilmiah untuk dimasukkan jadwal
l. Perbaikan naskah harus disampaikan kepada pembimbing dan dibagikan ke seluruh staf
pengajar paling lambat 2 (dua) hari sebelum presentasi.
m. Tata cara presentasi

2
1) Naskah harus diperbanyak dan dibagikan kepada seluruh Guru Besar, Kepala
Departemen, KPS/SPS, staf pengajar yang ditunjuk penanggung jawab ilmiah
menjadi penilai dan staf pengajar lainnya.
2) Presentasi disampaikan dengan mempergunakan slide powerpoint berisi
pendahuluan, tinjauan pustaka, dan kesimpulan.
3) Saat menyajikan harus menghadap ke hadirin, dengan jelas, komunikatif, padat dan
singkat.
4) Waktu presentasi maksimal 20 menit.

3. Prosedur pengajuan Karya Ilmiah Nasional / Internasional


a. Peserta PPDS berkewajiban melakukan karya ilmiah di luar tesis sebanyak minimal 1
(satu), dilakukan sebelum mengajukan proposal tesis.
b. Karya ilmiah tersebut diajukan di forum ilmiah nasional dan/atau dipublikasikan di
jurnal ilmiah nasional/internasional.
c. Judul karya ilmiah diajukan oleh staf pengajar atau PPDS atas persetujuan pembimbing
penelitian atau pembimbing kasus.
d. Apabila publikasi penelitian di jurnal ilmiah nasional/internasional dengan author
utama adalah PPDS, corresponden author adalah pembimbing penelitian atau staf
pengajar.
e. Acara ilmiah internasional termasuk ASMIHA dan nasional termasuk seluruh acara
yang diadakan oleh Pokja PERKI

4. Prosedur pengajuan Usulan Penelitian (Proposal Tesis)


a. Peserta didik yang bersangkutan telah memasuki semester V (lima).
b. Proposal tesis diajukan setelah menyelesaikan minimal 5 (lima) kewajiban ilmiah
(kasus dan tinjauan pustaka), termasuk tinjauan pustaka penunjang tesis.
c. Peserta didik menentukan topik penelitian dan mengkonsultasikannya dengan ketua
program studi.
d. Ketua program studi menentukan pembimbing dan mengusulkan kepada Direktur
Program Pascasarjana / Dekan FK UNS untuk menerbitkan surat keputusan
pembimbing.
e. Peserta didik menempuh ujian proposal dalam forum seminar atau forum lain yang
ditentukan oleh program studi.
f. Jika proposal ditolak, mahasiswa wajib mengonsultasikan perbaikan proposal ke
pembimbing dan wajib menempuh ujian proposal lagi.
g. Jika proposal disetujui (dengan atau tanpa perbaikan), mahasiswa langsung
melaksanakan penelitian.
h. Usulan penelitian dibuat empat eksemplar, dengan rincian: satu eksemplar untuk
peserta didik yang bersangkutan, satu eksemplar untuk pembimbing I, satu eksemplar
untuk pembimbing II, dan satu eksemplar untuk program studi.

4. Prosedur pengajuan ujian tesis:


a Peserta didik mendaftarkan ujian tesis kepada ketua program studi setelah tesisnya
disetujui oleh semua pembimbing.

3
b Ketua program studi menentukan tim penguji dan waktu pelaksanaan ujian serta
mengajukannya kepada Direktur Program Pascasarjana / Dekan FK UNS, setelah
memeriksa semua persyaratan yang ditentukan.
c Dengan mendasarkan usulan ketua program studi, Direktur Program Pascasarjana /
Dekan FK UNS membuat surat keputusan tim penguji dan waktu pelaksanaan ujian.
d Susunan tim penguji, terdiri dari:
1) Ketua : Ketua program studi atau ketua minat utama atau staf pengajar yang
ditunjuk oleh ketua program studi.
2) Sekretaris : Sekretaris program studi atau staf pengajar yang ditunjuk oleh ketua
program studi.
3) Anggota : Pembimbing I dan Pembimbing II.
e Tim penguji menilai naskah, kualitas tesis, dan kualitas presentasi.
f Pengundangan:
1) Mahasiswa menyerahkan empat eksemplar tesis yang sudah disetujui dan
ditandatangani oleh pembimbing I, pembimbing II, dan Ketua Program Studi.
2) Bagian Akademik membuat undangan kepada tim penguji tesis.
3) Undangan beserta tesis dikirim dengan ekspedisi selambat-lambatnya satu
minggu sebelum pelaksanaan ujian kepada tim penguji atau dapat disampaikan
sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan.
g Pelaksanaan ujian:
1) Peserta didik mempersiapkan diri 30 menit sebelum pelaksanaan ujian.
2) Pada saat pelaksanaan ujian, mahasiswa diwajibkan memakai pakaian sipil
lengkap (PSL).
3) Penguji diwajibkan memakai pakaian sipil lengkap (PSL).
i. Tesis yang sudah diperbaiki digandakan enam eksemplar, dengan perincian : satu
eksemplar untuk mahasiswa yang bersangkutan, satu eksemplar untuk pembimbing
I, satu eksemplar untuk pembimbing II, satu eksemplar untuk perpustakaan
program studi, satu eksemplar untuk Perpustakaan Program Pascasarjana dan satu
eksemplar untuk Perpustakaan UNS. Selain itu, mahasiswa wajib menyerahkan tesis
dan ringkasan tesis beserta CD-nya untuk keperluan publikasi (jurnal) ilmiah. Jika
penguji lain selain pembimbing memerlukan, mahasiswa wajib menggandakan untuk
diberikan kepada penguji yang meminta.

7. Kertas sampul:
a. Kertas sampul: buffalo atau linen atau casturo (untuk tesis dengan hard cover)
b. Warna kertas sampul: Usulan penelitian dan tesis menggunakan kertas berwarna
Hijau Tua (Prodi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah).

4
BAB II
PEENULISAN LAPORAN KASUS & TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen laporan kasus dan tinjauan pustaka terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal,
bagian isi, dan bagian akhir yang saling berkaitan.

A. BAGIAN AWAL

Bagian awal laporan kasus dan tinjauan pustaka terdiri atas empat bagian, yaitu: (1)
halaman sampul luar, (2) halaman sampul dalam, (3) halaman pengesahan, (4) halaman daftar
isi, (5) halaman daftar tabel, (6) halaman daftar gambar, (7) halaman daftar singkatan.

1. Halaman Sampul Luar


Halaman sampul luar memuat : (a) Judul (b) Lambang UNS (c) Nama dan nomor induk
mahasiswa (d) Nama Pembimbing (e) Nama Instansi dan (f) Tahun pengajuan. Unsur-unsur
tersebut ditulis secara berurutan dari atas ke bawah.
a. Judul, hendaknya ditulis secara ringkas (dianjurkan maksimal 20 kata) tetapi lengkap,
dengan huruf kapital
b. Lambang Universitas Sebelas Maret berbentuk bundar dengan diameter sekitar 5,5 cm
c. Nama mahasiswa, ditulis lengkap, tidak boleh disingkat, tanpa gelar kesarjanaan. Nomor
induk mahasiswa ditulis di bawah Nama Mahasiswa.
d. Nama instansi adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
e. Tahun pengajuan adalah tahun pada saat laporan kasus dan tinjauan pustaka tersebut
diajukan dan ditulis di bawah tulisan “Program Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan
Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta”.
Contoh halaman sampul luar laporan kasus dan tinjauan pustaka dapat dilihat pada
Lampiran 1 pedoman ini.

2. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berisi : (a) Judul, (b) Nama dan nomor induk mahasiswa, (c) Nama
dan NIP pembimbing (yang diikuti tanda tangan pembimbing dan tanggal penandatanganan
naskah), (d) Nama dan NIP Ketua Program Studi, sebagai pihak yang mengetahui. Unsur-unsur
tersebut ditulis secara berurutan dari atas ke bawah.
Contoh halaman pengesahan laporan kasus dan tinjauan pustaka dapat dilihat pada
Lampiran 2 pedoman ini.

3. Halaman Daftar Isi


Halaman daftar isi memuat tulisan DAFTAR ISI yang ditulis di bagian atas tengah
halaman, kemudian di bawahnya ditulis nama judul bab dan sub-sub berikut nomor
halamannya.
Contoh halaman daftar isi tinjauan pustaka dapat dilihat pada Lampiran 3 pedoman ini.
Contoh halaman daftar isi laporan kasus dapat dilihat pada Lampiran 4 pedoman ini.

4. Halaman Daftar Tabel

5
Halaman daftar tabel memuat tulisan DAFTAR TABEL yang ditulis di bagian atas
tengah halaman, kemudian di bawahnya ditulis nama judul tabel berikut nomor halamannya.
Contoh halaman daftar tabel laporan kasus dan tinjauan pustaka dapat dilihat pada
Lampiran 5 pedoman ini.

5. Halaman Daftar Gambar


Halaman daftar gambar memuat tulisan DAFTAR GAMBAR yang ditulis di bagian atas
tengah halaman, kemudian di bawahnya ditulis nama judul gambar berikut nomor halamannya.
Contoh halaman daftar gambar laporan kasus dan tinjauan pustaka dapat dilihat pada
Lampiran 6 pedoman ini.

6. Halaman Daftar Singkatan


Halaman daftar singkatan memuat tulisan DAFTAR SINGKATAN yang ditulis di
bagian atas tengah halaman, kemudian di bawahnya ditulis kata singkatan diikuti
kepanjangannya.
Contoh halaman daftar singkatan laporan kasus dan tinjauan pustaka dapat dilihat pada
Lampiran 7 pedoman ini.

B. BAGIAN INTI
Sistematika bagian inti pada dasarnya tergantung kepada jenis karya imiah yang akan
dilaporkan. Pada pedoman ini diberikan panduan untuk penulisan Tinjauan Pustaka dan
Laporan Kasus.

