Disusun oleh:
Nama : Selly Indrianty Arifah
Npm : 10060323113
Kelas :C
Shift : D/4
Tanggal Percobaan : 12 Februari 2024
Tanggal Laporan : 19 Februari 2024
Nama Asisten : Siti Nurhalizah, S.Farm.
PERCOBAAN 1
Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair
Destilasi dan Titik Didih
I. Tujuan Percobaan
1.1 Dapat melakukan kalibrasi termometer menggunakan metode cara
dingin.
1.2 Dapat memisahkan campuran zat cair yaitu dietileter dari air dengan
metode destilasi sederhana.
1.3 Dapat memisahkan campuran zat cair yaitu aseton dari metanol dengan
metode destilasi bertingkat.
2.2 Destilasi sederhana atau biasa adalah pemisahan dua atau lebih komponen
yang memiliki perbedaan titik didih jauh.
2.3 Destilasi bertingkat adalah pemisahan dua atau lebih komponen yang
memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan.
P = PA + PB (1)
murni
PA = PA . XA (2)
adalah
murni murni
Ptot = PA . XA + PB . XB (3)
Dari persamaan tersebut di atas diketahui bahwa tekanan uap total suatu
campuran cairan biner tergantung pada tekanan uap komponen murni dan fraksi
molnya dalam campuran. (Coulson,1983).
Hukum Dalton dan Raoult merupakan pernyataan matematis yang dapat
menggambarkan apa yang terjadi selama distilasi, yaitu menggambarkan
perubahan komposisi dan tekanan pada cairan yang mendidih selama proses
distilasi. Uap yang dihasilkan selama mendidih akan memiliki komposisi yang
berbeda dari komposisi cairan itu sendiri. Komposisi uap komponen yang
memiliki titik didih lebih rendah akan lebih banyak (fraksi mol dan tekanan
uapnya lebih besar). Komposisi uap dan cairan terhadap suhu tersebut dapat
digambarkan dalam suatu grafik diagram fasa berikut ini. (treyball).
Jenis destilasi terdapat beberapa jenis destilasi yang biasa digunakan,
yakni diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Destilasi sederhana
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk
memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang
jauh suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa untuk memperoleh
senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap saat
mencapai titik didih masing-masing.
Jika campuran berair dididihkan, komposisi uap diatas cairan tidak sama
dengan komposisi cairan. Uap akan kaya dengan senyawa volatil atau komponen
dengan titik didih yang lebih rendah. Jika uap diatas cairan terkumpul dan
didinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi
senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang memilki titik didih
lebih rendah. Jika suhu relatif tetap, maka destilat yang terkumpul akan
mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.
Destilasi sederhana digunakan untuk pemurnian senyawa yang biasanya telah
diekstraksi.
Pada destilasi sederhana, yang paling sering dilakukan adalah operasi tidak
kontinu. Dalam hal ini campuran yang akan dipisahkan dimasukkan kedalam
alat penguap dan didihkan. Pendidihan terus dilakukan hingga sejumlah
komponen yang mudah menguap terpisahkan. Pendidihan akan terjadi pada
suhu dimana tekanan uap dari larutan sama dengan tekanan udara dipermukaan
cairan.
Destilasi bertingkat adalah suatu proses destilasi berulang, proses berulang ini
terjadi pada kolom fraksional terdiri atas beberapa plat dimana pada setiap plat
terjadi pengembunan. Uap yang naik plat yang lebih tinggi lebih banyak
mengandung cairanyang lebih atsiri(mudah menguap) sedangkan cairan yang
kurang atsiri lebih banyak kondensat (Tjokroadikoesmoeno, 1986).
Destilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik
didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan
rendah. Aplikasi dari destilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah,
untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah.
3. Destilasi Azeotrop
4. Destilsi Uap
Untuk memurnikan zat / senyawa cair yang tidak larut dalam air dan titik
didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mengalami reaksi
pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dmurnikan
secara destilasi sederhana atau destlasi bertingkat, melainkan destilasi dengan
destilasi uap (Brown, 1987). Destilasi uap adalah istilah yang secara umum
digunaka untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam
air, dengan cara mengairkan uap air kedalam campuran sehingga bagian yang
dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah
daripada dengan pemanasan langsung (Brown, 1987).
Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan
dihubungkan dengan labu pembangkit uap (Brown, 1987). Uap air yang
dialirkan kedalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan,
dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih
suatu campuran lebih dari pada titik ddh komponen-komponenya (Brown,
1987).
V. Diagram Percobaan
5.1 Kalibrasi Termometer
Pertama-tama dimasukkan bongkahan es ke dalam gelas kimia,
kemudian ditambahkan sedikit air sampai es batu sedikit mengambang,
dimasukkan termometer ke dalam gelas kimia sampai sensor termometer
terendam, diaduk secara perlahan dengan termometer agar suhu
homogen, lalu diamati penurunan suhu pada skala termometer. Ketika
suhu sudah stabil selama 10-15 detik, dicatat skala termometernya tanpa
mengangkat termometer dari dalam air es. Didalam trayek 1℃
dibawah/diatas 0℃, maka termometer layak dipakai.
Diketahui:
Kemurnian Dietileter
BJ = W3-W1 / W2-W1
BJ = 0,755 gram
Kemurnian Aseton
BJ = W3-W1 / W2-W1
BJ = 0,832 gram
VII. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan pemisahan dan pemurnian zat cair dengan cara
destilasi dan titik didih. Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode
pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan
menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat di didihkan
sehingga menguap, dan uap ini kemudian di dinginkan kembali ke dalam bentuk
cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu
(Syukri, 2007). Tujuan dari percobaan ini yaitu melakukan kalibrasi
thermometer dengan cara dingin, memisahkan campuran dietileter dari air
dengan metode destilasi sederhana, dan memisahkan campuran aseton dari
methanol dengan metode destilasi bertingkat.