Anda di halaman 1dari 7

DISTRIBUSI OBAT KEPADA PASIEN DI APOTEK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit Khusus 022/APT/SPO/V/2019 01 1/1


Ibu dan Anak Haryanda
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional (SPO) 1 Februari 2021 DIREKTUR RSKIA HARYANDA

dr. Nesha Pratiwi


Pengertian Suatu prosedur tentang distribusi obat dari apotek hingga ke tangan pasien.
Tujuan Untuk memenuhi standar pelayanan kefarmasian sehingga pasien
mendapatkan pelayanan kefarmasian yang optimal.
Kebijakan Permenkes 73 tahun 2016
Prosedur 1. Sapa pasien dengan ramah dan tanyakan keperluannya terkait obat
dan resep.
2. Lakukan skrining resep terlebih dahulu baik resep yang berasal
dari RSKIA Haryanda ataupun yang berasal dari luar RSKIA
Haryanda meliputi:
 Kesesuaian administrasi
 Kesesuaian farmaseti
 Kesesuaian klinis
3. Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai atau tidak dapat dipahami
dari resep tersebut harap dikonfirmasi kepada dokter penulis resep.
Jika konfirmasi tidak dapat dilakukan tolak resep atau minta izin
kepada pasien untuk menunda waktu pengambilan obat.
4. Kerjakan resep dengan teliti.
5. Setelah resep selesai dikerjakan lakukan pemeriksaan kembali
terkait kesesuaian resep dengan obat yang telah disiapkan.
6. Serahkan obat kepada pasien dan pastikan pasien atau keluarga
pasien yang menerima obat adalah orang yang benar dengan cara
menanyakan identitas pasien atau keluarga pasien terlebih dahulu.
7. Serahkan obat kepada pasien disertai pemberian informasi obat
minimal meliputi:
 Nama dan indikasi obat
 Frekuensi pemakaian
 Cara pemakaian (untuk obat khusus dan obat yang wajib
digunakan sebelum/sesudah/ sedang makan)
 Waktu pemakaian (contoh: harus malam hari)
 Penyimpanan obat
8. Minta no telp atau mobile phone dari pasien atau keluarga pasien
dan catat dibagian belakang resep.
9. Ucapkan terimakasih dan sampaikan agar pasien lekas sembuh.

Unit Terkait Instalasi Farmasi


PENERIMAAN OBAT DI GUDANG FARMASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

024/APT/SPO/V/2019 01 1/1

Rumah Sakit Khusus


Ibu dan Anak Haryanda
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional (SPO) 1 Februari 2021 DIREKTUR RSKIA HARYANDA

dr. Nesha Pratiwi


Pengertian Suatu prosedur tentang distribusi obat dari apotek hingga ke tangan pasien.
Tujuan Untuk memenuhi standar pelayanan kefarmasian sehingga pasien
mendapatkan pelayanan kefarmasian yang optimal.
Kebijakan PP 51 2009
Prosedur 1. Petugas PBF datang membawa obat dan faktur.
2. Apoteker bersama petugas gudang wajib melakukan pengecekan
meliputi:
 Kesesuaian faktur dengan pesanan
 Kesesuaian faktur dengan barang yang datang
 Keutuhan barang yang datang (tidak ada kerusakan)
 Kadaluarsa obat
 Pemeriksaan sertifikat analisis, sertifikat original dan
Material Safety Data Sheet (MSDS)
3. Apoteker menandatangani faktur yang ada.
4. Apoteker bersama petugas gudang melakukan pencatatan obat dan
alkes yang masuk di buku barang masuk dan kartu stok.
5. Obat disusun di gudang farmasi.
Unit Terkait Instalasi Farmasi
DISTRIBUSI OBAT DARI GUDANG FARMASI KE APOTEK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

025/APT/SPO/V/2019 01 1/1

Rumah Sakit Khusus


Ibu dan Anak Haryanda
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional (SPO) 1 Februari 2021 DIREKTUR RSKIA HARYANDA

dr. Nesha Pratiwi


Pengertian Suatu prosedur tentang distribusi obat dari apotek hingga ke tangan pasien.
Tujuan Untuk memenuhi standar pelayanan kefarmasian sehingga obat yang
diterima dapat terjamin mutunya selama penyimpanan dan pendistribusian.
Kebijakan PP 51 2009
Prosedur 1. Petugas Apotek meminta obat dan alkes ke gudang farmasi wajib
melampirkan LPLPO (Laporan Pemakaian dan lembar permintaan
obat).
2. Petugas gudang akan mengambil obat dan alkes yang dibutuhkan
sesuai LPLPO sesuai dengan prinsip FEFO (Firs Expire Firs Out).
3. Petugas akan melakukan pencatatan di kartu stok.
4. Petugas akan melakukan pencatatan obat dan alkes yang keluar
dari gudang farmasi di buku keluar.
5. Petugas akan menyerahkan obat dan alkes yang diminta kepada
petugas apotek.
Unit Terkait Instalasi Farmasi
DISTRIBUSI OBAT DARI GUDANG KE NURSE STATION
(TOTAL FLOOR STOCK)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