TINJAUAN PUSTAKA
Sistematika bagian inti tinjauan pustaka adalah sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan latar belakang topik tinjauan pustaka yang akan dilaporkan.

BAB II. KAJIAN TEORI


Pada bab ini dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berkaitan dengan tinjauan
pustaka yang akan dilaporkan

BAB III. KESIMPULAN


Pada bab ini dipaparkan kesimpulan akhir dari seluruh kajian teori yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya.

LAPORAN KASUS
Sistematika bagian inti laporan kasus adalah sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan latar belakang topik laporan kasus yang akan dilaporkan.

BAB II. LAPORAN KASUS

6
Pada bab ini dipaparkan secara lengkap mengenai laporan kasus yang dilaporkan. Mulai
dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, pantauan sehari-hari dan
data-data lain yang mendukung laporan kasus tersebut.

BAB IV. PEMBAHASAN


Pada bab ini dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berkaitan dengan laporan kasus
yang akan dilaporkan

BAB III. KESIMPULAN


Pada bab ini dipaparkan kesimpulan akhir dari seluruh kajian teori yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya.

C. BAGIAN AKHIR

Bagian akhir tinjauan pustaka dan laporan kasus terdiri atas dua bagian, yaitu: (1) daftar
pustaka dan (2) lampiran (jika ada).

1. Daftar pustaka
Dalam bagian ini dituliskan seluruh referensi yang dijadikan acuan dalam tinjauan
pustaka dan laporan kasus dan yang disebut langsung dalam tubuh tinjauan pustaka dan laporan
kasus. Rujukan yang tidak disebut tidak perlu dimasukkan dalam daftar pustaka. Unsur-unsur
dalam daftar pustaka adalah: (a) nama pengarang, (b) tahun penerbitan, (c) judul referensi, (d)
kota penerbit, dan (e) nama penerbit. Penulisan daftar pustaka bersifat alfabetis. Contoh
halaman daftar pustaka dapat dilihat pada Lampiran 8 pedoman ini.

2. Lampiran (bila ada)


Hal-hal yang dimuat dalam lampiran meliputi antara lain data-data tambahan yang
diperlukan untuk mendukung penyusunan tinjauan pustaka dan laporan kasus.

7
BAB III
PENULISAN PROPOSAL TESIS

A. BAGIAN AWAL

Bagian awal proposal tesis terdiri atas empat bagian, yaitu: (1) halaman sampul luar, (2)
halaman sampul dalam, (3) halaman pengesahan, dan (4) halaman daftar isi, (5) halaman daftar
tabel, (6) halaman daftar gambar, (7) halaman daftar singkatan.

1. Halaman Sampul Luar


Halaman sampul luar memuat: (a) judul penelitian, (b) maksud usulan penelitian, (c)
lambang UNS, (d) nama dan nomor mahasiswa, (e) nama instansi yang dituju, dan (f) tahun
pengajuan. Unsur-unsur tersebut ditulis secara berurutan dari atas ke bawah.
a. Judul penelitian, hendaknya ditulis secara ringkas (dianjurkan maksimal 20 kata) tetapi
lengkap (yang mencakup nama variabel, hubungan antarvariabel, jenis penelitian –baik
eksplisit maupun implisit –, lokasi penelitian, dan tahun penelitian).
b. Maksud usulan penelitian, berisi pernyataan “Proposal Tesis, untuk Memenuhi sebagian
Persyaratan Memperoleh Derajat Magister/Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah
c. Lambang Universitas Sebelas Maret berbentuk bundar dengan diameter sekitar 5,5 cm
d. Nama mahasiswa, ditulis lengkap, tidak boleh disingkat, tanpa gelar kesarjanaan dan
nomor mahasiswa. Nomor mahasiswa ditulis di bawah Nama Mahasiswa.
e. Nama lembaga yang dituju adalah Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta/Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung Dan Pembuluh
Darah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
f. Tahun pengajuan adalah tahun pada saat proposal penelitian tersebut diajukan dan ditulis di
bawah tulisan “Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta”/”Program
Pendidikan Dokter Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta”.
Contoh halaman sampul luar proposal penelitian tesis dapat dilihat pada Lampiran 9
pedoman ini.

2. Halaman Sampul Dalam


Halaman sampul dalam berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul luar, tetapi
diketik di atas kertas putih.

3. Halaman pengesahan
Halaman pengesahan berisi: (a) judul penelitian, (b) nama dan nomor mahasiswa, (c)
nama dan NIP pembimbing (yang diikuti tanda tangan pembimbing dan tanggal
penandatanganan proposal), (d) nama dan NIP ketua program studi, sebagai pihak yang
mengetahui. Unsur-unsur tersebut ditulis secara berurutan dari atas ke bawah.
Contoh halaman pengesahan usulan penelitian tesis dapat dilihat pada Lampiran 10
pedoman ini.

8
4. Halaman Daftar Isi
Halaman daftar isi memuat tulisan DAFTAR ISI yang ditulis di bagian atas tengah
halaman, kemudian di bawahnya ditulis nama judul bab dan sub-sub berikut nomor
halamannya.
Contoh halaman daftar isi proposal penelitian tesis dapat dilihat pada Lampiran 11
pedoman ini.

5. Halaman Daftar Tabel


Halaman daftar tabel memuat tulisan DAFTAR TABEL yang ditulis di bagian atas
tengah halaman, kemudian di bawahnya ditulis nama judul tabel berikut nomor halamannya.
Contoh halaman daftar tabel laporan kasus dan tinjauan pustaka dapat dilihat pada
Lampiran 5 pedoman ini.

6. Halaman Daftar Gambar


Halaman daftar gambar memuat tulisan DAFTAR GAMBAR yang ditulis di bagian atas
tengah halaman, kemudian di bawahnya ditulis nama judul gambar berikut nomor halamannya.
Contoh halaman daftar gambar laporan kasus dan tinjauan pustaka dapat dilihat pada
Lampiran 6 pedoman ini.

7. Halaman Daftar Singkatan


Halaman daftar singkatan memuat tulisan DAFTAR SINGKATAN yang ditulis di
bagian atas tengah halaman, kemudian di bawahnya ditulis kata singkatan diikuti
kepanjangannya.
Contoh halaman daftar singkatan laporan kasus dan tinjauan pustaka dapat dilihat pada
Lampiran 7 pedoman ini.

B. BAGIAN INTI

Sistematika bagian inti usulan penelitian adalah sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
B. Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Jenis Penelitian
C. Populasi, Sampel, dan Sampling
D. Variabel dan Definisi Operasional
E. Instrumen Penelitian

9
F. Desain Analisis Statistik
G. Alur Penelitian

Penjelasan untuk masing-masing komponen adalah sebagai berikut.

BAB I: PENDAHULUAN
Bab I, dengan judul “Pendahuluan”, terdiri atas empat bagian, yaitu: (1) Latar belakang
masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Tujuan penelitian, dan (4) Manfaat penelitian.

1. Latar Belakang Masalah


Bagian ini berisi alasan yang melatarbelakangi dilaksanakannya penelitian dengan topik
sebagaimana tercermin dalam judul penelitian. Untuk itu, perlu dikemukakan jawaban atas
beberapa pertanyaan sebagai berikut: Apa pentingnya masalah tersebut diteliti? Apa
kerugiannya apabila masalah tersebut tidak diteliti? Sudah adakah penelitian serupa yang
dilaksanakan sebelumnya? Apabila sudah, apa perbedaan penelitian yang akan dilaksanakan
dengan penelitian yang telah ada itu? Pada Latar Belakang Masalah dianjurkan untuk memuat
data empirik yang mendukung sumber masalah yang dikemukakan.

2. Rumusan Masalah
Dari uraian dalam Latar Belakang Masalah, diharapkan muncul berbagai persoalan yang
terkait, terutama, dengan variabel terikat. Oleh karena itu, dalam bagian ini diidentifikasikan
berbagai persoalan/masalah tersebut. Karena terbatasnya kemampuan peneliti (baik
kemampuan substantif, metodologis, maupun teknis) dan terbatasnya waktu, maka berbagai
permasalahan penelitian yang telah teridentifikasi tidak mungkin dapat ditangani oleh
peneliti sekaligus. Oleh karena itu, dari sejumlah permasalahan penelitian yang telah
diidentifikasi dapat dipilih beberapa di antaranya untuk dilakukan penelitian. Pembatasan dapat
juga menyangkut penentuan jenis dan banyaknya variabel bebas dan variabel terikat serta
hubungan antara keduanya. Berdasarkan pada pembatasan masalah, peneliti merumuskan
masalah penelitiannya secara jelas. Rumusan masalah yang menguji hipotesis dapat
diformulasikan dalam bentuk kalimat ya/tidak (yes/no question). Pertanyaan tersebut
hendaknya bersifat jelas, operasional, dan terukur.

3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan secara spesifik berdasarkan masalah yang dikaji. Dalam
beberapa hal, tujuan penelitian merupakan parafrase dari rumusan masalah. Bedanya, kalau
rumusan masalah ditulis dalam bentuk pertanyaan, tujuan penelitian ditulis dalam bentuk
kalimat pernyataan. Hendaknya dihindari rumusan tujuan penelitian yang terlalu umum.

4. Manfaat Penelitian
Dalam bagian ini dikemukakan manfaat yang dapat dipetik apabila penelitian telah
terlaksana. Manfaat tersebut dapat berupa manfaat praktis maupun manfaat teoretis. Uraian
tentang manfaat tersebut hendaknya bersifat spesifik yang terkait langsung dengan topik
penelitian. Hendaknya dihindarkan uraian tentang manfaat yang terlalu umum dan bombastis.

10
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
Bab II dengan judul “Kajian Teori, Kerangka Berpikir, dan Hipotesis” terdiri atas
empat bagian, yaitu: (1) Kajian teori, (2) Penelitian yang relevan, (3) Kerangka berpikir, dan
(4) Hipotesis.

