Anda di halaman 1dari 13

MODUL AJAR

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 2 PALU


Program Keahlian : Broadcasting dan Perfilman
Mata Pelajaran : Dasar – Dasar Konsentrasi Keahlian (DDKK)
Judul Modul : TATA ARTISTIK TELEVISI
Kelas/Fase/Sem : XI/ F/ III
Durasi : 36 JP (2 Minggu x 18JP x 45 menit)

ELEMEN - 1
Tata Artistik Televisi

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membangun kemampuan dasar peserta
didik menguasai program keahlian di bidang Broadcasting dan Perfilman
dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia terhadap manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif,
komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan.

SARANA DAN PRASARANA


 Komputer/ Laptop
 Printer
 Infocus
 Modul
 Kertas
 Tinta printer

TARGET PESERTA DIDIK


Siswa kelas XI program/konsentrasi keahlian Produksi dan Siaran Program
Televisi

MODEL DAN MODA PEMBELAJARAN


Model pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
Moda Pembelajaran : Luring (Tatap Muka)

1
TUJUAN PEMBELAJARAN DAN INDIKATOR PENCAPAIANNYA
KKTP
Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran, peserta didik
menunjukkan kemampuan :
6.1 Memahami standar Pertemuan 1 :
prosedur kerja pra 6.1.1 Memahami peran dan tugas kru
produksi, produksi dan dalam departemen Tata Artistik
paska produksi Tata 6.1.2 Memahami prosedur kerja pra
ArtistikTelevisi produksi, produksi dan paska
produksi tata artistik televisi
6.1.3 Memahami analisis dan breakdown
naskah, master breakdown, script
breakdown, perancangan denah,
floor plan, sketsa desain set,
gambar perspektif, menggambar set
dekor, property, wardrobe dan make
up dan setting interior dan eksterior
sesuai budaya dan masa
6.2 Menerapkan prosedur Pertemuan-2 :
dan simulasi 6.2.1 Mengaplikasikan teknik
perancangan dokumen perancangan dokumen tata artistik
tata artistik televisi televisi program non drama/news
program non
drama/news 6.2.2 Menerapkan prosedur perancangan
tata artistik televisi program non
drama/news
6.2.3 Melakukan simulasi perancangan
dokumen tata artistik televisi
program non drama/news

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan :
1. Guru bersama peserta didik saling memberi dan menjawab salam serta
menyampaikan kabarnya masing-masing
Peserta didik menyiapkan diri untuk belajar serta memeriksa kerapihan diri
2.
dan bersikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran
3. Dilanjutkan dengan berdo’a, dipimpin oleh Ketua Kelas
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pembelajaran
Inti :
Pertemuan-1 : (KKTP 6.1.1 s.d 6.1.3)
1. Peserta didik membaca informasi materi tentang departemen artistik
proram acara televisi

2
2. Guru memutarkan video proses kerja tim artistic pada sebuah produksi
program acara televisi
3. Peserta didik menganalisis dan memahami prosedur kerja pra produksi,
produksi dan paska produksi tata artistik program acara yang ada
dalam video tersebut
4. Guru memberikan penjelasan materi prosedur kerja pra produksi,
produksi dan paska produksi tata artistik televisi
5. Peserta didik mengelompokan unit unit devisi tim artistik
6. Guru mendemonstrasikan unit unit devisi tim artistik
7. Peserta didik membaca dan menganalisi naskah
8. Guru menjelaskan analisis dan breakdown naskah, master breakdown,
scrip breakdown, perancangan denah, floor plan, sketsa desain set,
gambar perspektif, menggambar set dekor, property, wardrobe dan
make up dan setting interior dan eksterior sesuai budaya dan masa
9. Peserta didik melakukan analisis naskah dan membuat breakdown,
Master Breakdown, Script breakdown, perancangan denah, floor plan,
sketsa desain set, gambar perspektif, menggambar set dekor, property,
wardrobe dan make up dan setting interior dan eksterior sesuai budaya
dan masa.

