SUPERSEMAR
Disusun Oleh
Nama : Syahrul Anan Fadilah
Kelas : IX F
Daftar
isi........................................................................................................i
BAB I
Pendahuluan.....................................................................................1
1.1 Latar
belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan
masalah....................................................................................1
BAB II
Isi.......................................................................................................3
1.3 Pembahasan umum
Supersemar.......................................................................................3
1.4 Perumusan
Supersemar.......................................................................................3
1.5 Terjadinya peristiwa
Supersemar.......................................................................................3
1.6 Keberadaan
Supersemar.......................................................................................3
1.7 Pemerintahan setelah
Supersemar.......................................................................................4
1.8 Supersemar diberikan di bawah
tekanan..............................................................................4
BAB III
Penutup.............................................................................................6
Simpulan.....................................................................................6 1.9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada bidang politik,sistem pemerintahan demokrasi terpimpin yang diterapkan
Ir.Soekarno seperti membuat suatu pemerintahan yang otoriter di Indonesia.Selain itu,bung
karno membuat konsep NASAKOM yang berarti nasionalis,agama dan komunis.
Kebijakan itulah yang akhirnya membawa perpecahan karena dalam nasionalis,agama dan
komunis terdapat perbedaan – perbedaan yang bisa memicu konflik di kemudian hari.
Sistem pemerintahan demokrasi terpimpin juga menyebabkan pihak yang bisa mempunyai
posisi kuat di pemerintahan bisa mempunyai kekuatan yang luar biasa.
bidang militer,dwifungsi ABRI yang membuat anggota ABRI bisa menduduki jabatan
di bidang politik dan pemerintahan membuat peran ABRI menjadi tidak lazim karena
tentara tujuan sebenarnya dibentuk untuk keperluan pertahanan negara.Selain itu,
konfrontasi Indonesia-Malaysia yang terjadi pada masa itu membuat pro dan kontra pada
pemerintah dari sejumlah tokoh militer.Dan pada bidang ekonomi Indonesia mengalami
inflasi yang mencapai presentase 650 % membuat harga - harga bahan - bahan pokok
melambung tinggi sebagai akibat dari berbagai faktor yang diantaranya kebijakan
pemerintah untuk menaikkan gaji tentara.
Akhirnya klimaks dari berbagai masalah diatas terjadi pada akhir tahun 1965 yaitu
sebuah peristiwa kontroversial yang melibatkan Partai Komunis Indonesia bernama
Gerakan 30 September dan Gerakan Satu Oktober yang lebih dikenal dengan G 30
S/PKI.Hal itu,membuat Indonesia kacau balau karena terjadi pembunuhan para jendral-
jendral penting ABRI sehingga akhirnya ABRI dibawah Jendral Suharto dan Kolonel
Sarwo Edhie dari KOSTRAD berhasil menghentikanya.Setelah peristiwa itu,maka
terjadilah reaksi dari masyarakat berupa Tritura yang berisi Tiga Tuntutan Rakyat pada
Pemerintah Republik Indonesia.Untuk menjaga kestabilan dari Republik Indonesia maka
dikeluarkanlah Surat Perintah pada tanggal 11 Maret 1966