1. Kajian Teori
Bagian ini berisi deskripsi teori yang relevan dengan masalah atau variabel yang dikaji.
Targetnya adalah terbentuknya konstruk teoretis tiap variabel. (Konstruk adalah definisi
konseptual atas suatu variabel yang ditetapkan oleh peneliti setelah mempertimbangkan
pendapat para pakar). Proses yang dilalui adalah sebagai berikut: (a) memilih sumber-
sumber teori yang relevan, (b) mendeskripsikan masing-masing teori, (c) melakukan
analisis kritis terhadap masing-masing teori, (d) melakukan analisis komparatif antarteori
berdasarkan hasil analisis kritis tersebut, dan (e) membuat sintesis dari teori-teori tersebut atau
memilih salah satu di antaranya. Hendaknya dihindari penulisan kajian teoretis yang hanya
berupa kompilasi pendapat orang lain.

2. Penelitian yang Relevan


Pada bagian ini dikemukakan hasil penelitian yang relevan dengan topik yang sedang
diteliti, baik yang dilakukan oleh peneliti sendiri maupun oleh orang lain. Di samping
untuk menghindari plagiasi, hasil penelitian yang relevan dapat memperkuat teori sebagai
landasan untuk menyusun kerangka berpikir. Perlu dijelaskan pula persamaan dan perbedaan
antara penelitian yang dikemukakan tersebut dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh
peneliti.

3. Kerangka Berpikir
Apabila dalam bagian Kajian Teori peneliti hanya mendeskripsikan teori untuk masing-
masing variabel, maka dalam bagian Kerangka Berpikir peneliti membuat kaitan
antarvariabel. Kerangka berpikir berupa uraian logis tentang hubungan antarvariabel
berdasarkan konsep-konsep yang telah diuraikan dalam kajian teori. Dengan kekuatan analisis
dan gayanya sendiri, peneliti membuat kaitan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Untuk memperkuat uraiannya itu, peneliti dapat mengutip hasil penelitian orang lain
yang relevan. Kerangka berpikir ini digunakan sebagai landasan untuk merumuskan
hipotesis, di samping sebagai dasar untuk mengembangkan instrumen penelitian.

4. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban teoretis atas masalah penelitian yang diajukan pada
bab Pendahuluan. Oleh karena itu, hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Hipotesis diajukan berdasarkan kerangka berpikir yang telah dibuat. Ketepatan hipotesis
tergantung kepada ketajaman kerangka berpikir dan ketajaman kerangka berpikir ditentukan
oleh ketajaman kajian teorinya. Hendaknya dihindari hipotesis yang tanpa arah. Hipotesis
seperti “Terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar” merupakan
hipotesis yang tanpa arah, dan sebaiknya dirumuskan seperti “Metode diskusi menghasilkan
prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan metode ceramah”. Hipotesis seperti
“Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan intelegensi terhadap prestasi belajar”
merupakan hipotesis yang tidak jelas, dan sebaiknya dirumuskan seperti “Pada siswa-siswa
yang berintelegensi sedang, metode diskusi menghasilkan prestasi lebih baik dibandingkan

11
dengan metode ceramah. Di sisi lain, pada siswa-siswa yang berintelegensi tinggi dan rendah,
metode diskusi menghasilkan prestasi yang sama dengan metode ceramah”.

BAB III: METODE PENELITIAN


Bab III dengan judul “Metode Penelitian” terdiri atas enam bagian, yaitu: (1) tempat dan
waktu penelitian, (2) jenis penelitian, (3) populasi, sampel, dan sampling, (4) variabel dan
definisi operasional, (5) desain analisis statistik data, dan (6) alur penelitian.

1. Tempat dan Waktu Penelitian


Dalam bagian ini dijelaskan tempat dan waktu penelitian. Tempat penelitian
mengacu pada lokasi tempat penelitian akan dilaksanakan. Dalam kaitan ini, peneliti belum
menyinggung subjek penelitian. Sementara itu, waktu penelitian mengacu kepada rentang
waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian, dari perencanaan hingga pelaporan,
bukan hanya pada saat peneliti mengambil data di lapangan.

2. Jenis Penelitian
Dalam bagian ini dijelaskan jenis penelitian yang digunakan, misalnya apakah
penelitiannya termasuk kepada: (a) penelitian deskriptif, (b) penelitian korelasional, (c)
penelitian kausal komparatif ex post facto, atau (d) penelitian eksperimental.

3. Populasi, Sampel, dan Sampling


Ketika menjelaskan populasi penelitian, peneliti menjelaskan karakteristik populasi
berikut alasan pengambilan populasi itu. Ketika menjelaskan sampel penelitian, peneliti
perlu menjelaskan banyaknya anggota sampel, alasan pengambilan sampel sebanyak itu,
dan teknik pengambilan sampelnya (sampling). Peneliti juga perlu menjelaskan prosedur
pengambilan sampel untuk meyakinkan pembaca bahwa sampel yang diambil dari populasi
benar-benar representatif. Perlu diketahui bahwa pada penelitian kuantitatif inferensial,
peneliti harus menggunakan sampling random.

4. Variabel dan Definisi Operasional


Setelah menentukan jenis, konsep dan rancangan penelitian, peneliti juga menentukan
variabel penelitian. Dalam kaitannya dengan variabel penelitian, peneliti perlu menjelaskan
jenis variabel, definisi operasional variabel, dan hubungan antarvariabel. Dalam menjelaskan
definisi operasional, mencakup definisi variabel, alat ukur, satuan data dan skala data.

5. Desain Analisis Statistik


Teknik analisis data ditentukan berdasarkan masalah dan jenis penelitiannya. Apabila
rumusan masalahnya lebih dari satu dan masing-masing memerlukan teknik analisis yang
berbeda, maka hal itu perlu dijelaskan. Kiranya juga perlu disadari bahwa masing-masing
teknik analisis data memerlukan persyaratan tertentu; dan oleh karena itu, peneliti perlu
menjelaskan rancangan pengujian persyaratan analisis data, seperti homogenitas variansi
populasi (sebelum peneliti membandingkan rerata dua kelompok atau lebih). Dalam
bagian ini, peneliti perlu juga mengajukan hipotesis statistik, yaitu pasangan antara
hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

12
6. Alur Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan mengenai alur penelitian secara lengkap dan sistematis dari
pemilihan sampel, pengelompokan, pengambilan sampel atau data sampai dengan analisa
statistik. Dan bisa disajikan dalam bentuk narasi atau gambar/diagram.

C. BAGIAN AKHIR

Bagian akhir proposal tesis terdiri atas dua bagian, yaitu: (1) daftar pustaka dan (2)
lampiran (jika ada).

1. Daftar pustaka
Dalam bagian ini dituliskan seluruh referensi yang dijadikan acuan dalam penelitian dan
yang disebut langsung dalam tubuh proposal. Rujukan yang tidak disebut tidak perlu
dimasukkan dalam daftar pustaka. Unsur-unsur dalam daftar pustaka adalah: (a) nama
pengarang, (b) tahun penerbitan, (c) judul referensi, (d) kota penerbit, dan (e) nama penerbit.
Penulisan daftar pustaka bersifat alfabetis. Contoh halaman daftar pustaka dapat dilihat pada
Lampiran 8 pedoman ini.

2. Lampiran (bila ada)


Hal-hal yang dimuat dalam lampiran meliputi antara lain kisi-kisi instrumen penelitian,
instrumen penelitian (alat tes, angket, pedoman pengamatan, pedoman wawancara, dan lain-
lain), dan gambar/tabel/diagram tambahan.

13
BAB IV
PENULISAN TESIS

Dokumen tesis terdiri atas tiga bagian yaitu: (1) bagian awal, (2) bagian inti, dan (3)
bagian akhir.

A. BAGIAN AWAL

Bagian awal tesis terdiri atas: (1) halaman sampul luar, (2) halaman sampul dalam, (3)
halaman abstrak, (4) halaman pengesahan pembimbing, (5) halaman pengesahan tesis, (6)
halaman pernyataan, (7) halaman pengantar, (8) halaman daftar isi, (9) halaman daftar tabel,
(10) halaman daftar bagan, (11) halaman daftar gambar, (12) halaman daftar singkatan dan
lambang/istilah, dan (13) halaman daftar lampiran.

1. Halaman sampul luar


Halaman sampul luar memuat: (a) judul tesis, (b) maksud tesis, (c) lambang UNS, (d)
nama dan nomor mahasiswa, (e) nama instansi yang dituju, dan (f) tahun penyelesaian tesis.
Unsur-unsur tersebut ditulis secara berurutan dari atas ke bawah.
a. Judul tesis, hendaknya ditulis secara ringkas (dianjurkan maksimal 20 kata) tetapi
lengkap (yang mencakup nama variabel, hubungan antarvariabel, jenis penelitian –
baik eksplisit maupun implisit –, lokasi penelitian, dan tahun penelitian).
b. Maksud tesis, berisi pernyataan “Tesis, untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Memperoleh Derajat Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah
c. Lambang Universitas Sebelas Maret berbentuk bundar dengan diameter sekitar 5,5 cm
d. Nama mahasiswa, ditulis lengkap, tidak boleh disingkat, dan tanpa gelar kesarjanaan
dan tanpa nomor mahasiswa. Nomor mahasiswa ditulis di bawah Nama Mahasiswa.
e. Nama lembaga yang dituju adalah Pendidikan Dokter Spesialis Jantung Dan Pembuluh
Darah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
f. Tahun penyelesaian tesis adalah tahun diselesaikannya tesis dan ditulis di bawah
tulisan Program Pendidikan Dokter Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Contoh halaman sampul luar tesis dapat dilihat pada Lampiran 12 pedoman ini.

2. Halaman Sampul Dalam


Halaman sampul dalam berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul luar, tetapi
diketik di atas kertas putih.