Pertemuan 2 : (KKTP 6.2.1 s.d 6.2.3)


1. Peserta didik membaca informasi tentang prosedur dan simulasi
perancangan dokumen tata artistik televisi program non drama/news
2. Guru memperlihatkan foto foto set lokasi syuting pada sebuah produksi
program acara televisi
3. Peserta didik menganalisis denah set/lokasi syuting dari foto foto lokasi
syuting yang dilihat tersebut.
4. Guru memberikan penjelasan cara membuat denah set studio untuk
program acara televisi non drama/ news
5. Peserta didik membuat sketsa desain set berupa maket dengan
menggunakan styrofoam.
6. Peserta didik mempresentasikan maket program acara non drama/news
dan mendiskusikannya dengan kelompok lain
7. Peserta didik melakukan simulasi maket yang sudah di rancang di
studio.
Penutup :
1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan untuk mengecek pemahaman Peserta didik (asesmen
akhir), guru menyediakan lembaran ceklis sebagai pencatatan pada
asesmen akhir pembelajaran.
2. Guru menyampaikan ke peserta didik rencana pertemuan berikutnya
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

3
4. Doa penutup

LKPD-1
Pertemuan 1
Judul JOB DESK DEPARTEMEN TATA ARTISTIK
Petunjuk Silahkan baca dan pahami materi tentang tanggung jawab per
Penggunaan divisi department tata artistik.
Penerapan K3 Untuk membuat tugas ini peserta didik diharapkan fokus
dalam pengerjaan dan hati hati terkena tinta spidol serta
memperhatikan kenyaman lingkungan
Tujuan standar prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska produksi
Pembelajaran tata artistik televisi
KKTP 6.1.2 memahami prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska
produksi tata artistik televisi
Deksripsi/Gambar LKPD ini untuk menggali pemahan peserta didik terhadap
Kerja materi konsep dasar tata artistik terutama tentang prosedur
kerja pra produksi, produksi, dan paska produksi tata artistik
televisi
Persiapan : Kertas dan pena
Alat dan Bahan
Pelaksanaan : Setelah membaca materi tentang jobdes masing masing
Langkah Kerja unit/divisi departemen tata artistic silahkan buat
pengelompokan kerja masing masing dalam bentuk diagram
Hasil : Jobdesk terkelompokan perunit kerja dengan benar
Cek Kemampuan
(Asesmen
Formatif)

LKPD-2
Pertemuan 2
Judul Maket tata artistik televisi program non drama/news
Petunjuk 1. Berdoalah sebelum belajar !
Penggunaan 2. Bacalah ringkasan materi dengan baik !
3. Selesaikanlah tugas dengan benar !
4. Periksa kembali jawaban, apabila telah selesai dikerjakan !
5. Jangan lupa berdo’a setelah selesai belajar, sebagai bentuk
syukur atas karunia-Nya.

Penerapan Untuk membuat tugas ini peserta didik diharapkan fokus dalam
K3 pengerjaan dan hati hati terkena peralatan yang akan digunakan
seperti gunting, pisau cutter, lem tembak, dan lain-lain
Tujuan Peserta didik dapat membuat rancangan set tata artistik televisi

4
Pembelajaran program non drama/news berupa maket
KKTP 6.2.2 Menerapkan prosedur perancangan tata artistik televisi program
non drama/news
Deksripsi Untuk Teknik pembuatan maket ini, Ananda bisa searching di link :
/Gambar https://www.youtube.com/watch?v=r0zLo5Q2w54
Kerja https://www.youtube.com/watch?v=XCxCe0cVCZM

Persiapan : - Styrofoam
Alat dan - Gunting
Bahan - Pisau cutter
- Lem tembak
Pelaksanaan a. Diskusikan dengan teman ananda mengenai konsep maket yang
: akan dibuat . Tuliskan hasil rancangan dalam sebuah bagan
Langkah yang jelas!
Kerja b. Diskusikan Pembagian tugas setiap anggota kelompok
c. Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan
d. Buatlah rancangan jadwal / timeline yang dibutuhkan dalam
membuat maket !
e. Laksanakanlah pembuatan maket !

Hasil : Maket set artistik untuk program acara non drama/ news
Cek
Kemampuan
(Asesmen
Formatif)

ASESMEN PEMBELAJARAN
Formatif (Awal) :
Dilakukan dengan pretest/ tanya jawab untuk mengecek sejauh mana
pemahaman/pengalaman peserta didik tentang (TP 6.1). Instrumen formatif
awal terlampir.
Formatif (Proses) :
Dilakukan dengan Latihan/ diskusi untuk mencek pemahaman peserta didik
selama pembelajaran terkait dengan standar prosedur kerja pra produksi,
produksi dan paska produksi Tata ArtistikTelevisi (KKTP 6.1.2) dan
memberikan bimbingan pada peserta didik yang memerlukan.
Instrumen formatif dan check list/rubrik terlampir.
Sumatif (Lingkup Materi) :
Dilakukan dengan Ulangan Harian untuk memastikan ketercapaian
kompetensi peserta didik tentang standar prosedur kerja pra produksi,
produksi dan paska produksi Tata ArtistikTelevisi ( TP 6.1 dan TP 6.2).

