Anda di halaman 1dari 8

kelompok 01

kearifan lokal
Bengkulu
Nama anggota
— Martinus Wiratama
— Ramona Ratu Dewi
— Ajeng Aprilia
— Jacinda Mahira
— Alzidan Ramadan
Pernikahan Bengkulu
1. Bedabung
Dalam hal ini si pengantin wanita dikikir giginya diiringi oleh musik adat berupa gendang serunai, dan dilengkapi oleh hidangan khas rujak srta nasi
kunyit. Calon mempelai berbusana adat berupa kebaya pengantin dengan hiasan sanggul sikek.

2. Menerima Belanjo (Hantaran)


Sama halnya dengan seserahan dan mas kawin dari pihak keluarga calon mempelai laki-laki, stelah itu kedua pengantin duduk bertunangan dan
sekaligus pelaksanaan prosesi penerimaan seserahan. Barulah dilanjutkan dengan Akad, para pengantin menggunakan pakaian adat.

3. Akad
Dalam akad nikah penganten laki-laki mengambil te,pat di majelis akad nikah di depan susunan sirih cerano dengan duduk mengangkat sembah sujud
kepada calon mertua dengan mengucapkan “Mohon saya dinikahkan kepada anak Bapak yang bernama … binti …” kemudian orangtua menjawab “Ya
Insya-Allah” lalu dilanjutkan prosesi Akad nikah secara agama.

4. Hadang Galah
Dalam prosesi ini ada tua-tua yang menghadang jalanya pengantin laki-laki menuju pengantin perempuan dengan dihadang galah oleh tuokerjo,
hadang kain oleh tuo sambal, dan hadang kipas oleh induk inang di pelaminan dengan saling berbalas pantun menggunakan bahasa kias ibarat simbol
kerja beradat. Sebelum adat Hadang ini dimulai biasanya para tetua melakukan beberapa gerakan silat.
Pernikahan Bengkulu
5. Mufakat Raja Penghulu
Dimana tuokerjo dengan menghadap nenek mamak meminta restu dan petunjuk suluh berjalan ditempat kelam, dan tongkat untuk mendaki bukit dan
lurah untuk menemui kampung. Raja penghulu ditemani limoberadik (sirih cerano) datang menghadap dan mengangkat sembah sirih celano jalan
kepada Rajo penghulu (ketua adat) untuk meminjam adat.

6. Belarak
Dilaksanakan pada hari yang sama Belarak merupakan prosesi dimana penganten lelaki dan perempuan diarak dengan kendaraan tertentu yang
dipandu oleh Induk Inang dan TuoKerjo yang diikutsertakan oleh seluruh sanak famili penganten yang diiringi bunyi serunai. Biasanya dilaksanakan
setelah waktu salat Ashar.

7. Mandi-mandian
Acara mandi-mandi penganten adalah kedua penganten melakukan prosesi siraman diiringi dengan bunyi gendang serunai dan puncak pedang yang
dipimpin oleh Induk Inang dan Tuokerjo. Mempelai dimandikan oleh pihak keluargo masing-masing. Perlengkapan mandi disediakan oleh lembaga adat,
saat ini biasanya perlengkapan adat sudah langsung disiapkan oleh pihak salon, dibalut dengan kain besurek dengan menggunakan sunting adat
lengkap. Penanggungjawab acara ini biasanya adalah Induk Inang, TuoKerjo dan Tuo Sirih.

8. Bedendang
Bedendang dilaksanakan pada malam harinya. Adalah acara kesenian yang diiringi oleh alunan musik biola dan tepuk tari sorak sorai kesenian asli
Bengkulu. Kegiatan ini diawali dengan tari Bedampeng/berendai sampai dengan tari kain. Mutus tari dilakukan oleh mempelai laki-laki.
Makanan khas bengkulu
1. Kue Lepek Biniti
kue lepek biniti Apabila dilihat sekilas, kue ini mirip dengan nagasari, namun teksturnya lebih
kenyal dan rasanya gurih.
Kue lepek biniti terbuat dari tepung ketan, garam, santan, lengkuas, dan daun salam.

2. Pendap
Pendap merupakan makanan khas Bengkulu yang cukup unik karena dibungkus daun talas.
Makanan ini terbuat dari ikan yang dicampurkan dengan bumbu seperti bawang putih, kencur,
cabai giling, dan kelapa parut muda.

3. Kue Tat
Kue tat atau sering disebut kue anak tat adalah kue yang disajikan dalam ukuran kecil s
layaknya biskuit. Pada awalnya, kue ini hanya disajikan untuk para raja dan orang-orang
kalangan ningrat. Tapi seiring berjalannya waktu, kue ini sudah banyak dijual secara umum.
Tarian Khas bengkulu
Teks paragraf AndaTari kejei merupakan tarian dari Bengkulu khususnya kesenian rakyat Rejang yang diselenggarakan pada
musim panen raya datang. Tarian Bengkulu ini dimainkan muda mudi di pusat desa pada saat malam hari dan juga di tengah
penerangan lampion sehingga semakin membuat tarian ini terlihat indah. Ketika ditampilkan, tarian akan diiringi alat musik
tradisional seperti gong, seruling dan kulintang.
Tari kejei dilakukan kelompok penari dengan membentuk lingkaran serta saling berhadap hadapan searah jarum jam. Tarian
ini untuk pertama kalinya tercatat oleh Hassanuddin Al-pasee yakni seorang pedagang Pasee yang sedang berniaga ke
Bengkulu tahun 1468. Akan tetapi dari keterangan Fhatahillah Al Pasee tahun 1532 yang berkunjung ke Bengkulu juga
diberikan.
Tari kejei ini dipercaya sudah ada sebelum kedatangan para biku dari Majapahit. Semenjak para biku tersebut datang, alat
musik pengiring diganti dengan alat musik dari logam yang hingga sekarang digunakan. Acara kejei sendiri dilakukan dalam
waktu yang panjang dari mulai 3 bulan, 9 bulan atau bahkan hanya 3 hari secara berturut turut.
Tarian ini menjadi tarian sakral bagi masyarakat yang memiliki nilai mistik sehingga hanya bisa dilakukan oleh masyarakat
Rejang Lebong dalam acara penyambutan para biku, adat marha dan juga perkawinan. Sementara untuk pelaksanaan tarian
s
ini akan disertai juga dengan pemotongan kerbau atau sapi sebagai syaratnya.
alat musik khas
bengkulu
Genderang Perang
Alat musik ini termasuk jenis rebana dan sering digunakan untuk acara adat masyarakat
Bengkulu dan sekitarnya. Belum jelas mengapa alat ini dinamakan "Genderang Perang" di Tropen
Museum.
Namun konon, alasan penamaan tersebut karena alat musik ini pada zaman dahulu digunakan
untuk memberi semangat masyarakat Bengkulu saat berperang.
Sebagai catatan, beberapa alat musik yang disebutkan di atas juga bisa jadi berasal dari daerah
maupun suku yang sama/berdekatan dari Bengkulu.
Hal yang disayangkan, beberapa alat musik di atas telah jarang ditemukan dan jarang digunakan.
Salah satu penyebabnya yaitu karena adanya alat-alat musik elektronik yang modern.
Oleh karena itu, kita perlu melestarikan kebudayaan dan seni termasuk alat musik Bengkulu, dan
s
juga alat musik khas daerah Nusantara lainnya.
terima
kasih
s

Anda mungkin juga menyukai