3. Halaman Abstrak
Halaman abstrak berisi abstrak yang merupakan uraian singkat akan tetapi lengkap
mengenai tesis. Abstrak terdiri dari tiga atau empat paragraf yang mencakup rumusan
masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, dan saran/rekomendasi. Abstrak
diketik 1 spasi dan ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Contoh abstrak berbahasa Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 13 dan contoh abstrak
berbahasa Inggris dapat dilihat pada Lampiran 14 pedoman ini.
4. Halaman pengesahan pembimbing

14
Halaman pengesahan pembimbing berisi: (a) judul tesis, (b) nama dan nomor
mahasiswa, (c) nama dan NIP pembimbing (yang diikuti tanda tangan pembimbing dan
tanggal penandatanganan proposal), (d) nama dan NIP ketua program studi, sebagai pihak
yang mengetahui. Unsur-unsur tersebut ditulis secara berurutan dari atas ke bawah.
Contoh halaman pengesahan pembimbing dapat dilihat pada Lampiran 15 pedoman ini.

5. Halaman pengesahan tesis


Halaman pengesahan tesis berisi: (1) judul tesis, (2) nama penulis, (3) tanggal
dipertahankan, (4) nama dan NIP tim penguji yang diikuti tanda tangan penguji dan tanggal
penandatanganan tesis), dan (5) nama dan NIP Ketua Program Studi dan (6) nama dan
NIP Direktur Program Pascasarjana sebagai pihak yang mengetahui.
Contoh halaman pengesahan tesis dapat dilihat pada Lampiran 16 pedoman ini.

6. Halaman Pernyataan
Halaman pernyataan berisi pernyataan yang menyatakan bahwa hasil penelitian pada
tesis merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan bukan mencontoh
(plagiat) tesis orang lain.
Contoh pernyataan dapat dilihat pada Lampiran 17 pedoman ini.

7. Halaman Pengantar
Halaman pengantar berisi pengantar yang antara lain berisi ucapan syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang dianggap sangat
berjasa dan berhubungan langsung dalam penyelesaian dan penyusunan tesis.

8. Halaman Daftar Isi


Halaman daftar isi memuat tulisan DAFTAR ISI yang ditulis di bagian atas tengah
halaman, kemudian di bawahnya ditulis nama judul bab dan sub-sub berikut nomor
halamannya.
Contoh halaman daftar isi tesis dapat dilihat pada Lampiran 17 pedoman ini.

9. Halaman Daftar Tabel


Halaman daftar tabel memuat tulisan DAFTAR TABEL yang berisi daftar tabel yang
memuat urutan judul tabel beserta dengan nomor halamannya.

10. Halaman Daftar Bagan


Apabila dalam tesis terdapat banyak bagan perlu daftar bagan yang memuat judul bagan
dengan nomor halamannya.

11. Halaman Daftar Gambar


Daftar gambar dibuat apabila dalam tesis terdapat banyak gambar yang memuat
urutan judul gambar dan nomor halamannya.

12. Halaman Daftar Singkatan dan Lambang/Istilah


Daftar singkatan dan lambang/istilah (apabila ada) disusun secara alfabetis diberi judul
dan penjelasan.

15
13. Halaman Daftar Lampiran
Daftar lampiran dibuat apabila dalam tesis dilengkapi dengan lampiran-lampiran,
berisi urutan judul lampiran dan nomor halamannya.

B. BAGIAN INTI

Sistematika bagian inti tesis adalah sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
B. Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Jenis Penelitian
C. Populasi, Sampel, dan Sampling
D. Variabel dan Definisi Operasional
E. Instrumen Penelitian
F. Desain Analisis Statistik
G. Alur Penelitian
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Implikasi
C. Saran

Penjelasan untuk masing-masing komponen adalah sebagai berikut.

BAB I: PENDAHULUAN
Bab I, dengan judul “Pendahuluan”, terdiri atas empat bagian, yaitu: (1) Latar belakang
masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Tujuan penelitian, dan (4) Manfaat penelitian.
Pada dasarnya substansi Bab Pendahuluan pada tesis sama seperti substansi Bab
Pendahuluan pada proposal tesis dengan menambahkan hal-hal yang dipandang perlu,
misalnya data empirik yang ditemukan setelah penyusunan proposal tesis, sebagai penguat
munculnya masalah penelitian

16
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
Bab II dengan judul “Kajian Teori, Kerangka Berpikir, dan Hipotesis” terdiri atas
empat bagian, yaitu: (1) Kajian teori, (2) Penelitian yang relevan, (3) Kerangka berpikir, dan
(4) Hipotesis.
Pada dasarnya substansi yang ditulis pada Bab Kajian Teori, Kerangka Berpikir,
dan Hipotesis pada tesis sama seperti substansi yang ditulis pada Bab Kajian Teori,
Kerangka Berpikir, dan Hipotesis pada proposal tesis. Namun demikian, dianjurkan untuk
lebih memperluas dan/atau memperdalam kajian teori yang telah ditulis pada proposal tesis.

BAB III: METODE PENELITIAN


Bab III dengan judul “Metode Penelitian” terdiri atas enam bagian, yaitu: (1) tempat dan
waktu penelitian, (2) jenis penelitian, (3) populasi, sampel, dan sampling, (4) variabel dan
definisi operasional, (5) desain analisis statistik data, dan (6) alur penelitian.
Pada dasarnya substansi yang ditulis pada Bab Metode Penelitian pada tesis sama dengan
substansi yang ditulis pada Bab Metode Penelitan pada proposal tesis. Namun demikian,
perlu diingat bahwa yang ditulis pada tesis adalah hal -hal yang telah dilakukan, yang
dimungkinkan berbeda dengan hal-hal yang telah ditulis pada proposal tesis. Biasanya,
uraian metode penelitian pada tesis merupakan perluasan uraian metode penelitian pada
proposal tesis.
Pada bagian ini, ketika penulis menuliskan uraian mengenai uji coba instrumen,
perlu dilaporkan pula hasil uji instrumen dan pada lampiran dilampirkan instrumen yang
diujicobakan dan instrumen (yang telah disempurnakan berdasar uji coba) yang dipakai
untuk mencari data.

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bab IV dengan judul “Hasil Penelitian dan Pembahasan” terdiri atas dua bagian,
yaitu: (1) Hasil Penelitian dan (2) Pembahasan

1. Hasil Penelitian
Pada bagian ini disajikan (a) deskripsi data tiap variabel, (b) hasil pengujian persyaratan
analisis, dan (c) hasil pengujian hipotesis. Proses penghitungan statistik untuk ketiga hal
di atas tidak perlu dikemukakan pada bagian ini tetapi pada bagian lampiran.

2. Pembahasan
Pada bagian Pembahasan, peneliti mereview temuan penelitiannya yang bersifat
empiris dengan teori-teori terdahulu yang relevan, termasuk hasil-hasil penelitan terdahulu
yang relevan, yang bersifat konseptual normatif. Teori-teori tersebut dapat dipilihdari Bab
II dan/atau dari sumber lain yang belum diambil untuk tesis yang sedang ditulis. Review
tersebut diharapkan menghasilkan penilaian (judgement) dari peneliti tentang nilai (values)
hasil penelitiannya itu.

BAB V. PENUTUP
Bab V dengan judul “Penutup” terdiri atas tiga bagian, yaitu: (1) Simpulan, (2) Implikasi,
dan (3) Saran.

17
1. Simpulan
Simpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan terkait dengan masalah penelitian. Simpulan hendaknya dinyatakan dalam
paragraf.
Simpulan penelitian ini seyogyanya dikembalikan kepada permasalahannya semula
(yang permasalahan semula tersebut bukan semata-mata permasalahan statistik) dan diberi
narasi dalam bahasa sehari-hari (bukan bahasa statistik) sehingga orang yang tidak
mengerti terminologi statistikpun dapat memahami kesimpulan penelitian yang dibacanya.
Misalnya, daripada peneliti memberikan kesimpulan “ada korelasi positif antara IQ dengan
prestasi belajar” akan lebih baik jika peneliti memberikan kesimpulan bahwa “semakin
tinggi IQ seseorang akan semakin tinggi pula prestasi belajarnya”. Daripada peneliti
memberikan kesimpulan “ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar” akan lebih
baik jika peneliti memberi kesimpulan “mahasiswa yang motivasinya tinggi lebih baik prestasi
belajarnya daripada mahasiswa yang motivasinya rendah”.

2. Implikasi
Implikasi merupakan konsekuensi logis dari simpulan penelitian. Implikasi dapat bersifat
teoritis (sebagai pengaya khasanah ilmu) dan dapat bersifat praktis (yaitu konsekuensi dalam
kegiatan konkret di lapangan).

3. Saran
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan peneliti yang ditujukan
kepada peneliti lain yang ingin mengembangkan, menindaklanjuti, atau menerapkan hasil
penelitian. Saran hendaknya tidak menyarankan sesuatu yang sudah dikerjakan orang atau
menyarankan sesuatu yang secara umum selalu dinasehatkan oleh banyak orang. Kecuali
itu, perlu dijelaskan kepada siapa (atau lembaga apa) saran itu disampaikan.

C. BAGIAN AKHIR

Bagian akhir tesis terdiri atas dua bagian, yaitu: (1) daftar pustaka dan (2) lampiran (jika
ada).

1. Daftar pustaka
Dalam bagian ini dituliskan seluruh referensi yang dijadikan acuan dalam penelitian
dan yang disebut langsung dalam tesis. Rujukan yang tidak disebut tidak perlu dimasukkan
dalam daftar pustaka. Unsur-unsur dalam daftar pustaka adalah: (a) nama pengarang, (b) tahun
penerbitan, (c) judul referensi, (d) kota penerbit, dan (e) nama penerbit. Penulisan daftar
pustaka bersifat alfabetis. Contoh halaman daftar pustaka dapat dilihat pada Lampiran 8
pedoman ini.