5
Instrumen sumatif lingkup materi dan check list/rubrik terlampir.

MATERI PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar 6.1 :


Memahami standar prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska
produksi Tata ArtistikTelevisi

A. Memahami peran dan tugas kru dalam departemen Tata Artistik


Departemen Tata Artistik dalam produksi film, televisi, teater, atau acara live
memiliki peran yang penting dalam menciptakan estetika visual dan atmosfer
yang diinginkan. Kru dalam departemen Tata Artistik bekerja sama untuk
merancang, mengatur, dan melaksanakan set, kostum, properti, tata lampu,
dan elemen-elemen lain yang berkontribusi pada tampilan keseluruhan
produksi. Berikut adalah beberapa peran dan tugas penting dalam departemen
Tata Artistik:

1. Desainer Produksi: Desainer produksi adalah orang yang bertanggung


jawab untuk mengembangkan konsep visual keseluruhan produksi.
Mereka bekerja sama dengan sutradara dan produser untuk memahami
visi artistik yang diinginkan dan menciptakan rencana desain yang
mencakup set, dekorasi, warna, dan nuansa keseluruhan produksi.
2. Desainer Set: Desainer set bertanggung jawab untuk menciptakan
rancangan set yang sesuai dengan visi desainer produksi. Mereka
merancang dan mengatur set yang mencakup elemen-elemen seperti
struktur bangunan, furnitur, pencahayaan, dan properti. Desainer set
juga berkolaborasi dengan departemen lain, seperti Tata Cahaya dan
Tata Suara, untuk memastikan set berfungsi dengan baik di dalam
produksi.
3. Desainer Kostum: Desainer kostum bertugas merancang dan
menciptakan kostum untuk para pemain dalam produksi. Mereka bekerja
sama dengan sutradara dan desainer produksi untuk memahami
karakter dan era yang diwakili dalam cerita. Desainer kostum juga
bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan produksi, pengadaan,
penyewaan, dan pembuatan kostum.
4. Ahli Properti: Ahli properti atau prop master adalah orang yang
bertanggung jawab untuk mengurus semua properti yang digunakan
dalam produksi. Tugas mereka meliputi pencarian, perolehan, dan
penataan properti yang sesuai dengan kebutuhan produksi. Properti ini
bisa berupa benda-benda kecil seperti alat makan, hingga properti yang
lebih besar seperti mobil atau furnitur.
5. Tata Lampu: Kru tata lampu bertanggung jawab untuk merancang,
mengatur, dan mengoperasikan sistem pencahayaan yang diperlukan
dalam produksi. Mereka menciptakan efek pencahayaan yang sesuai
dengan suasana dan mood yang diinginkan dalam adegan tertentu. Kru
tata lampu juga harus bekerja sama dengan sutradara, desainer
produksi, dan kru teknis lainnya untuk memastikan tata lampu yang

6
optimal.
6. Ahli Efek Khusus: Ahli efek khusus bertanggung jawab untuk
menciptakan efek visual atau mekanis yang khusus dalam produksi.
Mereka bisa terlibat dalam pembuatan efek visual dengan menggunakan
teknologi komputer atau menciptakan efek mekanis dengan
menggunakan perangkat dan alat khusus. Tugas mereka termasuk
merancang, membangun, dan mengoperasikan efek khusus tersebut.

