Anda di halaman 1dari 2

Kumpulan Cerpen

*************

Aira vs Gilang

“Gue nggak mau, Gilang !” tolak Aira dengan suara tinggi, “Lo paham nggak sih ?”

Gilang berjalan mendekat ke arah hingga ujung sepatu keduanya bertabrakan, “Tapi
gue yakin lo bisa, Ai. Siapa lagi yang bisa nolongin gue sekarang kalau bukan elo ?” Gilang
mencoba membuat Aira luluh dan lemah dengan jarak tubuh keduanya. Gilang sangat tahu
bahwa banyak sekali cewek-cewek di sekolah yang lemah akan dirinya, disenyumin aja bisa
membuat mereka luruh ke lantai.

“BANYAK !” sentak Aira tak gentar, walau Gilang hanya berjarak 5 cm dari nya saat
ini tidak mampu membuat gadis itu takut, “Gue nggak mau berurusan sama lo lagi, sama band
lo dan semua nya.” Aira mendorong tubuh Gilang kasar agar menjauh dari nya dan bergerak
meninggalkan lapangan basket tempat dimana mereka adu mulut tadi.

Gilang yang notabe nya tidak mudah menyerah dan sangat keras kepala mengejar
Aira dan dalam satu hentakan Ia berhasil membopong Aira ke atas tubuhnya, “Nggak bisa
Aira, lo tetap harus mau.” Gilang membawa Aira menuju raung multimedia, tempat dimana
Gilang dan teman-teman Band nya latihan setiap hari nya.

“Gilaaaangg !” pekik Aira terkejut, “Turunin gue.”

“Ga akan !”

Dan benar saja, Gilang tidak menurun kan Aira dari gendongan nya walau gadis itu
berusaha meronta sekuat tenaga. Tubuh Gilang yang tinggi dan lebih besar dari Aira
membuat usaha nya sia-sia.

Ruang multimedia sekolah mereka tidak hanya memiliki alat music untuk Band seperti
gitar, drum, dan piano namun ada juga ruang istirahat berisi satu kasur luas yang bisa
ditiduri oleh 3 orang dewasa, Gilang merebahkan Aira disana.

Misinya untuk membujuk Aira akan berlanjut di kasur ini.

“Yon, tolong Tarik tirainya !” titah Gilang pada Rion, ruang istirahat tersebut
ditutupi oleh tirai seperti ruang UKS.
“Ok bos.”

[***]

“Lo mau apain gue ?” tanya Aira galak pada Gilang. Mendengar nada suara Aira yang
tidak santai membuat Gilang terpancing, saatnya menggoda gadis keras kepala ini pikir
Gilang.

“Sebagai gantinya, karena lo nggak mau jadi vokalis pengganti Band gue, hari ini gue
mau nidurin lo.”

“Lo gila !” cicit Aira dengan suara gemetar. Siapa sih yang tidak takut jika berada di
posisi Aira saat ini. Dia sudah sering mendengar kabar bahwa di ruang multimedia ini sering
kali terjadi nya adegan mantap-mantap yang dilakukan oleh anak Band sekolah nya itu dan
nama Gilang ada yang paling sering terdengar.

Dia nggak mau kehilangan perawan nya dengan cara konyol kaya gini. Nggak.

“Kenapa ? Lo nggak mau juga gue tidurin ? biasa cewek-cewek pada ngemis sama gue,
Ra !” ujar Gilang sedukatif sambil membelai wajah Aira lembut, posisi Aira yang berbaring
di bawah tubuh Gilang menahan gadis itu tidak bisa bergerak kemana pun saat ini.

Anda mungkin juga menyukai