026/APT/SPO/V/2019 01 1/1

Rumah Sakit Khusus


Ibu dan Anak Haryanda
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional (SPO) 1 Februari 2021 DIREKTUR RSKIA HARYANDA

dr. Nesha Pratiwi


Pengertian Suatu prosedur tentang distribusi obat dari apotek hingga ke tangan pasien.
Tujuan Untuk memenuhi standar pelayanan kefarmasian sehingga pasien
mendapatkan pelayanan kefarmasian yang optimal.
Kebijakan PP 51 2009
Prosedur 1. Petugas meminta obat dan alkes ke gudang farmasi wajib
melampirkan LPLPO (Laporan Pemakaian dan lembar permintaan
obat).
2. Petugas gudang akan mengambil obat dan alkes yang dibutuhkan
sesuai LPLPO sesuai dengan prinsip FEFO (First Expire First
Out).
3. Petugas akan melakukan pencatatan di kartu stok.
4. Petugas akan melakukan pencatatan obat dan alkes yang keluar
dari gudang farmasi di buku keluar.
5. Petugas akan menyerahkan obat dan alkes yang diminta kepada
petugas yang bertanggung jawab.
Unit Terkait Instalasi Farmasi
PENANGANAN OBAT KOSONG / TIDAK TERSEDIA DI RUMAH
SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

084/APT-SPO/II/2021 00 1/2

Rumah Sakit Khusus


Ibu dan Anak Haryanda
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional (SPO) 1 Februari 2021 DIREKTUR RSKIA HARYANDA

dr. Nesha Pratiwi


Pengertian Kondisi dimana obat yang diresepkan oleh dokter tidak tersedia di rumah
sakit dikarenakan stok kosong atau tidak masuk dalam formularium
rumah sakit.
Tujuan Untuk memenuhi standar pelayanan kefarmasian sehingga pasien
mendapatkan pelayanan kefarmasian yang optimal.
Kebijakan PP 51 2009
Prosedur 1. Apoteker menerima laporan adanya obat di dalam resep dokter
yang tidak tersedia di IFRS.
2. Apoteker melakukan substitusi dengan obat yang sejenis (sama zat
aktifnya).
3. Jika tidak dapat disubstitusi langsung, maka apoteker
mengkomunikasikan ke dokter penulis resep untuk diganti dengan
alternatif sediaan yang ada.
4. Jika ada peresepan non-formularium yang tidak ada padanannya di
formularium atau dokter menolak alternatif obat pengganti, maka :
a. Pasien umum : menawarkan kepada pasien untuk
membeli sendiri.
b. Pasien jaminan asuransi/BPJS :
i. Jika obat tersebut merupakan obat di luar
formularium nasional yang ditetapkan peraturan
menteri kesehatan maka dengan dilakukan
informed consent terlebih dahulu pasien dapat
diberikan copy resep.
ii. Jika obat tersebut merupakan obat yang
termasuk dalam formularium nasional maka
1. Apoteker/petugas jaga berkonsultasi
kepada dokter apakah obat yang tidak
tersedia dapat ditunda atau tidak dapat
ditunda , jika dapat ditunda maka :
a. Pengadaan segera dilakukan
atau peminjaman terlebih
dahulu dari fasyankes lain dan
tentukan waktu bisa tersedia di
RSKIA Haryanda.
b. Pasien diminta kembali pada
waktu yang yang telah
disepakati saat obat tersedia

2. Jika obat tersebut cyto atau tidak dapat


ditunda selain melakukan langkah di atas
pada point 1 , pasien dapat dilakukan rujuk
balik ke FKTP pengirim atau di rujuk ke
FKRTL lanjut.

Unit Terkait Instalasi Farmasi


LEMBAR PEMAKAIAN DAN LEMBAR PERMINTAAN OBAT (LPLPO)

No. Bagian Nama Obat/ Alkes yang Jumlah Satuan Sisa stock Keterangan Paraf petugas
dibutuhkan gudang farmasi

Anda mungkin juga menyukai