Selain peran-peran di atas, departemen Tata Artistik juga melibatkan kru teknis
dan staf

B. Memahami prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska produksi


tata artistik televisi
Proses produksi televisi melibatkan beberapa tahap, termasuk pra
produksi, produksi, dan paska produksi. Berikut adalah gambaran umum
tentang prosedur kerja dalam departemen Tata Artistik di setiap tahap
tersebut:
1. Pra Produksi:
a. Pertemuan Produksi: Tim tata artistik akan berpartisipasi dalam
pertemuan produksi awal dengan sutradara, produser, dan anggota
tim kreatif lainnya. Mereka akan membahas visi artistik, tema, dan
konsep produksi.
b. Riset dan Pengembangan: Tim tata artistik akan melakukan riset
mendalam untuk memahami era, tempat, atau konsep visual yang
diperlukan untuk produksi. Mereka dapat mengumpulkan referensi,
membuat mood board, atau mengembangkan desain awal.
c. Desain Produksi: Desainer produksi akan merancang konsep visual
keseluruhan produksi, termasuk set, properti, dan kostum. Mereka
akan membuat sketsa, mood board, atau model untuk
mengilustrasikan rencana desain kepada sutradara dan produser.
d. Perencanaan dan Pengadaan: Tim tata artistik akan membuat daftar
set, properti, dan kebutuhan kostum. Mereka akan merencanakan
anggaran, mengorganisir pembelian atau pembuatan properti dan
kostum, serta menjalin hubungan dengan pemasok.

2. Produksi:
a. Konstruksi Set: Tim tata artistik akan membangun set berdasarkan
desain produksi. Mereka akan bekerja sama dengan kru teknis dan
tukang untuk mengonstruksi set dengan mempertimbangkan aspek
keamanan dan kenyamanan.
b. Penyusunan Kostum: Desainer kostum akan menyusun kostum
berdasarkan desain yang telah disetujui. Mereka akan mengambil
pengukuran, membeli atau menyewa kostum, dan melakukan
penyesuaian jika diperlukan.
c. Penataan Properti: Ahli properti akan mempersiapkan properti yang
diperlukan untuk setiap adegan. Mereka akan mengatur properti di

7
set, memastikan ketersediaan dan keamanan properti, serta
mengkoordinasikan penggunaannya selama produksi.

3. Paska Produksi:
a. Pembongkaran Set: Setelah produksi selesai, tim tata artistik akan
membongkar set dan membuang atau menyimpan properti yang
tidak lagi diperlukan.
b. Pengembalian Kostum dan Properti: Kostum yang disewa harus
dikembalikan ke pemasok, dan properti yang dipinjam harus
dikembalikan kepada pemiliknya.
c. Evaluasi dan Dokumentasi: Tim tata artistik dapat melakukan
evaluasi pasca produksi untuk mengevaluasi keberhasilan desain
dan proses kerja. Mereka juga akan mendokumentasikan desain,
catatan produksi, dan informasi lainnya yang dapat digunakan untuk
referensi di masa mendatang.

Perlu diingat bahwa prosedur kerja dalam departemen Tata Artistik


dapat bervariasi tergantung pada ukuran produksi dan anggaran yang
tersedia. Tim tata artistik juga akan bekerja erat dengan

C. Memahami analisis dan breakdown naskah, master breakdown, script


breakdown, perancangan denah, floor plan, sketsa desain set, gambar
perspektif, menggambar set dekor, property, wardrobe dan make up
dan setting interior dan eksterior sesuai budaya dan masa

Analisis dan Breakdown Naskah:


Analisis naskah melibatkan membaca dan memahami naskah dengan
cermat. Tim tata artistik akan mencatat setiap elemen penting yang terkait
dengan departemen mereka, seperti set, properti, kostum, dan tata rias.
Mereka juga akan mencatat lokasi, periode waktu, dan detail penting
lainnya yang mempengaruhi desain visual.

Master Breakdown:
Master breakdown adalah dokumen yang berisi daftar semua elemen yang
terdapat dalam naskah. Tim tata artistik akan mencatat setiap adegan,
karakter, set, properti, kostum, dan tata rias yang diperlukan. Dokumen ini
membantu koordinasi dan perencanaan di antara departemen yang
berbeda.

Script Breakdown:
Script breakdown melibatkan analisis naskah secara rinci untuk
mengidentifikasi dan mencatat setiap elemen yang terkait dengan
departemen tata artistik. Tim tata artistik akan membagi naskah menjadi
adegan- adegan dan mencatat detail seperti tempat, waktu, karakter,
properti, kostum, dan tata rias yang terlibat dalam setiap adegan.

Perancangan Denah dan Floor Plan:


Perancangan denah dan floor plan melibatkan membuat rencana visual

8
mengenai tata letak set dan properti di lokasi atau studio. Tim tata artistik
akan menggunakan informasi dari script breakdown dan menggambarkan
denah setiap adegan. Denah ini memberikan panduan bagi kru produksi
untuk menyiapkan dan membangun set yang sesuai dengan kebutuhan
produksi.

Sketsa Desain Set dan Gambar Perspektif:


Sketsa desain set adalah gambar tangan atau digital yang menunjukkan
rancangan visual set. Tim tata artistik akan membuat sketsa berdasarkan
konsep dan visi desainer produksi. Gambar perspektif digunakan untuk
memberikan pandangan tiga dimensi dari desain set. Mereka membantu
sutradara dan tim produksi untuk memvisualisasikan dan memahami
bagaimana set akan terlihat ketika dibangun.

Menggambar Set Dekor, Properti, Wardrobe, dan Make-up:


Setelah desain set disetujui, tim tata artistik akan mulai menggambar
secara rinci set dekorasi, properti, kostum, dan tata rias yang diperlukan.
Mereka akan membuat gambar teknis atau dokumentasi visual yang
memberikan petunjuk bagi kru produksi untuk membuat atau memperoleh
set, properti, kostum, dan tata rias yang diperlukan.

Setting Interior dan Eksterior Sesuai Budaya dan Masa:


Tim tata artistik akan melakukan penelitian untuk memahami dan
mereproduksi setting interior dan eksterior yang sesuai dengan budaya dan
masa yang diperlukan dalam naskah. Mereka akan mengambil referensi
dari periode waktu yang ditentukan, menggali kebiasaan, arsitektur, desain
interior, dan gaya berpakaian yang sesuai dengan setting yang diinginkan.
Perlu dicatat bahwa proses dan metode perancangan dapat bervariasi
tergantung pada proyek dan preferensi individu desainer produksi dan tim
tata artistik.

Kegiatan Belajar 6.2 :


Menerapkan prosedur dan simulasi perancangan dokumen tata artistik
televisi program non drama/news

A. Mengaplikasikan teknik perancangan dokumen tata artistik televisi


program non drama/news
Dalam mengaplikasikan teknik perancangan dokumen tata artistik untuk
program non-drama/news televisi, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diikuti:

1. Pertimbangkan Gaya dan Tampilan Program:


 Identifikasi jenis program non-drama/news yang sedang dikerjakan,
seperti acara musik, talk show, permainan, dokumenter, atau
program realitas.
 Tentukan gaya visual yang sesuai dengan konsep program.

9
Misalnya, apakah program tersebut membutuhkan penekanan pada
estetika modern, retro, mewah, atau sederhana.
2. Buat Analisis dan Breakdown Program:
 Baca dan pahami konten dan format program secara keseluruhan.
 Identifikasi elemen-elemen visual yang terkait dengan departemen
tata artistik, seperti set, pencahayaan, properti, kostum, dan tata
rias.
 Catat detail penting, seperti lokasi pengambilan gambar,
penggunaan efek khusus, animasi, grafis, dan pengaturan kamera
yang diperlukan.
3. Buat Master Breakdown:
 Buat daftar lengkap semua elemen yang terdapat dalam program
berdasarkan hasil analisis dan breakdown sebelumnya.
 Pisahkan elemen-elemen berdasarkan kategori, seperti set,
pencahayaan, properti, kostum, dan tata rias.
 Berikan nomor referensi atau kode pada setiap elemen untuk
memudahkan koordinasi dan perencanaan di antara departemen
terkait.
4. Buat Sketsa atau Gambar Referensi:
 Buat sketsa atau gambar referensi untuk membantu visualisasi
desain set, pencahayaan, properti, kostum, dan tata rias.
 Jika memungkinkan, gunakan software desain grafis atau perangkat
lunak CAD untuk membuat gambaran visual yang lebih rinci.
 Sertakan anotasi dan catatan penting untuk menjelaskan detail
spesifik tentang desain dan konsep yang diinginkan.
5. Buat Dokumen Spesifikasi dan Instruksi:
 Gunakan dokumen spesifikasi dan instruksi untuk memberikan
panduan yang jelas kepada departemen terkait.
 Tuliskan detail teknis dan estetika mengenai set, pencahayaan,
properti, kostum, dan tata rias yang diperlukan.
 Sertakan referensi visual, bahan, warna, tekstur, dan gaya yang
diinginkan untuk membantu departemen dalam merealisasikan
desain yang diinginkan.
6. Kolaborasi dengan Departemen Terkait:
 Jalin komunikasi yang baik dengan departemen lain, seperti Tata
Cahaya, Tata Suara, dan Produksi.
 Diskusikan desain dan rencana tata artistik dengan sutradara,
produser, dan anggota tim kreatif lainnya untuk memastikan visi
artistik yang konsisten.

