Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ayam adalah hewan unggas yang sangat banyak dipelihara oleh

masyarakat baik untuk skala peternakan atau skala rumahan dan ada juga

masyarakat yang memelihara hanya untuk sekedar hobi. Badan Pusat Statistik

(BPS) mencatat, jumlah populasi ayam ras pedaging di Indonesia sebanyak 3,11

miliar ekor pada 2021. Jumlah ini naik 6,43% dibanding tahun sebelumnya yang

sebanyak 2,92 miliar ekor. Dan jumlah populasi ayam di Sumatera Utara adalah

34.346.641 ekor. Salah satu jenis ayam yang banyak dipelihara adalah ayam

kampung, karena ayam kampung termasuk ayam yang mahal dan juga masyarakat

indonesia juga sering memasak ayam sebagai makanan utama dan bisa dijadikan

bahan masakan lainnya.

Ayam kampung merupakan ayam lokal asli. Konon ayam ini berasal dari

ayam hutan yang dijinakan. Jangan terkecoh dengan jenis-jenis ayam buras lain

seperti ayam katai dan ayam arab. Meskipun kini banyak dijumpai hasil silangan

ayam kampung untuk meningkatkan produktivitasnya .Bibit ayam kampung bisa

didapatkan dengan membeli dalam bentuk telur, Day Old Chicken (DOC), atau

indukan. Bila membeli dalam bentuk telur, pastikan mengetahui asal-usul telur

tersebut. Kelebihan dari ayam kampung adalah kualitas daging nya yang memang

lebih unggul di bandingkan dengan daging ayam lainnya, sehingga tidak heran

1
2

jika rasa nya juga jauh lebih enak di bandingkan ayam lain dan juga mempunyai

daya tahan yang cukup kuat terhadap penyakit. Oleh karena itu banyak

masyarakat khususya didesa Ujung Labuhan memelihara ayam kampung dan ada

juga yang memelihara ayam untuk dijadikan mata pencaharian. “Perkembangan

perunggasan selalu bergejolak setiap saat, hal ini bisa dilihat dari harga produk

perunggasan yang selalu naik turun bahkan tidak hanya mingguan tetapi

sampai harga harian..”[1]. “Pada peternakan ayam, pemberian pakan ternak

secara manual akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga Oleh karena itu,

dibutuhkan suatu sistem otomasi untuk membantu dan mendukung peternak

dalam pemberian pakan hewan ternak”[2]. Dan hal yang dibutuhkan oleh peternak

adalah sistem pakan ternak otomatis.

Sistem pakan ternak adalah salah satu hal yang sangat penting dalam dunia

peternakan, begitu juga di Desa Ujung Labuhan. Dengan adanya sistem yang

mendukung peternakan di desa tersebut, dapat dipastikan hasil ternak akan lebih

baik, dalam kasus ini adalah peternakan ayam kampung yang berskala rumahan.

penulis dalam penelitian ini melakukan beberapa pengamatan di area sekitar

tempat tinggal pada masyarakat yang memiliki ternak ayam kampung, dimana

ketika pakan ayam yang diberikan secara rutin dan teratur, maka tingkat

perkembangbiakan ayam akan lebih stabil dan cepat. Pemberian pakan secara

teratur yang dimaksudkan adalah jumlah pakan yang diberikan sesuai takaran dan

waktu pemberian. Berbeda dengan kebiasaan pemiliki ternak ayam yang hanya

memberikan pakan sekali saja (biasanya dipagi hari) dan melepaskan ayam ke luar

kandang.
3

Pada penelitian dalam skripsi ini, penulis terfokus untuk meneliti dan

mengembangkan teknik pemberian pakan ternak pada ternak ayam kampung.

Berdasarkan pengamatan penulis di atas, pemberian pakan yang masih sangat

tradisional sangat berdampak pada perkembangbiakan ayam kampung, baik

terhadap kualitas daging dan juga bobot ayam kampung ketika akan dipanen atau

dijual. Pada permasalahan ini, pemilik ternak ayam kampung tidak mendapatkan

keuntungan signifikan dari hasil panen ayam kampung mereka. Dalam penelitian

ini, penulis akan mengembangkan suatu sistem pemberi pakan ternak ayam

kampung yang diharapkan dapat membantu para peternak ayam kampung dalam

memberikan pakan pada ternak mereka. Dengan adanya sistem ini diharapkan

juga dapat membantu para peternak meningkatkan kualitas panen ayam kampung.

