PERCOBAAN III
DESTILASI SEDERHANA
OLEH :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fitokimia merupakan kajian ilmu yang mempelajari sifat dan interaksi senyawa
sangat penting bagi tumbuhan untuk dapat mempertahankan dirinya dari makhluk
lain-lain. Metabolit sekunder juga memiliki manfaat bagi makhluk hidup lainnya
lain, dan sangat jarang ditemukan dalam keadaan sendiri dikarenakan kereaktifannya.
Setiap unsur atau senyawa memunyai titik didih yang berbeda. Titik didih sebagai
temperatur ketika jumlah tekanan parsialnya di atas fasa cair sama dengan tekanan
luar yang dialami pada sistem. Proses pemanasan zat cair menyebabkan molekul
menguap. Jumlah molekul yang menguap bergantung pada suhu, tekanan, dan
kekuatan gaya tarik antarmolekul di dalam fasa cair dan volume sistemnya. Metode
destilasi merupakan metode yang sering digunakan untuk pemisahan dan pemurnian
zat cair dengan memanfaatkan perbedaan titik didih masing-masing sampel (Akmar
N.H. 2019).
campurannya yang didasarkan pada perbedaan titik didih dari campuran senyawa
tersebut. Perbedaan titik didih senyawa tersebut merupakan titik didih dari masing-
Jenis destilasi yang sering dipakai dalam pemurnian dan pemisahan suatu
sampel yang akan di analisis adalah destilasi sederhana umumnya untuk memisahkan
dan memurnikan sat dengan menaikkan suhu, tekanan uapnya diatas cairan atau
tekanan atmosfer untuk titik didih sampel yang normal (Akmar N.H. 2019).
Sirih hijau (Piper bettle Linn.) adalah salah satu tanaman obat potensial yang
memiliki nilai spritual tinggi. Sirih hijau termasuk dalam satu elemen penting yang
harus disediakan di setiap upacara adat. Kandungan dari daun sirih hijau yaitu
minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, fenol dan steroid. Terdapat pula katekin dan tannin
yang termasuk senyawa polifenol. Selain itu, daun sirih juga mengandung enzim
diastase dan gula. Kandungan kimia dari daun sirih hijau adalah minyak atsiri dengan
komponen utama kavikol dan kavibetol (betelfenol), metal eter eugenol, eugenol,
sirih mengandung minyak atsiri sampai 4,2% senyawa fenil propanoid, dan tannin
(Eryanto, 2021).
percobaan ini yaitu untuk mengetahui seperti apa proses dalam pemurnian dan
Adapun maksud dari percobaan ini yaitu agar mahasiswa mengetahui proses
sederhana.
C. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui cara pemurnian dan
D. Manfaat Percobaan
Adapun manfaat percobaan ini yaitu dapat mengetahui dan mampu melakukan
E. Prinsip Percobaan
Adapun prinsip dari percobaan ini yaitu pada destilasi sederhana, dasar
pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu
komponen yang bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
1. Destilasi
a. Definisi Destilasi
bahwa tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan
tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana
kembali disebut destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik
didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari
zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada
destilasi biasa, tekanan uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih
normal). Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer yang
ditempatkan pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik
cara destilasi adalah komposisi uap harus berbeda dengan komposisi cairan
cukup dapat menguap.Bila zat non volatil dilarutkan ke dalam suatu zat cair
b. Jenis Destilasi
1) Destilasi Sederhana
untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik
didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini
memisahkan dua jenis cairan yang sama mudah menguap dapat dilakukan
fraksional terdiri atas beberapa plat dimana pada setiap plat terjadi
pengembunan. Uap yang naik plat yang lebih tinggi lebih banyak
3) Destilasi Azeotrop
digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut atau
Untuk memurnikan zat / senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan
titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai
titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi
harus didestilasi dengan destilasi uap. Destilasi uap adalah istilah yang
secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang
tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air kedalam campuran
Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan
dihubungkan dengan labu pembangkit uap, dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan
karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih
5) Destilasi Vakum
rendah
dari 1 atm, sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya
suhu yang digunakan untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi (Ilham,
2019).