Perlu diingat bahwa teknik perancangan dapat bervariasi tergantung pada


jenis program non-drama/news yang sedang dikerjakan. Selalu jalin
komunikasi yang baik dengan tim produksi dan departemen terkait untuk
memastikan semua elemen

B. Menerapkan prosedur perancangan tata artistik televisi program non


drama/news

10
Dalam menerapkan prosedur perancangan tata artistik untuk program non-
drama/news televisi, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

1. Pertemuan Produksi:
 Pertemuan awal dengan sutradara, produser, dan anggota tim kreatif
untuk membahas visi dan konsep program.
 Diskusikan gaya visual yang diinginkan, pesan yang ingin
disampaikan, dan target audiens.
2. Penelitian dan Inspirasi:
 Lakukan penelitian tentang genre program, tema, dan pesaing
terkait.
 Kumpulkan referensi dan inspirasi visual yang sesuai dengan
konsep program.
3. Analisis Naskah atau Konten:
 Baca naskah atau analisis konten program secara mendalam.
 Identifikasi elemen visual yang diperlukan, seperti set, pencahayaan,
properti, kostum, dan tata rias.
4. Desain Produksi:
 Kolaborasi dengan desainer produksi untuk mengembangkan
konsep visual keseluruhan program.
 Buat sketsa atau gambaran visual yang mencerminkan konsep dan
estetika yang diinginkan.
5. Breakdown Naskah:
 Identifikasi dan catat semua elemen yang terkait dengan tata artistik
dari setiap segmen program.
 Buat daftar detail seperti set, pencahayaan, properti, kostum, dan
tata rias yang diperlukan dalam setiap segmen.
6. Perancangan Set:
 Buat denah set dan floor plan yang memperlihatkan tata letak
ruangan, dekorasi, dan penempatan properti.
 Buat sketsa atau gambar visual setiap segmen dengan
mempertimbangkan gaya, tema, dan pesan yang ingin disampaikan.
7. Desain Pencahayaan:
 Kolaborasi dengan kru tata cahaya untuk merancang pencahayaan
yang sesuai dengan mood, suasana, dan fokus visual dalam setiap
segmen program.
 Buat sketsa atau diagram pencahayaan untuk memberikan panduan
kepada kru tata cahaya.
8. Properti, Kostum, dan Tata Rias:
 Buat daftar properti, kostum, dan tata rias yang diperlukan untuk
setiap segmen program.
 Kerja sama dengan tim properti, tim kostum, dan tim tata rias untuk
menghasilkan desain yang sesuai dengan visi program.
9. Presentasi dan Persetujuan:
 Sajikan desain tata artistik kepada sutradara, produser, dan anggota
tim produksi untuk mendapatkan persetujuan.
 Terima masukan dan kritik, lakukan revisi jika diperlukan.
10. Koordinasi dan Implementasi:

11
 Kolaborasi dengan departemen terkait, seperti tata cahaya, tata
suara, dan produksi, untuk mengimplementasikan desain tata
artistik.
 Lakukan pertemuan reguler dan komunikasi yang terbuka selama
proses produksi untuk memastikan konsistensi visual.

Prosedu r ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kompleksitas


program non-drama/news yang sedang dikerjakan. Penting untuk menjalin
kerja tim yang baik

C. Melakukan simulasi perancangan dokumen tata artistik televisi


program non drama/news

Selama proses simulasi, penting untuk berkonsultasi dengan tim


produksi dan departemen terkait untuk memastikan koordinasi
yang baik dan pemahaman yang akurat tentang kebutuhan
program non-drama/news yang sudah didesain.

DAFTAR PUSTAKA
Raden Yulia Ramdani dan Ni Made Widiastuti. 2021. “Modul 4 : Tata Artistik,
Pendalaman Materi Broadcasting dan Perfilman”. Jakarta : Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Palu, Juli 2023

Mengetahui:
Plt. Kepala SMKN 2 Palu Guru Mapel

Dra. Hj. Jumiati Anas, M.Si Aan Mulkania, S.Pd


NIP. 19601223 198903 2 006 NIP. 19810113 201001 2 012

12
13

Anda mungkin juga menyukai