2. Lampiran
Hal-hal yang dituliskan pada lampiran meliputi, antara lain, pedoman wawancara,
pedoman observasi, catatan lapangan atau fieldnotes (hasil pengamatan, wawancara, dan
analisis dokumen), peta setting, foto kegiatan, dan biodata responden (bila telah memperoleh
ijin dari yang bersangkutan).

18
19
BAB V
BAHASA DAN TATA CARA PENULISAN

Pembicaran mengenai Bahasa dan Tata Cara Penulisan meliputi : (1) bahasa, (2)
pengetikan, (3) penomoran, (4) daftar pustaka, dan (5) penulisan nama atau sitasi dalam teks
ilmiah.

A. BAHASA

1. Bahasa yang digunakan


Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar atau bahasa
Indonesia baku. Kalimat-kalimat harus memiliki subjek dan predikat, agar lebih sempurna
ditambah dengan objek maupun keterangan. Penggunaan bahasa yang dimaksud adalah bahasa
Indonesia yang lazim dipergunakan dalam khazanah ilmiah. Apabila terdapat kata-kata dalam
bahasa asing sebaiknya diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia yang lazim digunakan.

2. Bentuk kalimat
Untuk tesis yang ditulis dalam bahasa Indonesia, hendaknya dihindari kalimat-kalimat
yang menampilkan orang pertama dan orang kedua (saya, aku, kami, kita, engkau, kamu
dan sebagainya), tetapi dibentuk menjadi kalimat pasif. Pada penyajian kata pengantar, aku,
saya diganti dengan penulis. Tesis yang ditulis dalam bahasa selain bahasa Indonesia,
menyesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa tersebut.

3. Istilah
Untuk tesis yang ditulis dalam bahasa Indonesia, istilah yang dipergunakan ialah istilah
Indonesia atau istilah yang sudah diindonesiakan. Apabila terpaksa harus mempergunakan
istilah asing atau daerah, penulisannya ditulis dengan huruf miring (italics).

4. Ketidaktepatan yang sering terjadi


Berikut ini diberikan rambu-rambu mengenai penulisan yang tidak tepat, yang sering
terjadi, yang harus dihindari.
a. Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan seyogyanya tidak dipergunakan untuk
memulai suatu kalimat.
b. Kata depan, misalnya pada, sering digunakan tidak pada tempatnya, misalnya diletakkan di
depan subjek.
c. Kata di mana sering kurang tepat penggunaannya yang diperlakukan seperti “where” dan
“of” dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia penggunaan bentuk yang demikian
perlu dihindari.
d. Awalan di- dan ke- perlu dibedakan dengan kata depan di dan ke. Awalan di- dan ke-
dirangkaikan dengan bentuk dasar, sedangkan kata depan di dan ke tidak dirangkaikan
dengan kata yang mengikutinya.
e. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat seperti titik (.), titik dua (:), titik koma
(;), tanda petik (`…….`), dan kurung ( ).

20
B. PENGETIKAN

Berikut ini diberikan rambu-rambu pengetikan naskah laporan kasus, tinjauan pustaka,
proposal tesis dan tesis.
1. Laporan kasus, tinjauan pustaka, usulan penelitian dan tesis diketik dengan huruf Times
New Roman ukuran font 12, dengan jarak 1,5 (satu setengah) spasi; kecuali untuk abstrak,
catatan kaki, kutipan langsung dari teks yang lebih dari tiga baris, dan daftar pustaka.
2. Abstrak diketik 1 spasi sebanyak-banyaknya 1 halaman.
3. Catatan kaki untuk tambahan penjelasan (bukan untuk kutipan) diketik dengan jarak
1 spasi, jarak antara 2 catatan kaki yaitu 1,5 spasi.
4. Kutipan langsung yang lebih dari 3 (tiga) baris diketik dengan 1 spasi dan kutipan langsung
yang kurang dari 3 (tiga) baris diketik dengan 1,5 spasi dan diapit dengan tanda
petik ganda (“………….”). Kutipan yang berbahasa asing atau daerah harus disertai
terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
5. Daftar pustaka diketik 1 (satu) spasi dan jarak antara dua sumber pustaka diketik 1,5 spasi.
6. Setiap alinea baru diketik menjorok ke dalam dan dimulai setara dengan ketukan yang
kelima atau keenam dari tepi kiri.
7. Pergantian alinea dilakukan untuk uraian baru yang berkaitan langsung atau tidak langsung
dengan isi alinea sebelumnya.
8. Kertas yang digunakan untuk usulan tesis dan tesis adalah kertas HVS berat 80 gram
ukuran kuarto (A4).
9. Untuk tabel dan gambar disajikan pada kertas dengan ukuran yang sama, kecuali dalam
keadaan tertentu dapat menggunakan kertas ukuran yang berbeda, tetapi dilipat
sehingga tidak mengganggu penjilidan.
10. Jarak tepi halaman sebagai berikut.
a. 4 cm atau 1,5 inci dari tepi atas.
b. 3 cm atau 1 inci dari tepi bawah.
c. 4 cm atau 1,5 inci dari tepi kiri.
d. 3 cm atau 1 inci dari tepi kanan.

C. PENOMORAN

1. Penomoran halaman pada bagian awal laporan kasus, tinjauan pustaka, usulan tesis
dan tesis (sebelum Bab I) mempergunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya),
diketik pada sisi bawah 2 cm dari tepi bawah dan 2 cm dari tepi kanan.
2. Penomoran halaman pada bagian inti laporan kasus, tinjauan pustaka, usulan tesis dan tesis
(mulai Bab I sampai dengan daftar pustaka dan lampiran) mempergunakan angka Arab
kecil (1, 2, 3, dan seterusnya), diketik pada sisi bawah 2 cm dari tepi bawah dan 2 cm dari
tepi kanan.
3. Penomoran bab mempergunakan angka Romawi besar (I, II, III, dan seterusnya), diketik
secara simetris dirangkaikan dengan judul bab di tengah-tengah halaman.
4. Penomoran sub bab mempergunakan huruf Latin besar (A, B, C, dan seterusnya) di sisi
kiri halaman baris pertama atas.
5. Penomoran sub-sub selanjutnya berturut-turut menggunakan angka Arab kecil, huruf
Latin kecil.

21
6. Penomoran tabel, diagram, bagan, dan gambar mempergunakan angka Arab kecil; perlu
disebutkan nomor dan judulnya, dengan Times New Roman ukuran 11, spasi 1, dan diketik
tepat di tengah-tengah halaman.
7. Penjelasan tabel diketik di atas tabel, sementara penjelasan diagram, bagan, gambar
diletakkan di bawah gambar.
8. Khusus pada tesis, letak nomor halaman pada bagian inti dan bagian akhir tesis pada sudut
kanan atau ± 2 cm di atas baris pertama atas, kecuali pada halaman judul bab
nomor halaman pada bagian tengah bawah.

D. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

1. Daftar pustaka disusun urut secara alfabetis.


2. Penulisan daftar pustaka dimulai dari margin kiri, lalu spasi ½ inch pada barisan kedua dan
seterusnya.
3. Penulisan nama dalam daftar pustaka mengikuti ketentuan berikut, gelar akademik dan
gelar kebangsawanan tidak dicantumkan. Semua nama/pengarang/penulis jurnal dibalik,
maksudnya nama famili di depan diikuti satu atau dua huruf depan nama panggilan atau
nama depan.
4. Judul artikel atau buku ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, atau pada kata yang
memang seharusnya dalam huruf kapital. Selain itu, kata-kata diawali dengan huruf kecil.
5. Apabila yang dijadikan rujukan berasal dari buku :
a. Urutan penulisan yaitu : nama akhir penulis, singkatan nama depan penulis (titik)
tahun terbit (titik) judul buku yang dicetak miring (titik) kemudian kota penerbit
(titik dua) nama penerbit (titik). Sebagai contoh, misalnya :

Harimurti K. 1982. Kamus linguistik. Jakarta: PT Gramedia.


Touhy TA & Jett K. 2018. Ebersole and Hess’ gerontological nursing and healthy
aging (5th ed.). St. Louis, MI: Elsevier.

b. Apabila buku yang di dalam daftar pustaka merupakan edisi terjemahan setelah judul
buku disebutkan (buka kurung) edisi terjemahan oleh nama depan (titik) nama
belakang (tutup kurung). Dalam terjemahan tahun terbit yang dipakai adalah tahun
terbit terjemahan. Sebagai contoh, misalnya:

Lyons J. 1995. Pengantar teori linguistik (Edisi terjemahan oleh I. Soetikno).


Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

c. Apabila terdapat beberapa buku yang ditulis oleh seorang yang sama, nama penulis
di tulis yang pertama, diurutkan secara kronologis, sedangkan di bawahnya cukup
ditulis:____ atau ditulis kembali nama penulisnya. Sebagai contoh, misalnya:

Sudaryanto. 1990. Menguak fungsi hakiki bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana


University Press.
__________. 1995. Linguistik: identitasnya, cara penanganan obyeknya, dan hasil
kajiannya. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

atau ditulis sebagai berikut:


22
Sudaryanto. 1990. Menguak fungsi hakiki bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana
University Press.
Sudaryanto. 1995. Linguistik: identitasnya, cara penanganan obyeknya, dan hasil
kajiannya. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

d. Apabila buku ditulis oleh dua orang penulis, maka penulis pertama dan kedua
disambung dengan and atau dan atau tanda (&). Sebagai contoh, misalnya:

Soepomo P and Koendjana T. 1979. Tingkat tutur bahasa jawa. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Drasgow FJ & Parson CK. 1993. Cross-cultural education. London: MacMillan.

e. Apabila buku ditulis oleh lebih dari dua orang (3, 4 orang, dstnya), maka penulis
pertama sampai ketiga ditulis namanya, lalu selanjutnya ditambah dkk. atau et al. saja.
Sebagai contoh, misalnya:

Soepomo P, Koendjana T, Gloria S, et al. 1979. Tingkat tutur bahasa jawa. Jakarta:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Hulin CL, Drasgow F dan Parson CK. 1993. Item response theory: application to
psychological measurement. Homewood, IL: Dow Jones-Irwin.

f. Apabila yang dijadikan rujukan berupa sebuah artikel atau chapter dalam sebuah
buku yang disunting oleh seorang editor, maka judul artikel atau chapter itu ditulis
biasa, kemudian setelah titik, ditambahkan “Dalam” atau “In” diikuti editor, judul
buku serta halaman, kota penerbit dan nama penerbit. Nama editor buku diketik
singkatan nama depan (titik) nama belakang (koma) judul buku diketik miring atau
italic (buka kurung) edisi buku dan halaman (tutup kurung) (titik) kota penerbit (titik
dua) nama penerbit. Sebagai contoh, misalnya:

Harimurti K. 2000. Politik bahasa dan politik kebudayaan. Dalam B.P. Purwo
(Ed.), Kajian sastra linguistik untuk pereksa bahasa (hal. 82 –85). Jakarta:
PT BPK Gunung Mulia.
Dorans NJ & Holland PW. 2015. Management of patients with heart failure with
reduced ejection fraction. In D.P. Zipes, P. Libby, E. Braunwald, et al. (Eds.),
Braunwald’s heart disease: a textbook of cardiovascular medicine (10th ed.,
pp. 512-540). Philadelphia, Pa : W.B. Saunders

g. Apabila yang dijadikan rujukan berupa sebuah artikel atau definisi dalam sebuah
ensiklopedia yang disunting oleh seorang editor, maka judul artikel atau chapter itu
ditulis biasa, kemudian setelah titik, ditambahkan “Dalam” atau “In” diikuti nama
editor, judul buku serta volume dan halaman. Nama depan (titik) nama belakang
(koma) judul buku diketik miring atau italic (buka kurung) edisi buku dan halaman
(tutup kurung) (titik) kota penerbit (titik dua) nama penerbit. Sebagai contoh,
misalnya:

Davidson T. 2002. Common cold. In J.L. Longe (Ed.), The Gale encyclopedia of
medicine (2nd ed., Vol. 2, pp. 869-872). Detroit, MI: Gale Group.
23
h. Apabila yang dijadikan rujukan adalah laporan atau buku yang diterbitkan suatu
lembaga, tanpa nama pengarang, maka lembaga tersebut dianggap sebagai
pengarangnya. Sebagai contoh, misalnya:

Biro Pusat Statistik. 1994. Indikator sosial wanita Indonesia. Jakarta: Biro Pusat
Statistik.
American Educational Research Association, American Psychological Association,
& National Council on Measurement in Education 1999. Standards for
educational and psychological testing. Washington, DC: American Education
Research Assosiation.

6. Apabila yang dijadikan rujukan berupa sebuah artikel dalam sebuah jurnal :
a. Urutan penulisan yaitu nama belakang penulis, singkatan nama depan penulis (titik)
tahun jurnal (titik) judul jurnal (titik) nama jurnal dalam singkatan dicetak miring dan
huruf kapital di tiap kata nya (koma) volume atau jilid jurnal (titik dua) halaman.
Sebagai contoh, misalnya:

Thygesen K and Alpert JS. 2018. Fourth universal definition of myocardial


infarction. Eur Heart J, 22(5): 1-33.

Norouzi N, Bhakta HC & Grover WH. 2017. Sorting cells by their density. PLoS
ONE, 12(4): 1-16.

b. Apabila yang dijadikan rujukan adalah artikel jurnal dengan lebih dari 3 penulis, maka
setelah penulis ketiga, dituliskan et al saja. Sebagai contoh, misalnya :

Fang J, Mensah GA, Croft JB, et al. 2008. Heart failure related hospitalization in the
U.S., 1979 to 2004. J Am Coll Cardiol, 52(3): 428-534.

c. Apabila yang dijadikan rujukan adalah artikel jurnal dengan digital object identifier
(DOI), maka DOI dapat dituliskan setelah halaman, tetapi nomor issue / nomor bulan
dihilangkan. Sebagai contoh, misalnya:

Perrey S. 2017. Do we perform better when we increase red blood cells? The Lancet
Haematology, 17, 235-302. https://doi.org/10.1016/S2352-3026(17)30123-0

d. Apabila yang dijadikan rujukan adalah artikel pada majalah jurnal yang tidak ada
versi cetaknya, atau hanya ada di website saja, maka website majalah jurnal dituliskan
setelah volume artikel jurnal. Sebagai contoh, misalnya:

Wells P. 2009, July. Our universities can be smarter. Maclean’s, 122(29/30).


Retrieved from https://www.macleans.ca/

e. Apabila yang dijadikan rujukan adalah makalah pada suatu pertemuan ilmiah,
maka perlu dituliskan waktu pertemuan dan nama pertemuan tersebut. Sebagai
contoh, misalnya:
Gerardo P. Juli 2002. Perbandingan Ketelitian Aproksimasi dan Waktu Proses
Integral antara Metode Adaptive Simpson dan Metode Romberg. Makalah.
24
Disajikan dalam Konferensi Nasional Matematika XI, di Universitas Negeri
Malang.
Cohen AS, and Bolt DM. 2002, April. A Mixture Model Analysis of Differential
Item Functioning. Paper. Presented at the annual meeting of the American
Educational Research Assosiation, New Orleans, LA.

7. Apabila yang dijadikan rujukan adalah tesis atau disertasi yang tidak diterbitkan, ditulis
sebagai berikut:
Santoso P. 2001. Register pialang kendaraan bermotor: studi pemakaian bahasa
kelompok profesi di kota Surakarta. Tesis Magister, tidak diterbitkan,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Badrun K. 2005. Perbandingan berbagai metode untuk mendeteksi bias butir.
Disertasi doktor, tidak diterbitkan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

8. Daftar pustaka yang diambil dari sumber internet perlu dicantumkan penulis, tahun,
judul, kode website dan waktu pengaksesan. Sebagai contoh, misalnya:
Fidalgo AM, and Mellenberg GJ. 2000. Effects of amount of DIF, test length, and
purification type on power of mantel haenszel procedures. Diambil pada 10
Mei 2003 dari http://www.mpr-online.dc/
World Health Organization. 2010. Electromagnetic fields (EMF) the research agenda
begin. Retrieved July 17, 2018, from http://www.who.int/peh-
emf/research/agenda/en/

9. Daftar pustaka yang boleh dicantumkan hanya sumber referensi yang dikutip langsung
atau tidak langsung yang idenya dimuat dalam tesis yang ditunjukkan oleh adanya kutipan
dari referensi tersebut.

E. PENULISAN NAMA ATAU SITASI


DALAM BAGIAN INTI MAKALAH

1. Penulisan nama penulis dalam bagian inti usulan penelitian dan bagian inti tesis diatur
sebagai berikut. Untuk nama penulis, ditulis nama familinya saja.
2. Nama penulis buku yang tulisannya diacu di dalam bagian inti usulan penelitian dan bagian
inti tesis disebutkan nama belakang penulis (tanpa singkatan nama depan) dan tahun
penerbitan. Sebagai contoh, misalnya:
Pemilihan tingkat tutur ngoko atau krama didasarkan pada dua dimensi yaitu
dimensi horisontal dan dimensi vertikal (Suwito, 1987).
3. Nama penulis buku yang berjumlah dua orang atau tunggal dan diacu di dalam bagian inti
usulan penelitian dan bagian inti tesis semua ditampilkan. Nama penulis hanya ditulis
nama belakangnya saja, tidak perlu singkatan nama depannya. Sebagai contoh, misalnya:
Terdapat kecenderungan bahwa siswa laki-laki berprestasi lebih baik
daripada siswa perempuan pada butir-butir soal yang mengutamakan
pengertian (Fennema dan Carpenter, 1998).

25
4. Nama penulis buku yang lebih dari dua orang dan diacu di dalam bagian inti usulan
penelitian dan bagian inti tesis yang ditulis hanya penulis pertama kemudian (koma)
et al. atau dkk. Sebagai contoh misalnya:
Sehubungan dengan bentuk leksikalnya dalam bahasa Jawa dapat dikenal
adanya tingkat tutur ngoko dan tingkat krama (Soepomo, et al., 1979).
atau
Sehubungan dengan bentuk leksikalnya dalam bahasa Jawa dapat dikenal
adanya tingkat tutur ngoko dan tingkat tutur krama (Soepomo, dkk., 1979).

5. Apabila sumbernya didapatkan dari 2 sitasi, maka penulisannya nama penulis pertama lalu
tahun (titik koma) nama penulis kedua lalu tahun. Sebagai contoh misalnya :
Presentasi klinis dari gagal jantung akut biasanya merefleksikan spektrum
kondisi, dan klasifikasinya memiliki tatalaksana yang berbeda. Klasifikasi
pasien dengan gagal jantung akut dapat dibagi menjadi 6 kategori klinis berikut
(Nieminen, et al., 2005; Filippatos, 2007).