(Ilham, 2019)
c. Komponen Alat Beserta Fungsinya
Keterangan :
8) Labu alas bulat : Tempat suatu campuran zat cair yang akan di
destilasi (Budi,2015).
(McPherson, 2015)
11) Termometer : Mengukur suhu uap zat cair yang di destilasi (Budi,
2015)
B. Uraian Bahan
Rumus Struktur :
Kegunaan : Pelarut
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
mempunyai rasa
Kegunaan : Pelarut
RM/BM : -/-
tanpa di aduk.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan etanol 95% P. Larut
Pelarut yang digunakan yaitu Aquadest (pelarut polar), Etanol (pelarut polar)
dan vaselin (sebagai pelumas). Senyawa metabolit yang dapat ditarik pada pelarut
Selain itu juga garam alkaloid, minyak menguap, glikosida, tanin, saponin, gula,
gom, pati, protein, enzim, lilin, zat warna dan asam organik (Anjaswati, dkk. 2021).
D. Uraian Tanaman
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dikotiledonaea
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
(Eryanto, 2021)
Sirih hijau (Piper bettle Linn.) adalah salah satu tanaman obat potensial
yang diketahui secara empiris khasiat menyembuhkan berbagai jenis penyakit dan
memiliki nilai spritual tinggi. Sirih hijau termasuk dalam satu elemen penting
India. Selain di India, sirih juga tumbuh subur di Srilangka, Malaysia, Thailand,
negara lain dikenal dengan berbagai macam nama diantaranya betel (di Inggris),
paan (di India), phlu (di Thailand) dan sirih (di Indonesia) (Datta, 2011).
dan berwana hijau tua. Bunga majemuk dengan bulir, berbentuk bulat panjang,
panjang daun pelindung 1 mm, bulir jantan panjangnya 1,5-3 cm, benang sari dua
dan pendek, bulir betina panjangnya 1,5-6 cm, kepala putik tiga sampai lima dan
berwarna putih, dan warna bunga hijau kekuningan. Buah berbentuk bulat, dan
dengan daun. Panjang bulir sekitar 5-15 cm dan lebar 2-5 cm. Pada bulir jantan
panjangnya sekitar 1,5-3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang
pada bulir betina panjangnya sekitar 2,5-6 cm dimana terdapat kepala putik tiga
sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan (Eryanto, 2021).
3. Kandungan Kimia
4,2% minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari betephenol, caryophyllen
atsiri terdiri dari fenol dan senyawa turunannya. Salah satu senyawa turunan itu
adalah kavikol yang memiliki daya bakterisida lima kali lebih kuat dibandingkan
fenol. Daya antibakteri minyak atsiri daun sirih hijau disebabkan adanya senyawa
kavikol yang dapat mendenaturasi protein sel bakteri. Flavonoid selain berfungsi
turunan dari fenol yang mempunyai daya antibakteri lima kali lipat dari fenol
Pada daun sirih 100 g terdapat kandungan: air 85,4 mg; protein 3,1 mg;
karbohidrat 6,1 mg; serat 2,3 mg; yodium 3,4 mg; mineral 2,3 mg; kalsium 230
mg; fosfor 40 mg; besi ion 3,5 mg; karoten (vitamin A) 9600 IU, kalium nitrat
0,26–0,42 mg; tiamin 70 mg; riboflavin 30 mg; asam nikotinal 0,7 mg; vitamin C
menunjukkan bahwa mayoritas senyawa aktif dari ekstrak sirih hijau adalah
2016).
dasar kuat karena adanya kandungan minyak atsiri yang merupakan komponen
fenol alami yang dapat berfungsi sebagai antiseptik yang kuat. Salah satu
kandungan fenol daun sirih adalah katekin yang juga terdapat pada teh hijau.
