Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN DAN HASIL ANALISIS KEGIATAN

PELAYANAN HIV
BULAN NOVEMBER TAHUN 2022

RS INSAN PERMATA
JL. BHAYANGKARA 1 NO.68 PAKU JAYA SERPONG UTARA
TANGERANG SELATAN
LAPORAN DAN HASIL ANALISIS

KEGIATAN PELAYANAN HIV

RUMAH SAKIT INSAN PERMATA

A. Latar Belakang
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang system
kekebalan tubuh. Virus ini melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.
HIV adalah jenis virus yang rapuh. Tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia. HIV biasanya
ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah cairan
sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan ASI. HIV tidak bias menyebar melalui keringat
atau urin. Di Indonesia factor penyebab dan penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi dua
kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergntian jarum suntik saat
menggunakan narkotika. Jika merasa memiliki resiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk
mengetahuinya adalah dengan melakukan tes HIV yang disertai konseling. Segeralah
mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat (klinik VCT) untuk tes HIV. Dengan tes ini akan
diketahui hasil diagnosis HIV pada tubuh anda. Layanan tes HIV dan konseling ini disebut
sebagai VCT (Voluntary Counseling and Testing) atau KTS (KonselingdanTes HIV sukarela). Tes
ini bersifat sukarela dan rahasia. Sebelum melakukan tes, konseling diberikan terlebihdahulu.
Konseling bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko infeksi dan juga pola hidup keseharian.
Setelah tahap ini, dibahaslah cara menghadapi hasil tes HIV. Tes HIV biasanya berupa tes darah
untuk memastikan adanya antibody terhadap HIV di dalam sampel darah. Antibodi adalah protein
yang diproduksi oleh system kekebalan tubuh untuk menyerang kuman dan bakteri tertentu. Agar
kegiatan evaluasi dapat dilaksanakan dengan efisien dan obyektif maka harus didukung oleh data
dan informasi yang relevan. Adapun kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh Tim HIV adalah
sebagai berikut :
1. Surveilance HIV
2. Pengendalian factor resiko
3. Penemuan dan penanganan kasus HIV
4. Rujukkan
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan dilakukannya kegiatan evaluasi sebagai berikut:
1. Agar diketahui perkembangan pelaksanaan program HIV dirumah sakit.
2. Agar dapat diketahui monitoring evaluasi perkembangan program HIV
3. Agar dapat diperoleh feedback dari hasil evaluasi
4. Agar tersedia data dan informasi sebagai masukan dalam penyusunan kebijakan.

C. Pendahuluan
1. Keadaan Umum RS Insan Permata
Rumah sakit Insan Permata merupakan unit pelayanan kesehatan yang terletak
di daerahTangerang Selatan, yang beralamat di Jl. Bhayangkara I No.68 kelurahan Paku
Jaya Kecamatan Serpong Utara. RS Insan Permata memberikan pelayanan Rawat inap
dan Rawat jalan yang terdiri dari Rawat Inap sebanyak 66 TT, Instalasi Gawat Darurat
(IGD), 16 Poliklinik/Instalasi Rawat Jalan dan sarana penunjang lainnya seperti HCU, ICU,
Perinatologi dan NICU. RS Insan Permata ikut berperan aktif dalam menyukseskan
program nasional dianataranya adalah pelaksaan skrining HIV terhadap kasus dugaan
dengan pasien suspect HIV
2. Program skrining pasien HIV berserta monitoring dan evaluasinya melalui kegiatan

a. Survailance HIV

1. Grafik Skrining HIV RS Insan Permata Berdasarkan Usia

Grafik Skrining HIV RS Insan Permata


Berdasarkan Usia bulan November
1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
<1-17 th 18-35 th 36-55 th >56 th

2. Grafik Skrining HIV RS Insan Permata Berdasarkan Jenis Kelamin

Grafik Skrining HIV RS Insan Permata


Berdasarkan Jenis Kelamin Bulan
November
1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
Laki-Laki Perempuan
3. Grafik Skrining HIV RS Insan Permata Berdasarkan Wilayah Kota Tangerang
Selatan dan Wilayah luar kota Tangerang Selatan

Grafik Skrining HIV RS Insan Permata


Berdasarkan Wilayah Kota Tangerang
Selatan dan Wilayah luar kota
Tangerang Selatan Bulan November
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Kota Tangsel Luar Tangsel

4. Presentase Skrining Pasien HIV RS Insan Permata

NOVEMBER

NO KASUS ANGKA PRESENTASE KETERANGAN

pasien yang tidak terdiagnosis


1 Suspect HIV 1 0
hiv ada sebanyak 0%.

Terdiagnosis pasien yang terdiagnosis hiv


2 1 0
HIV ada sebanyak 100%.

3 Rujuk 1 0 Rujukan pasien HIV 100 %


b. Pengendalian factor resiko
Pengendalian faktor resiko penyebaran penyakit tuberculosis dengan cara
mengskrining pasien terduga HIV dengan cara pembuatan SOP, alur dan sosialisasi
keseluruh unit untuk melakukan skrining pasien HIV terhadap pasien dengan suspect
HIV. Untuk pencegahan terhadap penularan virus HIV pada staf rumah sakit dapat
dilihat pada presentasi kepatuhan staf medis terhadap APD.
HAND HYGINE NOVEMBER
MASKER 100%
SARUNG TANGAN 100%
SEPATU PELINDUNG 0
APRON 100%
KACA MATA 0
PENUTUP KEPALA 100%

NOVEMBER
FIVE MOMENT
YA TIDAK
SBLM KONTAK
100% 0%
PASIEN
SBLM
TINDAKAN 100% 0%
ASEPTIK
STLH KONTAK
100% 0%
PASIEN
STLH KONTAK
CAIRAN TUBUH 100% 0%
PASIEN
STLH KONTAK
100% 0%
DGN LING

Anda mungkin juga menyukai