26
Lampiran 1: Contoh Halaman Sampul Luar Laporan Kasus dan Tinjauan Pustaka

Laporan Kasus

INTERVENSI KORONER PERKUTAN PADA TRIFURKASI LEFT MAIN :


PERAN INTRAVASCULAR ULTRASOUND (IVUS)

Oleh:
Annisa Tridamayanti
NIM S511702001

Pembimbing:
dr. Ahmad Yasa’, SpJP(K), FIHA

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1


JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET/
RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2020

27
Lampiran 2: Contoh halaman pengesahan Laporan Kasus dan Tinjauan Pustaka

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kasus

INTERVENSI KORONER PERKUTAN PADA TRIFURKASI LEFT MAIN :


PERAN INTRAVASCULAR ULTRASOUND (IVUS)

Oleh:
Annisa Tridamayanti
NIM S511702001

Telah disetujui oleh pembimbing


Nama Tanda Tangan Tanggal

dr. Ahmad Yasa’, SpJP(K), FIHA _______________________ 28 April 2020

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Program Pendidikan Dokter Spesialis
Jantung dan Pembuluh Darah
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

dr. Niniek Purwaningtyas Sp.JP (K) FIHA


NIP 195712291988032001

28
Lampiran 3: Contoh daftar isi Tinjauan Pustaka

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. v
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
BAB II. KAJIAN TEORI
II.1. ................................................................................................................................. 2
II.2. ................................................................................................................................. 2
II.3. ................................................................................................................................. 3
II.4. dst ............................................................................................................................ 5
BAB III. KESIMPULAN .................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 19

29
Lampiran 4 : Contoh daftar isi Laporan Kasus

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. v
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................................ vii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
BAB II. LAPORAN KASUS
II.1. ................................................................................................................................. 2
II.2. ................................................................................................................................. 2
II.3. ................................................................................................................................. 3
BAB III. PEMBAHASAN
III.1. ............................................................................................................................... 9
III.2. ............................................................................................................................. 10
III.3. dst ........................................................................................................................ 11
BAB IV. RINGKASAN ...................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 19

30
Lampiran 5 : Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel 1. ................................................................................................................................. 9
Tabel 2. ............................................................................................................................... 11
Tabel 3. ............................................................................................................................... 12
Tabel 4. ............................................................................................................................... 13
Tabel 5. ............................................................................................................................... 15

31
Lampiran 6 : Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. ............................................................................................................................ 3
Gambar 2. ............................................................................................................................ 4
Gambar 3. ............................................................................................................................ 5
Gambar 4. dst........................................................................................................................ 6

32
Lampiran 7 : Contoh Daftar Singkatan

DAFTAR SINGKATAN

AHA American Heart Association


BPAK Bedah Pintas Arteri Koroner
CAD 2 VD Coronary Artery Disease 2 Vessel Disease
CCS Canadian Cardiovascular Society
DK Double Kissing
DTS Duke Treadmill Score
EEM External Elastic Membrane
EKG Elektrokardiografi
ESC European Society of Cardiology
EBC European Bifurcation Club
FFR Fractional Flow Reserve
GW Guidewire
IVUS Intravascular Ultrasound
NC Non Compliance
OCT Optical Coherence Tomography
PtCr-EES Platinum Chromiun Everolimus Eluting Stent
POT Proximal Optimalization Technique
LM Left Main
LAD Left Anterior Descending
LCx Left Circumflex
RA Rotational Atherectomy
SYNTAX Synergy between PCI with TAXUS and Cardiac Surgery)
TIMI Thrombolysis In Myocardial Infarction
TAPSE Tricuspid Annular Plane Systolic Excursion
TLF Target Lesion Failure
TLR Target Lesion Revascularization
UPLM Unprotected Left Main

dst...

33
Lampiran 8: Contoh Abstrak Laporan Kasus

ABSTRAK

Latar belakang : Stenosis arteri koroner Left Main (LM) menjadi tantangan bagi kardiolog
intervensionis, mengingat prognosis yang buruk serta rumitnya teknik Intervensi Koroner
Perkutan (IKP). Intravascular Ultrasound (IVUS) memiliki peran penting dalam IKP pada lesi
LM dengan bifurkasi bahkan trifurkasi.
Tujuan : Mempresentasikan sajian kasus trifurkasi LM dan membahas peran IVUS dalam IKP
pada lesi LM.
Ilustrasi Kasus : Dilaporkan seorang laki-laki 55 tahun dengan sindrom koroner kronik. Pada
angiografi koroner didapatkan lesi pada trifurkasi LM. Sebelum preparasi lesi dan pemasangan
stent, dilakukan pemeriksaan IVUS. Pada gambaran IVUS didapatkan lesi kalsifikasi difus di
LM, LAD dan LCx. Dilakukan preparasi lesi dengan Rotational Atherectomy (RA) dan dilatasi
dengan balon cutting, scoring serta non compliance. Selanjutnya dilakukan stenting dengan
teknik Double Kissing (DK) crush. Evaluasi post stenting dengan angiografi dan IVUS
didapatkan hasil yang baik dan maksimal. IVUS memberikan informasi berharga mengenai
lumen, dimensi pembuluh darah koroner dan juga banyaknya plak serta karakteristiknya.
Penggunaan utama IVUS dalam IKP adalah untuk memandu pemilihan strategi intervensi
untuk mengoptimalkan pemasangan stent. Optimalisasi pemasangan stent di bawah panduan
IVUS penting dalam penanganan lesi LM untuk mengurangi kegagalan stent setelah prosedur
IKP, serta untuk mengurangi komplikasi setelah stenting agar dapat menurunkan angka
kematian akibat penyakit arteri koroner LM.
Kesimpulan : IVUS merupakan alat bantu yang penting dalam IKP pada stenosis arteri koroner
LM. Penggunaan IVUS pada trifurkasi LM berguna pada saat sebelum, durante dan setelah
stenting yang dapat memberikan hasil yang maksimal serta luaran klinis yang lebih baik.

Kata kunci : Intravascular Ultrasound, left main, trifurkasi, bifurkasi, Intervensi Koroner
Perkutan

34
Lampiran 9: Contoh Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Abbott CA, Yu DM, Woollatt E, et al. 2000. Cloning, expression and chromosomal
localization of a novel human dipeptidyl peptidase (DPP) IV homolog,
DPP8. Eur J Biochem, (26)7: 6140-6150.
Aghili N, Devaney JM, Alderman LO, et al. 2012. Polymorphisms in dipeptidyl
peptidase IV gene are associated with the risk of myocardial infarction in
patients with atherosclerosis. Neuropeptides, 46(1): 367–371.
Alvarez E, Dobarro BP, Pateiro MG, et al. 2018. Impact of advanced glycation end
products on endothelial function and their potential link to atherosclerosis.
Intech open: 211-230.
Ambrose JA, Cornell AG and Singh M. 2015. Do we perform better when we increase
red blood cells? The Lancet Haematology, 17(2): 235-302.
https://doi.org/10.1016/S2352-3026(17)30123-0
Chol SY, Ryu HM, Oh EJ, et al. 2017. Dipeptidyl peptidase-4 inhibitor gemigliptin
protects against vascular calcification in an experimental chronic kidney
disease and vascular smooth muscle cells. PloS One, 12(7): 1-18.
Choudhary S. 2017. Association of syntax score with short-term outcomes among
acute ST-elevation myocardial infarction patients undergoing primary PCI.
Indian Heart J Teach Ser, 69: 20-23.
Dorans NJ & Holland PW. 2015. Management of patients with heart failure with reduced
ejection fraction. In D.P. Zipes, P. Libby, E. Braunwald, et al. (Eds.),
Braunwald’s Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine (10th ed.,
pp. 512-540). Philadelphia, Pa : W.B. Saunders.

Brown C and Austin D. 2009. Commentary: Fatty acids, breastfeeding and autism
spectrum disorder. E-journal of Applied Psychology, 5(1), 49-52. Retrieved
from https://researchbank.swinburne.edu.au/

Thijssen DHJ, Black MA, Pyke KE, et al. 2010. Assessment of flow mediated dilation
in humans: a methodological and physiological guideline. Am J Physiol
Heart Circ Physiol, 30(0): 2–12.
Thijssen DHJ, Bruno RM, Mil ACC, et al. 2019. Expert consensus and evidence
based recommendations for the assessment of flow-mediated dilation in
humans. Eur Heart J, 23(2): 1-14.
Thygesen K, Alpert JS, Jaffe AS, et al. 2018. Fourth universal definition of
myocardial infarction. Eur Heart J, 22(5): 1-33.

35
Lampiran 10 : Contoh halaman sampul luar usulan tesis (PPDS)

KORELASI ANTARA AKTIVITAS DIPEPTIDYL PEPTIDASE-4 DENGAN


DISFUNGSI ENDOTEL DAN KOMPLEKSITAS LESI ARTERI KORONER PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT

PROPOSAL TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Spesialis
Jantung dan Pembuluh Darah

Oleh:
Sigit Pratama Iustitia Nasruddin
NIM S511602002

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1


JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2019

36
Lampiran 11 : Contoh halaman pengesahan usulan tesis (PPDS)

LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL TESIS

KORELASI ANTARA AKTIVITAS DIPEPTIDYL PEPTIDASE-4 DENGAN


DISFUNGSI ENDOTEL DAN KOMPLEKSITAS LESI ARTERI KORONER PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT

Oleh:
Sigit Pratama Iustitia Nasruddin
NIM S511602002

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing


Pada Tanggal Desember 2019

Dewan Pembimbing Nama Tanda Tangan


Jabatan

Pembimbing I dr. Heru Sulastomo, SpJP(K), FIHA


NIP 1980 0119 2015 041002 _____________
Pembimbing II dr. Ahmad Yasa’, SpJP(K), M.Kes, FIHA
_____________

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Program Pendidikan Dokter Spesialis
Jantung dan Pembuluh Darah
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

dr. Niniek Purwaningtyas, SpJP(K), FIHA


NIP 195712291988032001

37
Lampiran 12 : Contoh daftar isi usulan penelitian

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... vi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................................ 3
D. Manfaat .............................................................................................................. 3
1. Manfaat Teoritik ......................................................................................... 3
2. Manfaat Praktis .......................................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 4
A. Landasan Teori .................................................................................................... 4
1. Infark Miokard Akut ..................................................................................... 4
a. Definisi, Klasifikasi dan Faktor Resiko Infark Miokard Akut .............. 4
2. Statin .............................................................................................................. 14
3. Fibrinolisis, Disfungsi Endotel dan Nitric Oxide .......................................... 23
B. Penelitian Yang Relevan ...................................................................................... 25
C. Kerangka Pikir ..................................................................................................... 26
D. Hipotesis .............................................................................................................. 28
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................................... 29
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................ 29
B. Jenis Penelitian ................................................................................................... 29
C. Populasi, Sampel dan Sampling .......................................................................... 29
D. Variabel dan Definisi Operasional ..................................................................... 31
E. Desain Analisis Statistik ..................................................................................... 34
F. Alur Penelitian .................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 36

38
Lampiran 13: Contoh halaman sampul luar tesis (PPDS)

KORELASI ANTARA AKTIVITAS DIPEPTIDYL PEPTIDASE-4 DENGAN


DISFUNGSI ENDOTEL DAN KOMPLEKSITAS LESI ARTERI KORONER PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT

TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Spesialis
Jantung dan Pembuluh Darah

Oleh:
Sigit Pratama Iustitia Nasruddin
NIM S511602002

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1


JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2019

39
Lampiran 14: Contoh halaman abstrak

ABSTRAK

Sigit Pratama Iustitia Nasruddin, NIM S511602002, 2020. “Korelasi antara


Aktivitas Dipeptidyl peptidase-4 dengan Disfungsi Endotel dan Kompleksitas Lesi
Arteri Koroner pada Pasien Infark Miokard Akut”. Tesis. Pembimbing I: Heru
Sulastomo, dr., SpJP(K), FIHA. Pembimbing II: Ahmad Yasa’, dr., SpJP(K),
M.Kes, FIHA. Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Jantung dan Pembuluh
Darah, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang: Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian


dan kecacatan di dunia. Studi terbaru menunjukkan Dipeptidyl-peptidase-4 (DPP-
4) berperan dalam pengaturan inflamasi dan metabolisme, serta terlibat dalam
berkembangnya disfungsi endotel dan penyakit aterosklerotik.
Tujuan: Untuk mengetahui korelasi antara aktivitas DPP-4 dengan disfungsi
endotel yang diukur dengan Flow Mediated Dilatation (FMD) dan kompleksitas
lesi arteri koroner yang dinilai dengan skor SYNTAX I pada pasien infark miokard
akut.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan pada
bulan Desember 2019 – Januari 2020 terhadap pasien IMA yang datang ke Rumah
Sakit Dr. Moewardi baik dengan elevasi segmen ST (IMA EST) maupun tanpa
elevasi segmen ST (IMA non EST). Dilakukan pengambilan darah, pemeriksaan
FMD dan Diagnostic Coronary Angiography (DCA). Untuk mengetahui korelasi
antara DPP-4 dengan FMD dan skor SYNTAX I digunakan uji korelasi Product
Moment Pearson jika distribusi data normal, jika distribusi data tidak normal
digunakan analisis statistik Rank Spearman. Untuk membuktikan hubungan DPP-4
dan FMD secara bersama-sama terhadap skor SYNTAX I digunakan statistik
korelasi ganda.
Hasil: Sebanyak 40 pasien diikutsertakan pada penelitian ini (32 laki-laki, 8
perempuan). DPP-4 dan FMD berkorelasi negatif kuat dan signifikan (r = -0,49; p
= 0,001). DPP-4 dan skor SYNTAX I berkorelasi positif kuat dan signifikan (r =
0,373; p = 0,019). Hasil analisis korelasi ganda dengan bantuan analisis statistik
regresi didapatkan DPP-4 dan FMD secara bersama-sama berhubungan dengan skor
SYNTAX I secara bermakna (R= 0,556; p = 0,001).
Kesimpulan: Terdapat korelasi antara aktivitas DPP-4 dengan disfungsi endotel
yang diukur dengan FMD dan kompleksitas lesi ateri koroner yang dinilai dengan
skor SYNTAX I pada pasien infark miokard akut.
Kata kunci: dipeptidyl-peptidase-4, flow mediated dilatation, skor SYNTAX I

40
Lampiran 15: Contoh halaman abstract

ABSTRACT

Sigit Pratama Iustitia Nasruddin, NIM S511602002, 2020. Correlation Between


Dipeptidyl peptidase-4 Activity with Endothelial Dysfunction and The Complexity of
Coronary Artery Lesion in Patients with Acute Myocardial Infarction. Thesis.
First Advisor: Heru Sulastomo, dr., SpJP(K), FIHA. Second Advisor: Ahmad
Yasa’, dr., SpJP(K), M.Kes, FIHA. Department of Cardiology and Vascular
Medicine, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University. Surakarta.

Background: Cardiovascular disease is the most cause of mortality and morbidity


around the globe. Recent study shows that Dipeptidyl-peptidase-4 (DPP-4) play
roles in regulating the inflammation and metabolism process, as well as involved in
the development of endothelial dysfunction and atherosclerotic disease.
Objective: This study aims to find the correlation between the activity of DPP-4
with endothelial dysfunction measured by Flow Mediated Dilatation (FMD) and
the complexity of coronary artery lesion assessed by SYNTAX score I in patients
with acute myocardial infarction.
Method: This is a cross-sectional study conducted in December 2019 – January
2020 in patients with acute myocardial infarction admitted and hospitalized in Dr.
Moewardi Hospital, including ST-Elevation Myocardial Infarction (STEMI) and
Non-ST-Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI). Blood drawing, FMD
examination and Diagnostic Coronary Angiography were performed. In order to
find the correlation between DPP-4 with FMD and SYNTAX score I, Product
Moment Pearson correlation test was used in data with normal distribution, and
Rank Spearman test in data with abnormal distribution. Multiple correlation statistic
test was used to establish the correlation between DPP-4 and FMD with SYNTAX
score I.
Result: Forty patients were involved in the current study (32 males, 8 females).
Between DPP-4 and FMD was proved to have strong negative and significant
correlation (r = -0,49; p = 0,001). DPP-4 and SYNTAX score I were positively
strong and significantly correlated (r = 0,373; p = 0,019). The result of multiple
correlation analysis using regression statistic analysis show DPP-4 and FMD
together correlated to SYNTAX score I significantly (R = 0,556, p = 0,001).
Conclusion: DPP-4 activity was proved to be correlated with endothelial
dysfunction measured by FMD and complexity coronary artery lesion assessed by
SYNTAX score I in patients with acute myocardial infarction.
Keywords: dipeptidyl-peptidase-4, flow mediated dilatation, SYNTAX score I.

41
Lampiran 16: Contoh halaman pengesahan pembimbing tesis

KORELASI ANTARA AKTIVITAS DIPEPTIDYL PEPTIDASE-4 DENGAN


DISFUNGSI ENDOTEL DAN KOMPLEKSITAS LESI ARTERI KORONER PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT

Oleh:
Sigit Pratama Iustitia Nasruddin
NIM S511602002

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing


Pada Tanggal Februari 2020

Dewan Pembimbing Nama Tanda Tangan


Jabatan
Pembimbing I dr. Heru Sulastomo, SpJP(K), FIHA
NIP 1980 0119 2015 041002 _____________
Pembimbing II dr. Ahmad Yasa’, SpJP(K), M. Kes, FIHA
_____________

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Program Pendidikan Dokter Spesialis
Jantung dan Pembuluh darah
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

dr. Niniek Purwaningtyas, SpJP(K), FIHA


NIP 1957 1229 1988 032001

42
Lampiran 17 : Contoh Lembar Pengesahan Tesis

PENGESAHAN TESIS

KORELASI ANTARA AKTIVITAS DIPEPTIDYL PEPTIDASE-4 DENGAN


DISFUNGSI ENDOTEL DAN KOMPLEKSITAS LESI ARTERI KORONER PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT

Sigit Pratama Iustitia Nasruddin, NIM S511602002, Tahun 2020

Telah diuji dan disahkan di hadapan Dewan Penguji

Nama Tanda Tangan


dr. Heru Sulastomo, SpJP(K), FIHA
NIP. 1980 0119 2015 041002 _____________

dr. Ahmad Yasa’, SpJP(K), M. Kes, FIHA


_____________

DR. dr. Trisulo Wasyanto, SpJP(K), FIHA, FAPSC, FAsCC


NIP. 1956 0208 1982 111001 _____________

dr. M. Triadhy Nugraha, SpJP(K), FIHA


NIP 1970 0602 2010 011005 _____________

Ketua Program Studi


Program Pendidikan Dokter Spesialis-1
Jantung dan Pembuluh Darah
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

dr. Niniek Purwaningtyas, SpJP(K), FIHA


NIP 1957 1229 1988 032001

43
Lampiran 18 : Contoh halaman pernyataan tesis

PENYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS

Yang bertandatangan di bawah ini, penulis:

Nama : Sigit Pratama Iustitia Nasruddin


NIM : S511602002
Program Studi : Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Tesis penulis yang berjudul, “Korelasi antara Aktivitas Dipeptidyl
peptidase-4 dengan Disfungsi Endotel dan Kompleksitas Lesi Arteri
Koroner pada Pasien Infark Miokard Akut” adalah benar - benar karya
penulis sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar
akademik di perguruan tinggi manapun.
2. Sepanjang pengetahuan penulis, dalam tesis ini tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
3. Pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terbukti pernyataan penulis tidak benar, maka penulis bersedia menerima
sanksi akademik, berupa pencabutan gelar yang penulis peroleh dari tesis
ini.

Surakarta, 20 Februari 2020


Yang membuat pernyataan,

Sigit Pratama Iustitia Nasruddin

44
Lampiran 19 : Contoh Daftar Isi Tesis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ v


ABSTRAK .......................................................................................................................... vii
ABSTRACT........................................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xiii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................... xiv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
................................................................................................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 4
................................................................................................................................. 5
BAB 3. METODE PENELITIAN ..................................................................................... 29
................................................................................................................................. 30
BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................................... 37
................................................................................................................................. 38
BAB 5. PENUTUP ......................................................................................................... 47
5.1 Kesimpulan......................................................................................................... 47
5.2 Implikasi ............................................................................................................. 47
5.3 Saran ................................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 48

45

Anda mungkin juga menyukai