Senyawa ini bersifat bakterisida dan menghambat proses glikolisasi oleh bakteri
Selain sebagai antiseptik, daun sirih juga dapat digunakan sebagai antioksidasi
METODOLOGI PERCOBAAN
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah aerator, corong,
Erlenmeyer, gelas ukur, kondensor, labu alas bulat, penangans air, pipa tri, statif
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah aquadest, etanol
B. Cara Kerja
Ditambahkan aquadest sebanyak 100ml kedalam labu alas bulat. Kemudian diamati
A. Hasil Percobaan
B. Pembahasan
lebih komponen zat cair yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Selain
perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah zat
menjadi gas. Adapun tujuan dari percobaan ini adalah pemurnian zat cair pada
pemurnian zat cair pada titik didihnya dan percobaan memisahkan cairan tersebut
dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik
didih.
pertama disiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan ialah labu alas bulat yang
mengubah uap menjadi tetesan air, serta labu reactor untuk menampung hasil
destilasi. Pipa tri untuk menghubungkan labu alas bulat dengan kondensor. Untuk
bahan yang digunakan adalah etanol 70%, vaselin, es batu dan simplisia. Simplisia
yang digunakan pada percobaan ini adalah daun sirih (Piper betle L) ditimbang
sebanyak 20 gram lalu dimasukkan kedalam alas bulat dan ditambahkan etanol 200
ml. dipanaskan hingga suhu 34oC, setelah suhu mencapai 34oC dimasukkan
aquadest sebanyak 100 ml kedalam labu alas bulat. Setelah mendidih dan
menghasilkan uap tersebut mengalir melaliui selang menuju kondensor yang bersuhu
9oC. Setelah melalui kondensor, uap air tersebut akan menuju ke labu kondensor
yang merupakan hasil penyaringan. waktu tetesan pertama terjadi pada menit 45
PENUTUP
A. Kesimpulan
destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada suhu
titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan
B. Saran
secara terperinci.
DAFTAR PUSTAKA
Anindi, Dkk, 2020. Pengantar Fitokimia. Penerbit Qiara Media : Jawa Timur.
Bahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisika. Bandung: Universita Padjajaran.
Dian, A.W. 2005. Perbedaan Khasiat Antibakteri Bahan Irigasi antara Hidrogen
Peroksida 3% dan Infusum daun Sirih 20% terhadap Bakteri mix. Majalah
Kedokteran Gigi. Dental Journal. 38(1): 45-47.
Eryanto Pandu, 2021. Perbedaan Waktu Pemanenan Terhadap Mutu Kimia Daun
Sirih Hijau (Piper Betle, Linn.). Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau Pekanbaru.
Julianto Tatang Shabur, 2019. Fitokimia Tinjauan Metabolit Sekunder Dan Skrining
Fitokimia. Universitas Islam Indonesia : Yogyakarta.
Moeljanto, 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih. Bandung: Agromedia hal. 220.
Pherson, Mc. 2015. Practical Volumetric Analysis. Cambridge: The Royal Society of
Chemistry.
Pratiwi, N.P.R.K., dan I.W. Muderawan. 2016. Analisis kandungan kimia ekstrak
daun sirih hijau (Piper betle Linn.) dengan GC-MS. FMIPA Undiksha.
Prosiding Seminar Nasional MIPA. ISBN 978-602-6428-00-4.
Prisca, Violetta Effendi & Simon Bambang Widjanarko. 2014. Distilasi dan
Karakterisasi Minyak Atsiri Rimpang Jeringau. Jurnal Pangan dan
Agroindustri. 2(2):1-8
Utami. Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta: Agromedia, 2008. 250 hal.
Zahra, S., dan Iskandar, Y. 2007. Kandungan senyawa kimia dan bioaktivitas. Jurnal
Farmaka, 15(3):143-152.
LAMPIRAN
1. Skema Kerja
Ditambahakan Aquadest
sebanyak 100 ml
• Ditunggu hingga mendidih dan menghasilkan uap,
uap tersebut akan diubah menjadi air Kembali di
kondensor
a. Alat
b. Bahan
c. Cara Kerja
Ket : Dipasang spons di atas labu alas untuk Ket : Dipasang stopwatch dan di tunggu
menahan uap keluar dari labu alas bulat
hingga hasil destilat keluar
dan untuk menyangga termometer
LABORATORIUM FITOKIMIA II
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR