Anda di halaman 1dari 1

 Brigadir Jenderal TNI Sabur - Komandan Resimen Tjakrabirawa

 Kolonel CPM Maulwi Saelan - Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa


 Letnan Kolonel Inf Untung Syamsuri - Komandan Batalyon I Tjakrabirawa - Komandan
Gerakan 30 September/G30S
 Letnan Kolonel Inf Ali Ebram - Staf Asisten I Intelijen Resimen Tjakrabirawa
 Letnan Satu Doel Arif - Komandan Resimen Tjakrabirawa - Komandan Regu pada Gerakan
30 September/G30S yang membunuh Jenderal-Jenderal TNI-AD (Pasukan Pasopati
Gerakan 30 September/G30S)
 Pembantu Letnan Dua Djahurub - Prajurit Resimen Tjakrabirawa - Bergabung dengan
pasukan Letnan Satu Doel Arif, menyerang dan membunuh Jenderal A.H. Nasution (lolos)
 Sersan Satu Marinir Hadiwinarto P. Soeradi (NRP. 37265) - Prajurit Resimen Tjakrabirawa.
 Setelah 3 tahun bertugas, peran Tjakrabirawa sebagai Resimen Khusus yang bertugas
melakukan pengawalan dan pengamanan terhadap diri Presiden Republik Indonesia
beserta keluarganya berakhir pada tanggal 28 Maret 1966. Kesatuan ini dilikuidasi
berdasarkan surat perintah Menteri Panglima Angkatan Darat nomor Sprint/75/III/1966
karena proses sejarah.
 Satuan militer ini memilki tugas fungsional sebagai satuan pemukul militer dari Dinas
Rahasia Republik Indonesia (DRRI), merupakan Badan Pengamanan Presiden Republik
Indonesia.
 Tjakrabirawa adalah Satuan Tentara Nasional Indonesia yang didirikan khusus untuk
mengamankan Presiden Republik Indonesia. Secara keorganisasian Tjakrabirawa di
bawah kendali Dinas Rahasia Republik Indonesia (yang sudah dibubarkan).

Anda mungkin juga menyukai