Pada sistem yang akan dibangun akan didukung oleh sistem internet of things ,

dimana akan pengguna dapat terhubung melalui aplikasi telegram, sehingga pakan

yang diberikan dapat diketahui oleh pengguna dari smartphone dengan aplikasi

telegram. Sistem yang didukung berbagai komponen dan sensor-sensor yang

diprogram sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu sistem yang dapat

digunakan oleh peternak ayam.

Dengan adanya sistem ini maka ayam yang berkeliaran di pekarangan warga

hanya untuk mencari makanan mereka, akan dapat teratasi sehingga menghasilkan

peternakan yang lebih ramah lingkungan. Ayam kampung yang berkeliaran

disekitar pekarangan dapat mengakibatkan ayam kekurangan gizi,

pertumbuhannya terhambat, sakit, dan bahkan bisa mengakibatkan kematian

sehingga merugikan dari hasil panen ayam yang tidak maksimal[3]. Sehingga,

dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk mengembangkan suatu sistem


4

pemberi pakan yang akan tetap menjamin kebutuhan nutrisi ayam tanpa harus

dilepaskandangkan. Karena ayam yang diternak warga di desa Labuhan adalah

jenis ayam kampung, maka pengelompokan ayam dalam pemberian pakan hanya

terfokus pada jenis pakan, waktu pemberian pakan, dan jumlah pakan yang

disesuaikan dengan usia ayam. Sehingga output yang diharapkan dari penelitian

ini adalah suatu alat yang dapat memberi pakan ayam yang dapat disesuaikan

pada pengelompokan yang disebutkan sebelumnya. Hal ini menjadi perlu karena

akan memberikan efek yang signifikan bagi ayam walaupun ayam tetap dalam

kandangnya. Dan alat ini diperuntukkan untuk anak ayam agar pertumbuhannya

baik dan juga untuk ayam dewasa agar berat badan maksimal dan dapat dijual.

Permasalahan-permasalahan yang di uraikan diatas mendasari pemikiran

penelitian dalam sebuah penulisan skripsi dengan judul “IMPLEMENTASI

INTERNET OF THINGS PADA PROSES SMART FEEDING SYSTEM

AYAM KAMPUNG BERSKALA RUMAHAN BERBASIS NODEMCU

MENGGUNAKAN TELEGRAM DI DESA UJUNG LABUHAN”.

1.2. Rumusan Masalah

Berikut ini adalah rumusan masalah yang dapat disusun berdasarkan latar

belakang diatas :

1. Bagaimana cara merancang system pemberi pakan ayam kampung agar dapat

memberi pakan secara otomatis dan terjadwal?

2. Bagaimana cara merancang alat pemberi pakan ayam kampung otomatis

dapat berperan membantu pemilik ternak ayam dalam memberikan pakan

pada ternak ayam kampung?


5

3. Bagaimana menerapkan system Internet Of Things dalam system pemberi

paka ayam kampung otomatis dengan aplikasi telegram?

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah yang dijelaskan

diatas tampak jelas permasalahan yang terkait dengan di perlikaian alat yaitu

sebagai berikut :

1. Sistem yang dirancang menggunakan aplikasi telegram sebagai aplikasi

pemberi notif ke pengguna.

2. Sistem yang dirancang pada penelitian ini masih dalam bentuk prototype.

3. Sistem yang dirancang hanya dapat memberikan pakan berdasarkan jumlah

pakan bukan jenis pakan.

4. Sistem yang dirancang dikhususkan untuk ternak ayam.

1.4. Tujuan Penelitian

Berikut ini adalah tujuan dari rumusan pada masalah penelitian diatas :

1. Untuk membuat suatu alat yang dapat memberikan pakan ayam kampung

secara otomatis dan terjadwal serta terhubung ke internet.

2. Untuk membantu masyarakat yang memiliki ternak ayam kampung agar

dapat memberikan pakan ternak secara teratur dan cukup tanpa dilakukan

dengan manual.

3. Untuk menerapkan teknologi baru dalam peternakan ayam berskala rumahan

di desa Ujung Labuhan.

4. Untuk meningkatkan kualitas hasil panen ayam kampung di desa Ujung

Labuhan.
6

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat memaksimalkan pertumbuhan ayam kampung pada desa Ujung

Labuhan dengan pemberian pakan yang teratur dan cukup.

2. Dapat membantu peternak ayam kampung untuk memberikan pakan pada

ternak ayam dengan teratur dan terjadwal secara otomatis.

3. Dapat Mengefisiensikan waktu dan tenaga dalam pemberian pakan pada

ayam.

4. Dapat Menambah bahan referensi bagi penelitian yang akan membuat

penelitian yang berkaitan dengan topik permasalahan skripsi ini.

Anda mungkin juga menyukai